BAHASA RESEP
D H I G N A L U T H F I YA N I C I T R A P R A D A N A
F A K U LTA S K E D O K T E R A N
U P N V E T E R A N J A K A R TA
2020
RESEP DOKTER
Definisi : permintaan tertulis dari dokter, drg, atau drh,
kepada APA untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi penderita, sesuai aturan per UU-an yang
berlaku
Perwujudan terapi dng obat
5 tepat + ESO
• jelas dpt dibaca ▪ obat
▪ dosis
• lengkap ▪ BSO
• UU ▪ cara & waktu
• kaidah yg berlaku ▪ penderita
BAHASA LATIN DALAM RESEP DOKTER
inscriptio
R/ Syrup Paracetamol 120/5ml 60 ml lag.I
praescriptio
subscriptio
Pro : Andre
Umur : 2 tahun, 12Kg
Unsur dalam resep
5. Subscriptio : paraf
6. Penutup dengan garis penutup dan paraf (daftar G)
tanda tangan (narkotika)
7. Identitas pasien : nama, umur dan BB (kontrol dosis obat
oleh APA)
PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER
1. Ukuran blangko resep (lebar 10-12cm,panjang15-18cm
2. Penulisan nama obat
a.dimulai huruf besar
b.ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi
(Farmakope Indonesia atau nomenklatur Internasional)
mis Ac.salic
3. Penulisan jumlah obat
a. satuan berat : mg,g
b. satuan volume/ unit : ml, l, UI
c. penulisan jumlah obat dlm satuan biji –Romawi
d. penulisan alat penakar : C sendok makan –15 ml
Cth sendok teh - 5 ml
Cp (sendok bubur) – 8 ml
(tidak ada)
PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER
7. Tanda Cito (segera) atau PIM (berbahaya bila ditunda) jadi resep segera
dilayani
Penulisan disebelah kanan atas.
dr. Cinta
SIP 321/1989
Alamat :Jl.Mawar No1 Jakarta
R/ Amoxycillin mg 100
Sacch.lactis q.s
m.f.l.a. pulv.d.t.d No XX
S.t.d.d. pulv.I
R/ Paracetamol mg 150
Sacch. lact. q. s.
akibatnya
contoh:
R/ Paracetamol tab 500mg 2
R/ Pacetamol mg 100
Sach. Lact. q,s
Sach.Lact. q.s
m.f.l.a pulv. No X
m.f.l.a. pulv.d.t.d No X
S.p.r.n. t.d.d.pulv.I (febris)
S.p.r.n. t.d.d. pulv.I (febris)
R/ Paracetamol mg 500
m.f.l.a. pulv. dtd No X.
da in caps
S.p.r.n. t.d.d.caps.I (febris)
R/ Paracetamol g. 1
Syr.Simplex ml.7,5
p.g.a. q.s
Aqua dest.q.s ad. ml.50
m.f.l.a.suspensi
S.p.r.n. t.d.d. Cth.I (febris)
R/ Pyravit mg 200 artinya tidak jelas :
Sach. Lact. q.s Pyravit tab: Isoniazida mg 400
m.f.l.a.pulv. d.t.d. No XXX Vit. B6 mg 10
S.s. d.d. pulv.I
yang benar
• Jika obat harus digerus, jangan digerus tablet dengan pelepasan waktu
tertentu (timed-released, TR), lepas lambat (extended release, ER),
atau salut enteric (enteric coated, EC)
Komposisi Sistenol tiap tablet
R/ Systenol mg 100
Paracetamol mg 500
Dextamin mg 0,1 Acetyl sistein mg 200
m.f.pulv.d.t.d No XV Komposisi Dextamin tiap tablet
S.3.d.d.pulv.I Dexametason mg 0,5
Dexchloropheniramin maleat mg 2
➢ KOMPOSISI PABRIK
➢ FORMULASI OBAT
• Nama paten dari pabrik yg memproduksinya
• Perhatikan BSO yg bermacam-macam dengan kekuatan
berbeda, demikian juga volume dlm kemasan cair
R/ Bisolvon tab. No XV
S.p.r.n. t.d.d. tab.I
Hindari penggunaan sendok takar dengan ukuran 1/3 cth , 3/4 cth
BEBERAPA K ATA DAL AM BAHASA L ATIN YANG SERING DIGUNAKAN DAL AM
PENULISAN RESEP ( ADA DI BUKU ILMU MERACIK OBAT)
• misce fac (m.f) : Campur dan buatlah
• da tales doses (d.t.d.) : Berilah sekian takaran – maksudnya adalah jumlah zat
yang ditulis pada resep, merupakan jumlah untuk 1 sediaan jadi, jika tidak
terdapat d.t.d. di dalam resep maka, jumlah zat yang ditulis pada resep,
merupakan jumlah total untuk seluruh jumlah sediaan yang diminta.
• de die (d.d.) : sehari
• S : semel : satu
• B : bis : dua
• T : ter : tiga
• cochlear (cochl.) : sendok makan (15ml)
• Cochlear thea (Cth) : sendok the (5ml)
• haustus (haust.) : diminum sekaligus
• mixtura (mixt.) : campuran
• post coenam (p.c) : setelah makan
• ante coenam (a.c.) : sebelum makan
• mane (m) : pagi-pagi
• meridiem (merid.) : tengah hari
• ante meridiem (a.merid.) : sebelum tengah hari
• vespere (vesp.) : malam
• omni mane (o.m.) : tiap pagi
• omni nocte (o.n.) : tiap malam
• omni hora (o.h.) : tiap jam
• omni hora cochlear (o.h.c.) : tiap jam 1 sendok makan
• omni bihorio cochlear (o.b.h.c.) : tiap 2 jam 1 sendok makan
• periculum in mora (P.I.M.) : berbahaya jika ditunda – obat yang
harus disediakan atau diracik segera, harus didahulukan terlebih
dahulu. Penyebabnya bisa karena orang keracunan, dll.
• potio (pot.) : minuman
• Recipe (R., Rp., Rcp.) : ambillah
• signa (s.) : tanda
• solutio (sol., solut.) : larutan
OBAT DALAM PRESKRIPSI DOKTER
Jenis obat atau bahan obat yang ditulis dalam preskripsi dokter
1. Bahan baku
Penulisan nama bahan obat tsb.dalam resep menggunakan
nama resmi dlm F.I atau sesuai nomenklatur Internasional
(INN, nama generik)
2. Obat formula standart, artinya obat tsb. merupakan formula
standart/baku dengan nama sesuai F.I atau buku resmi lain
3. Obat paten, obat jadi dengan nama dagang
A. padat
R/ Chloramphenicol mg 125 R/ Chloramphenicol tab 250mg 10
Sach.lact. q.s Sach.lact. q.s
m.f.l.a. pulv.dtd. No XX m.f.l.a. pulv. No. XX
S.4 d.d. pulv. I S.4 d.d. pulv.I
B. Cair
R/ Chloramphenicol g 2,5 Keterangan :
Sir.simpl. ml.10 1 kali minum 5 ml/125 mg
p.g.a. q.s
sehari 4 kali selama 5 hari
Aqua dest. ad ml.100
m.f.l.a.suspensi 20 kali minum = 100ml
S.4.d.d.cth I (5ml)
Contoh
Parasetamol untuk anak 3th, 14kg
dewasa : (500 – 1000)mg/kali
anak : 10mg/Kg BB/kali
anak 1-3 th : 120mg/kali
A. padat
R/ Paracetamol mg 140 R/Paracetamol tab 500mg 3
Sach.lact. q.s Sach.lact. q.s
m.f.l.a. pulv.dtd. No X m.f.l.a. pulv. No. X
S.p.r.n.3 d.d. pulv. I S.p.r.n.3 d.d. pulv.I
B. Cair
R/ Paracetamol g 1,4 Keterangan :
Sir.simpl. ml.7,5 1 kali minum 5 ml/140 mg
p.g.a. q.s
sehari 3 kali
Aqua dest. ad ml.50
m.f.l.a.suspensi 10 kali minum = 50 ml
S.p.r.n.3.d.d.cth I (5ml)
JADWAL PEMBERIAN OBAT
Jadwal pemberian obat meliputi :
meliputi :- cara - waktu
- frekuensi - lama pemberian
- waktu
1.cara pemberian obat :oral. rektal, parenteral, topikal
2. Frekwensi pemberian obat : berapa kali sehari
- farmakokinetik obat
- BSO (retard, slow release → aturan pakai)
3. Waktu pemberian obat :
optimal, aman dan mudah diikuti penderita
a.c : 0,5 – 1 jam sebelum makan
d.c : absorpsi baik dengan adanya makanan
p.c. : iritasi terhadap lambung
4. Lama pemberian obat :
Berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, spt pada
pedoman pengobatan antara lain :
1. Pemberian antibiotika dalam waktu tertentu, utk
menghindari resistensi
2. Pemberian obat simtomatik cukup diberikan bila gejala
muncul (p.r.n)
3. Penyakit kronis (mis. hipertensi, diabetes, asma)
diperlukan pemberian terus menerus sepanjang
hidupnya
PENULISAN RESEP PULVERES
dr. Llastri dr. Llastri
SIP 037/2018 SIP 037/2018
Alamat praktek Alamat praktek
Jl. Gatotkaca no. 7 Jl. Gatotkaca no. 7
Jakarta Jakarta
Jakarta, 18-1-2018 Jakarta, 18-1-2018
R/ Paracetamol 200mg R/ Paracetamol Tab 500mg 4
CTM 1mg CTM Tab 1mg 2 1/2
Sacch. lact. q. s. Sacch. lact. q. s.
m. f. l. a. pulv. d. t. d. No. X m. f. l. a. pulv. No. X
s. 3. d. d. pulv. I p.r.n s. 3. d. d. pulv. I p.r.n
paraf paraf