Oleh :
Septi Fadhilah Sarabayan Pazka, S.Ked
NIM : 712020051
Pembimbing :
dr. Abdullah Sahab, Sp.Kj. MARS
Referat
Judul:
Oleh:
Septi Fadhilah Sarabayan Pazka, S.Ked
712020051
Telah dilaksanakan pada bulan November 2021 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Jiwa di
Rumah Sakit Ernaldi Bahar
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Karena sifat yang unik dari gangguan yang diderita oleh penderita
penyakit mental, prinsip beneficence dan otonomi dalam psikiatri mungkin
diinterpretasikan dalam banyak cara yang bertentangan, yang menyebabkan
konflik potensial atau actual dalam nilai dan keyakinan tentang perawatan yang
sesuai. 1
E. Riset
1. Penelitian klinis
2. Terapi medis inovatif
3. Publikasi ilmiah
4. Pemberitahuan public tentang penemuan riset
Hak pasien yang paling mendasar dalam hal kedokteran masa sekarang
dan dalam bidang etika legal adalah informed voluntary consent. Dalam hal ini
termasuk .
Dapat dilihat jelas etika otonomi yang didukung oleh hukum dan diagnosis
pskiatrik kontemporer. Tidak peduli betapapun dokter pskiatrik yakin bahwa
terapi akan bermanfaat atau betapa berbahayanya kemungkinan menolak terapi,
pasien tetap memiliki hak untuk menolak terapi tersebut.
Dalam lingkungan pendidikan yang etis dan sehat, residen dan mahasiswa
kedokteran mungkin dilibatkan dalam dan bertanggung jawab untuk perawatan
pasien sehari-hari, namun tetapp diawasi, didukung dan diarahkan oleh dokter
yang telah terlatih dan berpengalaman. Pasien memiliki hak untuk mengetahui
tingkat pendidikan pelayan kesehatannya (residen atau mahasiswa kedokteran).
Residen dan mahasiswa kedokteran harus mengetahui dan mengakui
keterbatasannya dan meminta pengawasan dari sejawat yang berpengalaman
sesuai kebutuhannya.2
Aborsi
Aborsi adalah salah satu masalah etika yang paling controversial
yang dihadapi oleh dokter, pembuat hukum dan masyarakat umum. Tahun
1990, Mahkamah Agung di Amerika Serikat menegakan hukum Negara
yang mengharuskan seseorang yang belum dewasa yang belum menikah
untuk memberitahu orangtua akan maksus menjalani aborsi. Tahun 1993
Presiden Bill Clinton menolak aturan yang memperbolehkan pemakaian
dana masyarakat oleh klinik yang memasukan aborsi sebagai pilihan
keluarga berencana.3
DAFTAR PUSTAKA