Anda di halaman 1dari 22

Apt, Ema Nillafita Putri K., MFarm.

Profesi Kefarmasian telah mengalami berbagai perubahan dan


perkembangan yang cukup signifikan

Periode
Periode Periode Periode
Pharmaceutical
Tradisional Transisional Farmasi Klinis
Care
Pada setiap periode, dapat dibedakan konsep mendasarnya
berdasarkan :

1. Fungsi dan tugas yang menjadi tanggung jawab


2. Hubungan dengan profesi medis yang lain
3. Penekanan pada pelayanan kepada pasien/masyarakat
4. Sifat aktif atau pasif dalam pelayanan
DRUG ORIENTED
PATIENT ORIENTED
Pharmaceutical Care
Pelayanan terapi obat yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, dalam suatu
hubungan Kerjasama dimana pasien memberikan kepercayaan
penuh kepada farmasis dan farmasis memberikan pelayanan sesuai
dengan kompetensi dan komitmen.

Pharmaceutical Care is the provision of drug therapy for the purpose of achieving definite
outcomes that improve a patient’s quality of life, in a relationship where the patient grants
authority and the provider gives competence and commitment (C.D. Hepler dan L.M. Strand
(1989 and 1990)),
Relationship
with Patients

PHARMACEUTICAL
CARE

Designing, Relationship
Implementing with health
and care
Monitoring of professions
Therapeutic
Plan
Poin penting dari pharmaceutical care adalah
1. Farmasis memiliki tanggung jawab langsung terhadap pasien.
2. Pengobatan yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan dapat
dinilai.
3. Proses terapi harus didasarkan pada kondisi penyakit dan pasien.
4. Outcome terapi tidak hanya sembuh namun juga harus dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien.
5. Farmasis harus mempunyai suatu komitmen untuk memperbaiki
kualitas pelayanan.
1 Memaksimalkan efek terapi
• Ketepatan indikasi, pemilihan obat, dan pengaturan dosis individu
• Evaluasi dan monitoring terapi

2 Meminimalkan risiko
• Memastikan risiko sekecil mungkin
• Meminimalkan masalah ketidakamanan pemakaian obat

3 Meminimalkan biaya
• Melakukan pemilihan obat yang paling efektif dengan biaya yang terjangkau dan rasional.
• Pemilihan alternatif obat dengan kemanfaatan dan keamanan yang sama

4 Menghormati pilihan pasien


• Keterlibatan pasien dalam proses pengobatan akan menentukan keberhasilan terapi.
• Hak pasien harus diakui dan diterima semua pihak
PELAYANAN FARMASI KLINIS –
PHARMACEUTICAL CARE
Pilihan Terapi (Medication Related)

Perawatan (Care)

Hasil Terapi (Outcome)

Kualitas Hidup (Quality of life)

Tanggung Jawab (Responsibility)


Pilihan Terapi, pada Pharmaceutical Care
perlu memperhatikan :

1. Penyediaan obat yang sesuai


2. Penentuan pilihan terapi (obat, dosis,
cara dan frekuensi pemberian) yang
sesuai secara individual.
3. Monitoring terapi
4. Pemberian informasi dan konseling
pasien
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Perawatan yang akan diterima oleh pasien
merupakan perawatan terintegrasi (medical care,
nursing care, and pharmaceutical care).
2. Farmasis berkontribusi dengan memberikan
pengetahuan yang khas dan kemampuan untuk
memastikan hasil terapi obat yang optimal.
Poin penting dalam
3. Menciptakan one-to-one relationship antara farmasis
perawatan kepada
dan pasien.
4. Farmasis menciptakan komitmen untuk memberikan pasien adalah caring
perawatan yang langsung, personal, perduli dan (sikap perduli).
selalu berusaha memberikan yang terbaik.
5. Farmasis melakukan kerjasama secara langsung
dengan Tenaga Kesehatan lain dalam merancang
proses terapi, penerapan, dan monitoring rencana
terapi sehingga memperoleh hasil terapi terbaik
sesuai dengan kondisi pasien → meningkatkan
kualitas hidup.
Hasil terapi yang diharapkan :
1. Mengobati penyakit pasien
2. Mengurangi atau menghilangkan gejala
3. Menahan atau memperlambat perkembangan
penyakit.
4. Mencegah munculnya penyakit atau gejala.
Tujuan Pharmaceutical
care adalah
memperbaiki kualitas
hidup pasien
3 peran yang perlu dijalankan
1. Identifikasi masalah terkait dengan pengobatan yang
potensial dan aktual.
2. Menyelesaikan masalah terkait dengan pengobatan
yang aktual.
3. Mencegah masalah terkait dengan pengobatan yang
potensial.
Keberhasilan suatu terapi dinyatakan baik dan
berhasil apabila terdapat peningkatan kualitas
hidup pasien.

Kualitas hidup harus dinilai secara menyeluruh,


termasuk objektif dan subjektif oleh pasien
sendiri

The World Health Organization Quality


of Life (WHOQOL)
(https://www.who.int/mental_health/publ
ications/whoqol/en/)
▪ Adanya hubungan personal langsung yang
profesional antara farmasis dan pasien.

▪ Perjanjian professional yang dimaksud adalah


pasien mempercayakan keselamatan dan
kesejahteraannya kepada farmasis,
sedangkan farmasis berkomitmen untuk
menjaga dan menghormati kepercayaan
tersebut dengan cara memberikan pelayanan
professional terbaik yang berkompeten.
Untreated
indications

Medication Sub
use without therapeutic
indication dosage

Drug
MRP Failure to
receive
interactions
medication.

Adverse Improper
drug drug
reactions selection.
1. Knowledge, skill and fuction of personnel
2. System for data collection, documentation, and transfer of
information.
3. Reference, resource, and equipments.
4. Communication skills
5. Commitment to quality improvement and assessment procedures.

Anda mungkin juga menyukai