PENILAIAN
• Tugas-tugas 30%
• Mid 30%
• Final 30%
• Lain-lain 10%
•
• 80≤ A ≤ 100
• 65≤ B < 80
• 50≤ C < 65
• 35≤ D < 50
• 0 ≤ E < 35
• #pakaian sopan dan bersepatu
• #Toleransi terlambat 10 menit
• #punya tas&buku catatan
Pengantar
(Pertemuan 2)
• Penelitian dilakukan untuk memberi jawaban
kepada “ketidakpastian” atau “samar-samar”
• Tidak berdasarkan pandangan subyektif, tetapi
harus berdasarkan kenyataan obyektif yg diteliti.
• Penelitian memastikan informasi yg diperoleh
didukung oleh data data (kuantitas atau
kualitas)dan fakta
• Data diperoleh langsung dari Individu, kelompok,
literatur/ dokumentasi dll.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode :cara yg tepat untuk melaksanakan
sesuatu
Logos :ilmu/pengetahuan
Metodologi:cara melakukan sesuatu dgn
menggunakan pikiran secara saksama untuk
mencapai suatu tujuan.
Penelitian:pemikiran yg sistimatis berbagai
masalah yg pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Kerlinger, 1986:
Penelitian; investigasi yg sistematis, ter-
kontrol, empiris & kritis dr suatu proposal
hipotesis mengenai hubungan tertentu
antar fenomena.
Yoseph & Yoseph, 1979:
Penemuan:
Discovery: hasil temuan yg memang sebetulnya
sdh ada. Mis: penemuan benua Amerika
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Dan
Implikasi
MACAM - HIPOTESIS
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit XY tidak Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank Z Sangat Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. YS Sangat Tinggi
2.HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit XY lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit ZT
– Kinerja keuangan bank A lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank B
– Semangat kerja karyawan PT. XY lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. AB.
3.HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank XY
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan.
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesisnya:
• Produktivitas Appel di Kota Batu 20 ton/ha.
• Daya tahan segar buah Appel Manalagi pada suhu ruangan
adalah 20 hari.
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Rumusan hipotesisnya:
• Tidak terdapat perpedaan produktivitas buah Appel di Kota Batu
dan di Poncokusumo. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2
• Kadar gula buah appel Manalagi tidak berbeda dibandingkan
buah appel Anna. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2.
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara harga buah appel dengan volume
penjualan buah apel. Ho: = 0 Ha: 0
• Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula buah
Appel. Ho: = 0 Ha: 0.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol(H0)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau
pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata
lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada
pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif(H1)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan atau
ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
Hipotesis Nol)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas
karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat
kuat
– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu
teori permintaan dan penawaran)
– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)
TINGKAT SIGNIFIKANSI
Menunjukkan besar batas toleransi menerima
kesalahan hipotesis terhadap nilai parameter
populasi
Semakin besar tingkat signifikansi maka
semakin besar pula kemungkinan menolak
hipotesis yang benar
Topik dan Masalah Penelitian
(Pertemuan5)
Topik; kerangka besar penelitian
Masalah; bagian-bagian dari topik
Judul; bagian dr masalah
TOPIK— MASALAH — JUDUL
Topik Layak/Tidak
1.Pertimbangan obyektif;pertimbangan
berdasarkan kondisi masalah penelitian
a. Nilai penemuan tinggi
b. Masalah tsb sedang dirasakan banyak orang
c. Bukan pengulangan
d. Referensi teori yg jelas
2. Pertimbangan subyektif; pertimbangan tent
ang kredibilitas peneliti.
a. Sesuai minat peneliti
b. Sesuai keahlian dan disiplin ilmu
c. Penguasaan teoritis
d. Cukup banyak hasil penelitian sebelumnya
e. Cukup waktu dan biaya
f. Situasi masyarakat menyambut baik
Judul; formulasi yg ekspresif,
dinyatakan dengan jelas, padat, berisi
tentang permasalahan yang diteliti
serta ruang penelitian
MERUMUSKAN JUDUL
• Menarik, ada fokus, ada lokus
• Disusun setelah ada pembatasan masalah
• Pernyataan singkat (max. 20 kata)
• Sebaiknya tidak diawali dengan kata
kerja: usaha meningkatkan…, usaha
memperbaiki…., dll.
Contoh judul penelitian
1. DESAIN ALAT PENCUCI DAN PENGERING
TANGAN OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER (teknik)
2. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
FURNITURE KANTOR PADA PT. MITRA JAYA
ABADI MAKASSAR BERBASIS WEB (sistem)
3. Sistem Pengolahan Data Pasien Berbasis Jaringan
LAN pada Praktek Dokter Dita (sistem)
Tahap Tahap Latar Belakang Masalah
– Pernyataan umum ke khusus atau sebaliknya
– Acuan penelitian terdahulu
– Kondisi riil yang ada dengan data dan fakta
– Pernyataan ttg sesuatu yg blm diketahui dan
akan diteliti
– Tampilkan tujuan penelitian
Tujuan Perumusan Masalah :
42
Variabel Penelitian
(Pertemuan6)
PENGERTIAN VARIABEL
Variabel: Segala sesuatu yg menjadi obyek
pengamatan penelitianatau KONSEP
YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM
NILAI (Nasir, 1983)
:Contoh:
Jenis komputer. berat badan, nomor
sepatu, warna, partisipasi petani,
produksi padi, dll
JENIS HUBUNGAN VARIABEL
1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat
tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)
2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
yang satu mempengaruhi dan
lainnya dipengaruhi
3. Resiprok : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
Jenis-jenis variabel
- Variabel tergantung/terikat (dependent
variable)
- Variabel bebas (independent variable)
- Variabel penengah (moderating variable)
- Variabel sela/antara/pengganggu
(intervening variable)
Variabel terikat/independen;
# Variabel yang nilainya tergantung pada
variabel bebas.
#Variabel yang dipengaruhi /menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Pendidikan
Dll.
Variabel bebas; variabel yang
nilainya tidak tergantung pada
nilai variabel lain
Volume
Penjualan
Besarnya
Variabel bebas keuntungan
Harga
barang
• Variabel penengah/kontrol; variabel yang
bebas yang nilainya berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai variabel tergantung
Contoh: Hipotesis; ada pengaruh kontras warna
baju terhadap keputusan membeli di
kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Keinginan
Kualitas mempelajari
Pelatihan sesuatu
Variabel bebas
yang baru
Variabel tergantung
Kebutuhan
untuk berkembang
Keragaman Efektivitas
Sinergi
tenaga kerja Mengapa?
Kreativitas
Organisasi
Variabel bebas Variabel tergantung
Variabel sela/antara
Variabel bebas, tergantung, sela, dan penengah
Keragaman Efektivitas
tenaga kerja Sinergi Organisasi
Mengapa?
Kreativitas
Variabel tergantung
Variabel bebas
Variabel sela/antara
Keakhlian
manajerial
Variabel penengah
SKALA PENGUKURAN DAN
INSTRUMEN PENELITIAN
54
Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
55
Jenis Skala
1.Skala Nominal
Skala nominal; skala yang hanya digunakan
untuk memberikan kategori saja. Antara katagori
“tdk” diketahui tingkat perbedaannya
Ex:
Laki-laki : perempuan
Sehat, sakit
Merah, putih, hitam
56
Jenis Skala
2. Skala Ordinal
Skala ordinal; skala pengukuran yang dapat
digunakan untuk menyatakan kategori dan
peringkat antar tingkatan.
Ex:
Tdk sekolah, Tamat SD, Tamat SMP
Kangker stadium Satu, Dua, Tiga
Status sosial Tinggi, menengah, bawah(dasar)
57
Jenis Skala
3. Skala Interval
Skala interval; skala pengukuran yang sudah dapat
digunakan untuk menyatakan kategori, peringkat
antar tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan.
58
Jenis Skala
4. Skala Rasio
Skala rasio; skala pengukuran yang sudah dapat
digunakan untuk menyatakan kategori, peringkat
antar tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
Ex:
umur: 0, 1, 2, 3, 4,…
Berat 100 Kg = 2 X Berat 50 kg
59
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
60
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
61
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
62
Skala Gudman
• Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
• Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
63
Skala Semantik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda
atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang
sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan .
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
64
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif .
Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :
5 4 3 2 1
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik
65
Minggu Depan Ujian Mid
Tugas I ( Pertemuan7)