Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN

TINEA DAN PTIRIASIS VERSIKOLOR

I. Tujuan Pembelajaran

I.1 Tujuan Umum :


Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu :
Melakukan pemeriksaan pada kasus tinea dan ptiriasis versikolor

I.2Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu:
Melakukan pemeriksaan pada kasus tinea dan ptiriasis versikolor
1. Metode Pengambilan Berbagai Jenis Spesimen
2. Teknik pemeriksaan preparat KOH
3. Melakukan interpretasi terhadap hasil pemeriksaan

II. Media dan alat pembelajaran :


a. Panduan belajar untuk pemeriksaan tinea dan ptiriasis versikolor
b. Probandus/pasien
c. Pisau bisturi/blade no 15
d. Pinset chirurgis/anatomis
e. Objek glass/ tutup glass
f. Selophane Tape
g. Kapas steril
h. Alkohol/Nacl 0,9%
i. kuret
j. forsep epilasi rambut
k. KOH 10% untuk spesimen kulit
l. KOH 20% untuk spesimen rambut
m. KOH 30% untuk spesimen kuku
n. Mikroskop cahaya

III. Metode Pembelajaran


1. Mendapat kuliah singkat mengenai pemeriksaan tinea dan ptiriasis versikolor
2. Mahasiswa dibagi menjadi 10 orang per kelompok dan di bimbing oleh satu
instruktur
3. Mahasiswa secara berkelompok diminta untuk melakukan pemeriksaan tinea dan
ptiriasis versikolor
4. Mahasiswa menerima umpan balik dari instruktur tentang pemeriksaan tinea dan
ptiriasis versikolor
5. Diskusi

IV. Evaluasi
1. Selama proses skill lab berlangsung mahasiswa dievaluasi oleh instruktur
2. Evaluasi keterampilan akan dilaksanakan secara komprehensif pada OSCE
PANDUAN BELAJAR PEMERIKSAAN TINEA DAN PTIRIASIS VERSIKOLOR

No Aktivitas yang dinilai Menyatakan Melakukan


Menyapa pasien dengan ramah dan memperkenalkan diri &
meminta pasien dengan tenang
Meminta izin pasien untuk dilakukan kerokan lesi kulit
Mempersilahkan pasien duduk atau berbaring di tempat
tidur
Operator
Memakai masker mulut
Memakai sarung tangan steril

Melakukan kerokan pada lesi


Asepsis area lesi yang akan di kerok/diambil dengan
alkohol 70%, lesi erosif dengan Nacl 0,9%, air biasa
tujuan menghilangkan kotoran/salep atau bahan kontaminan
Alat yang digunakan sebaiknya bersih & steril untuk
menghindari kontaminasi dengan kuman lain
Pilih lesi yang masih aktif dengan gambaran klinis & lokasi
lesi yang jelas
Spesimen diambil menggunakan peralatan steril
mengeliminasi kontaminasi
Spesimen yang diambil harus benar
Cara pengambilan spesimen benar/tepat
Jumlah spesimen harus cukup

Pengumpulan spesimen
Kemasan yang digunakan untuk mengumpulkan
spesimen harus benar
Spesimen yang dikirim harus diberi keterangan,
meliputi identitas penderita, lokasi lesi & waktu
pengambilan spesimen.

Metode Pengambilan Berbagai Jenis Spesimen


Spesimen kuku :
Potongan bagian belakang kuku terinfeksi atau kerokan daerah
kutikula atau lipatan kuku proksimal

Spesimen rambut :
Pencabutan 1-2 helai rambut di perbatasan daerah alopesia
serta harus mengikutsertakan skuama kulit kepala.

Spesimen kulit :
Bagian tepi lesi meninggi, aktif
Bila terdapat bula, spesimen diambil
terbaik pada bagian atap bula.
Bila lesi eksudatif misalnya infeksi
kandida pengambilan spesimen menggunakan
menggunakan swab.
Cara pengambilan Spesimen
Sampel kulit di kerok/scraping dengan skalpel dengan tepi
tumpul dimulai tepi lesi yang aktif keluar
Sampel kuku termasuk guntingan seluruh area kuku
distrofik yang menebal mulai bagian proksimal dari bagian
tepi lesi kuku
Penggunaan kemasan kertas karena spesimen mengering,
kurangi kontaminasi bakteri, dapat disimpan dengan baik
tanpa banyak jamur yang mati dalam waktu lama (12
bulan), serta memudahkan pengiriman melalui pos
Pengiriman spesimen dapat juga dilakukan menggunakan
cawan petri steril atau dijepit diantara 2 kaca obyek
Perlu diingat bahwa pada saat penyimpan dan pengiriman
spesimen tidak boleh lembab
Teknik pemeriksaan preparat KOH :
Teteskan setetes larutan KOH 10-30 % (tergantung bahan
lesi yang diperiksa) di atas kaca obyek bersih/steril
Tambahkan sejumlah spesimen yang akan diperiksa.
Tutup dengan kaca penutup.
Panaskan hati-hati dengan melewatkan di atas api bunsen
beberapa kali, tetapi jangan sampai mendidih (biasanya 2-4
kali).
Tekan kaca penutup perlahan-lahan agar sediaan yang sudah
lisis menipis dan rata.
Periksa dibawah mikroskop cahaya menggunakan
pembesaran 10 kali lalu dikonfirmasi dengan pembesaran 40
kali.
Jika diperlukan (preparat belum jernih), dapat dipanaskan
kembali sehingga visualisasi menjadi lebih baik
Melakukan Pewarnaan KOH
Pemeriksaaan mikroskopis spesimen dapat dilakukan
dengan menggunakan preparat KOH.
Spesimen kulit diletakkan pada kaca obyek bersih/steril.
Teteskan setetes campuran larutan KOH 10% dengan tinta
( ( campur 3ml larutan KOH + 1ml tinta)
Tutup dengan kaca penutup, kemudian tempatkan preparat
diruang lembab, biarkan selama 10-15 menit.
Kemudian periksa dibawah mikroskop pembesaran 10x lalu
dikonfirmasi dengan pembesaran 40x
Bahan Spesimen untuk pewarnaan KOH.
Dermatofitosis
Desinfeksi area kulit dengan alkohol 70 %.
Siapakan kaca obyek yang bersih. Kerok skuama kulit
dengan pisau dari ujung lesi kedalam kaca objek.
Teteskan 1-2 tetes KOH 10%.
Tutup dengan kaca penutup.
Panaskan dengan hati-hati dengan melewatkannya pada api
bunsen 2-4 kali.
Kemudian periksa dibawah mikroskop pembesaran 10x lalu
dikonfirmasi dengan pembesaran 40x

Pytiriasis versikolor
Desinfeksi area kulit dengan alkohol 70 % .
Kerok dengan kaca obyek.
Teteskan 1-2 tetes KOH 10% .
Tutup dengan kaca penutup.
Kemudian periksa dibawah mikroskop pembesaran 10x lalu
dikonfirmasi dengan pembesaran 40x

Interpretasi
Pada pemeriksaan, elemen jamur tampak seperti garis dan
memiliki indeks bias berbeda dengan sekitarnya, pada jarak
tertentu dipisahkan oleh sekat dan dijumpai butir butir
bersambung seperti rantai (artrospora).

Pitiriasis versikolor: spora bulat berdinding tebal,


berkelompok dengan miselium kasar dan terputus-putus/
pendek-pendek (sphaghetti and meatballs)

Kandidosis: tampak sel ragi berbentuk lonjong atau bulat,


blastospora (sel ragi bertunas) dan pseudohifa

Dermatofitosis: hifa panjang bersepta, bercabang-cabang


dan artrospora

Anda mungkin juga menyukai