Anda di halaman 1dari 26

Proposal dapat berarti usul atau penawaran

suatu kegiatan atau pekerjaan yang berisi strategi


pelaksanaan dan disusun secara rinci
Yang perlu diperhatikan oleh penulis proposal:
1) mampu mengerjakan kegiatan itu;
2) mau bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan;
3) memperhitungkan kondisi fisik, waktu, dan
dana;
4) mau dan mampu bekerja sama .
BENANG MERAH DALAM
PENULISAN ILMIAH
1. JUDUL PENELITIAN
• Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan
penelitian, oleh sebab itu judul merupakan perumusan
dari masalah penelitian.
• Contoh Judul penelitian “ Ketidaksinambungan Iminisasi
Polio pada balita di Wilayah Samarinda.
• Dr judul tsb tercermin adanya kejadian drop out
imunisani (masalah penelitian)
• Dri judul tsb juga tercermin adanya keingintahuan si
peneliti thd faktor-faktor apa saja yang berhubungan
dengan tingginya DO imunisasi (tujuan penelitian).
2. Latar Belakang Masalah
• Isi dalam LB adalah : fakta-fakta, pengalaman si peneliti,
hasil penelitian orang lain atau teori yang melatar
belakangi masalah yg akan diteliti.
• Fakta dan teori tsb harus dapat sebagai dasar bahwa
masalah yang mau diangkat merupakan masalah yang
penting (“Justified”)
• Dalam latar belakang masalah harus dengan jelas
diuraikan :
– Mengapa masalah tersebut dipilih ?
– Apa justifikasinya ?
– Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah trsebut ?
Lanjutan LB.
• Contoh bila judul penelitian adalah “Ketidaksinambungan
Iminisasi Polio pada balita di Wilayah Samarinda” maka LB
yang harus diuraikan adalah :
a. Peranan atau pentingnya imunisasi polio pada balita.
b. Masalah polio di Indonesia dan program imunisasi
polio di Indonesia.
c. Masalah drop out ada ketidak sinambungan imunisasi
polio secara umum di Indonesia.
d. Masalah drop out imunisasi polio di Kota Samarinda.
• Catatan : agar masalah yang diteliti tersebut cukup
“Justified” uraian latar belakang hrs didukung dengan data
atau fakta-fakta empiris.
3. Perumusan Masalah
• Masalah adalah Gap.
• Kembali pada judul diatas, bersumber kepada masalah
penelitian, yaitu kesenjangan antara harapan (imm yg
selalu berkesinambungan yi : polio 1, polio 2, dan polio
3), tetapi kenyataannya tdk demikian, sebagain besar
balita hanya dapat imm polio 1 saja.
• Contoh rumusan masalah :
• Mengapa kesimanbungan imm polio bagi anak balita di
kota samarinda rendah ? Atau …..
• Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan atau
mempengaruhi ketidaksinambungan imunisasi polio
bagai anak balita di Kota Samarinda.
4. Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana,
atau data apa yang akan dicari melalui penelitian itu.
• Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret : dapat diamati (observable)
dan dapat diukur (measurable)
• Contoh :
1. Diketahuinya keaktifan kader posyandu.
2. Diketahuinya ketersediaan vaksin
3. Diketahuinya Peranan dan TOGA dan TOMA dalam
mendorong ketercapaian dalam imunisasi.
Lanjutan Tujuan Penelitian
• Biasanya tujuan penelitian dibedakan menjadi dua :
Tujuan Umum & Tujuan Khusus.
• Contoh :
• Tujuan Umum : Diketahuinya fkator-faktor yang
berhubungan dengan ketidak sinambungan
immunisasi polio pada balita di Kota Samarinda.
• Tujuan Khusuh :
1. Diketahuinya keaktifan kader posyandu.
2. Diketahuinya ketersediaan vaksin
3. Diketahuinya Peranan dan TOGA dan TOMA dalam
mendorong ketercapaian dalam imunisasi
Lanjutan Tujuan Penelitian

• Apabila tujuan umum suatu penelitian


tidak dapat atau tidak perlu dispesifikan
lagi, maka tidak perlu adanya tujuan
umum dan tujuan khusus, cukup dibuat
”Tujuan Penelitian”.
5. Manfaat Penelitian

• Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian,


baik bagi kepentingan pengembangan program maupun
bagi kepentingan ilmu pengetahuan.
• Contoh :
• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam upaya mengurangi tingginya angka drop
out imunisasi polio pada balita di Kota Samarinda.
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat khususnya dalam pengelolaan imunisasai
(salah satu contoh disiplin AKK).
• Catatan : manfaat penelitian juga dpt dilihat dari
kepentingan pribadi bagi peneliti.
6. Tinjauan Kepustakaan

• Tinjauan kepustakaan ini biasanya


mencakup dua hal yaitu :
1. Tinjauan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti. Hal ini berguna
untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang
akan diteliti, hal ini pula yang akan mendasari
terciptanya kerangka konsep.
2. Tinjauan dari hasil penelitian lain yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti.
Lanjutan Tinjauan Pustaka
• Kembali ke Judul di atas maka TP yang harus
dimasukan adalah sbb :
1. Tinjauan umum tentang imunisasi polio pada
balita. Disini harus hapat dijelaskan tentang
apa, dimana, kapan, siapa dll yang terkait dgn
imunisasi polio.
2. Tinjauan umum balita
3. Faktor-faktor yang terkait dengan DO imunisasi
7. Kerangka Konsep.
• Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
• Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasi suatu pengertian.
• Oleh karena itu konsep harus dapat diukur dan diamati
secara langsung.
• Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka konsep tsb
harus dijabarkan kedalam variabel-variabel.
Lanjutan Kerangka Konsep.

• Kembali ke contoh Judul;

Keaktifan kader pos


Kesinambungan Imm
Ketersediaan vaksin
Polio
Peranan TOGA &
TOMA

Dari kerangka konsep tersebut akan terlihat


variabel apa saja yang akan diukur.
8. Hipotesis Penelitian
• Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari
pernyataan penelitian.
• Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk
hubungan dua variabel, variabel bebas dan variabel
terikat.
• Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah
pebuktian, artinya hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang harus dibuktikan.
• Kalau pernyataan tsb terbukti maka menjadi “thesis”
Lanjutan Hipotesis penelitian.
• Kembali pada Judul diatas :
• H1: ada hubungan antara keaktifan kader posy dengan
kesinambungan program imm polio pada balita.
• H1 : ada hubungan antara ketersediaan vaksin dengan
kesinambungan program imm polio pada balita
• H1 : ada hubungan antara peranan TOGA dan TOMA
dengan kesinambungan program imm polio pada balita
9. Definisi Opersional
• Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel
yg diteliti, maka variabel tsb perlu dibatasi atau “definisi
orasional”
• Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan thd
variabel ybs serta berkaitan dengan pengembangan
instrumen.
• Pada waktu menyusun DO biasanya sekaligus
diidentifikasi skala pengukuran variabel yang digunakan,
apakah nominal, ordinal, interval atau rasio.
Lanjutan DO

• DO : kesinambungan imm polio


– Berkesinambungan bila, seorang balita mendapatkan
imm polio sebanyak 3 x yang sesuai dengan jadwal
pemberian.
– Tidak berkesinambungan bila, seorang balita tidak
mendapatkan imm polio sebanyak 3 x yang sesuai
dengan jadwal pemberian
• DO : keaktifan kader posy.
– Aktif bila kader posy hadir sekurang-kurangnya 9 x
dalam setahun pada kegiatan posyandu.
– Tidak aktif bila kader posy hanya hadir kurang dari 9
x dalam setahun pada kegiatan posy.
10. Metode Penelitian
• Jenis penelitian  misanya menggunakan metode
survei, dengan pendekatan “Cross Sectional” dimana
data yang menyangkut variabel bebas dan variabel
terikat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersama.
• Populasi dan sampel. Dalam populasi dijelaskan
secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang
menjadi sasaran penelitian tsb
• Contoh :
• Populasi : seluruh balita yang ada di Kota Samarinda
Tahun 2006
• Sampel : Seluruh balita yang telah berusia 1 tahun pada
tahun 2006
Lanjutan Metode Penelitian

• Populasi dan sampel selalu terkait dengan, tujuan


penelitian dan disain penelitian dan pengolahan
datanya.
• Contoh : kalau suatu penelitian mempunyai tujuan
adalah “hubungan” dengan desain “Crossectional” Uji
yang di gunakan adalah “chisquare” maka sampel yang
digunakan adalah sampel secara acak, yang dapat
mewakili dua kategori, (yang drop out dan lengkap
imunisasinya)
Lanjutan Metode Penelitian
• Cara pengumpulan data
• Instrumen penelitian
Instrumen penelitian harus dapat mencerminkan
validitas dan reliabelitas data, maka instrumen
harus diukur validitas dan reliabilitasmnya.
• Rencana pengolahan dan analisis
11. Jadwal kegiatan.
• Contoh :
Kegunaan Bulan ke
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan proposal x
2. Penyusunan instrumen x
3. Persiapan lapangan xx
4. Uji coba instrumen xx
5. Pengumpulan data xx xx xx
6. Pengolahan data xx
7. Analisis data x xx
8. Penyusunan laporan x
12. Pengumpulan Data.
A. Pengamatan (Observasi)
 adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.
 Mula-mula rangsangan dr luar mengenai indera, dan terjadilah
pengindraan, kemudian apabila rangsangan tsb menarik
perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan.
Contoh : pengamatan keatifan kader posyandu.
 Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang
berencana, yang meliputi melihat, mencatat jumlah dan taraf
aktifitas tertentu sesuai dengan masalah.
 Jadi pengamatan bukan hanya melihat atau menonton saja
tanpa ada catatan.
Beberapa alat observasi
1. Check list (daftar tilik) adalah daftar pengecek, berisi
nama subjek adan beberapa gejala/identitas lainnya dari
sasaran pengamata.
2. Check list dapat bersifat individual dan juga dapat
bersifat kelompok.
3. Skala penilaian (Rating Scale)  skala ini berupa daftar
yang berisikan ciri-ciri tingkah laku, yang dicatat secara
bertingkat. Rating Scale ini dpt merupakan suatu alat
pengumpulan data yang menerangkan, menggolongkan,
dan menilai seseorang atau suatu gejala, contoh :
Skor
Gejala
1 2 3 4 5
kerja sama x
kerajinan x
partisipasi x
ketekunan x
Lanjutan beberapa alat observasi
4. Daftar riwayat kelakuan (Anecdotal record) adalah
catatan mengenai tingkah laku seseorang yang luar
biasa sifatnya atau yang khas. Pada prinsipnya
Anecdotal record harus dibuat secepat mungkin pada
saat peristiwa itu terjadi atau sesudah terjadi, dengan
catatan ucapan atau tingkah laku tertentu dari anggota
suatu masy.
5. Alat-alat mekanik (electronics)
 Alat-alat perekam, alat fotografis, film, recorder dll.
B. Wawancara.

Anda mungkin juga menyukai