Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PRAKTIK

LABORATORIUM CARA MENGHITUNG


TETESAN INFUS

Kelompok 6
1. NAMA : Ristanto Aditiyo
NIM : 132021030373

2. NAMA : Susiana Kartikasari


NIM : 132021030374

S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya

akhirnya dapat menyelesaikan Petunjuk Praktikum Keperawatan. Petunjuk

Praktikum ini disusun untuk, panduan, kebutuhan dan tuntutan perkembangan

pembelajaran bagi mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus

yang sesuai dengan pencapaian kompetensi KKNI. Petunjuk Praktikum ini menjelaskan

tentang materi dasar menghitung tetesan infus dan dilengkapi dengan prosedur

ketrampilan praktik pemasangan infus. Hal ini dimaksudkan untuk membekali

mahasiswa S1 Keperawatan Universitas muhammadiyah Kudus dengan hard skill dan

soft skill yang memadai, sehingga kompeten dipelayanan kesehatan. Dalam pendidikan

keperawatan mahasiswa diharapkan dapat mengkombinasikan keterampilan tekhnik

dengan pengetahuan dan mengaplikasikannya teori pada setting laboratorium serta

setting klinik. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan petunjuk praktikum ini dan atas saran serta masukan demi

perbaikan yang akan datang.

Pati, 30 Juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2


Daftar Isi ..................................................................................................................... 3
Pendahuluan .............................................................................................................. 4
Pembahasan .............................................................................................................. 6
Penutupan .................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka ................................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Jenis Cairan Infus


Cairan infus dibagi kedalam dua (2) jenis utama, yakni cairan resusitasi untuk
menggantikan kehilangan cairan akut dan cairan rumatan (maintenance) untuk
memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. Contoh cairan resusitasi adalah
Kristaloid (Asering, Ringer Laktat, Normal Saline) dan Koloid (Albumin, Dextran,
Gelatin, HES, Gelofusin). Sementara cairan rumatan dapat berupa Elektrolit (KAEN)
dan Nutrisi (Aminofusin).
B. Jenis infus Set
Ada 2 metode pemberian cairan infus, yang dikenal juga dengan sebutan
faktor tetes, yaitu set makro dan set mikro. Penentuan set makro atau mikro akan
tergantung preferensi dan kebutuhan sesuai instruksi dokter. Meski demikian,
standar yang biasanya digunakan tergantung dari jenis cairan yang harus
dimasukkan ke dalam tubuh Anda. Jika cairan tersebut bening dan encer, perawat
mungkin memasang infus dengan jumlah 20 tetes/1 mL. Sementara itu, bila cairan
infus lebih kental seperti darah, Anda mungkin akan mendapat 15 tetes/1 mL.

Foto Infuset Macro

Pada pemberian tetesan infus dengan mesin otomatis, perawat tinggal


melakukan input jumlah cairan yang harus masuk ke tubuh Anda, dan waktu yang
diperlukan untuk memasukkannya ke dalam tubuh. Sementara itu, jika cairan infus
dimasukkan secara manual, maka cara menghitung tetesan infus dilakukan dengan
mengetahui jumlah tetesan per menit (TPM)

4
C. Alat dan SOP pemasangan Infus
Alat dalam pemasangan infus : Infuse set, Kasa, Cairan infus, Handschoon.
Abocath, Verban ,Kapas alcohol dalam tempatnya, Spalk, Plester, Perlak dan
pengalas, Gunting, Torniquet.

Foto Abocath
SOP dalam memasang cairan infus :
1. Perawat cuci tangan sebelum melakukan tindakan
2. Memberi motivasi pada pasien dan keluarga, bila keluarga dan pasien
setuju diberikan persetujuan tindakan medik.
3. perawat memakai sarung tangan
4. Perlak dan pengalas dipasang.
5. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan.
6. Cairan digantungkan pada standar
7. Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol lalu ditusukkan
slang infus, kemudian alirkan sampai udara keluar.
8. Menentukan vena yang akan ditusuk.
9. Disinfeksi area yang akan ditusuk dnegan diameter 5 s/d 10 cm.
10. Menusuk jarum infus/abocath/scalpen pada vena yang telah ditentukan.
11. Bila berhasil darah akan keluar, maka pembendungan dilepas, penjepit
dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan.
12. Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan plester
kemudian mengatur tetesan.
13. Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril
14. Gunakan spalk bila perlu.
15. Merapikan pasien dan mengatur senyaman mungkin.
16. Memperhatikan reaksi pasien.
17. Mencatat waktu pemasangan, jenis, jumlah tetesan.
18. Alat-alat dibereskan.
19. Perawat cuci tangan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menghitung Tetesan Infus
FAKTOR TETESAN = BLOOD SET = 15 TTS/MNT
MAKRO SET = 20 TTS/MNT
MIKRO SET = 60 TTS/MNT

TETES/MENIT = JUMLAH CAIRAN YANG MASUK (CC) X FAKTOR TETESAN


  LAMANYA INFUS (JAM) X 60 (MENIT)

LAMANYA INFUS = JUMLAH CAIRAN YANG MASUK (CC) X FAKTOR


TETESAN
JUMLAH TETESAN (TTS/MNT) X 60 (MENIT)

MAKRO SET = 20 TTS/MNT (CAIRAN INFUS = 500 ML)

Tetesan / Menit Lama (jam)


1 t ts/mnt 11 J am
5
1 t ts/mnt 10 J
6 am
1 t ts/mnt 10J am
7
1 t ts/mnt 9 Ja
8 m
1 t ts/mnt 9 Ja
9 m
2 t ts/mnt 8 Ja
0 m
2 t ts/mnt 7 Ja
5 m
3 t ts/mnt 5,5 J
0 am
3 t ts/mnt 5 Ja
5 m
4 t ts/mnt 4 Ja
0 m
4 t ts.mnt 4 Ja
5 m
5 t ts/mnt 3,3 J
0 am
5 t ts/mnt 3 Ja
5 m
6 t ts/mnt 3 Ja
0 m

6
MICRO SET = 60 TTS/MNT (CAIRAN INFUS = 500 ML)

20 t ts/mnt 25 J am
25 t ts/mnt 20 J am
30 t ts/mnt 16,6 J am
35 t ts/mnt 14,2 J am
40 t ts/mnt 12,5 J am
45 t ts.mnt 11,1 J am
50 t ts/mnt 10 J am
55 t ts/mnt 9 Ja m
60 t ts/mnt 8,3 J am

B. Penerapan Dalam Kasus


MENGHITUNG TETESAN CAIRAN INFUS
Untuk mengetahui jumlah tetesan per menit (TPM) cairan infus yang akan diberikan
pada pasien, terlebih dahulu kita mengetahui jumlah cairan yang akan diberikan, lama
pemberian, dan faktor tetes tiap infus (berbeda tiap merk, contoh merk otsuka sebanyak 15
tetes/menit, sementara merk terumo sebanyak 20 tetes/menit). Jumlah TPM = Kebutuhan
Cairan x Faktor Tetes Lama Pemberian x 60 menit
Contoh : Pasien A bermaksud diberikan cairan NaCl 0,9% sebanyak 250 cc dalam 2 jam.
Diketahui faktor tetes infusan adalah 15 tetes / menit. Jumlah tetesan per menit (TPM) adalah.
TPM = 250 x 15 / (2 x 60)
= 31.25 tetes
= 32 tetes permenit

7
BAB III
PENUTUPAN

A. Ringkasan
Penghitungan cairan infus yang tepat dapat mengoptimalkan pemenuhan
nutrisi sesuai dengan kebutuhan. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan
penghitungan kecepatan infus untuk :
1. Mencegah teradinya kolaps kardiovaskuler dan sirkulasi pada klien dehidrasi
dan syok.
2. Mencegah ketidak tepatan pemberian infus

8
DAFTAR PUSTAKA
Dougherty L, Bravery K, Gabriel J, Kayley J, Malster M, Scales K, et al. Standards for infusion
therapy (third edition). Royal College of Nursing; 2010.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2000). Pocket Guide to Basic Skill and Procedures (3rd ed)., Toronto:
Mosby.

Tarwoto dan Wartonah (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses KePerawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai