Tujuan
Untuk melakukan perbaikan dalam
penggunaan obat
pegunaan obat
mengevaluasi dampak suatu intervensi .
EPO berkesinambungan
Rencana
Re- Koleksi
evaluasi data
Intervensi Evaluasi
Umpan
balik
Mengapa melakukan EPO
1. Akreditasi
2. Umpan balik
3. Menyusun standar prosedur
4. Mengevaluasi intervensi
5. Kum kenaikan pangkat
Outcome/luaran
Kualitatif
Kuantitatif
Outcome/luaran
Anatomical Defined
Therapeutic Daily
Chemical Dose
Penetapan kode ATC dan nilai DDD untuk tiap obat oleh
WHO Collaborating Centre for Drug Statistics
Oslo, Norwegia
http://www.whocc.no/atc_ddd_index/
Metode ATC / DDD
Untuk menilai penggunaan obat dibutuhkan
sistem klasifikasi /kode obat
Unit pengukuran
C cardiovascular system
level 1, grup utama anatomi
C08 Calcium channel bloker
level 2, kelompok utama farmakologi
C08D Selective ca channel blockers with
direct cardiac effect
level 3, subgrup farmakologi
C08DA Phenylalkylamine derivates
level 4, subgrup kimia
C08DA01 Verapamil
level 5 subgrup zat kimia
DDD
mekanisme kerja
Mengapa?
- Morbiditas
- Legislasi/peraturan
- Informasi
- Harga
- Dokter
- Industri farmasi
- Perilaku pasien
- Sistem reimbursemen
EPO
Kuantitatif
Kualitatif
Sumber Data:
Pabrik/distributor
( data penerimaan dari distributor)
Masyarakat/rawat jalan
DDD/1000 penduduk/hari
DDD/1000 penduduk/tahun
RS :
DDD/100 hari rawat
Perhitungan DDD
Artinya
setiap 100 tempat tidur di RS,
setiap harinya 2 pasien mendapat 240 mg gentamisin
EPO Kualitatif
DU90%
1200
900
DDD
600
300
1
Produk dalam urutan DDD
1500
1200
900
DDD
600
300
0
1
Produk dalam urutan DDD
Analisis deskriptif
Gambaran umum item obat yang mempunyai kode
ATC + DDD, yang hanya memiliki ATC tanpa DDD
dan yang tidak memiliki kode ATC maupun DDD.
Hal ini menunjukkan jumlah item obat di fasyankes
yang belum memiliki kode ATC dan DDD sehingga
tidak disertakan dalam analisis. Obat yang belum
memiliki ATC atau DDD dapat diusulkan kepada
WHO untuk diberi kode dan satuan DDD.
Analisis dan Interpretasi Data