Anda di halaman 1dari 11

F4 – Monitoring Bayi/Anak

1.
JUDUL KEGIATAN
Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Bayi dan Anak di Posyandu Mawar
Putih Desa Beruga.
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Nadia Olivia
Usia :12 bulan
LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas
sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup,
status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode
ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya
sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita
perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Posyandu Balita Mawar Putih.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran BB dan TB bayi/anak. Kemudian
dilakukan pemantauan perkembangan sesuai usia.
2.
JUDUL KEGIATAN
Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Bayi dan Anak di Posyandu Mawar
Putih Desa Beruga
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Kenzo
Usia : 33 bulan
LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas
sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup,
status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode
ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya
sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita
perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Posyandu Balita Mawar Putih.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran BB dan TB bayi/anak. Kemudian
dilakukan pemantauan perkembangan sesuai usia.
3.
JUDUL KEGIATAN
Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Bayi dan Anak di Posyandu
Matahari Desa Muara Punjung
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Andini
Usia : 24 bulan
LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas
sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup,
status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode
ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya
sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita
perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Posyandu Balita Matahari.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran BB dan TB bayi/anak. Kemudian
dilakukan pemantauan perkembangan sesuai usia.
4.
JUDUL KEGIATAN
Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Bayi dan Anak di Posyandu
Matahari Desa Muara Punjung
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Kaira
Usia : 12 bulan
LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas
sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup,
status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode
ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya
sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita
perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Posyandu Balita Matahari.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran BB dan TB bayi/anak. Kemudian
dilakukan pemantauan perkembangan sesuai usia.
5.
JUDUL KEGIATAN
Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Bayi dan Anak di Posyandu Balita
Mawar Putih Desa Beruga
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Kevin
Usia : 18 bulan
LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas
sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup,
status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode
ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya
sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita
perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Posyandu Balita Mawar Putih.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran BB dan TB bayi/anak. Kemudian
dilakukan pemantauan perkembangan sesuai usia.
F4–Deteksi Stunting

1.
JUDUL KEGIATAN
Deteksi Stunting Bayi/Anak Di Posyandu Matahari Desa Muara Punjung
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Afifah Sabita (Perempuan, 3 tahun 8 bulan /44 bulan)
Jumlah Anggota Keluarga : 10 orang (ayah, ibu, 4 kakak perempuan dan 3 kakak laki-laki)
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani
LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit
kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak
adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu
ditangani segera. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau
sekitar 7 juta balita menderita stunting. Masalah gizi lain terkait dengan stunting yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah anemia pada ibu hamil (48,9%), Berat Bayi
Lahir Rendah atau BBLR (6,2%), balita kurus atau wasting (10,2%) dan anemia pada balita.
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik
dan gizi sensitif.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan deteksi stunting dilaksanakan di Posyandu Matahari pada tanggal 22 September
2022. Berdasarkan pemeriksaan, pasien dengan usia 3 tahun (44 bulan) dengan keluhan
berat badan tidak naik-naik. Kemudian dilakukan pengukuran BB dan TB, didapatkan BB
10 kg, PB 87 cm. Berdasarkan grafik WHO untuk BB/U: < -2 SD, PB/U: -3 SD, maka
kriteria diatas pasien didiagnosis balita berat badan buruk dan sangat pendek.
2.
JUDUL KEGIATAN
Deteksi Stunting Bayi/Anak Di Posyandu Matahari Desa Beruga.
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Delfin (Perempuan, 2 tahun 8 bulan/32 bulan)
Jumlah Anggota Keluarga : 3 orang (ayah, ibu, pasien)
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani
LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit
kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak
adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu
ditangani segera. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau
sekitar 7 juta balita menderita stunting. Masalah gizi lain terkait dengan stunting yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah anemia pada ibu hamil (48,9%), Berat Bayi
Lahir Rendah atau BBLR (6,2%), balita kurus atau wasting (10,2%) dan anemia pada balita.
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik
dan gizi sensitif.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan deteksi stunting dilaksanakan di Posyandu Mawar Putih pada tanggal 22
September 2022. Berdasarkan pemeriksaan, pasien dengan usia 2 tahun 8 bulan (32 bulan)
dengan keluhan anak terlihat lebih pendek dari teman sebayanya dan berat badan tidak naik.
Kemudian dilakukan pengukuran BB dan TB, didapatkan BB 10,8 kg, TB 86 cm.
Berdasarkan grafik WHO untuk BB/U: < -1 SD, TB/U: -2 SD, maka kriteria diatas pasien
didiagnosis balita berat badan buruk dan sangat pendek.
F4 – Suplementasi

1. Pemberian PMT
JUDUL KEGIATAN
Pemberian PMT Bagi Bayi/Anak di Posyandu Mawar Putih Desa Beruga
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Kevin (Laki-laki, 18 bulan)
Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang (ayah, ibu, kakak perempuan)
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani
LATAR BELAKANG
Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin hingga menjadi
bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda
yaitu gizi kurang dalam bentuk kurang energi protein. Masalah gizi kurang merupakan salah
satu faktor penyebab kematian anak/bayi. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah
kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu
beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan
pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. PMT pemulihan
diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal melalui pengadaan Departemen
Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram,
protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr
gula dan 120 mg natrium. PMT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan
kepada balita yang disediakan oleh kader posyandu. Tujuan PMT Penyuluhan adalah
sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang
baik diberikan untuk balita, sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi
balita, dan sebagai sarana untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam mendukung
kesinambungan penyelenggaraan posyandu.

GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Mawar Putih pada tanggal 22 September 2022. Pasien
dilakukan pengukuran BB dan PB. Berdasarkan pemeriksaan, pasien didiagnosis balita berat
badan buruk dan sangat pendek. Kemudian pasien diberikan biscuit PMT dan bubuk
Taburia. Dijelaskan pula cara penggunaannya. Pasien diminta untuk kontrol ulang 1 bulan
kemudian untuk memantau BB dan TB selanjutnya setelah diberikan PMT.

2. Pemberian Obat Cacing pada Anak


JUDUL KEGIATAN
Program Pemberian Obat Cacing dan Pencegahan Infeksi Cacing
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : Trinanda Dzakiran Yusuf
Usia : 4 tahun
LATAR BELAKANG
Program pemberian obat pencegahan kecacingan pada anak dan balita diberikan minimal 1
kali dalam setahun pada bulan Februari. Obat cacing yang diberikan adalah Albendazole
dosis tunggal (400mg). Adapun bahaya cacingan pada anak yaitu anak menjadi lebih rewel,
kurang gizi dikarenakan cacing meghisap makanan pada usus anak dan dapat juga
menyebabkan anemia pada anak, anak dapat dipastikan terinfeksi cacing jika ditemukan
telur cacing pada tinja anak, salah satu upaya agar anak tidak terinfeksi cacing yaitu dengan
sering mencuci tangan terutama saat makan atau setelah BAB dengan air mengalir dan
mengunakan sabun Pentingnya mengetahui pengetahuan pemberian obat cacing dan
pencegahan pada infeksi cacing merupakan hal yang mendasari penulis untuk meneliti
penelitian mengenai pengobatan serta pencegahan cacingan.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada 15 Juni 2022 di Poli Anak Puskesmas Plaju. Pasien diberikan
tablet albendazole 400 mg SD sebagai bentuk pencegahan infeksi cacing.
1. Pemberian PMT
JUDUL KEGIATAN
Pemberian PMT Bagi Bayi/Anak di Posyandu Matahari di Desa Muara Punjung
IDENTITAS BAYI/ANAK SEBAGAI BINAAN
Nama Bayi/ Anak : M. David (Laki-laki, 38 bulan)
Jumlah Anggota Keluarga : 3 orang (ayah, ibu, dan pasien)
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani
LATAR BELAKANG
Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin hingga menjadi
bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda
yaitu gizi kurang dalam bentuk kurang energi protein. Masalah gizi kurang merupakan salah
satu faktor penyebab kematian anak/bayi. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah
kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu
beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan
pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan. PMT pemulihan
diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal melalui pengadaan Departemen
Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram,
protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr
gula dan 120 mg natrium. PMT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan
kepada balita yang disediakan oleh kader posyandu. Tujuan PMT Penyuluhan adalah
sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang
baik diberikan untuk balita, sebagai sarana untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi
balita, dan sebagai sarana untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam mendukung
kesinambungan penyelenggaraan posyandu.

GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Matahari pada tanggal 22 September 2022. Pasien
dilakukan pengukuran BB dan PB. Berdasarkan pemeriksaan, pasien didiagnosis balita berat
badan buruk dan sangat pendek. Kemudian pasien diberikan biscuit PMT dan bubuk
Taburia. Dijelaskan pula cara penggunaannya. Pasien diminta untuk kontrol ulang 1 bulan
kemudian untuk memantau BB dan TB selanjutnya setelah diberikan PMT.

Anda mungkin juga menyukai