Anda di halaman 1dari 49

Laboratorium Farmakologi dan Terapuetik

FKIK Unsoed
Menjelaskan definisi resep
Menjelaskan Unsur-unsur dalam resep
Menjelaskan pengertian obat & dosis
Menjelaskan cara & waktu pemberian obat
Melakukan peresepan rasional.
TAHAP PROSES PENGOBATAN
Dokter

Diagnosis

Drug
Penyakit Penderita konseling

Terapi Obat BSO RESEP


Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi,
dokter hewan kepada Apoteker Pengelola
Apotek untuk menyediakan & menyerahkan
obat bagi penderita sesuai peraturan
perundang-undangan
(SK Menkes. No.922/Men.Kes/Per/X/1993,
Bab I, pasal 1.h)
Digunakan:
BAHASA NEGERI SENDIRI
atau
BAHASA LATIN

(Khususnya bagian SIGNATURA)

KEUNTUNGAN BHS LATIN


STATIS / MATI

BHS DUNIA U/ KESEHATAN (medical science)

NAMA OBAT DLM BHS LATIN TDK DITAFSIR LAIN

MERAHASIAKAN SESUATU PD PENDERITA


Agar proses pengobatan berhasil resep harus
baik & benar (rasional)

Resep yang baik lengkap dan jelas

Resep harus bisa terbaca


1. Inscriptio
:Alamat identitas dokter(nama,No SIP, alamat),
tempat&tgl penulisan, tanda R/sebelah kiri(pembuka
resep/invocatio)
2. Praescriptio
:Perintah/pesanan(mrpkn inti resepnama obat,
BSO, dosis obat)
3. Signature
:tanda tanda yg harus ditulis di etiket obatnya
(nama pnderita&petunjuk mengenai obatnya)
4. Subscriptio
:Tanda tangan/paraf
1. Nama, alamat, no SIP.
2. Tanggal penulisan resep.
3. Nama setiap obat/ komponen obat.
4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan.
5. Tanda tangan/ paraf dokter penulis resep.
6. Tanda seru & paraf dokter utk resep yg
mengandung obat yg jumlahnya melebihi
dosis maksimum
dr. X
SIP.
Alamat:
Purwokerto, 5 Juni 2013

R/ Nama Obat Sediaan Takaran sediaan


kemasan No.?
S
paraf

Pro:
Resep untuk pengobatan segera

Untuk penderita yang memerlukan


pengobatan segera ,dokter dapat memberi
tanda :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila
ditunda.

Pada bagian atas kanan resep, apoteker


harus mendahulukan pelayanan resep ini
termasuk resep antidotum .
Bila dokter ingin agar resepnya dapat
diulang, maka dalam resep ditulis Iteratie
(Iter). Dan ditulis berapa kali resep boleh
diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep
dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .

Untuk resep yang mengandung narkotika,


tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu
dengan resep baru.
dr. Nana
No. Ijin Dokter
Alamat : Jl. Hayam Buruk
INSCRIPTIO
Telp :

05 Juni 2013
Cito

Amoxicillin capl mg 500 No PRAESCRIPTIO


X

S 3 dd capl I SIGNATURA

paraf SUBSCRIPTIO

Pro : Ny. Purwa


Umur : 27 th
Alamat : Jl. Bahagia, Purwokerto
Enam tepat:
1. Obat
2. Dosis
3. BSO
4. Waktu
5. Cara
6. Penderita
Dibedakan menjadi 4 golongan menurut
perundang-undangan:
1. Narkotika : morfin,codein
2. Obat keras Hrs dg
resep
a.Obat keras tertentu, ex: diazepam
doktr
b.Obat keras, ex: antibiotik
c.Obat keras wajib apotek, ex:oral kontrasepsi
3. Obat bebas terbatas, ex: CTM tablet
4. Obat bebas , ex: vit C tablet
Remedia cardinale : sembuhkan penyebab
Remedia adjuvantia : simtomatik
Remedia corrigensia : utk memperbaiki obat
yg diberikan
a. Actionis: utk memperbaiki kerja R.
cardinale
b. Saporis: utk memperbaiki rasa
c. Odoris: memperbaiki bau
d. Coloris: memperbaiki warna
Remedia constituen : pelarut
Dosis : dosis pemakaian sekali, per oral utk
dewasa
Dosis dalam resep : dosis terapi
Dosis dalam literatur : dosis lazim
Dosis maksimum : dosis terbanyak tanpa eso
Khusus : anak2
OBAT

DL sesuai umur/BB 1. Untuk petunjuk


/ pedoman Tentukan
penderita Sesuai
Berat/
Ringan
Mencari atau meng penyakit
Hitung DM sesuai 2. Bahan pertim-
Umur/BB penderita bangan
Padat :
serbuk/pulveres,tablet,kapsul,suppositoria
Setengah padat : salep (bahan terlarut
homogen),krim (air< 60%,untuk daerah
mudah dicusi),gel (campuran bahan organik
dan anorganik mengandung air untuk kulit
peka)
Cair : solutio (sediaan cair dg bahan kimia
terlarut),sirup (larutan mengandung
sakarosa),eliksir (bau dan rasa sedap),obat
tetes,injeksi (sediaan steril dg cara
disuntikkan)
enema ( larutan yang dimasukkan ke
rektum/kolon),suspensi (sediaan cair dg
bahan obat padat halus tidak larut
terdispersi),emulsi (bahan obat
cair,terdispersi dlm cairan
pembawa,distabilkan dg emulgator)
Faktor Penyakit
(berat-ringan, lokasi penyakit)
Faktor Penderita
(umur, sosial ekonomi, keadaan penderita)
Sifat Obat
- Obat pahit pilih kapsul/emulsi
- Obat merangsang lambung/rusak oleh
as.lambung suppositori/injeksi
Bioavailabilitas
Bioavailabilitas
Rute Bioavailabilitas (%) Sifat-sifat
Intravena 100 Kebanyakan mula kerja cepat
Intramuscular 100 Vol besar sering ada,
kemungkinan nyeri +
subkutan 100 Vol < IM, kemungkinan nyeri
+
Oral < 100 Efek first pass mungkin
berarti
Rektal < 00 Efek first pass < oral
Inhalasi < 100 Mula kerja sering sangat
cepat
Transdermal 100 Absorpsi selalu sangat
lambat, digunakan utk
menghindari efek first pass,
memperlama kerja
Oral
Sublingual
Parenteral
Rektal
Topikal
Udara ke paru-paru
Tablet sublingual
: diletakkan di bawah lidah sampai melarut semua
Tablet salut enterik
: harus langsung ditelan tidak boleh dikunyah
Tablet kunyah (antasid)
: dikunyah dulu baru ditelan
Tablet isap
: tablet di taruh di atas lidah dan diisap sampai
habis
Tablet effervescent
: dilarutkan dalam 1 gelas air yg sudah direbus,
setelah larut semua segera di minum
Tujuan:

Efek optimal
Efek samping minimal
Tdk mengganggu kebiasaan
penderita
Lambung kosong (a.c.) = absorpsi cepat
Lambung berisi (p.c.) = umumnya abs.
dihambat
Per Rektal = sebaiknya sesudah defikasi
Obat cacing = sebelum makan
Obat yg membuat mual = sesudah makan
Laksansia:
Kerja cepat = pagi hari
Kerja lambat = sore hari
P.C. :
Obat yg merangsang asam lambung
Preparat besi
Preparat salisilat : Acetosal
Obat yg menyebabkan rasa mual
Diabetika oral

A.C. :
Sebaiknya u/ semua obat
U/ contras middel
Anti spasmodik

D.C. :
U/ obat yg mempengaruhi pencernaan makanan mis
Pepsin (Prep. Enzim)
Vitamin
Efek obat
ESO
Peringatan
Perintah
Kunjungan berikutnya
aa : ana : dari tiap-tiap
a.c.: ante coenam : sebelum makan
ad : ad : sampai
ad.lib : ad libitum : seperti yang
dikehendaki
ad.us.int : ad usum internum : utk obat dalam

ad.us.ext : ad usum externum : utk obat luar


2.d.d : 2 de die : 2 kali sehari
C : Cochlear : sendok makan ( 15
cc )
C.th. : cochlear theae : sendok the ( 5 cc )
d : da : berikan
d.t.d : da tales dosis : berikan dengan
dosis
d.c. : durante coenam : selama makan
et : et : dan
f : fac;fiat : buatlah
f.l.a : fac lege artis ; buatlah menurut
aturan
f.t.d. : fac tales dosis : buatlah dengan
takaran yang sama
garg. : gargarisma : obat kumur
gutt. : guttae : tetes
h. : hora : jam
h.m : hora matutina : pagi hari
h.v : hora vespertina : sore hari
h.s. : hora somni : sebelum tidur
inf. : infusum : infus
Inj : injeksi : untuk injeksi
Iter : iteretur : diulang
In.m.m : in manum medici : serahkan
kepada dokter
jej : jejene : perut kosong
Lit.or : litus oris : obat oles mulut
m. : misce : campur
man. : mane : pagi
m.f. : misce fac : campur dan buat
Oh : omni dimidio hora : tiap jam
0.q.h : omni quarta hora : tiap 4 jam
P.c :post coenam : setelah makan
P.r.n : pro re nata : bila perlu
Pulv : pulveres : serbuk
Q.s : quantum satis : secukupnya
R/ : recipe : ambillah
S.d.d : semel de die : satu kali sehari
s. : signa : tandailah
s.t.d.d.c.1/2 h.a.c. : signa ter de die cochlear
cibarium semi hora ante coenam : tandailah 3
kali sehari 1 sendok makan tiap jam
sebelum makan
t.d.d. : ter de die: 3 kali sehari
u.c : usus cognitus : cara pmakaian
sudah tahu
u.e : usus externus : utk pemakaian luar
Zat : Neomicyn , Hydrocortison , Vaselin album.
Neomicyn 1% 1/100 X 50 mg = 0,5 mg Neomicyn
Hydrocortison 1% 1/100 X 50 mg = 0.5 mg
Hydrocortison
Vaselin Album ad 50 mg berarti : Berikan Vaselin Album
hingga massa salep menjadi 50 mg yaitu (50 mg -0,5
mg -0,5 mg) = 49 mg Vaselin Album
m.f.l.a unguentum yang berarti: Campur dan buatlah
sesuai aturan Salap
Aturan pakai s.u.e yang berarti: tulislah untuk obat luar .
Dan sudah bisa dimengerti obat salep yang dibuat khusus
dioleskan pada bagian luar kulit.
http://uniqpost.com/22616/tips-dan-trik-membaca-
resep-dari-dokter/
Contoh emulsi O/W:
R/ Acid salicyl 5%

Liq carb deterg 5%

Biocream 20

Aqua 40

Contoh emulsi W/O:


R/ Acid salicyl 5%

Liq carb deterg 5%

Biocream 20

Ol. oliv 20
Benoson krim : 0,1 % Betametason (sebagai 17
valerat)
Benoson G krim : 0,1 % Betametason (sebagai 17
valerat) + 0,1 % Gentamisin (sebagai sulfat)
Benoson M krim : 0,1 % Betametason (sebagai 17
valerat)+ 2 % Mikonazol nitrat

Benoson N krim : 0.1% Betametason (sebagai 17


valerat)+ 0,5% Neomisin Sulfat

Benoson V krim : 0,1% Betametason (sebagai 17


valerat)+ 3% Vioform
R/ Oxidi zincici
Talci aa 20
Glycerini 15
Aguae ad 100

R/ Oxidi zincici
Talci aa 20
Gliserini 15
Aquae
Spirit dil. Aa ad 100
1 FTU = 500 mg saleb
2 telapak tangan : 1 FTU
Front/chest and abdomen : 7 FTU
Back and buttocks : 7 FTU
Face and neck : 2,5 FTU
An entire arm and hand : 4 FTU
An entire leg and foot :8 FTU
Area Luas permukaan(%) 1xaplikasi( g)
Wajah 3 1
Kepala 6 2
Satu tangan 3 1
Bahu 7 3
Badan depan 14 4
Badan belakang 16 4
Tungkai 20 5
Anogenitalia 1 1

1 FTU = 500 mg
Latihan
Buatlah sediaan krim yang berisi
-102 mg metil salisilat (10,2%)
-13,6 mg eugenol (1,36%)
-54,4 mg menthol (5,44%)
-vanishing cream base

Buat krim dalam1000 mg(O/W)

Anda mungkin juga menyukai