Anda di halaman 1dari 25

Hematoma Palpebra +

Perdarahan Subkonjungtiva
EC Trauma Tumpul

Septi Fadhilah Sarabayan Pazka,


S.Ked
71 2020 051

Pembimbing: dr. Fera Yunita R, Sp.M


PENDAHULUAN
Trauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral
yang pada keadaan berat dapat menyebabkan cedera multiple pada
palpebrae, bola mata, dan jaringan lunak orbita. Kerusakan mata
akan dapat menyebabkan atau memberikan penyulit sehingga
mengganggu fungsi penglihatan.
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama Lengkap : An. Fajar
Tanggal Lahir : 26 November 2011
Umur : 10 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jln. Ahmad Yani
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran post KLL 1
jam SMRS

Keluhan Tambahan : bengkak kebiruan pada kelopak atas


dan bawah mata kiri dan kanan dan perdarahan pada area
subkonjungtiva mata kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


seminggu yang lalu pasien mengalami KLL Bersama ayahnya. Pasien lalu dilarikan ke IGD
RSUD Palembang BARI dengan keluhan penurunan kesadaran lalu dirawat di PICU. Os
sempat pingsan lalu sadar Kembali namun gaduh gelisah. Pada mata kanan dan kiri
mengalami bengkak kebiruan pada kelopak atas dan bawah. Pada mata kiri terdapat
perdarahan subkonjungtiva. Pasien muntah 2x, keluar darah segar dari telinga (+), demam (-),
batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), anosmia (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat diabetes melitus (-),
hipertensi (-), asma bronkiale (-), ● Riwayat keluhan yang sama (-)
penyakit mata lainnya (-), riwayat ● Riwayat Hipertensi (-)
pemakaian obat-obatan (-), dan ● Riwayat DM (-)
penyakit mata lainnya (-).
Status Generalis Status Oftalmologis
Keadaan Umum :Tampak Sakit OD OS
Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital:
Tekanan Darah : 105/55 mmhg
Nadi : 119x/min
Laju Napas: 22x/min
Suhu :37,2o C
No. Pemeriksaan OD OS 5. Palpebrae

Belum Belum   Hematom (+) (+)


1. Visus Edema (-) (-)
diperiksa diperiksa
Hiperemis (-) (-)
Tekanan Intra Belum Belum
2. Benjolan (-) (-)
Okuler diperiksa diperiksa Ulkus (-) (-)
3. Kedudukan Bola Mata Fistel (-) (-)
Posisi Ortoforia Ortoforia Hordeolum (-) (-)

  Eksoftalmus (-) (-) Kalazion (-) (-)


Ptosis (-) (-)
Enoftalmus (-) (-)
Ektropion (-) (-)
4. Pergerakan Bola Mata
Entropion (-) (-)
Atas Baik Baik Sekret (-) (-)
Bawah (+) (+) Trikiasis (-) (-)
Temporal (+) (+) Madarosis (-) (-)
Temporal atas (+) (+) 6. Punctum Lakrimalis

  Temporal bawah (+) (+)   Edema (-) (-)


Hiperemis (-) (-)
Nasal (+) (+)
Benjolan (-) (-)
Nasal atas (+) (+)
Fistel (-) (-)
Nasal bawah (+) (+) 7. Konjungtiva Tarsal Superior
Nistagmus (-) (-)   Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
8. Konjungtiva Tarsalis Inferior
10. Kornea
  Kemosis (-) (-)
  Kejernihan Jernih Jernih
Hiperemis (-) (-)
Edema (-) (-)
Anemis (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Folikel (-) (-)
Erosi (-) (-)
Papil (-) (-)
Infiltrat (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
9. Konjungtiva Bulbi
Macula (-) (-)
  Kemosis (-) (-)
Nebula (-) (-)
Pterigium (­-) (-)
Leukoma (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Leukoma
Flikten (-) (-) (-) (-)
adherens
Simblefaron (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Injeksi
(-) (-) Neovaskularisasi (-) (-)
konjungtiva
Imbibisi (-) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Perdarahan
(-) (+) Tes sensibilitas Tidak dinilai Tidak dinilai
subkonjungtiva
11. Limbus kornea 14. Iris

    Warna Coklat gelap Coklat gelap


Arkus senilis (-) (-)
Gambaran radier
Bekas jahitan (-) (-) Jelas Jelas

12. Sklera Eksudat (-) (-)


  Sklera biru (-) (-) Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Skleritis (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
13. Kamera Okuli Anterior Iris tremulans (-) (-)
  Kedalaman DBN DBN 15. Pupil
  Bentuk Bulat Bulat
Kejernihan Jernih Jernih
Besar Tidak dinilai Tidak dinilai
Flare (-) (-)
Regularitas Reguler Reguler
Sel (-) (-) Isokoria Isokor Isokor
Hipopion (-) (-) Letak Central Central

Hifema (-) (-) Refleks cahaya


(-) (-)
langsung
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
16. Lensa 17. Funduskopi

  Kejernihan Jernih Jernih Refleks fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan


 
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Shadow test (-) (-)
- warna papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kaca (-) (-)
- bentuk Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Luksasi
(-) (-)
- batas Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Subluksasi (-) (-) Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Pseudofakia (-) (-) - warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Afakia (-) (-)
- eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tidak
Makula lutea Tidak dilakukan
dilakukan
Ringkasan Pemeriksaan

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


●seminggu
  yang lalu pasien mengalami ● Keadaan Umum :Tampak Sakit
KLL bersama ayahnya. Pasien lalu Sedang
dilarikan ke IGD RSUD Palembang ● Kesadaran : Compos mentis
BARI dengan keluhan penurunan ● Tanda Vital:
kesadaran lalu dirawat di PICU. Os ● Tekanan Darah: 105/55 mmhg
sempat pingsan lalu sadar kembali ● Nadi : 119x/min
namun gaduh gelisah. Mata kanan dan ● Laju napas : 22x/min
kiri mengalami bengkak kebiruan pada
● Suhu : 37,2o C
kelopak atas dan bawah. mata kiri
terdapat perdarahan didaerah
subkonjungtiva
Pemeriksaan Oftalmologikus Daftar Masalah:
• Hematoma palpebra • Hematoma palpebra pada
ODS mata kanan dan kiri
• Perdarahan • Perdarahan subkonjungtiva
subkonjungtiva OS pada mata kiri
• Visus belum dapat dinilai
• TIO belum dapat dinilai
Kemungkinan
Diagnosis Penyebab
• Hematome palpebra Trauma tumpul post KLL
ODS + Perdarahan
Subkonjungtiva OS ec
Trauma tumpul
 
Pemeriksaan Penunjang
Slit Lamp
Funduskopi
Tonometry
CT scan -> fraktur basis cranii (penyebab hematoma palpebra)

Tatalaksana
Kompres hangat ODS
Air mata buatan (sodium chloride & potassium chloride) 1 tetes/ 2jam OS

Prognosis
Fungsionam : Dubia et bonam
Vitam : Dubia et bonam
Sanationam : Dubia et bonam
Analisis Kasus
seminggu yang lalu pasien mengalami KLL Bersama ayahnya. Pasien lalu dilarikan ke IGD
RSUD Palembang BARI dengan keluhan penurunan kesadaran lalu dirawat di PICU. Os
sempat pingsan lalu sadar Kembali namun gaduh gelisah. Pada mata kanan dan kiri
mengalami bengkak kebiruan pada kelopak atas dan bawah. Pada mata kiri terdapat
perdarahan subkonjungtiva. Pasien muntah 2x, keluar darah segar dari telinga (+), demam
(-), batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), anosmia (-)

Riwayat diabetes melitus (-), hipertensi (-), asma bronkiale (-), penyakit mata
lainnya (-), riwayat pemakaian obat-obatan (-), dan penyakit mata lainnya (-).

Berdasarkan pemeriksaan yang didapatkan didapatkan posisi bola mata


ortoforia, pergerakan bola mata DBN, hematoma palpebra ODS, perdarahan
subkonjungtiva bulbi OS, kornea jernih, kamera okuli anterior dalam batas
normal, terlihat jernih pada camera okuli anterior, warna iris coklat, gambaran
radier jelas, bentuk pupil bulat, pupil isokor, letak pupil sentral dan lensa jernih.
Tinjauan Pustaka
PALPEBRA
Palpebra Superior > Palpebra Inferior
Permukaan Superior palpebra ditutupi oleh kulit dan permukaan dalamnya
diliputi membran mukosa yang disebut Konjungtiva.
Pada Palpebra terdapat beberapa kelenjar seperti :
Kelenjar Meibom
Kelenjar Zeis
Kelenjar Moll

Fungsi Palpebra :
- Melindungi Bola Mata dari trauma dan pengeringan bola mata
- Mengeluarkan sekresi kelenjar air mata
Lapisan Palpebra : - Rata-rata manusia berkedip sebanyak 20-30x per menit.
Kulit, Margo Palpebra, Jaringan Ikat Subkutan, Muskulus - Pada orang dewasa, saat mata terbuka lebar jarak kelopak mata atas dan bawah
berkisar 6-10 mm.
Orbikularis Okuli, Septum Orbita, Muskulus Levator Palpebra
Superior, Otot Muller, Tarsus dan Konjungtiva
KONJUNGTIVA
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan
kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar
musin yang dihasilkan oleh sel goblet yang berfungsi
membasahi bola mata terutama kornea

- Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal


sukar digerak-kan dari tarsus.
- Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan
dari sklera di bawahnya.
- Konjungtiva fornises atau forniks
Trauma pada Mata
Definisi
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang
menimbulkan cedera pada mata. Trauma mata adalah penyebab
umum kebutaan unilateral pada anak dan dewasa.

Trauma tumpul okuli adalah trauma pada mata yang diakibatkan


benda yang keras atau benda tidak keras dengan ujung tumpul,
dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan kencang
atau lambat sehingga terjadi kerusakan pada jaringan bola mata
atau daerah sekitarnya
Trauma pada bola
mata dapat dibagi lagi ke
dalam 2 kelompok besar
yaitu trauma mekanik dan
trauma non- mekanik.
Standar terminologi untuk
trauma mekanik mata
yang saat ini banyak
digunakan adalah yang
dikemukakan oleh
Birmingham Eye Trauma
Terminology (BETT)
Hematoma palpebra Hematoma kacamata
● yang merupakan pembengkakan ● Terjadi akibat pecahnya arteri
atau penimbunan darah dibawah oftalmika yang merupakan tanda
kulit kelopak akibat pecahnya fraktur basis kranii. Pada
pembuluh darah palpebra. pecahnya a.oftalmika maka darah
masuk kedalam kedua rongga
orbita melalui fisura orbita.
Pada hematoma kelopak yang dini
dapat diberikan kompres dingin
untuk menghentikan perdarahan
dan menghilangkan rasa sakit. Bila
telah lama, untuk memudahkan
absorbsi darah dapat dilakukan
kompres hangat pada kelopak
mata.
Perdarahan Subkonjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh
darah yang terdapat pada atau di bawah kongjungtiva, seperti arteri
konjungtiva dan arteri episklera. Pecahnya pembuluh darah ini
dapat akibat batuk rejan, trauma tumpul basis kranii (hematoma
kaca mata), atau pada keadaan pembuluh darah yang rentan dan
mudah pecah.
TATALAKSANA
• Hematoma palpebra, pengobatan dilakukan dengan pemberian kompres dingin. Bila trauma telah lama, dapat
dilakukan kompres hangat kelopak mata.

• perdarahan subkonjungtiva, pengobatan dini ialah dengan kompres hangat. Perdarahan subkonjungtva akan
hilang atau diabsorbsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai