Anda di halaman 1dari 15

LKK 4 BLOK 23: Menulis Resep 1 (Formula Pre Compound: Resep Tunggal)

A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan prinsip penulisan resep
2. Menjelaskan komponen-komponen dalam sebuah resep
3. Melakukan cara penulisan resep tunggal (formula pre compound) dengan benar(tepat dosis, bentuk sediaan, cara
pemberian dan lama pemberian obat), jelas dan lengkap

B. PELAKSANAAN
I. Landasan Teori
Resep adalah permintaan tertulis dari prescriber/penulis resep (dokter, dokter gigi, dokter hewan) kepada
dispenser/pembaca resep (apoteker pengelola apotik, asisten apoteker) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundangan yang berlaku. (Permenkes No 919/Menkes/Per/X/199)
Penulisan resep didasarkan pada serangkaian langkah-langkah rasional berikut:1) membuat diagnosis yang tepat;
2) mempertimbangkan patofisiologi dari diagnosis; 3) memilih tujuan terapeutik yang spesifik; 4) memilih obat pilihan
(drug of choice); 5) menentukan dosis yang tepat; 6) menyusun rencana untuk pemantauan aksi obat; 7) merencanakan
program edukasi pasien.
Resep harus ditulis dengan jelas, lengkap dan tidak mudah dihapus sehingga dapat menghindari adanya salah
perepsi. Kegagalan komunikasi dan salah interpretasi antara prescriber dan dispenser merupakan salah satu faktor
penyebab timbulnya kesalahan medikasi (medication error) yang dapat berakibat fatal bagi penderita.
Contoh kejadian kesalahan medikasi antara lain pemberian obat yang tidak tepat, dosis yang salah dan kesalahan
rute pemberian. Penyebab terjadinya kesalahan medikasi adalah salah interpretasi antara prescriber dan dispenser dalam
mengartikan resep. Misalnya tulisan tidak jelas terutama jika nama obat hampir sama, penulisan angka desimal dalam
resep, penggunaan singkatan yang tidak baku serta penulisan aturan pakai yang tidak lengkap.
Tidak ada standar global untuk pembuatan resep, setiap negara mempunyai peraturan masing-masing. Di
Indonesia Kepmenkes No.280/Menkes/SK/V/1984 menyebutkan bahwa pada resep harus dicantumkan:
1. Nama dan alamat penulis resep serta nomor izin praktek
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Informasi tentang obat yang mencakup nama obat dan kekuatan atau konsentrasi serta bentuk
sediaan yang dikehendaki
5. Tanda tangan atau paraf penulis resep
6. Nama, umur, dan alamat pemilik resep
Berdasarkan cara peracikan obat, resep dibagi atas formula magistralis dan formula officinalis. Resep formula
magistralis atau resep racikan merupakan resep yang berisi obat/campuran obat yang disusun sendiri oleh dokter
sedangkan resep officinalis merupakan resep yang berisi obat/campuran obat dalam bentuk sediaan standar.

Komponen resep

Inscriptio
 Nama dokter, nomor SIP, alamat/telp/HP/kota/tempat
 Tanggal penulisan resep

Invocatio
 Permintaan tertulis dokter “R/” (recipe) artinya ambilah atau berikanlah.
R/ dituliskan pada bagian kiri setiap penulisan resep
Prescriptio/Ordonatio
 Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan
 Sangat direkomendasikan untuk menuliskan obat dengan nama generik.
 Tata Nama
− Huruf permulaan ditulis dengan huruf besar, juga yang terdiri dari 2 atau lebih
• R/ Asetosal
• R/ Efedrini Hidroklorisi
• R/ Oleum Jecorus Aselli
Kecuali huruf berikut, sebagai sifat keterangan atau sebagai pereaksi
• R/ Sulfur praecipitatum
• R/ Aqua destilata
1
− Nama sediaan farmasi ditulis dibelakang nama obat atau bahan obat
• R/ Parasetamol syrup
Kecuali Sera dan Vaksin :
• R/ Serum Antitoxicum Diphtheriae
• R/ Vaccinum Poliomyelitis
− Sediaan berupa larutan dalam air
• R/ Sol. Acidi Borici
 Berapa banyak (misalnya miligram), bentuk sediaan (misalnya tablet, kapsul,
supositoria).
Singkatan yang diterima secara internasional antara lain g: gram; ml:mililiter. Hindari
desimal, tulis kata dalam bentuk utuh untuk menghindari misunderstanding. Contoh:
Levothyroxin 50 mikrogram bukan 0,050 miligram atau 50 μg.

Signatura
 Tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
 Interval pemberian
Contoh:
b.d.d… (2 dd…) = bis de die = 2 kali sehari
o.4.h. = omni cuatuor hora = setiap ¼ jam
 Saat pemberian
Contoh:
a.c. = ante coenam = sebelum makan
p.c. = post coenam = sesudah makan
½ h.p.c. = semi hora post coenam = ½ jam sesudah makan
 Teknik cara pakai
Contoh:
part dol.applie = part dolente applicatum = oleskan pada tempat yang sakit
ext. cres = oleskan tebal
 Cara pakai khusus (dapat dipakai bahasa Indonesia)
Contoh
• Pagi 2 kap.
Siang 1 kap.
Malam 2 kap.
• Penurunan dosis / “Tappering off”
hari I – IV 3 d.d. tab. 2
hari IV – VII 3 d.d. tab. I
hari VII – X 3 d.d. tab. ½
• Lain – lain :
3 d.d. tab. I (selama 10 hari)
p.r.n. 1-2 d.d. tab. I = pro renata = bila perlu

Subcriptio
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
Berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut

Pro (diperuntukkan)
 Nama, umur, dan alamat pasien

Data-data di atas adalah pokok dari sebuah resep, informasi lain dapat ditambahkan. Misalnya
Istilah resep yang dibuat segera
P.I.M. = periculum in mora (berbahaya jika ditunda)
Stat. = statim (segera)
Cito = segera

Resep yang dapat diambil ulang


2
Iter = Iteratur = diulang. Iter 1x
Resep yang tidak dapat diulang
n. i. = Neiteratur

Contoh resep formula officinalis


dr. Ahmad Umar
SIP No. 111/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 123456

Palembang, 21 November 2016

R/ Asam mefenamatl tab 500 mg No. X


S.p.r.n.t.d.d. tab. 1 p.c.

Pro : Tn. Joni


Umur : 25 tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

Media Pembelajaran
Penuntun LKK 4 Blok 23 FK UMP
Ruang periksa dokter
Kertas resep
DOEN 2013
FORNAS 2016

II. Langkah Kerja


1. Mahasiswa diberikan pengarahan mengenai penulisan resep.
2. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil di ruangan yang berbeda.
3. Setiap kelompok dipandu oleh 1 pembimbing.
4. Mahasiswa akan diberikan skenario.
5. Mahasiswa membuat resep sesuai dengan skenario yang diberikan dengan jelas dan lengkap
Contoh skenario
Skenario 1
Wanita 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 6 hari yang lalu dan disertai
demam hilang timbul, pemeriksaan darah leukositosis, dan pada urinalisis menunjukkan leukosit urin meningkat.
Dokter lalu memberikan ciprofloksasin tablet 500 mg setiap 12 jam selama 7 hari dan parasetamol jika demam
atau nyeri maksimal 4 kali sehari.
Bagaimana penulisan resep kasus diatas?
Skenario 2
Tn A 50 datang ke dokter keluarga untuk kontrol ulang karena menderita darah tinggi. Tn A tidak memiliki keluhan.
Lalu dokter memberikan obat seperti biasanya untuk 1 bulan kedepan yaitu captopril tab 25 mg dua kali sehari dan
hidrocholrotiazid 12,5 mg satukali sehari. Bagaimana penulisan resepnya?
Skenario 3
Tn B 25 tahun datang ke dokter karena tertusuk paku. Dokter melakukan cross insisi. Sebelum memulangkan pasien,
dokter juga mau memberikan suntikan ATS untuk profilaksis tetanus. Dokter menuliskan resep 1 ampul ATS. Bagaimana
dokter menulis resep tersebut?
Skenario 4
An X mengeluh kedua matanya merah dan mengeluarkan kotoran setiap bangun pagi sejak 7 hari yang lalu. Pasien juga
sering mengucek matanya. Dokter ingin memberikan obat tetes mata chloramfenikol 0.5% 2 tetes setiap 4 jam pada mata
kiri dan kanan. Tuliskan bagaimana resepnya?
Jawaban:

3
Soal no 1.

dr. Ahmad Umar


SIP No. 111/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 123456

Palembang, 21 November 2016

R/ Ciprofloksasin 500 mg tab. No XIV


S. 2.d.d. tab 1

R/ Paracetamol 500 mg tab. No. X


S. 4.d.d. tab 1. p.r.n

Pro : Ny. X
Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

Soal No 2.

dr. Ahmad Umar


SIP No. 111/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 123456

Palembang, 21 November 2016

R/ Captopril 25 mg tab. No LX
S. 2.d.d. tab 1
R/ Hidrocholrotiazid 12,5 mg tab. No XXX
S. 1.d.d. tab 1. o.m.

Pro : T. A
Umur : 50 tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

Soal no 3

dr. Ahmad Umar


SIP No. 111/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 123456

Palembang, 21 November 2016

R/ Inj. ATS amp. No I


S. i.m.m

Pro : Tn. B
4
Umur : 25 tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

Soal no 4

dr. Ahmad Umar


SIP No. 111/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 123456

Palembang, 21 November 2016

R/ Chloramfenikol 0.5% eye drop. No I


S. o.4.h. gtt 2. o.d.s.

Pro : An. X
Umur : tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

LKK 5 BLOK 23: Menulis Resep 2 (Formula Compound: Resep Racikan)


A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan prinsip penulisan penulisan resep
2. Menjelaskan komponen-komponen dalam sebuah resep
3. Melakukan cara penulisan resep racikan (formula compound) dengan jelas dan lengkap

B. PELAKSANAAN
I. Landasan Teori
Resep adalah permintaan tertulis dari prescriber/penulis resep (dokter, dokter gigi, dokter hewan) kepada
dispenser/pembaca resep (apoteker pengelola apotik, asisten apoteker) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Permenkes No 919/Menkes/Per/X/199). Resep harus
ditulis dengan jelas, lengkap dan tidak mudah dihapus sehingga dapat menghindari adanya salah perepsi.
Penulisan resep didasarkan pada serangkaian langkah-langkah rasional berikut:1) membuat diagnosis yang
tepat; 2) mempertimbangkan patofisiologi dari diagnosis; 3) memilih tujuan terapeutik yang spesifik; 4) memilih obat
pilihan (drug of choice); 5) menentukan dosis yang tepat; 6) menyusun rencana untuk pemantauan aksi obat; 7)
merencanakan program edukasi pasien
Kepmenkes No. 280/Menkes/SK/V/1984 menyebutkan bahwa pada resep harus dicantumkan:
1.Nama dan alamat penulis resep serta nomor izin praktek
2.Tanggal penulisan resep
3.Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4.Informasi tentang obat yang mencakup nama obat dan kekuatan atau konsentrasi serta bentuk sediaan yang
dikehendaki
5.Tanda tangan atau paraf penulis resep
6.Nama, umur, dan alamat pemilik resep

Berdasarkan cara peracikan obat, resep dibagi atas formula magistralis dan formula officinalis. Resep
formula magistralis atau resep racikan merupakan resep yang berisi obat/campuran obat yang disusun sendiri oleh
dokter sedangkan resep officinalis merupakan resep yang berisi obat/campuran obat dalam bentuk sediaan standar.
Pada formula magistralis sebaiknya memenuhi syarat berikut:
1.Bukan antimikroba
2.Interval pemberian obat harus sama
3.Lama hari pemberian hampir sama
4.Tidak terjadi interaksi yang berarti
5.Terurai pada bagian sama di saluran cerna

5
Komponen Resep

Inscriptio
 Nama dokter, nomor SIP, alamat/telp/HP/kota/tempat
 Tanggal penulisan resep

Invocatio
 Permintaan tertulis dokter “R/” (recipe) artinya ambilah atau berikanlah.
R/ dituliskan pada bagian kiri setiap penulisan resep

Prescriptio/Ordonatio
 Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan
 Sangat direkomendasikan untuk menuliskan obat dengan nama generik.
 Tata Nama
− Huruf permulaan ditulis dengan huruf besar, juga yang terdiri dari 2 atau lebih
• R/ Asetosal
• R/ Efedrini Hidroklorisi
• R/ Oleum Jecorus Aselli
Kecuali huruf berikut, sebagai sifat keterangan atau sebagai pereaksi
• R/ Sulfur praecipitatum
• R/ Aqua destilata
− Nama sediaan farmasi ditulis dibelakang nama obat atau bahan obat
• R/ Parasetamol syrup
Kecuali Sera dan Vaksin :
• R/ Serum Antitoxicum Diphtheriae
• R/ Vaccinum Poliomyelitis
− Sediaan berupa larutan dalam air
• R/ Sol. Acidi Borici
 Berapa banyak (misalnya miligram), bentuk sediaan (misalnya tablet, kapsul,
supositoria).
Singkatan yang diterima secara internasional antara lain g: gram; ml:mililiter. Hindari
desimal, tulis kata dalam bentuk utuh untuk menghindari misunderstanding. Contoh:
Levothyroxin 50 mikrogram bukan 0,050 miligram atau 50 μg.
 Perintah pembuatan bentuk sediaan obat yang dikehendaki
Gunakan hanya singkatan baku/standar yang dapat diketahui apoteker
Misalnya
m.f. pulv. No. XX
® campur dan buatlah serbuk sebanyak 20 bungkus
m.f. pulv. d.t.d. No. X
® campur dan buatlah serbuk dengan takaran masing-masing sesuai di atas
sebanyak 10 bungkus
m.f. ung. 20
® campur dan buatlah salep sebanyak 20 gram
M.D.S. gutt. auric.
® campur dan tandailah obat tetes telinga

Signatura
 Tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
 Interval pemberian
Contoh:
b.d.d… (2 dd…) = bis de die = 2 kali sehari
o.4.h. = omni cuatuor hora = setiap ¼ jam
 Saat pemberian
Contoh:
a.c. = ante coenam = sebelum makan

6
p.c. = post coenam = sesudah makan
½ h.p.c. = semi hora post coenam = ½ jam sesudah makan
 Teknik cara pakai
Contoh:
part dol.applie = part dolente applicatum = oleskan pada tempat yang sakit
ext. cres = oleskan tebal
 Cara pakai khusus (dapat dipakai bahasa Indonesia)
Contoh
• Pagi 2 kap.
Siang 1 kap.
Malam 2 kap.
• p.r.n. 1-2 d.d. cap. I = pro renata = bila perlu

Subcriptio
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
Berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut

Pro (diperuntukkan)
 Nama, umur, dan alamat pasien

Data-data di atas adalah pokok dari sebuah resep, informasi lain dapat ditambahkan.

Contoh resep formula magistralis


dr. Abu Ahmad
SIP No. 222/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 111111

Palembang, 21 November 2016

R/ Metampiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Kafein 50 mg
S.L. q.s
m.f.pulv.dtd.No.X da in cap
S.t.d.d. cap. 1 p.c.

Pro : Ny. Sasa


Umur :50 tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

II. Media Pembelajaran


1. Penuntun LKK 5 Blok 23 FK UMP
2. Ruang periksa dokter
3. Kertas resep
4. DOEN 2013
5. FORNAS 2016

III.Langkah Kerja
1. Mahasiswa diberikan pengarahan mengenai penulisan resep.
7
2. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil di ruangan yang berbeda.
3. Setiap kelompok dipandu oleh 1 pembimbing.
4. Mahasiswa akan diberikan skenario.
5. Mahasiswa membuat resep sesuai dengan skenario yang diberikan dengan jelas dan lengkap

Skenario 1
Tn T mengeluh sakit kepala sebelah. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan dokter mendiagnosis Tn T menderita
migrein dan ingin memberikan obat racikan berupa parasetamol 500 mg dan kafein 50 mg yang dibuat dalam bentuk
kapsul dan diminum 3 kali sehari. Bagaimana penulisan resepnya?

Skenario 2
Seno, seorang laki-laki, berusia 4 tahun (BB 15kg) didiagnosis menderita ISPA dan direncanakan akan diberikan obat
puyer yang terdiri dari parasetamol, ambroksol, dan chlorpheniramine maleate. Buatlah resepnya
Jawab:
Soal No 1.

dr. Abu Ahmad


SIP No. 222/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 111111

Palembang, 21 November 2016

R/ Paracetamol 500 mg
Cafein 50 mg
S. L. Q.S
m.f. pulv.d.t.d. No X da in cap.
S. 3.d.d. Cap I

Pro : Tn. T
Umur : tahun
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

Soal no 2

dr. Abu Ahmad


SIP No. 222/SIPD/2016
Jl. Banten No 1 Palembang
0711 111111

Palembang, 21 November 2016

R/ Paracetamol 110 mg
Ambroksol 6,6 mg
Chlorpheniramine maleate 0,8 mg

m.f. pulv.d.t.d. No XII


S. t.d.d. pulv I

8
Pro : An. Seno
Umur : 4 tahun (BB 15 kg)
Alamat : Jl. Banten 2 Palembang

ISTILAH – ISTILAH DALAM RESEP


Singkatan singkatan resep
a, aa ,xxx ana Dari masing-masing
a. c. Ante coenam Sebelum makan
ad in lag.gutt. Ad in lagenam guttatorium Dalam botol tetes
ad. part. dolent. Ad partes dolantes Di tempat yang sakit
ad us.ext. (a.u.e) Ad usus externum Untuk pemakaian luar
ad.us.int. (a.u.i) Ad usus internum Untuk pemakaian dalam
ad usus prop. Ad usus propium Untuk pemakaian sendiri
add, ad. Adde Tambahkan
ag it. Agits, agitetur Kocok, hendaknya dkocok
agit.a.sum. Agita ante sumendum Kocok sebelum dipakai
alt.dieb. Ateris diebus Sesudah sehari, setiap dua hari
a.d. Auris dextra Telinga kanan
a.l. Auris laeva Telinga kiri
b.d.d.c. Bis de die cochlear Dua kali sehari satu sendok
makan
b.i.d. Bis in die Dua kali sehari
c.c ( coch. cib) Cochlear cibarum Sendok makan
c.th. Cochlear thea Sendok teh
d.c. Durante coenam Sementara makan
d.t.d. Da tales dosis Dengan dosis demikian
da, det. Da , detur Berikan
f.l.a. Fac lege artis Buatlah menurut keahlian
gtt. Guttata Tetes
h.d Hora decubitus Jam tidur
h.m Hora matutima Pagi hari
haust. Haustus Sekali tegyuk, minum sekaligus.
in.d In dies Sehari, dalam sehari
In.lag.ben.obt In lagena bene obturata Dalam botol tertutup rapat
i.m.m In manus medici Serahkan ke dokter
inmitt, in. lag Inmitte, in lagena Masukkan dalam botol
m. Misce Campur
m.f Misce fac Campur dan buat
9
m.d.s Misceda signa Campur dan buat aturan pakai
m.et.v Mare et vaspare Pagi dan senja
m.i Mihi ipsi Untuk saya sendiri
No. Numero Jumlah
non.in lag.org Non in lagena originale Jangan diberikan dalam botol
aslinya

o.b.h.c Omni bihorio cochlear Tiap dua jam 1 sendok makan


o.h Omni hora Tiap jam
o.4.h.c Omni cuatuor hora cochlear Tiap empat jam 1 sendok makan
o.t / o.v Omni nocte / omni vaspare Tiap malam / tiap sore
O2 Kedua belah mata
o.d.s Oculus dextra sinistra Mata kanan dan kiri
p.d.sing Pro dosis singulari Takaran tunggal, sekali pakai
p.c Post coenam Sesudah makan
p.r.n Pro renata Jika diperlukan
Pulv Pulvis, pulveres Serbuk terbagi, serbuk tak
terbagi.
q.s Quantum satis Secukupnya
s. Signa Tandailah
s.o.o Sit opus sit Bilamana perlu
sin.confec Sine confectione Tanpa pembungkus asli
s.u.e Signa usus eksternum Tandailah obat luar
s.u.c Signa usus coenitus Tandailah tahu pakai
s.l Saccharum laetis Gula susu
a, aa ,xxx ana Dari masing-masing
a. c. Ante coenam Sebelum makan
ad in lag.gutt. Ad in lagenam guttatorium Dalam botol tetes
ad. part. dolent. Ad partes dolantes Di tempat yang sakit
ad us.ext. (a.u.e) Ad usus externum Untuk pemakaian luar
ad.us.int. (a.u.i) Ad usus internum Untuk pemakaian dalam
ad usus prop. Ad usus propium Untuk pemakaian sendiri
add, ad. Adde Tambahkan
ag it. Agits, agitetur Kocok, hendaknya dkocok
agit.a.sum. Agita ante sumendum Kocok sebelum dipakai
alt.dieb. Ateris diebus Sesudah sehari, setiap dua hari
a.d. Auris dextra Telinga kanan
a.l. Auris laeva Telinga kiri
b.d.d.c. Bis de die cochlear Dua kali sehari satu sendok makan
b.i.d. Bis in die Dua kali sehari

10
c.c ( coch. cib) Cochlear cibarum Sendok makan
c.th. Cochlear thea Sendok teh
d.c. Durante coenam Sementara makan
d.t.d. Da tales dosis Dengan dosis demikian
da, det. Da , detur Berikan
f.l.a. Fac lege artis Buatlah menurut keahlian
gtt. Guttata Tetes
h.d Hora decubitus Jam tidur
h.m Hora matutima Pagi hari
haust. Haustus Sekali tegyuk, minum sekaligus.
in.d In dies Sehari, dalam sehari
In.lag.ben.obt In lagena bene obturata Dalam botol tertutup rapat
i.m.m In manus medici Serahkan ke dokter
inmitt, in. lag Inmitte, in lagena Masukkan dalam botol
m. Misce Campur
m.f Misce fac Campur dan buat
m.d.s Misceda signa Campur dan buat aturan pakai
m.et.v Mare et vaspare Pagi dan senja
m.i Mihi ipsi Untuk saya sendiri
No. Numero Jumlah
Jangan diberikan dalam botol
non.in lag.org Non in lagena originale
aslinya

o.b.h.c Omni bihorio cochlear Tiap dua jam 1 sendok makan


o.h Omni hora Tiap jam
o.4.h.c Omni cuatuor hora cochlear Tiap empat jam 1 sendok makan
o.t / o.v Omni nocte / omni vaspare Tiap malam / tiap sore
O2 Kedua belah mata
o.d.s Oculus dextra sinistra Mata kanan dan kiri
p.d.sing Pro dosis singulari Takaran tunggal, sekali pakai
p.c Post coenam Sesudah makan
p.r.n Pro renata Jika diperlukan
Pulv Pulvis, pulveres Serbuk terbagi, serbuk tak terbagi.
q.s Quantum satis Secukupnya
s. Signa Tandailah
s.o.o Sit opus sit Bilamana perlu
sin.confec Sine confectione Tanpa pembungkus asli
s.u.e Signa usus eksternum Tandailah obat luar
s.u.c Signa usus coenitus Tandailah tahu pakai
s.l Saccharum laetis Gula susu

11
Kode asal kata arti
a.c. ante cibum / cibos sebelum makan
a.d / AD aurio dexter telinga kanan
a.l. aurio laeva telinga kiri
a.s. / AS auris sinister telinga kiri
a.u. / AU auris utro kedua telinga
aa ana tiap-tiap
ad ad hingga /sampai
digunakan sesuai keinginan
ad. Lib. ad libitum
(bebas)
alt. die. alternus die setiap lain hari
alt. h. alternus hora setiap lain jam
amp. ampule 1 dosis unit
aq aqua air
b.d. bis die 2x sehari
b.i.d. bis in die 2x sehari
b.i.n. bis in noctus 2x semalam
bis bis dua kali
bol. bolus sebanyak dosis tunggal
cap capsula kapsul
cc cum cibos dengan makanan
cc cubic centimetres sentimeter kubik
comp. comsitus diloleskan
d dies hari
d.t.d dentur tales doses berikan sesuai dosis
dieb. alt. diebus alternis setiap lain hari
div. divide dibagi
emp. ex modo prescripto sesuai petunjuk
emul. emulsum cairan pengemulsi
eq. pts. equalis partis bagian yang sama
ex aq ex aqua dalam air
fl. ,fld. fluida cairan
g gram gram
gr grain grain (1 gram=15 grain)
grad. gradatim berangsur-angsur
gtt. gutta diteteskan
h. , hr. hora jam
h.s. hora somni waktu tidur
i, ii, iii, or iiii doses jumlah dosis
I.D. intra dermal disuntikkan di bawah kulit

12
I.M. intra muscularly disuntikkan ke dalam otot
I.P intra peritoneal disuntikkan di bawah selaput
I.V. intra veneously disuntikkan ke dalam nadi
inj. injectio suntikan
in p. aeq. dividiatur in partes aequales dibagi menjadi bagian yg sama
lin linimentum digosok
liq liquor solution
lot. lotion pelembab
m, min. minimum minimal
M. Misce campur
mane mane pagi hari
mcg microgram mikro gram
mEq milli equivalent mili ekuivalen
mg milligram mili gram
mist. mistura campur
mixt. mixtura mixture
ml millilitter mili liter
nebul nebula semprotan
no. numero nomor
nocte nocte malam
noct. maneq. noct maneque pagi dan malam hari
non rep. non repetatur tidak dapat diulang
npo nill per os tidak ada yg melalui mulut
o.d / OD oculus dexter mata kanan
o.l. oculus laeva mata kiri
o.m. omni mane pada pagi hari
o.n. omni nocte pada malam hari
o.s / OS oculus sinister mata kiri
o.u / OU oculo utro setiap mata
opth opthalmic pada mata
os ossa tulang
otic otical pada telinga
p.c. post cibum setelah makan
p.o. per os melalui mulut
p.p.a. phiala prius agitata dikocok dahulu
p.r pro rectum melalui anus
p.r.n. pro re nata sesuai kebutuhan
p.v. per vaginum melalui kelamin wanita
per per melalui
pil pilula pil

13
pulvis
pulv. bubuk

q quaque setiap
q._h quaque …. hora setiap …. jam
q.3h quaque 3 hora setiap 3 jam
q.a.d quaque alternis die setiap hari yang berbeda
q.d. / QD quaque die setiap hari
q.h.s quaque hora somni setiap menjelang tidur
q.i.d. quarter in die 4x sehari
q.o.d. / QOD quaque os die setiap hari yang berbeda
qq. hh. quaque hora setiap jam
q.q.h. quarter quaque hora setiap 4 jam
q.s. quantum sufficiat gunakan secukupnya
qAM quaque ante meridiem setiap pagi
ql quantum libet sebanyak yang diinginkan
q.p. quantum placeat sebanyak yang dianjurkan
qPM quaque post meridiem setiap sore
qv quantum vis sebanyak
R/ recipe ambil
rep. , rept. repetatur dapat diulang
Rx radix resep
s sine tanpa
s.a. secundum artum gunakan sesuai pertimbangan
s.i.d semel in die sekali sehari
s.o.s. si opus sit segera jika dibutuhkan
SC, subc, subq,subcut sub cutem disuntikkan di bawah kulit
Sig. / S signa, signetur tulis pada label
SL sub lingualy di bawah lidah
sol. solutio larutan
ss. semis setengah / separuh
stat. statim segera
supp. suppositorium obat perangsang
susp. suspentium penyerapan
syr. syrupus sirup
t.d.s ter die sumendum 3x sehari
t.i.d. ter in die 3x sehari
t.i.w. ter in w 3x seminggu
tab. tabella tablet
tal. talus seperti
tbsp. tablespoon sendok makan (15 ml)

14
tr, tinc., tinct. tincture larutan dlm alkohol
troche trochiscus obat batuk
tsp. teaspoon sendok teh (5 ml)
u.d. / ut dict. ut dictum sesuai petunjuk
ung. unguentum obat salep
vag. vaginum alat kelamin wanita

Sumber:
1. Katzung C Bertram. Basic and Clinical Pharmacology. 13th edition 2015
2. WHO. Guide to good prescribing. 1994
3. Penuntun LKK blok 21 FK UM Palembang tahun 2015.

15

Anda mungkin juga menyukai