Anda di halaman 1dari 29

Status Ophtalmology

“Konjuntivitis”
Disusun oleh:
Nam a : Arika Shafa Nabila
Nim : 712020067

Pembimbing :
dr. Fera Yunita Rodhiaty, Sp.M
Identitas Pasien
D

Nama Lengkap : Tn. Doni


Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 10 April 1991
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Perumahan Bukit Sejahtera
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S2

Fera Yunita Rodhiaty, Sp.M


: Arika Shafa Nabila
Keluhan
Tanggal Pemeriksaan
23 November 2021

Keluhan Utama: Mata kiri Merah

Keluhan Tambahan

Mata berair (+/+), Mata nyeri (+/+), Mata mengganjal (+/+), Mata
Gatal (-/-), Mata Kabur (-/-).
1. Riwayat Penyakit Sekarang

Hasil autoanamnesis pada 23 November 2021 pasien datang ke poli mata RSUD
Palembang BARI dengan keluhan utama yaitu mata kanan merah disertai nyeri sejak 1 hari
yang lalu. Pasien mengaku awalnya setelah bangun pagi, pasien merasa mata kanan
menganjal dan sedikit berair. Kemudian pasien menggosok-gosok dan setelah dilihat ternyata
mata kiri pasien merah.
Pasien juga mengeluh mata berair (+/+), Gatal (-/-), Kabur (-/-), dan demam (-/-).
Riwayat penggunaan obat lainnya (-/-). Riwayat terkena benda tumpul pada bagian mata kiri
(+/+).
2. Riwayat Penyakit Dahulu

Dari Hasil autoanamnesis, pasien tidak pernah mengalami keluhan


yang sama sebelumnya. Riwayat alergi debu, makan, cuaca dan
obat disangkal.
3. Keluarga

Hasil autoanamnesis, pada keluarga tidak ada yang mengalami


keluhan yang sama.
Pemeriksaan Fisik

Nama : Tn.D
PEMERIKSAAN FISIK Ruang : -Kelas :-
Umur : 31 tahun

Status Generalis
Keadaan Umum :Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah :110/70 mmHg
Nadi : 86x/m
Laju Napas : 21x/m
Suhu : 36,7oC
Status Oftalmologis

OD OS

Tidak ada hambatan Tidak ada hambatan

Mata merah (+)


Mengganjal (+)
Berair (+)
Nyeri (+)
No. Pemeriksaan OD OS
1. Visus 6/7 6/7
2. Tekanan Intra Okuler 12mmHg 12mmHg
3. Kedudukan Bola Mata
Posisi Ortoforia Ortoforia
Eksoftalmus (-) (-)
Enoftalmus (-) (-)
4. Pergerakan Bola Mata
Atas Baik Baik
Bawah Baik Baik
Temporal Baik Baik
Temporal atas Baik Baik
Temporal bawah Baik Baik
Nasal Baik Baik
Nasal atas Baik Baik
Nasal bawah Baik Baik
Nistagmus (-) (-)
5. Palpebrae
Hematom (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
Madarosis (-) (-)
6. Punctum Lakrimalis
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
7. Konjungtiva Tarsal Superior
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
8. Konjungtiva Tarsalis Inferior
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (+) (-)
Anemis (-) (-)
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
9. Konjungtiva Bulbi
Kemosis (-) (-)
Pterigium (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Injeksi konjungtiva (+) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan subkonjungtiva (-) (-)
10. Kornea
Kejernihan
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Erosi (-) (-)
Infiltrat (-) (-)
Flikten (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
Macula (-) (-)
Nebula (-) (-)
Leukoma (-) (-)
Leukoma adherens (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Neovaskularisasi (-) (-)
Imbibisi (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Tes sensibilitas
11. Limbus kornea
Arkus senilis (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
12. Sklera
Sklera biru (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
13. Kamera Okuli Anterior
Kedalaman
Kejernihan
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
14. Iris
Warna
Gambaran radier
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)
Sinekia posterior (-) (-)
Sinekia anterior (-) (-)
Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
15. Pupil
Bentuk bulat bulat
Besar 3 mm 3mm
Regularitas Regular Regular
Isokoria (+) (+)
Letak Sentral Sentral
Refleks cahaya langsung (-) (-)
Seklusio pupil (-) (-)
Oklusi pupil (-) (-)
Leukokoria (-) (-)
16. Lensa
Kejernihan
Shadow test (-) (-)
Refleks kaca (-) (-)
Luksasi (-) (-)
Subluksasi (-) (-)
Pseudofakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
17. Funduskopi
Refleks fundus (-) (-)
Papil (-) (-)
warna papil (-) (-)
bentuk (-) (-)
batas (-) (-)
Retina (-) (-)
warna (-) (-)
perdarahan (-) (-)
eksudat (-) (-)
Makula lutea (-) (-)
Pemeriksaan Penunjang

● Slit Lamp
RINGKASAN ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN JASMANI

Keluhan Utama: Mata kiri Merah

Keluhan Tambahan

Mata berair (+/+), Mata nyeri (+/+), Mata mengganjal (+/+),


Mata Gatal (-/-), Mata Kabur (-/-).
Daftar Masalah:

1) Mata merah tidak kabur


2) Mata mengganjal
3) Mata berair
4) Mata nyeri
5) Konjungtiva bulbi mata kiri
Kemungkinan Penyebab Masalah :

1) Konjungtivitis
2) Perdarahan subkonjungtiva
RENCANA PENGELOLAAN
Non farmakologi:
● Kompres air hangat sebanyak 4 kali selama 10-15 menit sambil melakukan
pijatan ringan pada mata kanan setiap hari.
● Air mata buatan dapat diberikan 4 kali per hari.
● Eyelid hygiene

Farmakologi:
● Tetes mata 1 x tiap 3 jam.
● Antibiotik topikal : Gentamicin pada Oculi dextra 4 kali per hari selama 1
minggu pemberian.
● Antihistamin dan vasokonstriktor topikal (Antazoline, xylometazoline).
● Steroid topikal, misalnya prednisolone 0,5% sebanyak 4 kali per hari.
Nama : Tn. D
RENCANA PENGELOLAAN Ruang : -Kelas :-
Umur : 31 tahun
Nama dan tanda tangan dokter muda :

Arika Shafa Nabila

Diperiksa dan disahkan oleh :


dr. Fera Yunita Rodhiaty, Sp.M

Dokter Pembimbing:
dr. Fera Yunita Rodhiaty, Sp.M

Tanggal :
Rabu, 23 November 2021

Tanda tangan,

( Arika Shafa Nabila )


KONJUNGTIVITIS
Definisi

● Konjungtivitis adalah peradangan


pada lapisan konjungtiva mata.
Lapisan konjungtiva mer up ak an
membran mukosa yang melapisi
bagian dalam palpebra dan anterior
sklera yang terdiri dari bagian
konjungtiva tarsal, konjungtiva
forniks, dan konjungtiva bulbar.
Etiologi

1. Bakt eri
2. Klamidia
3. Alergi
4. Viral t oksik
5. Berkait an dengan penyakit
sist emik
Manifestasi Klinis
● Membran
● Lakrimasi
● Folikel
● Hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi
konjungtiva) ● Pseudomembran
● Eksudat dengan sekret yang lebih ● Granulasi
nyata di pagi hari (Purulen / serous) ● Flikten
● Pseudoptosis akibat kelopak ● Mata merasa seperti
membengkak adanya benda asing
● Hipertrofi papil ● Adenopati preaurikular
● Kemosis
Prognosis

● Prognosis konjungtivitis umumnya baik.


● Penyembuhan dapat terjadi sempurna tanpa komplikasi pada hampir
sebagian besar kasus konjungtivitis viral dan bakterial.
Komplikasi

● Kebanyakan kasus konjungtivitis tidak menimbulkan komplikasi


jangka panjang.
● Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah pembentukan
pseudomembran, infiltrat subepitelial multifokal, dan superinfeksi.
● Komplikasi lain dapat berupa iritasi kornea ringan, keratitis, jaringan
parut kornea, hingga penurunan visus yang berat.
Diagnosis Banding Tipe Konjungtivitis yang Lazim

Klinik & Sitologi Viral Bakteri klamidia Atopik (alergi)


Gatal Minim Minim Minim Hebat
Hiperemia Umum Umum Umum Umum
Air mata Profuse Sedang Sedang Sedang
Eksudasi Minim Mengucur Mengucur Minim
Adenopati Lazim Jarang Lazim hanya Tak ada
preaurikular konjungtivitis inklusi
Pewarnaan kerokan Monosit Bakteri, PMN PMN, plasma sel Eosinofil
& eksudat badan-badan inklusi
Sakit tenggorok, Kadang-kadang Kadang-Kadang Tak pernah Tak pernah
panas yang
menyertai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai