Anda di halaman 1dari 61

Tujuan

Kemampuan dalam memberikan obat


dengan menulis resep yang rasional:

Memilih obat – cara penggunaan yang tepat

Memperhitungkan dosis regimen yang tepat


untuk setiap penderita

Memilih bentuk sediaan yang efektif

Menentukan waktu pemberian obat yang tepat


Latar Belakang
Legal dan etik
- Tulisan
IDENTITAS DOKTER - Aspek Legal
- Kode Etik
? profesi

Medication errors in hospitalized


patients are common and many
are Preventable1,2. Although only
a small proportion of medication
errors result in harm to the
patient, errors contribute to
discomfort, inefficiencies in
patient care, and are costly 3,4..
Garbutt, J. M., Highstein, G, . Jeffe, D. B, Dunagan
W. C,, and . Fraser, V J. 2005.Safe Medication Prescribing: Training and Experience of Medical Students and
Housestaff at a Large Teaching Hospital. Acad Med. 2005; 80:594–599.
Materi:
• RESEP
• PERESEPAN RASIONAL
• CONTOH PERESEPAN dan KASUS
RESEP
 Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi
atau dokter hewan kepada apoteker untuk
membuatkan/menyiapkan obat dalam
bentuk sediaan tertentu dan
menyerahkannya kepada penderita
 Perwujudan akhir dari kompetensi +
pengetahuan + keahlian dokter dalam
menerapkan pengetahuannya dalam bidang
farmakoterapi yang mengaitkan obat
dengan karakter penderita
 Perwujudan hubungan profesi antara
dokter, apoteker, perawat untuk mencapai
manfaat terapi yang optimal bagi penderita.
MEDIA PENULISAN RESEP
KERTAS ELEKTRONIK

 10-12cm (lebar) x 15 – 20 cm
(panjang)  Personel Digital Assistant
 KCO, MR (PDA) dengan wireless
 Tulisan hitam/biru diatas network
kertas putih (jangan banyak  PC
coretan)
 Desktop PC’s
 Penulisan pada satu sisi
halaman muka  Tablet PC’s
 R/: dokumen, disimpan min 3  Pocket PC’s
tahun dan bersifat rahasia
 Penyimpanan Blanko R/
disimpan di tempat yang aman
agar tidak disalahgunakan
FORMAT PENULISAN
RESEP
FORMAT RESEP LENGKAP
Identitas dokter: Nama dokter, alamat, no telp, SID/SIP, Hari
praktek/jam

Nama kota, tanggal resep dibuat

Tanda R/ --- singkatan recipe = ambillah/buatlah (superscriptio)

Nama obat/bahan obat dan jumlahnya (inscriptio)

Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki


(subscriptio)
Aturan pakai obat (signatura)

Identifikasi penderita (Pro) yaitu nama,umur/BB, alamat

Tanda tangan/paraf dokter penulis resep


drg. Made Rani
SID / SIP :
Alamat : Jl. Sudirman
Telp : INSCRIPTIO

Denpasar, 11 Juli 2009

Asam Mefenamat 500mg tablet No. X

S tdd tabl I ORDINATIO/PRESCRIPTIO

Paraf/ tt
SUBSCRIPTIO

Pro : Sariani
Umur /BB: 27 th / 75 kg SIGNATURA
Alamat : Jl. Wayang 6,Denpasar
PROSES PERESEPAN
RASIONAL
Mendefinisikan permasalahan pasien

Menjelaskan tujuan terapi secara spesifik

Menjelaskan kesesuaian terapi dengan obat pilihan

Memulai suatu terapi

Memberikan informasi, instruksi dan peringatan

Melakukan monitoring pengobatan dan menghentikan


terapi
PERESEPAN RASIONAL
Resep Rasional menyangkut 5 T + 1W Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat BSO
Tepat Pemakaian
Tepat Penderita
1W  Waspada Terhadap efek samping obat

Secara operasional, obat yang diberikan memenuhi kriteria:


Efektif
Aman
Nyaman
Ekonomis (resepkan Obat yang dibutuhkan pasien, generic,
Tx substitusi, lama terapi
PENULISAN RESEP
 Harus rasional: menghindarkan kemungkinan-
kemungkinan salah tulis resep yang dapat berakibat:
- salah terapi
- salah dosis terapi
- salah bentuk sediaan MERUGIKAN
PASIEN
- interaksi obat,dsb.

 Resep ( Farmakoterapi )  “Patient Oriented”  Agar


Pasien mendapatkan benefit yang
maximal
1. TEPAT OBAT
 Mengacu pada konsep “P” (Personal) –Drug
 Obat ‘P’ (Personal)  obat terpilih yang akan selalu digunakan dan yang
sudah dikenal dengan baik berdasarkan kemanjuran, keamanan,
kecocokan dan biaya.
 Kegunaan:
 untuk memilih obat yang tepat dalam waktu yang relatif singkat  Oleh karena
itu setiap dokter perlu mempunyai daftar obat ‘P’

 Dan terapi “P” sebagai salah satu dasar dalam


penyusunan FORMULARIUM R.S
OBAT ‘P’ DAN TERAPI ‘P’
 Terapi ‘P’ adalah obat yang terpilih dari
kelompok obat ‘P’ untuk digunakan dalam
farmakoterapi rasional berdasarkan
kemanjuran, keamanan, kecocokan dan biaya.
2. TEPAT DOSIS OBAT

- Dosis dapat ditulis dalam satuan


Berat : g , mg , mcg , gr

1 gr = 1 grain = 65 mg
1 g = 1000 mg

Volume : ml (cc ), L
Biologis : U I = Unit International
Bentuk Sediaan = Tablet, capsul
3. TEPAT PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
OBAT
Tabel 1.1 Dosage form available for different administration
routes
Administration route Dosage forms
Oral Solution, syrups, suspensions, emulsions,
gels, powders, granules, capsules, tablets
Rectal Suppositories, ointmens, creams, powders,
solutions
Topical Ointments, creams, pastes, lotions, gels,
solutions, topical aerosols
Parenteral Injection (solution, suspension, emulsion
forms), implants, Irrigation, and dialysis
solutions
Respiratory Aerosols (solution, suspension, emulsion,
powder forms) inhalation, sprays, gases.
Nasal Solutions, inhalations
Eye Solutions, ointments, creams
Table 1.2 Variation in time of onset of action for
different dosage form
Time of onzet of action Dosage form

Seconds i.v injections

Minutes i.m and s.c injections, buccal tablets,


aerosols, gases

Minutes to hours Short-term depot injections, solutions,


suspensions, powders, granules, capsules,
tablets, modified-release tablets

Several hours Enteric-coated formulations

Days Depot injection, implants

Varies Topical preparations


Pengaruh Bentuk Sediaan Obat vs
Kecepatan Pelepasan Obat

Solutio
Suspensi/Emulsi

Pulvis

Kapsul

Tablet
Salut/Tablet
Reguler
4. TEPAT PEMAKAIAN OBAT

ATURAN/CARA PENGGUNAAN OBAT & JUMLAH OBAT

- Biofarmasetika
- Farmakokinetika
- Bioavailabilitas
- Farmakodinamik
5. TEPAT PENDERITA

4 Tepat di atas menyesuaikan dengan


variabel penderita
1 W  Waspada Efek Samping Obat-
--KIE
• Kebanyakan praktisi kesehatan memberi waktu yang kurang
kepada pasien dan tidak menjelaskan informasi dasar tentang
obat dan penggunaannya.
• Pentingnya KIE obat dan penggunaannya karena : “Irrational
Use Of Drugs “, berdampak :
1. Terapi tidak efektif dan tidak aman
2. Keparahan penyakit berlanjut
3. Membahayakan pasien DRP
4. Biaya pengobatan meningkat.
• KIE berkaitan dengan :
 Kepatuhan penderita menggunakan obat
 Instruksi dan perhatian dari obat yang diberikan, misal
A.D.R (Side Effect)
 Schedule dosis dan resiko bahaya bila obat dihentikan
secara tiba-tiba ; dsb
KAIDAH DALAM PERESEPAN OBAT?
1. BAHASA DALAM PERESEPAN
Merupakan bahasa international dalam
B dunia kedokteran/kefarmasian
L
A Bahasa yang sudah mati, artinya bukan
A bahasa sehari-hari, tidak berkembang
H
T
A Tidak terjadi dualisme dalam
I pengertiannya
S
N
A Secara psikologis ada baiknya pasien
tidak perlu tahu
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fiat Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat luar
Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014
m mane pagi
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fiat Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no nomero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlua
pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam
bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014
R/ recipe Ambillah
Singkatan Istilah Arti
Sol. solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si Bila perlu
necesse sit
stat statim Segera
supp suppositoria Supositoria
syr syrup Sirup
tab tabullae Tablet
troch trochiscus Tablet hisap
u.c. Usus cognitus Aturan pakai diketahui

u.e Uses externus Obat luar


ung unguentum Salep
u.p. Usus propius Untuk pemakaian profesi
kedokteran
vesp vespere Malam hari
Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014

vial vial Botol untuk injeksi


2. Penulisan jelas
IDENTITAS DOKTER

Lipofood atau Lipitor?

Sound a Like /Look a Like!


3. Penulisan Singkatan: Satuan, Nama
Obat, penempatan titik desimal

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


g, mg, micrograms
NOT mcg, µg

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


4
Tuliskan nama obat dengan jelas, agar tidak keliru

• Dilantin (Anti epilepsy) Dolantin (Obat Tidur)

5 Spesifikasi dengan jelas kekuatan serta jumlah obat


dalam resep Amoxicillin 250 mg , 500 mg; Alinamin, Alinamin
F;Valium 2, 5, 10 mg

• Jumlah obat seluruhnya (tab, caps), maupun satuan yang


diminum ditulis dengan angka Romawi.
6
Obat yang diberikan hendaknya obat dimana dokter
telah mempunyai pengalaman yang baik. (Chemical
equivalen ≠ Biological equivalen ).

7
Hati-hati bila memberikan beberapa obat/bahan obat
secara bersamaan dalam satu R/ atau beberapa R/

Hindarkan pemberian obat yang terlalu banyak,


8 peringatkan penderita akan kemungkinan bahaya bila
dia minum obat lain disamping obat yang diberikan -
obat tersisa: disimpan untuk lain kali/ untuk orang lain

9 Dosis obat dipertimbangkan sesuai faktor obat dan faktor


individual penderita: umur dan BB. Sesuaikan dosis obat pada
penderita dengan kelainan patologis hepar dan ginjal
10

Obat diberikan hanya bila ada indikasi yang jelas (Narkotika, obat keras ) dan
bukan karena didesak oleh pasien yang meminta obat tertentu

11
Ketentuan penggunaan obat ditulis dengan jelas sehingga nanti akan tertera
pada etiket obat yang dipasang pada wadah /kemasan obat, Misal : ac, pc, mane
et vespere, dsb. Atau terangkan dengan jelas pada kertas lain dan Tulis suc

12
Hindarkan pemberian obat dalam jangka waktu lama.

13
Beritahu penderita bila obat yang diberikan menyebabkan efek samping atau
kelainan tertentu.

14
Laksanakan sistem recording pada status penderita sebaik-baiknya.
Peresepan Berbagai Bentuk
Sediaan Obat Jadi

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Sediaan Jadi SOLID
Tablet/Kaplet/Kapsul/
R/ Erythromicin 200mg chew tab No XVI
S 4 dd chew tab I
---------------------------------------------
R/ Paracetamol tab No IX
S t dd tab I
--------------------------------------
R/ Amoxycillin 500mg capsul No.XX
S 1 d d cap I
---------------------------------------
R/ CDR tab effervescent . No X
S 1 d d tab I da solve in 200 mL aqua
------------------------------------------------------
Formulasi
Padat:Pulvis/Pulveres/Kapsul
 Pulvis
R/ Acid Salicyl 2%
Talcum ad 20
m.f. l.a. pulv. ads.
Sue
-----------------------
 Pulveres Kapsul
R/ Paracetamol tab ½
GG tab ½
m.f. l.a. pulv. dtd No X ……da in caps
S 3 d d pulv. I p.r.n. S 3 d d cap I p.r.n
--------------------------- ---------------------
SEDIAAN SEMI SOLID
SUPPOSITORIA/OVULAE OINTMENTS/CREAM/PASTAE/
GEL/LOTION
 R/ Gentamycin 0,1% oint tube No I
Sue
----------------------------------------
R/ Ketokonazol cream tube No I
Sue
-----------------------------------------
R/ Gentamycin 3% eye ointment tube No I
R/ Flagystatin ovulae. No. V
S 1 d d ovulae I a.n. S 3 d d applic eye oint. Opth. D et S
Sediaan Jadi LIQUID
 Solution/Suspension/Emulsion
R/ Ambroxol syr. 3omg/5 mL fls No. I
S 3dd cth. I p.c.
---------------------------------

R/ Amoksisilin DS 125mg/5cc fls No. II


 Dry Syrup for m.f. solve in aqua q.s.
Reconstitution S 3dd c.orig I p.c.
--------------------------------------
Sendok original/bawaan dari
obatnya ( 5cc)
 Gargle
R/ Betadine gargle flc No I
S 2dd pro gargarisma
----------------------------

Kompres
 R/ NaCl 0,9% infus flc No I
◦ Spro compres
------------------
Sediaan Guttae
 Pediatric Drop
R/ Nipe drop fls No. I
S t d d gtt 8 prn
------------------------
 Nasal Drop/Spray
R/ Sterimar nasal spray
2 d d Spray II pro nasal
-----------------------------------
 Opthalmic Drop
R/ Cendoxitrol e.d. mini dose strip No. I
S4-5 dd gtt II opth.D et S
-----------------------------------------------
 Ear Drop
R/Tarivid otic solution flc No. I
S 2 dd gtt V ear drop D et S
------------------------------------
R/ Ventolin inhaler Tube No. I
 S u.c
 -------------------------

R/ Berotec Spray tube No.I


S.2 d d applic spray II
--------------------------------

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Sediaan Parenteral
R/ Lidocain HCl amp. No.II
Simm
-----------------------------
R/ Cyclofem vial No. I
Simm
------------------------
R/ RL infus flc No II
Simm
------------------------
R/ Insulin tube No. I
S 1 d d 10 UI mane
-----------------------------------
Hal-hal Khusus
4. TEPAT PEMAKAIAN OBAT

ATURAN/CARA PENGGUNAAN OBAT & JUMLAH OBAT

- Biofarmasetika
- Farmakokinetika
- Bioavailabilitas
- Farmakodinamik
5. TEPAT PENDERITA

4 Tepat di atas menyesuaikan dengan


variabel penderita
1 W  Waspada Efek Samping Obat-
--KIE
• Kebanyakan praktisi kesehatan memberi waktu yang kurang
kepada pasien dan tidak menjelaskan informasi dasar tentang
obat dan penggunaannya.
• Pentingnya KIE obat dan penggunaannya karena : “Irrational
Use Of Drugs “, berdampak :
1. Terapi tidak efektif dan tidak aman
2. Keparahan penyakit berlanjut
3. Membahayakan pasien DRP
4. Biaya pengobatan meningkat.
• KIE berkaitan dengan :
 Kepatuhan penderita menggunakan obat
 Instruksi dan perhatian dari obat yang diberikan, misal
A.D.R (Side Effect)
 Schedule dosis dan resiko bahaya bila obat dihentikan
secara tiba-tiba ; dsb
CONTOH PERESEPAN dan KASUS
Pulveres (puyer)
Contoh:
R/ Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd. no. XII
S 3dd pulv I p.c

 s. lact q.s.  artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.


 m.f. pulv. dtd. No. XXI  buat dan campurlah dalam
bentuk pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas
sebanyak 12 bungkus.
 S 3 dd pulv I ----Tandailah diminum 3 kali sehari I
bungkus setelah makan

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Contoh
 An. Puri, 18bln, BB 12kg, bersama ibunya datang ke
dokter dengan keluhan demam tinggi sejak kemarin .
 Dokter memberikan pengobatan dengan antibiotik dan
antipiretik dlm bentuk puyer
 Diketahui:
Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari,
selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer
masukan ke dalam kapsul
Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x
sehari, selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam
Buatlah resep lengkap untuk pasien tersebut

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Perhitungan
 Pertama untuk antibiotiknya (amoksisilin) hitung
dosisnya.
Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari  krn anaknya 12kg  300 –
600 mg / hari ( tetapkan misalnya 300mg/hari)
Karena itu per hari, jadinya per kali minum 100mg
Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
 Untuk antipiretiknya (parasetamol)
Dosis 10-15mg/kg BB/kali  120 – 180mg/kali
Butuh 9 buah krn 3x sehari selama 3 hari

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Penulisan resepnya
R/ Amoksisilin 100mg
s. lact. q.s.
m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps
S 3dd caps I p.c.
-----------------------------
R/ Parasetamol 120mg
s. lact. q.s.
m.f. pulv. dtd. No. IX
S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam
--------------------------------
Pro: Puri (18 mo, 12Kg)
LATIHAN
Rio 12 tahun mengalami infeksi saluran nafas atas sejak 3
hari lalu. Belum minum obat apapun dan demam. Orang tua
pasien menyarankan dokter penulis resep untuk meresepkan
bentuk kapsul.
Pasien diputuskan mendapat obat sbb:

 Amoksisilin 250 mg (antibiotika) 3 X sehari untuk 5 hari)

 Parasetamol 250 (penurun panas) kalau perlu

R/ Amoksisilin 250 mg
m f l a pulv dtd no XV da in cap
S 3 dd cap I
--------------------------------------
R/ Parasetamol tablet No ½
m f l a pulv dtd no X da in cap
S 3 dd cap I prn
--------------------------------------
Dapat diulang tanpa resep dokter
yang baru

Iter 1 x
R/ Captopril 25 mg Tab No XX
S 1 d d tab I
---------------------------------------

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Yang sakit dokter sendiri
R/ Amoxil 500 mg No XV
S uc
------------------------

Pro : Up

Pelatihan Peresepan, 14 Mei 2014


Obatnya melewati dosis
maksimal
!
(DM: 300/ 600 mg)

R/ Penobarbital 200 Tab No X


S 3 dd Tab III
TT lengkap
---------------------------

Pro: A
Umur : dws
Alamat : Jl Bromo 3
PENUTUP
Penulisan Resep melalui tahapan rasional sbb.
Pilih obat yang tepat dengan komposisi tepat

Tentukan dosis obat dengan tepat berdasarkan faktor obat dan


parameter penderita

Pilih bentuk sediaan yang tepat berdasarkan umur penderita dan


tujuan pengobatan.

Tentukan cara penggunaan obat yang tepat dan jumlah obat yang
tepat ( lama pengobatan )

Lakukan kontrol pada resep sebelum diserahkan dan berikan

KIE tentang obat yang ditulis dalam resep.

Monitoring efek pengobatan dan efek yang tidak diinginkan dari obat ( A.D.R )

Pasif Monitoring (oleh Pasien) Jelaskan Aktif Monitoring (oleh dokter): membuat
pada pasien apa yang harus dilakukan bila “appointment” untuk mencek respons
pengobatan tidak efektif atau banyak efek pengobatan (kapan pasien kontrol ulang)
sampingnya.
Referensi
• Vries TPGM, Henning RH, Hogerzeil HV, Fresle DA, 1995,
Guide to Good Prescribing, World Health Organization Action
Programme on Essential Drugs, Geneva
• Milan C, Richir, Jelle Tichelaar, Eric CT Geijteman, Vries
TPGM, 2008, Teaching Clinical Pharmacology and
Therapeutics with an Emphasis on the Therapeutic
Reasoning of Undergraduate Medical Students, J Clin
Pharmacol 64, 217-224
• Anderson PO, Knoben JE, Troutman WG, 2002, Handbook of
Clinical Drug Data, 10th Ed, McGraw Hill
• Hamilton P and Hui D, 2006, Drugs and Drugs: A Practical
Guide to the Safe Use of Common Drugs in Adult, 2nd Ed,
Canadian
• WHO, 2001.Teacher Guides to Good Prescribing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai