1. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain
diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam
kandungaan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan
untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat (intact survival). Upaya kesehatan yang
dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai
tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun social serta memiliki intelegensi majemuk
sesuai dengan potensi genetiknya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 % dari seluruh populasi, maka
sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat
perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan
kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal
tersebut, factor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi.
2. LATAR BELAKANG
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada
masa kritis tersebut di atas. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung
secara optimal sesuai dengan umur anak.
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindak lanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Melakukan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita artinya melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak
untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh kemmbang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya
kembali normal atau
Penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan
sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
3. TUJUAN
a. Tujuan umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing
di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
b. Tujuan Khusus
- Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah
di wilayah kerja Puskesmas.
- Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua balita dan
anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.
- Terselengaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan penyimpangan
tumbuh kembang.
- Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.
4. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN
- Stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang di keluarga dan masyarakat
- Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas (tenaga kesehatan, pendidik,
petugas lapangan KB, masyarakat)
- Kalau ditemukan adanya penyimpangan seperti :
a. Penyimpangan pertumbuhan : kurus, kurus sekali, gemuk, Mikrosefal dan makrosefal
b. Penyimpangan perkembangan : gangguan gerak kasar, ganggua gerak halus, gangguan
bicara dan bahasa, gangguan sosialisasi dan kemandirian.
c. Gangguan pendengaran dan penglihatan.
d. Penyimpangan mental emosional : masalah mental emosional, autis, gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas.
Maka dilakukan intervensi penyimpangan tumbuh kembang, jika tetap tidak ada perbaikan
maka dirujuk ke fasilitas yang lebih mampu.