Index
1. Inscriptio
2. Presciptio
3. Signatura
4. Subscriptio
5. Pro
Inscriptio Terdiri dari : nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)
Prescriptio
Terdiri dari :
Signatura
Terdiri dari : Signatura (S), cara pemakaian, Bahan Sediaan Obat (BSO), jumlah obat
per minum, waktu minum
Contoh:
S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam --> artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet,
sesudah makan, jika demam.
S 4 dd c. orig II a.c. --> artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan
(sirup), sebelum makan.
Pro
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat
mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
(alamat tidak wajib dicantumkan kecuali obatnya mengandung narkotika)
Subscriptio
Terdiri atas : tanda tangan atau paraf. Tanda tangan untuk obat yang mengandung narkotika,
dan paraf jika obat-obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy
(psikotropika)
Keterangan tambahan :
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup dengan garis, lalu diberi tanda tangan atau paraf di
sebelahnya, setelah itu dilanjutkan ke resep kedua.
Obat-obat jenis ini yang paling sering dan paling sederhana penulisannya.
Contoh kasus :
Nn. Intan, 18 tahun, BB 42kg, datang ke dokter gigi karena sakit gigi berdenyut disertai
demam.
Berikan terapi untuk pasien :
- Antibiotik : amoxicillin, 3 kali sehari 500mg, selama 5 hari, sesudah makan (berarti
jumlahnya 15 butir)
- Antipiretik : parasetamol, 3 kali sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam
(berarti jumlahnya 9 butir, dapat dibulatkan menjadi 10 butir).
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Caps Amoxcillin 500 mg No. XV
S 3 dd caps I p.c.
R/ Tab Parasetamol 500 mg No. X
S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam
NB : untuk bentuk sediaan obat, dapat dilihat di buku panduan obat, seperti MIMS atau ISO.
Syrup merupakan sediaan obat yang mengandung banyak gula, sehingga sering
menjadi bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak.
Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli / bawaannya (ditulis :
c.org.)
Biasa sering ada istilah forte : artinya dosis yg tingginya. Contoh amoksisilin sirup
ada yang 125mg/5cc atau ada juga yg 250mg/5cc. Berarti 250mg/5cc ini bisa
disingkat menjadi amoksisilin sirup forte.
Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln,
BB 12kg, dibawa
ke dokter krn
demam tinggi
sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi
untuk pasien
: antibiotik
sirup Amoksisilin
, dosis anak 25-50
mg/kg BB/hari, 3
kali sehari, selama
7 hari, minum
sesudah makan,
Maka, penulisan
resepnya adalah :
R/ Amoksisilin
syr 125mg/5cc Fls
No. II
S 3dd c.orig I
p.c.
Telinga : auric
Mata : oculo
Contoh :
Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari 10 tetes
pada telinga yg sakit (kanan)
Penulisan resepnya :
R/ Sol H2O2 3% 5cc
S 2dd gtt X auric dex
Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam pada mata
kanan dan kiri
Penulisan resepnya :
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
S omnihora gtt I o.d.s
Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer
Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum
sesudah makan, puyer masukan ke dalam kapsul. Hitungan dosisnya adalah : Dosis
25-50 mg/kg BB/ hari karena anaknya 12kg maka 300 600 mg / hari (contoh
diambil yang dosis kecil saja 300mg/hari) maka per kali minum 100mg, sehingga
Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari, selama 3 hari, minum
sesudah makan bila demam. Hitungan dosisnya adalah : Dosis 10-15mg/kg BB/kali :
120 180mg/kali, sehingga dibutuhkan 9 buah karena 3x sehari selama 3 hari