Anda di halaman 1dari 32

RESEP DAN SALINAN RESEP

Akhmad Nafarin, S.Farm


RESEP
DEFINISI RESEP

Resep ???

Permintaan tertulis dari dokter kepada APA


untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi penderita sesuai dengan peratuan
perundangan yang berlaku.
Resep (Formulae Medicae)

1. Formulae Officinalis
Resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan standar.
Contoh :
R/ OBH 300 mL

2. Formulae Magistralis
Resep yang ditulis oleh dokter menurut pendapatnya sendiri, kadang-kadang merupakan
gabungan formula officinalis dengan penambahan/pengurangan.
Contoh :
R/ Paracetamol 100 mg
Vit. C 10 mg
UKURAN KERTAS RESEP
dr Muhammad Chalid

• Umumnya berbentuk persegi panjang SIP: DU 222/2006


Alamat praktek: Jl Mentri Supeno no. 4 Jogjakarta
Telpon: 0274- 289111

• Lebar : 10-12 cm ---------------------------------------------------------------


Jogjakarta ……………………….

• Panjang : 15-18 cm R/

Pro: …………………………………………………..Umur: ………


Alamat: ……………………………………
PENULISAN RESEP YANG RASIONAL (4T + 1W)

• tepat obat

• tepat pemberian, dosis dan lama pemeberian

• tepat indikasi (kegunaan)

• tepat penderita / pasien

• waspada efek samping


BAHASA LATIN DALAM RESEP

Resep ditulis dalam bahasa latin :


- Bahasa universal, bahasa mati, bahasa medical science
- Menjaga kerahasiaan
- Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker)
BAGIAN-BAGIAN RESEP

• Inscriptio
– Nama, alamat, SIP dokter
– Tanggal, tempat ditulisnya resep
• Invocatio
Permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = resipe”
• Ordinatio/Praescriptio
Nama obat, kekuatan, jumlah dan dosis
• Signatura
- Aturan pemakaian obat, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
- Nama, umur, alamat pasien.
• Subscriptio
Paraf/tanda tangan dokter penulis resep
CONTOH RESEP
dr. Akhmad Nafarin
SIP: DU 222/2006
Alamat praktek: Jl Ratu Zaleha, Banjarmasin
Telpon: 0511-789444
----------------------------------------------------------------------------------
Banjarmasin, 22 Juli 2014

R/ Paracetamol 500 mg tab No. XV


S. 3 dd tab I
paraf

R/ Amoxan syr fl No. I


S. 3 dd cth I
paraf

R/ Vit. C tab No. XX


S. 2 dd tab II
paraf

Pro: Nissa Sabyan Umur : 23 th


Alamat : Jl. Flamboyan III No. 7B, Kayutangi, Banjarmasin
KOMPONEN RESEP MENURUT FUNGSI

1. Remedium cardinal (Obat utama / pokok)


2. Remedium adjuvans (Bahan tambahan)
• corrigens actionis  memperbaiki efek obat utama
• corrigens saporis  memperbaiki rasa
• corrigens odoris  memperbaiki bau / aroma
• corrigens coloris  memperbaiki warna
3. Constituens / Vehiculum / Exipiens (Bahan tambahan untuk
memperbesar volume/bobot)
KETENTUAN RESEP

Resep ditulis pada kop format resep resmi dan harus menepati ciri ciri yang berikut:

• Penulisan resep sesuai dengan format dan kaidah yang berlaku


• Selalu dimulai dengan tanda R/
• Nama obat, bentuk sediaan, dosis setiap kali pemberian dan jumlah obat (angka
Romawi) harus ditulis dengan jelas.
• Penulisan resep standar tanpa komposisi, jumlah obat yang diminta ditulis dalam
satuan standar mg, g, IU atau ml
• Penulisan sediaan obat paten atau merek dagang, cukup dengan nama dagang saja
dan jumlah sesuai dengan kemasannya.
• Penulisan nama obat karakter huruf nama obat tidak boleh berubah, misal: Codein,
tidak boleh menjadi Kodein . Pharmaton F tidak boleh menjadi Farmaton F.
• Untuk sediaan bervariasi, bila ada obat dua atau tiga konsentrasi, sebaiknya tulis
dengan jelas, misalnya: pediatric, adult, dan forte
• Jika > 1R/ dipisah dengan tanda . Tiap R/ diparaf
TANDA-TANDA RESEP

– Cito ! = segera

– Urgent = penting/ mendesak

– Statim = penting sekali

– PIM (Periculum in mora) = berbahaya bila ditunda

Contoh Resep antidotum (antiracun)

• Tanda iteratie / iteratur = diulang


Contoh : TBC

• Tanda Ne iteratie (N.I) = tidak dapat diulang


BAHASA LATIN DALAM SEDIAAN OBAT

SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI


Pulv. Pulvis / Pulveres Serbuk Tak Terbagi / Bagi
Caps. Capsulae Kapsul
Tab. Tabulae Tablet
Pot. Potio Larutan
Ungt. Unguenta / Unguentum Salep
Oculent. Oculenta Salep mata
Collut. Collutorium / Collutio Obat cuci mulut
Collyr. Collyrium Obat cuci mata
Garg. Gargarisma Obat kumur
Susp. Suspensi Suspensi
Emuls. Emulsum Emulsi
Inj. Injectio Injeksi / Obat suntik
Supp. Suppositoria Suppositoria
BAHASA
BAHASA LATIN DALAM LATIN DALAM RESEP
RESEP
SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI
a.c. Ante coenam Sebelum makan
p.c. Post coenam Sesudah makan
a.n. Ante noctem Malam sebelum tidur
d.c. Durante coenam Saat makan
c. Cochlear Sendok makan (15 mL)
c.p. Cochlear pultis/parvum Sendok bubur (8 mL)
c.th. Cochlear theae Sendok teh (5 mL)
d.i.d. Da in dimio Berikan separohnya
det. Detur Sudah diserahkan semua
d.d. De die Sehari
d.t.d. Datales doses Berikan sesuai dosis tersebut
add Adde Tambahkan
iter. Iteratur/iteratie Diulang
s. Signa Tandai
SALINAN RESEP
SALINAN RESEP

• Salinan resep adalah salinan tertulis dari suatu resep yang dibuat oleh apotek
• Istilah lain dari salinan resep: copy resep; apograph; exemplum.
• Salinan resep memuat:
– Semua keterangan yang ada dalam isi resep
– Nama dan alamat apotek
– Nama dan surat ijin pengelola apotek
– Tanda tangan atau paraf APA
– Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan
– Tanda ne det atau ne detur untuk obat yang belum diserahkan
– Nomor resep dan tanggal peresepan
• Digunakan sbg pengganti resep misalnya bila sebagian obat diambil / untuk mengulang, maka resep asli diganti
dg copy resep utk mengambil yang sebagian tsb.
• Yang berhak meminta salinan resep :
 Dokter penulis resep
 Pasien
 Petugas kesehatan
 Petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang-
undangan
KETENTUAN SALINAN RESEP

• Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada dilakukan
oleh apoteker pendamping, asisten apoteker kepala, apoteker
supervisor atau apoteker pengganti dengan mencantumkan nama
terang dan status yang bersangkutan).
• Resep/salinan resep harus dirahasiakan.
• Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis
resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan,
petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CONTOH BLANKO SALINAN RESEP

APOTEK ADI FARMA


SIA: 333/DKK/2000
Jl Putri Roro Kidul No 3 Jogjakarta
Telpon: (0274)-999999
Apoteker Pengelola Apotek: Indah, SSi, Apt
SP: DK. I. 2345
----------------------------------------------------------------
Jogjakarta …………………………….
SALINAN RESEP
Dari dokter ………………………………………..
Untuk ……………………………………………………
Tanggal ………………………………………. No. ………………..
R/

PCC
CONTOH SALINAN RESEP
APOTEK ADI FARMA
SIA: 333/DKK/2000
Jl Putri Roro Kidul No 3 Jogjakarta
Telpon: (0274)-999999
Apoteker Pengelola Apotek: Indah, SSi, Apt
SP: DK. I. 2345
----------------------------------------------------------------
Banjarmasin , 7 Juli 2018.
SALINAN RESEP
Dari dokter Akhmad Nafarin, Sp.PD.
Untuk Agnes Monica (25 th)
Tanggal 8 Juli 2018 No. 3

R/ Amoxicillin 500 mg caps No XII


S. 3 dd tab I
------ det ------

PCC
……….
CONTOH SALINAN RESEP
ETIKET

Pada etiket harus tercantum:


- Nama, alamat dan no.telp, nama dan no SIPA Apoteker Pengelola Apotek
- Nama, tempat, tanggal ditulisnya etiket
- Nama pasien dan aturan pakai yang jelas dan dimengerti
- Paraf pembuat obat.

Selain etiket, kalau dianggap perlu ditempelkan juga kertas


peringatan lainnya, misalnya “ Kocok Dahulu”, “Tidak Boleh Diulang
Tanpa Resep Dokter”, dan lain-lainnya. Sesuaikanlah aturan pakai dan
nama pasien yang tertera di resep dengan di etiket.
LANJUTAN

A. Etiket putih : Digunakan untuk sediaan obat yang berkaracteristik Sebagai OBAT DALAM
- Contoh : Pulveres /pulvis, potio, emulsi, suspensi, dan semua sediaan obat yang
digunakan melalui oral dan ditelan.

B. Etiket biru : Digunakan untuk sediaan obat yang berkaracteristik sebagai OBAT LUAR
- Contoh : Lotio, Unguentum/Cream/Pasta/Gel, Injectio, Collyrium, Gargarisma, Enema /
clysma, Oculenta, Guttae ophthalmicae, Guttae auriculares, Guttae nasales,
Pulvis adspersorius.

Tanda lain yang diperlukan adalah :


- Kocok dahulu
- Tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter
CONTOH ETIKET

Obat Dalam Obat Luar


CONTOH LABEL

Tidak Boleh Diulang


Tanpa Resep dari Dokter
Label NI

KOCOK DAHULU
Label KD
PENYIMPANAN RESEP

 Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut


urutan tanggal dan nomor urut penerimaan resep.
 Resep adalah suatu dokumen dan harus disimpan sekurang-kurangnya selama
3 tahun.
 Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.
 Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapat dimusnahkan.
 Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang
memadai oleh Apoteker Pengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-
kurangnya seorang petugas apotik.
 Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai
dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh
APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik.
PEMUSNAHAN RESEP

1. Memusnahkan resep yang telah disimpan selama 3 tahun atau lebih


2. Tata cara pemusnahan :
Resep Narkotika dihitung lembarannya
Resep lain ditimbang
Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar.
3. Pembuatan berita acara pemusnahan sesuai dengan format yang
terlampir.

Anda mungkin juga menyukai