Anda di halaman 1dari 39

By:

Ns. Supriyadi, S.Kep


Pengertian
Resep dalah permintaan tertulis dari
dokter,dokter gigi atau dokter hewan
kepada apoteker untuk membuatkan obat
dalam bentuk sediaaan tertentu dan
menyerahkan kepada penderita
Resep merupakan perwujudan terakhir
dari kompetensi, pengetahuan, dan
keahlian dokter dalam menerapkan
pengetahuan dibidang farmakologi &
terapi
Lanjutan...........
Permintaan tertulis dokter kepada apoteker u/
menyerahkan obat atau bahan obat kepada
penderita lengkap dgn aturan pakainya.
Menurut UU yang boleh menuliskan resep
adalah :
1. Dokter umum
2. Dokter Spesialis
3. Dokter gigi
4. Dokter hewan
Bagi dokter umum dan dokter spesialis
tidak ada pembatasan mengenai jenis
obat yang boleh diberikan bagi
penderitanya
Bagi dokter gigi ada pembatasan,yaitu
dokter gigi hanya boleh menuliskan
resep berupa jenis obat yang
berhubungan dengan penyakit gigi
Bagi dokter hewan ada pembatasan
tetapi,tetapi bukan terletak pada jenis
obat melainkan pada penderitanya
Dokter hewan hanya boleh menuliskan
resep untuk keperluan hewan semata.
Kertas Resep

Resep dituliskan dikertas resep


Ukuran kertas yang ideal adalah lebar 10
12 cm, dan panjang 15 18 cm
Pemberian obat sebaiknya menggunakan
resep untuk dokumentasi
Permintaan obat melalui telepon
dihindari
Resep sebaiknya ditulis rangkap dua
Satu untuk penderita dan satu untuk
dokumentasi dari dokter itu sendiri mengenai
terapi yang diberikan pada penderita
Blangko kertas resep disimpan ditempat yang
aman untuk menghindarkan dicuri untuk
disalahgunakan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab,misalnya : untuk pembelian
obat bius
Menurut PP bila obatnya sudah diberikan
pada penderita maka kertas resep harus
disimpan dan diatur menurut urutan
tanggal dan nomor urut pembuatan
Resep harus disimpan sekurang-
kurangnya selama tiga tahun.
Hal ini beguna untuk memungkinkan
penelusuran kembali jika setelah sekian waktu
terjadi sesautu akibat dari obat yang diberikan
Setelah lewat waktu 3 tahun resep-resep oleh
apotek boleh dimusnahkan dengan membuat
proses verbal ( berita acara ) pemusnahan ( SK
Menkes No.280/Menkes/SK/V/1981 mengenai
penyimpanan resep diapotek
Apograph ( Resep Salinan )
Di apotek,perlakuan yang sama dengan kertas resep
asli dari dokter
Salinan resep atau copy resep atau apograph harus
disimpan
Apograph dibuat oleh apotek
Apograph dibuat atas permintaan :
1. Permintaan dokter : kalau ada tanda
iteretur diatas kertas resep orisinil
Misalnya : Tanda iter 1 x berarti resep itu
bisa diulang sekali lagi tanpa resep baru dri
dokter.
Sebaiknya tanda N.I. ( Ne Iteratur ) berarti
resep tidak boleh diulang ( walaupun tidak
mengandung obat berbahaya berupa
narkotika atau obat beracun)
2. Permintaan penderita
Dalam hal ini ulangan pembuatan
obat dengan apograph,hanya dapat bila
resep orisinil (asli) dari dokter tidak
mengandung bahan obat narkotika atau
obat golongan racun keras
KETENTUAN MENULIS RESEP
Dokter yg menulis resep bertanggung jawab sepenuhnya tentang
resep yg ditukisnya
Resep yg ditulis hrs dpt didaca, sekurang-kurangnya o/ petugas
apotek
Resep harus ditulis dgn tinta atau lainnya
Tgl suatu resep ditulis dgn jelas
Bila pasiennya seorang anak , maka harus dicantumkan umur
(berlaku bila umurnya dibawah 20 thn)
Dibawah nama pasien, harus dicantumkan alamat
u/ jumlah obat yg diberikan dlm resep, dihindari memakai angka
desimal
u/ obat yg dinyatakan dgn satuan unit, jangan disingkat menjadi U
u/ obat berupa cairan , dinyatakan dgn satuan ml, hindarkan menulis
cc atau cm3
Lanjutan..
Prepatat cairan berupa obat minum u/ anak, diberikan
sebanyak 50 ml, 60 ml, 100 ml dan 150 ml
Preparat cairan u/ obat minum orang dewasa, diberikan
sebanyak 150 ml, 200 ml dan 300 ml
Preparat cairan u/ obat luar seperti obat kumur atau
kompres diberikan sebanyak 200 ml dan 300 ml
u/ obat tetes ( mata,hidung dan telinga) diberikan
sebanyak 10 ml
MODEL RESEP YG LENGKAP
1. Inskripsio
a. Nama dan alamat dokter serta nomor surat izin praktek, dan dpt
pula dilengkapi dgn nomor telp, jam dan hari praktek
b. Nama kota serta tanggal resep itu ditulis
c. Tanda R/ = recipe = harap diambil, ambillah, sediakanlah

2. Praescriptio
a. Nama setiap jenis obat yg diberikan serta jumlahnya
b. Cara pembuatan atau bentuk sediaan yg dikehandaki misalnya:
f.l.a pulv=fac lege artis pulveres=buatlah sesuai aturan , obat
berupa puyer

3. Signatura
a. Aturan pemakaian obat, umumnya ditulis dgn singkatan bahasa latin aturab
pakai ditandai dgn signa, diasanya disingkat S.
Lanjutan
b Nama penderita di belakang pro
Jika pasiennya anak, maka ditulis umur, nama tanpa
umur dianggap resep iti u/ dewasa. Dicantumkan di
belakang pro : Tuan / Nyonya atau Bpk/ Ibu diikuti dgn
nama pasien , sehingga dapat dipastikan itu bukan
seorang anak

4. SUBSCRIPTIO
Tanda tangan atau paraf dari dokter yg menulis resep
Resep obat suntik dari golongan narkotika harus harus
dibubuhi tanda tangan dan tidak cukup dengan paraf
saja.
Seni dan keahlian resep yang
tepat dan rasional
Penulisan resep yang tepat dan rasional
merupakan penerapan berbagai ilmu,karena
begitu banyak variabel-variabel yang harus
diperhatikan maupun variabel unsur obat
dan kemungkinan kombinasi obat ataupun
variabel penderita secara individual.
Dalam Farmakoterapi digunakan Motto :
Berikan selalu : - obat yang tepat
- dengan dosis yang tepat
- dalam bentuk sediaan yang
sesuai
- pada waktu yang tepat
- kepada penderita yang tepat
dengan semua parameter yg
harus diperhitungkan
Kekurangan ilmu pengetahuan dari
ilmu mengenai obat dapat
mengakibatkan :
1. Bertambahnya toksisitas obat yang
diberikan
2. Terjadi interaksi antara obat yang
satu dengan obat yang lain
3. Terjadi interaksi antara obat
dengan makanan/minuman tertentu
4. Tidak tercapai efektifitas obat yang
dikehendaki
5. Meningkatnya ongkos pengobatan bagi
penderita yang sebenarnya bisa dihindari
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENULISAN RESEP
Resep harus ditulis dengan tinta
Penulisan nama obat,jumlah obat serta
catatan cara memakainya hendaknya
dapat dibaca oleh apoteker atau asisten
apoteker yang membuatkan obat diapotek
Hindarkan penulisan rumus kimia dari obat
latin/generik
Hindarkan penulisan singkatan-singkatan
yang meragukan
Boleh menuliskan lebih dari satu resep
diatas satu kertas resep dgn
memperhatikan:
Antara dua resep diberi tanda
Tiap resep dilengkapi dgn signa/aturan pakai
Tiap resep diparaf/ditandatangani o/ dokter
yg menulisnya
Idealnya dokter menyimpan turunan
(carbon copy) dari tiap resep yang
ditulisnya
Sedapat mungkin dokter menuliskan resep
dihadapan penderita/pasien
Sebelum kertas resep diserahkan kepada
penderita dokter membaca kembali apa
yang telah dituliskan
Dokter yang bijaksana akan
mempertimbangkan keadaan ekonomi dari
penderitanya
BAHASA LATIN DLM RESEP
Bahasa Latin Digunakan dalam: penulisan
nama-nama obat, ketentuan-ketentuan,
mengenai pembuatan atau bentuk obat,
petunjuk-petunjuk aturan pemakaian
Untuk menghindarkan salah interpretasi,
singkatan-singkatan bahasa indonesia u/ obat
dan aturan pakainya krn dapat meragukan
makna.
Misalnya:
1. Obat batuk hitam disingkat OBH, sebenarnya ditulis
polio nigra contra tussin (Pot. Nigra c.t )
2. Obat batuk putih disingkat OBP,
sebenarnya ditulis potio alba contra
tussin (Pot Alba c.t)
3. Kalau perlu disingkat dengan k.p.,
sebenarnya ditulis p.r.n (pro re nata)
ALASAN PENGGUNAAN BAHASA LATIN

Bahasa latin adalah bahasa yg mati


Bahasa latin merupakan bahasa
internasional dlm dunia/profesi kedokteran,
keperawatan dan kefarmasian
Tidak akan terjadi dualisme ttg bahan/zat
apa yg dimaksud dgn resep
Dalam hal-hal itu, krn faktor-faktor
psikologis, ada baiknya pasien tdk perlu
mengetahui bahan obat yg diberikan
Resep Cito

Diberikan jika penderita membutuhkan


obat dengan segera
Pembuatan didahulukan dari resep-resep
yang lain
Diberikan dengan memberi tanda pada
bagian atas resep dengan menuliskan
cito ! (digaris bawahi dan diberi tanda
seru dan diparap atau ditandatangan
dibelakang cito)
Diberikan pada penderita yang benar-benar
gawat dan apabila dilakukan penundaan
dapat membahayakan
Istilah yang sama dengan cito adalah
statim (amat segera) atau urgen (
mendesak ) juga dapt digunakan singkatan
P.I.M ( Periculum In Mora = Berbahaya
bila di tunda )
CONTOH RESEP YANG LENGKAP
RESEP PRIBADI DOKTER
dr. Hartono Mataram, 27 Mei 2009
Jln.ABC no. 7
Mataram
SID....SIP...
R/ Paracetamol 500 mg
Coffein 50 mg
CTM 4 mg
m.F pulv. d.t.d. No.IX
S. 3 d.d pulv. 1
Paraf dokter
Pro: Nn. Luna Maya
Umur: 28 thn
Alamat: Jalan Bersama Gg Pribadi No 17 Pajang Mataram
CONTOH RESEP YANG LENGKAP
RESEP RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG
Dokter: Hartono
Bagian: Ilmu Penyakit Dalam
Tanggal: 27 Mei 2009
R/ Tabl. Diazepam 5 mg No:IX
S.2 d.d tabl. I
Paraf dokter

R/ Tabl. Vitamin B-compl No:IX


S.3 d.d tabl. I
Paraf dokter

Pro : Ny. Manohara


Umur : 30 Thn
Alamat : Jln. Sini Gg Sana Karang sukun Mataram
Keterangan:

m.f misce fac campur dan buatlah


Pulv pulveres serbuk/puyer
3 d.d de die 3 X sehari
d.t.d da tales doses berikan sbyk dosis tsb
S sigma aturan pakai
R/ recipe ambillah
N.I ne iteretur harap jgn diulang
i.Ter iteratur harap diulang
ASPEK LEGAL MENGENAI RESEP
DAN OBAT
Aspek legal mengenai kesehatan termasuk
kefarmasian, obat dan peresepan mengacu
pada:
1. UU RI no 23 th 1992 ttg kesehatan
2. Peraturan Menkes no. 919/Menkes /per/X/
1993 ttg kreteria obat yg dpt diserahkan tanpa
resep
3. Keputusan Menkes no.
924/Menkes/per/X/1993 ttg daftar obat wajib
apotek no 2
4. Kepmenkes no 925/Menkes /X/1993 ttg daftar
perubahan golongan obat no. 1
5. UU RI no. 5 th 1997 ttg psikotropika
6. UU RI no 22 th 1997 ttg narkotika
Pada dasarnya mencakup: etika kedokteran dan
kefarmasian
Standar: segala tindakan yg dilakukan demi
kebaikan dan kepentingan pasien dan masyarakat
Perlu diperhatikan:
a. Etika intra-profesi: dokter-dokter, apoteker, antara
sesama profesi kesehatan
b. Etika inter-profesi: antar dokter-apoteker-tenaga
profesi kesehatan lainnya.
ILUSTRASI HUB. INTRA & INTER-
PROFESIONAL
1. Rahasia resep
2. Dokter tidak menjual obat kepada penderita
3. Dokter tidak menyuruh penderita mengambil
obatnya diapotek tertentu
4. Dokter tdk menjual sample obat kpd apotek
5. Catatan status penderita
6. Imbalan
7. Penulisan resep yg tigak rasional yaitu:
Obat hendaknya diberikan sesuai
keperluan /kebutuhan pasien
Jumlah obat terlalu banyak, kecuali u/
penyakit kronis (TBC)
u/ antibiotik / anti infeksi, pasien dgn
menghentikan minum obat lebih awal
Perhatikan keadaan ekonomi pasien
Obat paten berupa komposisi.
mis: obat flu yg mengandung cofeine u/
penyakit jantung.
SINGKATAN-SINGKATAN LATIN DALAM
RESEP
Aa ana sama banyak
a.c ante coenam sebelum makan
a.N ante noctam makan sblm tidur
Ad lib ad libitum secukupnya ( yg
diinginkan)
a.u.e/ad.us.ext ad usum externum u/ obat luar
a.u.i = ad.us.int ad usum internum u/ obat dalam
a.u.p = ad.us.prop ad usum proprium u/ dipkai sendiri o/
dokter
u.p=us.prop uses propius dipakai sendiri o/ dokter
m.I mihi ipsi dipakai sendiri o/ dokter
aq. bisdest aqua bidestillata air yg 2 kali disuling
aq des aqua distillata air suling
aq.steril aqua sterilisata air steril
c. cum dengan
c. Cochlear (cibarium) sendok (makan)=15 cc
c.P cochlear pultis/parvum sendok bubur
c.t.h cochlear thease sendok the=5 cc
c.c. Centrimetrum cubicum sentimeter kubik
Caps.gel.op caosulae gelatinosae operculatae
capsul dari gelatine (yang pakai
tutup)

Anda mungkin juga menyukai