100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
128 tayangan38 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan resep obat yang tepat dan rasional, yang memperhatikan unsur obat, kombinasi obat, dan penderita. Penulisan resep yang tidak rasional dapat meningkatkan toksisitas obat, interaksi obat, serta menurunkan efektivitas dan meningkatkan biaya pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan resep obat yang tepat dan rasional, yang memperhatikan unsur obat, kombinasi obat, dan penderita. Penulisan resep yang tidak rasional dapat meningkatkan toksisitas obat, interaksi obat, serta menurunkan efektivitas dan meningkatkan biaya pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan resep obat yang tepat dan rasional, yang memperhatikan unsur obat, kombinasi obat, dan penderita. Penulisan resep yang tidak rasional dapat meningkatkan toksisitas obat, interaksi obat, serta menurunkan efektivitas dan meningkatkan biaya pengobatan.
• Penulisan resep yang tepat dan rasional merupakan penerapan berbagai ilmu banyak variabel yg harus diperhatikan • Variabel yang harus diperhatikan : 1. Unsur Obat 2. Kombinasi Obat 3. Penderita PENULISAN RESEP YANG TEPAT DAN RASIONAL • Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari pd resiko efek samping yg ditimbulkan obat. • Penulisan resep yg rasional tdp motto : - Tepat Obat - Tepat Dosis - Tepat Bentuk sediaan - Tepat Penderita - Tepat Indikasi DAMPAK PERESEPAN YG TIDAK RASIONAL • Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat yg diberikan. • Tjd interaksi obat satu dg obat lain. • Tidak tercapai efektifitas obat yg dikehendaki • Meningkatkan biaya pengobatan penderita PENGERTIAN UMUM RESEP • Resep adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, dokter hewan kpd Apoteker di Apotek utk membuatkan obat dalam bentuk sediaan ttt & menyerahkan kpd penderita • Satu resep Satu penderita PENGERTIAN UMUM RESEP • Dokter umum & spesialis tdk ada pembatasan jenis obat yg diberikan pd Pasien. • Dokter gigi jenis obat yg b’hubungan dg penyakit gigi. • Dokter hewan resep utk keperluan hewan MODEL KOP RESEP YANG LENGKAP 1. Nama & alamat dokter, SIP, No. tlp, jam & hari praktek 2. Nama kota serta tanggal resep ditulis dokter 3.Tanda R/ atau recipe berarti “ harap diambil” Supersriptio MODEL RESEP YANG LENGKAP 4. Nama setiap jenis/bahan obat a. Obat pokok (remedium cardinale) mutlak harus ada b. Bahan pembantu (adjuvan) bantu kerja obat pokok, # wajib c. Corrigens (Coloris, Saporis, Odoris) d. Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin) MODEL RESEP YANG LENGKAP 6. Cara pembuatan atau bentuk sediaan yg dikehendaki Subscriptio. • misalnya m.f.l.a Pulv = buat sesuai aturan pembuatan obat puyer • Ungt = salep • Potio = sirup • Caps = kapsul MODEL RESEP YANG LENGKAP 7. Aturan pemakaian obat oleh Px umumnya ditulis dg bahasa latin, aturan pakai ditandai dg Signatura disingkat S. 8. Nama penderita dibelakang kata Pro : a. Pasien Dewasa : Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu diikuti nama) b. Anak (An), Bayi (By) c. Lengkapi dengan alamat MODEL RESEP YANG LENGKAP 9.Tanda tangan atau paraf dokter yg menulis resep • Khusus Obat gol Narkotika hrs dibubuhi tanda tangan lengkap dr. • Dalam satu kertas resep tdd > 1 R/ dipisah dg tanda # dan tiap R/ diparaf atau ditandatangani PERTIMBANGAN PEMILIHAN OBAT • MANFAAT (Efficacy) • KEAMANAN (Safety) • HARGA (Cost) • KESESUAIAN (Suitability) PERTIMBANGAN PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN 1. Faktor Karateristik Bahan Obat 2. Faktor Penderita PERTIMBANGAN PENENTUAN DOSIS • Dosis Terapi • Dosis Px Anak • Dosis Px Lansia • Dosis Px Obesitas DOSIS OBAT UNTUK ANAK UMUR BERAT BADAN (KG) DOSIS ANAK THD DWS Bayi Prematur 1,13 2,5-5 % 1,81 4-8 % 2,27 5-10 % Bayi Baru Lahir 3,18 12,5 % 2 bulan 4,54 15 % 4 bulan 6,35 19 % 12 bulan 9,98 25 % 3 tahun 14,97 33 % 7 tahun 22,68 50 % 10 tahun 29,94 60 % 12 tahun 35,52 75 % 14 tahun 54,43 80 % BAHASA LATIN DALAM RESEP • Bahasa latin digunakan untuk penulisan : 1. nama obat, 2. ketentuan mengenai pembuatan 3. bentuk obat 4. petunjuk aturan pemakaian obat ditulis berupa singkatan Signatura. BAHASA LATIN • Utk menghindari salah interpretasi singkatan bahasa Indonesia sedapat mungkin dihindari • Contoh : - “Obat batuk Hitam” jgn disingkat o.b.h Potio nigra contra tussim (Pot.nigra c.t) - “Kalau perlu” jgn disingkat K.P Pro re nata (p.r.n) BAHASA LATIN DALAM RESEP • Beberapa alasan penggunaan Bahasa Latin : 1. Bahasa latin adalah bahasa mati dan tdk dipakai dlm percakapan sehari-hari. 2. bahasa latin mrp bahasa Internasional dalam dunia profesi kedokteran & farmasi. BAHASA LATIN DALAM RESEP 3. Dengan bahasa latin tdk akan tjd dualisme ttg bahan yg dimaksud dalam resep. 4. Dalam hal tertentu, krn faktor psikologi ada baiknya Px tdk perlu mengetahui obat yg diberikan kepadanya. PENULISAN JUMLAH OBAT • Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam angka romawi : I=1 V =5 X = 10 L = 50 C = 100 M = 1000 SINGKATAN LATIN DALAM RESEP • Singkatan latin yang sering dipakai di resep aa = sama banyak a.c = sebelum makan a.n = malam sebelum tidur ad lib = secukupnya a.u.e = untuk obat luar a.u.i = untuk obat dalam SINGKATAN LATIN DALAM RESEP C = sendok makan (15 ml) cth = sendok teh (5 ml) conc = pekat dc= sedang makan dd = sehari dext = kanan dil = encer dtd = berikan sebanyak dosis tersebut SINGKATAN LATIN DALAM RESEP f. = buat, harap dibuatkan f.l.a = buat menurut cara semestinya g = gram gr = grain gtt = tetes gtt auric = obat tetes telinga gtt nasal = obat tetes hidung gtt opth = obat tetes mata SINGKATAN LATIN DALAM RESEP i.m.m = berikan ke tangan dokter inf = infus inj = injeksi iter = harap diulang lot = obat cair untuk obat luar m = campur , harap dicampur m.f = campurlah dan buatlah mg = miligram SINGKATAN LATIN DALAM RESEP o.m= tiap pagi o.n = tiap malam p.c = sesudah makan p.r.n = kalau perlu pulv = serbuk tunggal pulveres = serbuk terbagi S = tandailah sol = larutan SINGKATAN LATIN DALAM RESEP u.c = aturan pakai diketahui u.e = obat luar Ungt = salep Vespere = sore RESEP CITO • Krn suatu hal Penderita harus mendapat obat dg segera maka dokter memberi tanda pada bagian atas resep dg menulis CITO ! • Resep cito pembuatannya harus didahulukan • Dokter yg meminta resep cito hendaknya betul-betul bila Px dalam kondisi gawat dan penundaan pemberian obat akan membahayakan jiwa pasien. • Persamaan istilah cito statim (amat segera) atau P.I.M (Periculum in Mora = berbahaya bila ditunda) BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT 1. Tablet 2. Kapsul 3. Serbuk Bagi 4. Serbuk Tak terbagi 5. Pil 6. Suppositoria 7. Ovulla BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR 1. Solutio (larutan) 2. Suspensio (suspensi) 3. Emulsi 4. Eliksir 5. Guttae (tetes) 6. Injectio (injeksi) 7. Aerosol 8. Infus BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR BENTUK SEDIAAN SETENGAH PADAT 1. Linimentum (obat gosok) 2. Ungentum (salep) 3. Pasta 4. Sapo (sabun) 5. Emplastrum (plester) 6. Krim 7. Gel BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT BENTUK SEDIAAN OBAT SETENGAH PADAT