Anda di halaman 1dari 54

Obat Generik

• Obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam


Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya
• Contoh : Tetracyclin – Tetracyn (Pfizer)
Erythromycin – Erythrocyn (Abbott)
Asetaminophen – Parasetamol
Acetosal – Aspirin ( Bayer)
Generik
Analgetik, antipiretik
Jika diresep ditulis nama Paten
generik "acetosal" Apoteker hrs memberi sesuai merk
Apoteker fleksibel  bs
ksh generik, bs ksh paten
DOSIS
 Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(g, mg, µ) atau satuan isi (ml, L, cc) atau unit (unit internasional)
 jika tdk ditulis maka dianggap gram
 Kuantitas obat yang diberikan pada satu waktu tertentu
1. Dosis lazim  Dosis yg ditulis di resep
2. Dosis medicinales  Dosis pengobatan
3. Dosis terapeutik  Dosis utk penyembuhan
a. Terapi Kausal : Obat yg meniadakan penyebab penyakit
b. Terapi Simtomatik : Obat menghilangkan/meringankan gejala penyakit
c. Terapi Substitusi : Obat utk menggantikan fungsi zat2 yg lazimnya dihasilkan oleh tubuh
(mis. suntik insulin)
d. Terapi Radikal : Membasmi habis penyakit dgn tindakan bedah (mis. Terapi pengangkatan
tumor)
4. Dosis toxica  Jumlah terkecil dari obat menyebabkan keracunan
5. Dosis letalis  Jumlah terkecil dari obat menyebabkan kematian
6. Dosis maksimal  Jumlah terbesar dari obat yang masih aman diberikan
kepada orang dewasa, belum mendatangkan gejala keracunan
ISTILAH CARA KERJA OBAT
 Waktu Paruh (t 1/2)  Waktu dimana daya
kerja obat hanya tinggal separuh
 Mula Kerja : Dimulai pada waktu obat
memasuki plasma dan berakhir sampai
mencapai konsentrasi efektif minimum
 Puncak Kerja : Saat obat mencapai konsentrasi
tertinggi dalam darah/plasma
 Lama Kerja : Lamanya obat mempunyai efek
farmakologis
ARTI PERSEN (%) DALAM CAMPURAN OBAT

% B/B = gr/100gr % V/V = ml/100ml


% B/V = 10mg/ml atau g/100ml % V/B

Persentase tanpa keterangan  % B/B


 Boorzalf 10% tiap 100 gr zalf  10 gr Ac. Boricum
 Obat suntik  % B/V
Amp 1% Morphin HCl  tiap 1ml larutan mengandung 10 mg
MoHCl (kl 1mg brarti dlm 100ml)
 Alkohol  % V/V
Alkohol 70% : tiap 100 ml campuran mengandung 70 ml Etil Alkohol
murni
 % V/B  Kadar minyak dalam simplicia [Bagian dari tumbuhan yang
digunakan sbg obat (daun, batang, akar) --> didestilasi sampai keluar minyaknya]
Bahasa Latin Dalam Resep
 R/ = Recipe = Ambilah
 Sacch Lact = Saccharum Lactis = Sediaan padat
 q.s = quantum satis = Secukupnya
 m.f = misce fac = campur dan buatlah
 pulv = pulveres = obat terbagi dalam bungkusan
 dtd= da tales doses = berilah sejumlah dosis tsb
 F.L.A Pulv = Fac.lege artis pulveres = Buatlah sesuai aturan obat
berupa puyer
 S = Signatura = Tandailah (utk aturan pemakaian)
 dd = de die = sehari; bis = 2; T = Ter = 3
 Pro = Nama penderita  Dewasa  Ny, Tn  Ga tls umur
 Umur ; BB  pasien anak wjb tls utk hitung dosis sesuai BB
 Alamat  khusus ditulis utk resep yg ada obat bius saja
WAKTU PEMBERIAN OBAT
1. Sebelum Makan
a.c = ante coenam
Untuk : obat menambah nafsu makan; utk krj obt lbh efektif krn lambung masih
kosong

2. Sesudah Makan
p.c= post coenam
Untuk : acetosal, Fe, digitalis, obat  mengiritasi lambung

3. Sedang Makan
d.c= durante coenam
Untuk : enzim yang membantu pencernaan
NOTES! Setelah Signatura (S) bs jg d tls:
4. Malam / Sebelum Tidur -b.d.d = bis de die = 2x sehari
a.n = Ante Noctem -T.d.d = ter de die = 3x sehari
- h.m = hora matutina = pagi hari
Untuk = Sedative Hipnotik
- h.v = hora vespere = malam hari
*p.r.n = pro re nata = bila perlu - m et v = mane et vespere = pagi dan sore
KOMPONEN RESEP
1. Inscriptio:
 Nama, alamat dokter
 No.surat izin praktek
 No.telepon
 Jam, hari praktik
 Nama kota  Nama tempat saat resep ditulis
(beda dgn almt praktik tdk masalah)
 Tanggal resep ditulis
 R/ = Recipe  Ex: jika obt nya 3 maka "R/"
ditulis jg 3x, Ditutupnya jg 3x -------//-------
2. Praescriptio
 Nama obat
 Bentuk sediaan obat
 Dosis
 Jumlah sediaan obat
 Cara pembuatan
3. Signatura
 Cara / aturan pakai
 Nama penderita, umur, BB  kl pke Ny/Tn/Nn ga prlu ditulis umur
krn pasti dewasa; kl ank kcl wajib tls umur & BB krn perlu hitung dosis dr BB
 Alamat  ( Hanya utk obat daftar O = obat narkotika; obt bius)
4. Subscriptio
 Tanda tangan  HANYA utk obt BIUS (Gol O)
 Paraf  utk Obat Keras (G); Psikotropika; Bebas terbatas (W); Obat Bebas
Drg. Yuniarosa Widya Kusuma
Jl Salemba Raya No.4 Jakarta
SIP. 291091/110904
Telp. 0896-5276-6680

Bandung, 29 Oktober 2010

HRS Romawi

R/ Syrup Amoxicillin 125mg/5ml 60ml Fl No. II


S 3 dd cth (5 cc) I 1 .h.a.c
paraf

h = hora = jam
Pro : Ny. Mimah 1 h.a.c  1 jam sebelum makan
(1 nya tls angka biasa)
Umur : …..
Alamat: …..
RESEP OBAT BIUS
1. Signatura
• Cara pemakaian harus jelas
S.UC  Tidak Boleh
cara pemakaian • Alamat pasien jelas dan lengkap
sdh diketahui --> • Pro : M I  Tidak Boleh
MI=Mihi Ipsi -->
TDK BOLEH!
utk saya sendiri
TDK BLH!!!!
2. Subscriptio
Paraf tidak boleh  tanda tangan

3. Tidak boleh diulang


NI = NE Iteratur
Iter  Tidak boleh
Drg. Yuniarosa Widya Kusuma
Jl Salemba Raya No.4 Jakarta
SIP. 291091/110904
Telp. 0896-5276-6680
Bandung, 29 Oktober 2010
Isinya Codein

N.I R/ Codipront caps 30 mg No. XX


Ttd krn obat bius
S 3 dd caps I pc
Pke NI krn obt
bius tdk boleh tanda tangan
diulang
Caps
pd signatura bentuk sediaan diulang lagi

S 3 dd = 3x sehari --> Berdasarkan wkt paruh


obat (kl 3x brarti 8jam; kl 4x berarti 6jam) -->
24 jm : brp kali minum = wkt paruh (t ½)
Pro : Ny. Mimah
Umur : ….. obt bius HRS ada alamat pasien

Alamat: Jl. Kesehatan No 10 Jakarta


Drg. Yuniarosa Widya Kusuma
Jl Salemba Raya No.4 Jakarta
SIP. 291091/110904
Telp. 0896-5276-6680

Bandung, 29 Oktober 2010

R/ Syrup Amoxicillin 125 mg/5 ml Fl No. II


NI ditulis diresep yg TDK
BLH diulang!
S4 dd cth (5 cc) I 1 .h.a.c
krn dlm 1 resep ada yg NI &
yg tdk, yg NI tls plng akhir.
Tp kl ga ada Amoxicillin kya paraf
di atas, NI blh taro diatas

NI R/ Tabl. Codein HCl 20 mg No.X Paraf krn Non-


S3 dd tabl I p.r.n obat bius

tanda tangan
Pro : Ny. Mimah
Ttd krn obat bius
Umur : …..
Alamat: Jl. Kesehatan No 10 Jakarta Ada obt bius WJB pke almt
Apograph (Resep Salinan / Copy Resep)
p.c.c = pro copie conform
Utk penyakit kronis spy
pasien ga bolak-balik ke tmpt
Artinya: "Diulang" 1x praktek dokter utk mnt resep

Dibuat atas :
1. Permintaan dokter : Iter 1  Iter 2x / 3x
NI  Ne Iteratur artinya "Tdk Blh Diulang"
(UTK OBT BIUS WJB tls
2. Permintaan pasien Obat bius "NI" sblm R/
Obat keras
utk reimburst asuransi
3. Yang berhak menulis copy resep
- Apoteker TIDAK BOLEH mengubah resep yg dibuat o/ dokter!
- Asisten apoteker
APOTEK PUTRA Jakarta, 11 Nov 2010
Jl. Brigjen Katamso No.20 COPY RESEP Tanggal
Apoteker
Telp. 123456 Resep untuk Ny. Mimah menulis
Jakarta Resep dari drg. Yuniarosa W.K copy resep

Tanggal resep ditulis 29 Okt 2010


No. Resep 150

R/ Syrup Amoxycillin 125 mg 5 ml Fl No. II


S4 dd cth (5 cc) I 1.h.a.c
# det 1 fl
baru diambil 1 botol
R/ Tabl. Codein HCl 20 mg No. X tp kl udh d tls det, mnt
S3 dd tabl I p.r.n ke apotek lain ga akan
# det dilayani

p.c.c
pro copie conform artinya sama dengan resep asli
Yang menyalin
Drs. Tejo Yuwono, Apt
210/SIA/DKK/1993
Untuk Mendapatkan Obat Dengan Segera :

 CITO ! Tulis diatasnya (sebelum R/ didekatnya tanggal)

 STATIM = AMAT SEGERA


 URGENS = MENDESAK
 PIM = PERICULUM IN MORA =
BERBAHAYA BILA DITUNDA
OBAT SUNTIK = INJEKSI
Cara pemberian =
1. subkutan /dibawah kulit ( s.c )
- volume, maksimal 2 ml
- onset of action lbh cepat dr pd cara p.o (per oral)
- contoh = inj insulin ; vaksin.
2. intra muskular ( i.m )
- volume 1-3 ml
- onset of action lbh cepat dr pd cara s.c
3. intra vena ( i.v )
- volume 1- 50ml
- unt vol sampai 5 ml  1ml/10 detik
- unt vol lb 5 ml  1ml/ 20 detik
Wadah =
1. untuk dosis tunggal ( single dose )
ampul WJB ditulis diresep
brp ampul? ampul volume 1-50 ml
disingkat: "amp"
bentuk sediaan = solutio, suspensi,
HANYA utk SATUx pakai
kl ada SISA hrs di BUANG!
serbuk padat kering.
2. untuk dosis ganda ( multiple dose )
"vayel"--red
vial ; flakon  volume 2- 50 ml
wadah bentuk tube
sisa boleh disimpan ;botol = 15-100ml

Bahan obat dlm bentuk sediaan injeksi


dinyatakan =
1. Persen ( % ) utk injeksi menggunakan
b/v berat/volume
2. Volume dalam ml atau cc
Cara Menulis Resep Bentuk Sediaan Injeksi
NAMA OBAT
blh jg tls: NAMA OBAT_Inj
MAKSUDNYA
R/ Inj…..…kadar, amp/vial No…….. blh:
S pro inj
S pro inj/ i.m.m/ d.c. form S i.m.m
TTD S d.c.form
Resep injeksi PASTI
SELALU bersama R/ Spuit Inj 1ml/3ml/5ml/10ml.... No....
SPUITnya!
krn utk injeksi S pro inj/ i.m.m/ d.c. form
perlu spuit!
jgn lupa!!!
u.p = usus propius -->
Pro : Nama pasien/ u.p untuk pemakaian profesi
Alamat :
Akronim:
 inj=injectio --> obt suntik
 i.m.m=in manum medici -->berikan pada dokter
 da cum form= d.c.f= berikan dengan formulanya
Contoh Resep Bentuk Sediaan Injeksi

R/ Inj Pethidin HCL 5% amp No X


S d.c.form
tanda tangan
Pro : u.p

 Pethidin HCL : sintetik narkotika analgetik


 Sinonim : dolantin; Inj pethidin 5% berarti tiap 100ml larutan
mengandung 5 mg pethidin HCL. Jadi tiap 1 ml mengandung 50
mg
 S.d.c.form= signa da cum formula = tandailah sesuai dengan
resepnya
 u.p = usus propius = unk pemakaian profesi kedokteran
Drg. Yuniarosa Widya Kusuma
Jl Salemba Raya No.4 Jakarta
SIP. 291091/110904
Telp. 0896-5276-6680

Bandung, 29 Oktober 2010

R/ Inj. Lidocain HCl 2% amp. No.X


S d.c. form
Tanda Tangan
R/ Inj. Pehacain 2cc amp. No.X
S d.c. form
Tanda Tangan
R/ Inj. Scandonest 3% Plain vial No.X
S d.c. form
R/ Inj. Scandonest 2% L amp. No.X Tanda Tangan

S d.c. form
Tanda Tangan

Pro : u.p
WJB Tanya Sebelum Ksh Obt
• Adakah obat yg sudah dikonsumsi utk
meringankan gejala?
• Ada alergi?
• Ada riwayat penyakit dalam? Gula? Darah
Tinggi? Jantung? Ginjal? Hati?
• Adakah obat yg rutin dikonsumsi?
• Tidak sedang hamil/menyusui kan?
Antibiotik (Generik)
R/ Amoksisilin tablet 500 mg No. XV
S 3 dd tabl I p.c
paraf
Amoksisilin:
 Indikasi = infeksi yang disebabkan oleh strain bakteri yang peka infeksi
kulit dan jaringan lunak (abses gigi)
 Dosis dewasa/ bentuk sediaan obat = kapsul 250mg & 500mg; tablet
500mg; sirup kering (60 ml) 125mg/5ml & 250mg/5 ml
 BSO = kaplet amoxan (obat paten)
 Dosis lazim = 500 mg/x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 3 x sehari (t ½ = waktu paruh 8 jam)
 Lama pemberian = 5 hari (terapi kausal)
 Waktu pemberian = sesudah makan (p.c)
 Perhitungan Kaplet Amoksisilin 500 mg  jml obat = 3x5 hari = 15 tablet
Alergi Penisilin  Erythromycin
R/ Erythromycin kaplet 500 mg No. XX
S 4 dd kapl I 1.h.a.c
paraf
Erythromycin:
 Indikasi = memiliki spektrum antibakteri hampir sama dengan penisilin
digunakan sebagai alternatif penisilin
 Dosis dewasa/bentuk sediaan = 250 mg/kapsul; 500 mg/kaplet; 250 mg/ml
sirup; 200 mg/tablet kunyah
 BSO = kaplet erythrocin (obat paten)
 Dosis lazim = 500 mg/x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 4 x sehari (t ½ = waktu paruh 6 jam)
 Lama pemberian = 5 hari (terapi kausal)
 Waktu pemberian = satu jam sebelum makan (1.h.a.c)
 Perhitungan  Kaplet erythromycin 500 mg  Jml obat = 4x5hr =20 tablet
Antibiotik (Poten)
R/ Co-Amoxiclav tablet 625 mg No. X
S 3 dd tab I p.c
paraf
Co-Amoxiclav:
 Kombinasi Amoxicillin & asam klavulanat bekerja sebagai penisilin dan beta-
laktamase inhibitor yg meningkatkan spektrum anti-bakteri gram (+) & (-)
 Dosis dewasa/ bentuk sediaan obat =
 Tablet:
 375 mg (amoksisilin 250 mg + asam clavulanat 125 mg)
 625 mg (amoksisilin 500 mg + asam clavulanat 125 mg)
 1 g (amoksisilin 875 mg + asam clavulanat 125 mg)
 Suspensi, tiap 5 ml:
 amoksisilin 125 mg + asam clavulanat 31,25 mg
 amoksisilin 250 mg + asam clavulanat 62,5 mg
Dosis lazim = 625 mg/x (dewasa)
Frekuensi pemberian = 3 x sehari (t ½ =
waktu paruh 8 jam)
Lama pemberian = 5 hari (terapi kausal)
Waktu pemberian = sesudah makan (p.c)
Perhitungan Kaplet Amoksisilin 625 mg
 jml obat = 3x5 hari = 15 tab
Kontra Indikasi = Ibu hamil & menyusui;
riwayat gangguan ginjal & hati (sakit
kuning)
Anti Nyeri (Analgesik)  Generik
R/ Asam Mefenamat tablet 500 mg No. IX
S 3 dd tabl I p.c p.r.n
paraf
Asam Mefenamat:
 Indikasi = meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan sakit kepala,
sakit gigi, nyeri otot
 Dosis dewasa/ bentuk sediaan = 250 mg/tablet; 500 mg/tablet; 50 mg/ml
suspensi
 BSO = tablet ponstan/mefinal 500 mg/x (obat paten)
 Dosis lazim = 500 mg/x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 3 x sehari (t ½ = waktu paruh 8 jam)
 Lama pemberian = 3 hari (terapi simtomatis)
 Waktu pemberian = sesudah makan kalau perlu (p.c.prn)  menghindari iritasi
lambung
 Perhitungan Tablet ponstan 500 mg  jumlah obat = 3x3 hari = 9 tablet
Anti Nyeri (Analgesik)  Poten
R/ Arcoxia tablet 120 mg No. III
S 1 dd tabl I p.c p.r.n
paraf
Arcoxia:
 Mengandung Etoricoxib (generik) (sbg NSAID COX-2 inhibitor selektif)
 Bentuk sediaan tablet; Dosis dewasa = 30 mg/ 60 mg/ 90 mg/ 120 mg
 Indikasi = mengurangi nyeri & bengkak sendi dan otot penderita osteoarthritis,
rematik, ankylosing spondylitis, dan asam urat. Untuk pengobatan nyeri sedang
setelah operasi gigi dalam jangka pendek
 BSO = tablet arcoxia (obat paten)
 Dosis lazim = 120 mg/x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 1 x sehari (terapi simtomatis)
 Lama pemberian = 3 hari
 Waktu pemberian = sesudah makan kalau perlu (p.c.prn)  menghindari iritasi
lambung
 Perhitungan Tablet arcoxia 120 mg  jumlah obat = 1x3 hari = 3 tablet
• Kontra Indikasi :
– HT
– Jantung
– Gangguan ginjal
– Hamil terutama trimester terakhir
– Ibu menyusui

• Interaksi Obat:
– Warfariin
– Rifampisin
– Mtehorexat
– ACEI
– Lithium
– Aspirin
Analgesik; Antipiretik
R/ Parasetamol tablet 500 mg No. IX
S 3 dd tabl I p.c prn
paraf
Parasetamol:
 Mengandung Acethaminophen
 Indikasi = nyeri & demam (reumatik artritis, sakit gigi, flu, pilek)
 Dosis dewasa/bentuk sediaan = 500 mg/tablet; 100 mg/tablet; 120
mg/5 ml sirup (60 ml); 60 mg/0.6 ml drops; enema/clysma/untuk dubur
 BSO = tablet biogesik (obat paten)
 Dosis lazim = 500 mg/x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 3x sehari (t ½ = waktu paruh 8 jam)
 Lama pemberian = 3 hari (terapi simtomatis)
 Waktu pemberian = sesudah makan kalau perlu (p.c.prn)
 Perhitungan tablet parasetamol 500 mg  3x3 hari = 9 tablet
Anti Radang
R/ Kalium diklofenak tablet 50 mg No. X
S 2 dd tabl I p.c p.r.n
paraf
Natrium Diklofenak/ Kalium Diklofenak/ Cataflam
 Indikasi = antinflamasi non-steroid (NSAID) memiliki efek analgesik,
antirematik, antipiretik dan antiinflamasi. Bekerja sbg COX-inhibitor nonselektif
(COX membantu produksi prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan
rasa sakit dan peradangan)
 Bentuk sediaan obat = 25mg/50mg/75mg Tablet Salut Enterik 
 BSO = cataflam (paten) = Kalium Diklofenak  mula krj lbh cpt dari pd Natrium
Diklofenak
 Dosis lazim = 50 mg /x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = 2 x sehari (t ½ = waktu paruh 12 jam)
 Lama pemberian = 5 hari (terapi simtomatis)
 Waktu pemberian = sesudah makan kalau perlu (p.c.prn)
 Perhitungan tablet natrium diklofenak 50 mg  2x5 hari = 10 tablet
Kontra Indikasi:
 Riwayat reaksi alergi setelah penggunaan aspirin atau NSAID
lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib).
 Hipertensi
 Stroke
 Anemia
 Gangguan Pembekuan darah
 Penyakit Kardiovaskular
 Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung
 Gangguan ginjal
 Gangguan hati
 Ibu menyusui dan Ibu hamil terutama di 3 bulan terakhir
 penderita penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer,
penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif
Iritasi/Radang Mukosa
R/ Degirol Throces 0,25 mg No. XII
S 4 dd 0.4. h throches I (O=Omni --> tiap. Jd tiap 4 jam 1 tablet hisap)
paraf
Degirol Trochis= Degirol tablet hisap = Degirol Lozenges
 Golongan obat antiseptik
 Mengandung degnalinium klorida 0.25 mg
 Indikasi = radang pangkal tenggorokan, infeksi mulut injeksi setelah exo, mencegah
selaput lendir mulut, ginggivitis, periodontitis
 Bentuk sediaan obat = tablet hisap
 BSO = tablet hisap degirol 0,25 mg
 Aturan pakai = satu tablet dibiarkan melarut perlahan-lahan di dalam mulut, ulangi
tiap 3-4 jam, jangan melebihi 8 tablet sehari
 Dosis lazim = 0,25 mg /x (dewasa)
 Frekuensi pemberian = tiap 4 jam dihisap 1 tablet
 Lama pemberian = 3 hari
 Perhitungan  jumlah (24 jam-8 jam/4 jam) = 4 tablet/hari  4x3 hari = 12 tablet
Obat Kumur
R/ Minosep gargle 0,2% 120 ml Fl No.I
S b.d.d garg. 10ml m et v
paraf
R/ Minosep gargle 0,1% 60 ml Fl No.I
S 1 dd garg. 10ml a.n
paraf

- b.d.d = bis de die = 2x sehari


- h.m = hora matutina = pagi hari
- h.v = hora vespere = malam hari
- m et v = mane et vespere = pagi dan sore
Anti Jamur
R/ Kandistatin suspensi 100.000 I.U/ml 12 ml fl No. I
S. 4. d.d. 2 ml applic part dol oleskan pada bagian yg sakit
paraf

Suspensi Kandistatin:
 Suspensi adalah sediaan yg mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus yang tidak larut, tetapi terdispersi dlm cairan / vehikulum
 Tiap ml kandistatin suspensi oral mengandung nistatin 100.000 IU
 Indikasi: untuk mengobati infeksi candida pada rongga mulut,
kerongkongan dan saluran pencernaan (1 botol = 12 ml).
 Cara pakai: dioleskan dalam mulut dan dibiarkan sebelum ditelan
 Dosis = dewasa 4x sehari 1-2 ml
bayi dan anak-anak 3-4x sehari 1 ml
Analgesik Oles
R/ Kenalog in orabase salep 0,1% 5 gram tube No.I
S.u.e 3 dd applic part dol p.c
paraf

Kenalog in orabase/ Triamsinolon Acetonida:


 Kenalog in orabase oinment/salep mengandung
triamsinolon acetonida 0,1%
 Indikasi : untuk stomasitis pada rongga mulut, anti
inflamasi, anti pluritik, anti alergi
 Waktu pemberian : setelah makan dan sebelum tidur
 Cara pemberian : dioleskan pada bagian yang sakit
 Kemasan : 1 tube 5 gram
Vitamin
R/ Bekamin C Forte tablet 250 mg No. III
S 1 dd tabl I p.c
paraf
Bekamin C Forte:
 Mengandung vitamin C 250 mg
 Indikasi = sariawan, pendarahan dan peradangan pada gusi
 Bentuk sediaan obat = tablet
 BSO = tablet Bekamin C Forte 250 mg (obat paten)
 Dosis lazim = dewasa
- Pencegahan = 2-3 x sehari 50-100 mg
- Pengobatan = sehari 200-600 mg
 Frekuensi pemberian = 1x sehari
 Lama pemberian = 3 hari
 Waktu pemberian = sesudah makan (p.c)
 Perhitungan  Tablet Bekamin C Forte 250 mg  Jumlah obat = 1 x 3hr = 3 tablet
Obat Spray Oral
Tls Listermint Aerosol Jg Blh

R/ Listermint spray 0,221 mg/ml 15 ml fl No. I


S 3 dd puff I pc
semprotkan
paraf

Listermint spray:
 Mengandung Na flourida 0,221 mg/ml
 Kemasn 1 botol = 15 ml
 Bentuk sediaan obat = spray / aerosol; gargarisma/
solutio
 Indikasi: melawan kuman yang menyebabkan nafas
tidak sedap
Pasien Anak
Anak BB 18kg (Pulv)
Contoh: Anak Zahra usia 5 thn, BB = 18 kg. Sejak 3 hari yang lalu mengeluh
sakit gigi sebelah kanan. Pemeriksaan fisik suhu 38,8◦ C. M1 berlubang dan
hiperimis. Ayu menderita periodentis M1 dekstra. Obat yang diberikan
adalah :

• Golongan antidioksida golongan penisillin = amoksisilin


BSO = pulveres (anak usia 5 tahun, harga murah , racikan = dosis lebih
tepat)
Dosis lazim = 25-50 mg/kg BB/hari
Lama pemberian = 5 hari (terapi kausal)
Frekuensi pemberian = 3 x sehari (t1/2 = 8 jam)
Waktu pemberian = sesudah makan (p.c)
• Golongan analgesik antipiretik = parasetamol
BSO = pulveres, racikan (dosis lebih tepat) macam dosis tablet 100mg,
120mg, 250mg, 500mg, dan 650mg
Dosis lazim = 10 mg-15mg/kg BB/x
Frekuensi pemberian = 3 x sehari (t1/2 = 8 jam)
Lama pemberian = 3 hari (terapi simtomatis)
Perhitungan
Hari hrs dijaiin per kali,
makanya di bagi 3
• Dosis lazim amoksisilin = 25-50 mg/kg BB/hari
BB 18 kg  dosis lazim = 18x(25-50 mg)/3  150-300 mg/x 
dosis therapeutik 150 mg/x  Jumlah = 3x5 hari = 15 bungkus
Tdk perlu dibagi krn
sudah per kali
• Dosis lazim parasetamol = 10 mg-15 mg/kg BB/x
BB 18 kg  dosis lazim = 18x(10-15 mg)/x  (180-270 mg)
dosis therapeutik 200 mg/x  jumlah puyer = 3x3 hari = 9
bungkus
Anak BB 18kg (Puyer)
R/ Amoksisilin 150 mg
Sacch Lact q.s
m.f. Pulv dtd No. XV
S 3 dd pulv I p.c
Pulveres=Racikan
(Lihat umur pasien)
krn mshparaf
ank2
better ksh
R/racikan
Parasetamol 200 mg
Tp kl dewasa plh yg
capsul ajaSacch Lact q.s

m.f. Pulv dtd No. IX


S 3 dd pulv I p.c p.r.n
paraf
Pro : Zahra
Umur : 5 tahun BB 18 kg
Anak BB 25kg (Pulv da in caps)
Contoh: Anak Ayu usia 10 th BB 25 kg
Kasus  sama dengan kasus sebeumnya
Obat yang diberikan adalah sama, yaitu :
Amoksisilin  BSO = kapsul racikan
Parasetamol  BSO = tablet
Perhitungan :
• Dosis lazim amoksisilin = 25 mg-50 mg/kg BB/hari
BB 25 kg  dosis lazim = 25x(25-50 mg)/3= 208-416 mg/x
Dosis therapeutik = 250 mg/x
Jumlah kapsul = 3x5 hari = 15 kapsul
• Dosis lazim parasetamol = 25x(10-15 mg) = 250 mg -375 mg/x
Dosis therapeutik = 250 mg/x  tablet
Jumlah tablet = (3x ½ tablet)x 3 hari = 4,5 tablet  5 tablet

1/2 tablet krn parasetamol tablet adanya yg 500mg. yg 250 mg ga ada itu adanay yg kapsul
Anak BB 25kg (Puyer dlm kapsul)
R/ Amoksisilin250 mg
Sacch Lact q.s
da in caps HARUS
m.f.pulv dtd No. XV da in capsul S3
ditaro di BELAKANG
setelah Numero!
dd caps I p.c
paraf
R/ Tablet Parasetamol 500 mg No.V
S 3 dd tabl ½ p.c p.r.n
paraf
Pro : Ayu
Umur : 10 thn BB 25 kg
Untuk amoksisilin  obat paten
- Kapsul amoksisilin 500 mg (Pharos)
- Kapsul amoksan 500 mg/250 mg/capsul (Caprifarmindo)

R/ Caps amoksisilin 500 mg No. VIII numero VIII dapat dari perhitungan
Dosis terapeutik 250mg/x
S 3 dd caps ½ p.c Krn amoksisilin kapsul yg tersedia
dosisnya 500mg/x maka sekali
paraf minum 1/2 tablet
Jumlah (3 x 5hr) = 15 x 1/2 tablet=
R/ Caps Amoksan 250 mg No. XV 7.5 --> 8 tablet
ATAU
S 3 dd caps I p.c (3 x 1/2 tablet ) x 5 hari = 7,5 --> 8
tablet
paraf
Rumus Puyer
Amoksisilin
Macam dosis = kapsul 250mg & 500mg; tablet 500mg
Dosis lazim anak = 25 - 50 mg/kg BB/hari Hari hrs dijaiin per kali,
makanya di bagi 3
Perhitungan  BBx(25-50 mg) = ……mg/x
3
Jumlah puyer = 3x5 hari = 15 bungkus

Parasetamol
Macam dosis = tablet 100 mg/120 mg/250 mg/500mg/650 mg
Dosis lazim anak = 10 - 15 mg/kg BB/x Tdk perlu dibagi krn
sudah per kali
Perhitungan  BBx(10-15 mg)/x = ......mg/x
Jumlah puyer = 3x3 hari = 9 bungkus
SIRUP = SIRUPUS
SIRUP OBAT BERUPA PREPARAT YANG SUDAH
DISTANDARISASI DAPAT DIBERIKAN BERUPA OBAT TUNGGAL
ATAU DIKOMBINASIKAN DENGAN OBAT LAIN

SIRUPUS ANTIBIOTIKA :
- SIRUP AMOXAN AMOKSISILIN TRIHIDRAT 125 mg/5 ml ;
250 mg/5 ml
- SIRUP AMPISILIN AMPISILLIN TRIHIDRAT 125 mg/5 ml
- SIRUP ERYSANBE ERITROMISIN ETIL SUKSINAT
ERITROMISIN 200 mg / 5 ml
Bentuk nya Granul
SUPAYA TAHAN LAMA
tdk lngsng dlm bntk sirup
utk meghindari reaksi
dgn air krn distribusi yg
DRY SIRUP = SIRUP KERING pnjng dr pabrik-
distributor-PBF-Apotek
MERUPAKAN CAMPURAN OBAT + SACCHAROSA HARUS
DILARUTKAN DALAM JUMLAH AIR TERTENTU

TUJUAN : TAHAN LAMA DALAM PENYIMPANAN

CONTOH : SIRUP AMOXAN AMOKSISILIN TRIHIDRAT 125


mg / 5 ml ; 250 mg / 5 ml SIRUP KERING

KEMASAN : BOTOL 60 ml
ALAT PENAKAR DOSIS UNTUK OBAT MINUM

• SENDOK
Farmakope Indonesia
 Sendok besar = S Makan = Cochlear Cibarum = Cc = C = 15 ml
 Sendok kecil = S Teh = cth = Cochlear Theae = C.Orig = Cochlear
original = sendok pabrik = 5 ml (Pabrik di Indonesia sudah
menyediakan takaran sendok dalam kemasan obat sirup)

Farmakope Belanda
 Cochlear Theae = Cth = 3 ml
 Cochlear Pultis = Cp = 8 ml (Cp=sendok bubur=sendok bebek)
 Cochlear Cibarum = Cc = C = 15 ml
Anak BB 25kg (Erythrocyn Syrup)
Shanti, umur 10 thn, BB= 25 kg memerlukan dry sirup= sirup
kering antibiotika  syrup erythromycin. Kemasan =
Syrup erythromycin mengandung erythromycin 200 mg/5
ml ( Syrup Erisanbe dari Sanbe ); 250 mg/5ml (syrup
Erythromycin dari Abbot) : 1 botol 60 ml.
Dosis lazim Erythromycin = ( 25 mg – 50 mg )/kg BB/hari
dibagi 4 dosis ( t ½ = 6 jam )
Dosis 1 x
= 25 x ( 25 – 50 mg ) = 156,25 – 312,5 mg/x/5ml
dipilih yg Abbot krn dosis
4 lbh bsr, jd bli botol nya lbh
Dosis Therapeutik = 250 mg/1 x/5 ml sdkt --> lbh hemat u/ pasien
Volume = ( 4 x 5 ml ) x 7 hari = 140ml
Kemasan yg tersedia 60ml/botol  jadi butuh 3 botol
R/ Syrup Erythrocyn 250 mg/ 5ml ATAU 60ml fl No. III
R/ Syrup Erythrocyn 250 ml / 5 ml fl No. III
S. 4. d.d C orig (5 ml) I 1.h.a.c "60 ml" TDK USAH ditulis krn sirup antibitiotik
SEMUA kemasan botolnya 60ml
==//==
LATIHAN MENULIS RESEP
1. Sinta, umur 8 tahun, BB = 20 kg datang ke dokter
gigi dengan keluhan badan panas, nafas bau, gusi
bawah sebelah kiri sakit, kadang keluar darah, dan
sudah diderita 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik, keadaan umum baik suhu 38,8◦ C. Di daerah
M2 sinistra terdapat gusi yang meradang dan
sedikit udema.
W/D Periodentis M2 Sinistra
JAWAB :
- Sirup Amoksisilin macam dosis 125 mg/5ml, 200 mg/5ml, dan 250
mg/5ml; 1 botol = 60 ml
Dosis lazim anak = 25mg-50mg/kg BB/hari; 3x sehari selama 5 hari.
Waktu pemberian = 1 h.p.c
20 kg  20 x (25-50 mg)/3 = 167-334 mg/x/5 ml
Dosis therapeutic = 250 mg/5 ml; volume = 5 hari x (3x5 ml) = 75 ml 
jadi butuh 2 botol @ 60 ml

- Sirup proris = 100 mg/5 ml; 200 mg/5 ml; 1 botol = 60 ml


Dosis lazim = 10-20 mg/kg BB/hari; 3x sehari; selama 3 hari. Waktu
pemberian = p.c p.r.n
20 kg  20 x (10-20 mg)/3 = 66,67 mg-133,34 mg/x/5 ml
Dosis therapeutik = 100 mg/5 ml; volume = 3 hari x (3x5 ml) = 45 ml 
jadi butuh 1 botol @60 ml
Anak BB 20kg (Syrup)
R/ Syrup amoksisilin 250 mg/5ml 60ml fl No.II
S 3 dd C orig (5 ml) I 1.h.p.c
paraf
R/ Syrup Proris 100 mg/5ml 60ml fl No.I
S 3 dd C orig (5 ml) I p.c p.r.n
paraf

Pro : Sinta
Umur : 8 tahun; BB 20 kg
Rumus Syrup Antibiotik
Syrup Erythromycin
macam dosis = 200 mg/5 ml; 250 mg/5ml; 1 botol=60 ml.
Dosis lazim anak=(25 mg-50 mg /kg BB/hari; 4x sehari selama 5 hari.
Waktu pemberian = 1 h.a.c
Perhitungan  BB x ( 25 – 50 mg ) = ……mg/x/5ml
4
Volume = ( 4 x 5 ml ) x 7 hari = 140ml
Kemasan yg tersedia 60ml/botol  jadi butuh 3 botol @ 60 ml

Sirup Amoksisilin
macam dosis = 125 mg/5ml; 200 mg/5ml; 250 mg/5ml; 1 botol = 60 ml
Dosis lazim anak = (25mg-50mg)/kg BB/hari; 3x sehari selama 5 hari.
Waktu pemberian = 1 h.p.c
Perhitungan  BB x (25-50 mg) = …… mg/x/5 ml
3
Volume = (3x5 ml) x 5 hari = 75 ml  jadi butuh 2 botol @ 60 ml
Rumus Syrup NSAID
Sirup Proris
macam dosis = 100 mg/5 ml; 200 mg/5 ml; 1 botol = 60 ml
Dosis lazim anak = 10-20 mg/kg BB/hari; 3x sehari; selama 3 hari
Waktu pemberian = p.c p.r.n
Perhitungan  BB x (10-20 mg) = …… mg/x/5 ml
3
Volume = (3x5 ml) x 3 hari = 45 ml  jadi butuh 1 botol @60 ml

Sirup Paracetamol
macam dosis = 120 mg/5 ml, 160 mg/5ml, dan 250 mg/5 ml; 1 botol 60ml
Dosis lazim anak = 10 mg-15mg/kg BB/x; 3x sehari; selama 3 hari
Waktu pemberian = p.c p.r.n
Perhitungan  BB x (10-15 mg) = …… mg/x/5 ml
Volume = (3x5 ml) x 3 hari = 45 ml  jadi butuh 1 botol @60 ml

Anda mungkin juga menyukai