Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami, sehingga Buku Saku Praktek kerja Industri
(PRAKERIN) Program Kompetensi Keahlian Farmasi ini dapat diterbitkan sebagai alat untuk
membantu siswa Program Kompetensi Keahlian Farmasi SMK Kesehatan Reformasi
Pontianak dalam meningkatkan keterampilan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Di susunnya buku ini pada dasarnya hanya rangkuman sederhana yang diambil dari
pustaka-pustaka yang kami miliki, dengan harapan dapat sedikit membantu siswa -siswi kami
dalam pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Tak ada gading yang retak, saran dan masukan yang ditunjukan untuk penyempurnaan
Buku Saku Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Program Kompetensi Keahlian Farmasi ini
sangat kami harapkan, semoga buku ini dapat bermanfaat dan membantu siswa dalam proses
pembelajaran. Amin
Penyusun,
TIM KEFARMASIAN
RESEP
Pengertian
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter hewan dan dokter gigi yang
memiliki izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada Apoteker
Pengelola Apotek untuk menyediakan obat-obatan bagi pasien.
Kelengkapan dan keabsahan resep ditinjau melalui “skrinning resep”. Resep dokter
dikatakan lengkap apabila resep terdapat komponen-komponen berikut :
Dokter yang ingin agar resepnya dapat digunakan berulang dalam resep biasa ditulis Iteratie
yang artinya boleh diulang. Misalkan tertulis Iter 2x artinya resep dapat dilayani 3 kali (1+2
kali ulangan). Namun bila dokter tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa
sepengetahuannya diulang, dokter akan menulis NI (Ne Iteretur = tidak boleh diulang).
Untuk obat narkotika tidak dapat ditulis Iteratie tetapi harus selalu dibuat resep baru.
Waktu pemusnahan resep disaksikan oleh saksi Apoteker Pengelola Apotek bersama-sama
sekurang-kurangnya seorang petugas apotekkemudian dibuat berita acara pemusnahan 4
rangkap dan ditanda tangani oleh saksi.
SALINAN RESEP
Pengertian
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek. Salinan resep memuat semua
keterangan yang terdapat dalam resep asli, selain itu juga harus memuat :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor izin APA
3. Tanda tangan atau paraf APA
4. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (ne detur) untk
obat yang belum diserahkan
5. Nomor resep dan tanggal pembuatan
Salinan resep harus ditandatangani oleh Apoteker. Apabila Apoteker Pengelola Apotek
berhalangan melakukan tugasnya salinan resep dapat ditandatangani oleh apoteker
pendamping atau apoteker pengganti dengan mencantumkan nama jelas dan status
bersangkutan.
Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau dokter
yang merawat, pasien, petugas kesehatan dan petugas lain yang berwenang menurut
perundang-undangan yang berlaku seperti petugas pengadilan.
ETIKET
Pengertian
Etiket adalah identitas suatu obat yang dicantumkan pada obat yang akan diserahkan dengan
tujuan untuk memberikan informasi tentang cara penggunaan obat yang benar hingga tujuan
pengobatan dapat tercapai
APOTEK REFORMASI
Jl. Purnama VII Blok C11-C13 Telp.0561 - 760819
APA : Nafiza Naymila,S.Farm., Apt.
SIPA No.19890124/SIPA_61.71/2012/2015
No. 1 Tgl. 1/8/2014
APOTEK REFORMASI
Jl. Purnama VII Blok C11-C13 Telp.0561 - 760819
APA : Nafiza Naymila,S.Farm., Apt.
SIPA No.19890124/SIPA_61.71/2012/2015
No. 1 Tgl. 1/8/2014
Tn. Pasha
3 x sehari 2 tetes mata kanan dan kiri Contoh etiket obat luar
OBAT LUAR
c. Label “Obat luar”,bila obat yang diserahkan digunakan untuk obat luar
CHAPTER 2
DOSIS
Dosis setiap pasien tidaklah sama ada beberapa hal atau faktor yang membedakan yaitu
berdasarkan usia, luas permukaan tubuh, kondisi pasien, jenis penyakit serta faktor lain
seperti toleransi dan habituasi (kebiasaan).
Dosis normal berlaku untuk orang dewasa usia 20-60 tahun, sedangkan orang usia lanjut,
anak dan bayi memiliki perhitungan dosis obat tersendiri
Umur Dosis
60-70 tahun 4/5 x Dosis dewasa
70-80 tahun 3/4 x Dosis dewasa
80-90 tahun 2/3 x Dosis dewasa
90 tahun keatas 1/2 x Dosis dewasa
Jika dalam resep terdapat “dtd” maka jumlah obat yang tercantum dalam resep
untuk 1 bungkus / 1 kapsul
Jika dalam resep tidak ada “dtd” maka jumlah obat yang tercantum dalam resep
untuk sebanyak nomero pada perhitungan dosis perlu dicari kandungan per
bungkus/kapsul
Contoh :
Dengan dtd
R/ Ekstrak belladonna 5 mg DM (20mg/80mg)
Chlorpeniramin maleas 2 mg DM ( - / 40mg)
1 x pakai = 5 mg < 10 mg 50 %
1 hari = 3 x 5 mg = 15 mg < 40 mg 37 %
# Chlorpeniramin Maleas
10
Dosis untuk 10 th = x - /40 mg = - /20 mg
20
1 hari = 3 x 2 mg = 6 mg < 20 mg 30 %
Tanpa dtd
R/ Ekstrak belladonna 75 mg DM (20mg/80mg)
Chlorpeniramin maleas 30 mg DM ( - / 40mg)
Saccharum lactis qs
m.f pulv No XV
s.t.d.d p I
Pro : Anisa (10th)
Penyelesaian :
# Ekstrak belladonna
Kandungan per bungkus = 75 mg / 15 bungkus = 5 mg
10
Dosis untuk 10 th = x 20 mg/40 mg = 10 mg/40 mg
20
1 x pakai = 5 mg < 10 mg 50 %
1 hari = 3 x 5 mg = 15 mg < 40 mg 37 %
10
Dosis untuk 10 th = x - /40 mg = - /20 mg
20
1 hari = 3 x 2 mg = 6 mg < 20 mg 30 %
Jika dalam resep terdapat “Syrup” maka perlu dilakukan perhitungan syrup
terlebih dahulu.
jumlah syrup
Perhitungan syrup = x 100%
total larutan
Jika kandungan syrup lebih dari 16,67 % BJ = 1,3
Jika kandungan syrup kurand dari 16,67% BJ = 1
Contoh :
BJ 1
R/ Codein 300 mg DM (60mg/300mg)
Chlorpeniramin maleas 10 tab DM ( - / 40mg)
OBH ad 200ml
m.f potio
s.t.d.d C I
Pro : Ny. Sifa (21th)
Penyelesaian :
# Codein HCL
# Chlorpeniramin Maleas
15 ml
Kandungan per sendok makan = x 40 mg = 3 mg
200 ml
BJ 1,3
R/ Codein 300 mg DM (60mg/300mg)
Chlorpeniramin maleas 10 tab DM ( - / 40mg)
Syr. Thymii 50ml
OBH ad 200ml
m.f potio
s.t.d.d C I
Pro : Ny. Sifa (21th)
Penyelesaian :
50 ml
Perhitungan syrup = x 100% = 25 % > 16,67 % BJ 1,3
200 ml
# Codein HCL
15 ml x 1,3
Kandungan per sendok makan = x 300 mg = 29,25 mg
200 ml
# Chlorpeniramin Maleas
15 ml x 1,3
Kandungan per sendok makan = x 40 mg = 3,9 mg
200 ml
Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi hanya dapat dilakukan berdasarkan:
a. surat pesanan; atau
b. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) untuk pesanan dari Puskesmas.
Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis Narkotika.
Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau
beberapa jenis Psikotropika atau Prekursor Farmasi.
PREKURSOR FARMASI
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produk
antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung ephedrine, pseudoephedrine,
norephedrine/phenylpropanolamine, ergotamin, ergometrine, atau Potasium Permanganat.
Pemesanan Narkotika :
Apotek dan apotek rumah sakit mendapat obat narkotika dari PBF Kimia Farma
sebagai distribusi tunggal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pemesanan dilakukan dengan :
1. Menggunakan surat pesanan narkotika rangkap empat ditandatangan oleh Apoteker
pengelola apotek
2. Dilengkapi dengan nomor SIPA serta stempel apotek.
Pemesanan narkotika dalam satu lembar surat pesanan adalah satu item (satu jenis obat) dan
dibuat rangkap empat dengan warna yang berbeda-beda.
Fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan perbekalan farmasi, alkes dan PKRT dijalankan
yaitu dalam kegiatan :
A. Perencanaan
B. Penyimpanan
C. Pencatatan
D. Distribusi
E. Pengawasan
F. Pelaporan
Perencanaan → peramalan kebutuhan akan perbekalan farmasi, alkes dan PKRT di apotek
maupun rumah sakit.
Rumah sakit : berpedoman kepada daftar obat essensial, formularium rumah sakit,
standar terapi dan jenis-jenis penyakit di rumah sakit yang bersangkutan.
Apotek : didasarkan atas prediksi kebutuhan dalam kurun waktu tertentu, pada
umumnya juga mempertimbangkan jenis penyakit yang sering terjadi dan obat yang
sering diresepkan oleh dokter sekitar apotek
Penyimpanan → bagaimana menjaga persediaan yang dimiliki agar tetap dalam kondisi yang
baik dan bermutu sampai tangan konsumen
Pencatatan → kegiatan penyimpanan menyangkut pencatatan keluar masuknya persediaan
Distribusi → bertujuan untuk menyampaikan persediaan kepada konsumen secara efektif dan
efisien
Pengawasan → berupa pengawasan di tempat ataupun pengawasan terhadap dokumen atau
pencatatan
Pelaporan → laporan perbekalan farmasi termasuk psikotropika dan narkotika
A. Perencanaan
Pelaksanaan perencanaan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan di bawah ini :
1. Doelmatig, artinya pengadaan persediaan berupa perbekalan farmasi, alkes dan
PKRTharus sesuai dengan tujuan atau rencana yang sebelumnya.
2. Rechtmatig, artinya pengadaan persediaan harus sesuai dangan hak/kemampuan.
Untuk persediaan obat, WHO merekomendasikan sistem VEN (vital, essensial, non-
essensial). Pengadaan diatur mulai dari obat-obat yang masuk kategori vital,
Gudang Farmasi
Rumah Sakit
Pengelolaan obat di rumah sakit diwajibkan mengelola obat dengan cara :
Pengelolaan obat, alkes dan PKRT di rumah sakit dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain:
1. Peresepan Perorangan
Sistem ini biasanya diterapkan di rumah sakit swasta. Pasien memperoleh obat dengan
membeli resepnya di apotek/unit farmasi rumah sakit.
2. Persediaan Obat di Ruangan
Sistem ini biasanya diterapkan di rumah sakit kecil. Sistem penyaluran obat dengan
persediaan obat di ruangan ini dijalankan dengan memberikan kebutuhan obat kepada
konsumen/pasien menggunakan persediaan-persediaan obat yang sudah disalurkan di
ruangan-ruangan dalam rumah sakit. Rumah sakit umum biasanya menerapkan
kombinasi dua sistem diatas.
3. Unit Dose Dispensing (UDD)
Sistem UDD adalah dengan menyalurkan obat ke pasien sebanyak satu dosis pemakaian
setiap kali waktu minum obatnya, sehingga sistem ini diberlakukan di rumah sakit
khususnya untuk pasien rawat inap. Di negara-negara maju, sistem ini sudah sangat
berkembang.
Dengan sistem UDD, pelayanan kefarmasian akan lebih mendekati penderita, sehingga
waktu keperawatan tidak banyak terbuang untuk pengurusan obat dan biaya menjadi
lebih efisien, komunikasi perawat - farmasi juga lebih baik.
C. Pengawasan
Pengawasan dalam pengelolaan persediaan dapat mencakup pengawasan terhadap :
1. Harga barang persediaan yang dibeli.
2. Biaya-biaya yang dikeluarkan
3. Prosedur pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
4. Kesesuaian barang menyangkut spesifikasi barang, kecocokan kartu barang terhadap
bukti-bukti pembukuan dan jumlah barang
CHAPTER 5
3. Buku Pembelian
Buku pembelian digunakan untuk mencatat semua pembelian obat yang dilakukan di
apotek melalui PBF. Pencatatan semua pembelian obat dilakukan setiap harinya.
4. Buku Pembayaran
Buku pembayaran mempunyai fungsi untuk mencatat semua pembayaran faktur-
faktur dari Pedagang Besar Farmasi (PBF). Sebelum dilakukan inkaso/pembayaran obat
kredit dilakukan:
7. Buku Defecta
CHAPTER 6
Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992).
Obat jadi adalah obat yang sudah dalam bentuk siap pakai, dibedakan antara obat
generik dan obat merek dagang. Obat generik adalah obat jadi terdaftar yang menggunakan
nama generik yaitu nama obat internasional atau nama lazim yang sering dipakai. Penulisan
obat generik menunjukkan :
1. Nama generik lebih informatif dari pada nama dagang
2. Memberi kemudahan pemilihan produk
3. Produk obat generik pada dasarnya lebih murah daripada produk nama dagang
4. Resep/order dengan nama generik mempermudah substitusi produk yang
sesuai
Obat nama dagang adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
pembuat atau yang dikuasakannya, dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang
memproduksinya. Sedangkan obat palsu adalah obat jadi yang diproduksi oleh pabrik obat
yang tidak terdaftar, obat yang tidak terdaftar atau obat jadi yang kadarnya menyimpang 20
% atau lebih dari persyaratan yang ditentukan.
Penggolongan Obat
Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusinya. Penggolongan obat menurut Permenkes No.
917/1993 adalah :
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis
tepi berwarna hitam.
Contoh : Parasetamol
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Tanda peringatan
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat
persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) centimeter, lebar 2 (dua)
centimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :
Obat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka
waktu terapi sesuai dengan anjuran.
Minum obat Bila anda hamil atau Gunakan obat sesuai dengan
sesuai waktunya menyusui tanyakan cara penggunaannya
obat yang sesuai
Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah
minum obat dengan segelas air
Ikuti petunjuk dari profesi pelayan kesehatan (saat makan atau saat perut kosong)
Obat untuk kerja diperlama (long acting) harus ditelan seluruhnya. Tidak boleh dipecah atau
dikunyah
Sediaan cair, gunakan sendok obat atau alat lain yang telah diberi ukuran untuk ketepatan
dosis. Jangan gunakan sendok rumah tangga.
Jika penderita sulit menelan sediaan obat yang dianjurkan oleh dokter minta pilihan bentuk
sediaan lain.
Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
Setelah digunakan, botol alat semprot dicuci dengan air hangat tetapi jangan sampai air
masuk ke dalam botol kemudian dikeringkan dengan tissue bersih.
Jangan Ditelan
Penderita berbaring dengan posisi miring dan suppositoria dimasukkan ke dalam rektum.
Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria didorong dengan ujung jari
sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira ½ - 1 inchi pada bayi dan 1 inchi pada
dewasa.
Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan, maka sebelum digunakan
sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada
air mengalir sebelum kemasan dibuka
Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci bersih.
Setelah penggunaan, aplikator dan tangan penderita dicuci bersih dengan sabun dan air
hangat.
Efek Samping
Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan
yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi.
Yang perlu diketahui tentang efek samping adalah :
• Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang mungkin timbul.
• Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap dan apa yang
harus dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada Apoteker.
Tanggal Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud,
mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat. Tanggal kadaluarsa biasanya
dinyatakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak merupakan obat yang mengalami perubahan
mutu, seperti :
1. Tablet
- Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
- Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan
atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab
- Kaleng atau botol rusak
2. Tablet salut
- Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
- Basah dan lengket satu dengan lainnya
- Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
3. Kapsul
4. Cairan
- Menjadi keruh atau timbul endapan
- Konsistensi berubah
- Warna atau rasa berubah
- Botol plastik rusak atau bocor
5. Salep
- Warna berubah
- Pot atau tube rusak atau bocor
- Bau berubah
Dosis
Dosis merupakan aturan pemakaian yang menunjukkan jumlah gram atau volume dan
frekuensi pemberian obat untuk dicatat sesuai dengan umur dan berat badan pasien.
CHAPTER 7
Pengertian
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten.
CHAPTER 8
DIARE
Diare adalah :
Penyakit BAB Perubahan bentuk dan konsistensi
Tinja melembek sampai cair
Frekuensi BAB 3 kali atau lebih dalam 24 jam
DIARE
Diare merupakan mekanisme pertahanan tubuh dari racun atau sesuatu yang mengerikan.
Cairan keluar bersama tinja dan jika terjadi sesering mungkin maka sangat memungkinkan
terjadi “dehidrasi”. Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama
pengobatan diare akut seperti pada gastro enteritis ialah mencegah atau mengatasi
pengeluaran cairan atau elektrolit yang berlebihan (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan
usia lanjut, karena dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Gejala dehidrasi : haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput (kehilangan
turgor), berkurangnya air kemih, berat badan turun dan gelisah. Pencegahan dehidrasi
dilakukan dengan pemberian larutan oralit, yaitu campuran dari :
NaCl 3,5 gram
KCl 1,5 gram Campur dalam 1 liter air matang ini tidak
NaHCO3 2,5 gram menghentikan diare,tetapi mengganti cairan
tubuh yang
Glukosa 20 gram hilang bersama tinja
Setelah itu dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih berdasarkan jenis penyebab diare
melalui pemeriksaan yang teliti.
1) Kemoterapi
2) Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu dengan cara :
menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin
pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun
penyebab diare yang lain misalnya, carbo-adsorben, kaolin
pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang luka.
3) Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare
misalnya Atropin sulfat
CHAPTER 9
KONSTIPASI
Pengertian
Konstipasi atau sembelit adalah suatu gejala proses defekasi yang bermasalah.
Penyebab :
Kurang konsumsi serat dan kurang minum air
Adanya penyakit, misalnya adanya penyumbatan di usus akibat tumor
Efek samping penggunaan obat, misalnya morfin dan derivatnya
Ketegangan emosi (stress) dan saraf
Kehamilan
Sembelit lebih banyak terjadi pada lansia, terutama kaum wanita, karena kurangnya
pergerakan badan dan susunan diet yang kurang seimbang dan kurang minum.
Pencegahan sembelit:
• Minum lebih banyak
• Makan lebih banyak sayuran dan buah
• Olahraga teratur
LAKSATIFA/LAKSANSIA
(Pelunak Tinja)
Pengertian
Tukak (Ulkus) lambung adalah luka pada lambung/lapisan lambung.
Penyebab :
• Tinginya kadar asam lambung
Pengobatan Farmakologi :
CHAPTER 11
DISPEPSIA
Pengertian
Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang berasal dari saluran cerna bagian atas, yang dapat
berhubungan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Gejala :
Penyebab :
Gastritis (peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori)
Refluks lambung (mengalirnya kembali isi lambung ke esofagus)
Ulkus peptikum (luka yang terasa nyeri pada lapisan lambung yang disebabkan oleh
bakteri H. pylori)
Kanker pada lapisan lambung
Penggunaan antibiotik
Obat antiradang dan AINS.
Makanan/keadaan yang dapat memperburuk :
o Pecandu alkohol
o Perokok
o Konsumsi kafein terlalu banyak
o Gemar makanan pedas
o Memiliki diet yang tinggi kandungan lemak
o Obesitas
o Mengalami stress
o Sering menggunakan antibiotik
MEKANISME TERAPI
OBAT DISPEPSIA
CHAPTER 12
GANGGUAN HATI
Jenis-jenis hepatitis :
a) Hepatitis A, menyebar melalui air limbah, dan makanan yang terkontaminasi oleh
virus.
b) Hepatitis B, ditularkan melalui kontak dengan cairan darah, sperma dan vagina, juga
dari ibu ke bayi yang baru lahir.
c) Hepatitis C, ditularkan melalui transfusi darah
d) Hepatitis D, disebabkan melalui jarum yang terinfeksi dan juga transfusi darah
e) Hepatitis E, ditularkan melalui makanan dan minuman yang terinfeksi.
Tujuan terapi : untuk melindungi, meringankan atau menghilangkan gangguan fungsi hati
.Pengobatan Farmakologi
CHAPTER 13
BATU EMPEDU
Batu empedu merupakan penyakit yang terjadi di saluran atau kandung empedu Faktor
pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran empedu dan radang
saluran empedu.
Pengobatan
Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu
empedu. Pasien batu empedu dianjurkan melakukan diet kolesterol dan pengobatan
dilanjutkan sampai 3 atau 4 bulan sesudah batunya melarut.
KOLAGOGA
CHAPTER 14
KEJANG PERUT
Pengobatan Farmakologi
Diberikan obat yang bersifat relaksasi otot yang dapat mengurangi atau melawan
spasme.
Obat tambahan lainnya :
a. Antikolinergik : atropin, dengan turunannya, yaitu hiosiamin dan homatropin,
skopolamin, beserta turunannya, yaitu butilskopolamin
b. Zat-zat yang langsung berefek pada otot polos : papaverin, moksaverin
c. Zat-zat antikolinergik yang sekaligus berefek pada otot polos : kamilofen,
drofenin
CHAPTER 15
ANTIHIPERLIPIDEMIKA
Pengertian
Obat-obat antihiperlipidemik (hipolipidemika) adalah golongan obat yang digunakan untuk
menurunkan kadar lipida darah yang melebihi ambang batas normal.
HDL memiliki prosentase protein lebih banyak dan prosentase lipid lebih sedikit.
Fungsinya adalah untuk menghilangkan kolesterol yang tertimbun dari aliran darah dan
membawanya ke hati. Karena itu HDL dikatakan mempunyai kerja melindungi terhadap
aterosklerosis (pengerasan, hilangnya elastisitas serta penyempitan lumen pembuluh arteri),
sehingga HDL disebut kolesterol “baik”.
Ketiga lipoprotein yang lain (Khilomikron, VLDL dan LDL) terutama terdiri dari
kolesterol dan trigliserida dan membantu terjadinya ateroskelosis. Ketiganya biasa disebut
juga kolesterol “jahat”.
Diet merupakan terapi permulaan bagi hiperlipidemia dan sebagian besar kasus hendaknya
dicoba beberapa bulan sebelum mempertimbangkan farmakoterapi. Pengaturan diet
dilakukan dengan :
1. Pengurangan konsumsi lemak jenuh. Lemak jenuh terdapat dalam daging hewani
termasuk daging ikan. Juga terdapat dalam minyak tumbuhan (minyak kelapa dan
minyak kelapa sawit). Demikian juga dengan susu. Sebagai pengganti dapat
digunakan susu rendah lemak, mentega lunak dan minyak tumbuhan cair.
2. Konsumsi lemak-lemak tak jenuh (poly dan mono unsaturated) sebagai pengganti
minyak lemak jenuh. Terdapat pada minyak tumbuhan dan margarine serta minyak
zaitun dan canola.
3. Pengurangan konsumsi kolesterol. Terdapat pada kuning telur, hati, ginjal, otak dan
roti tart.
4. Meningkatkan konsumsi buah-buahan segar, sayur dan produk biji-bijian utuh untuk
menambah keragaman dan memberikan gizi serta serat.
Untuk mendukung upaya terapi diet, perlu diikuti upaya penunjang yaitu menurunkan
berat badan (karena dapat meningkatkan kadar HDL) dan olahraga (dapat menurunkan kadar
trigliserida, kolesterol dan meningkatkan kadar HDL).
ANTIHIPERLIPIDEMIKA
.
CHAPTER 16
Asam urat merupakan produk akhir metabolism purin. Kelebihan asam urat dalam
darah akan menyebabkan tertimbunnya asam urat dalam jaringan lunak dan sendi-sendi
sehingga muncul sindrom klinis yang disebut sebagai penyakit gout.
Terapi Farmakologi
JENIS SERANGAN TERAPI PERHATIAN
OAINS (Obat Anti Inflamasi
Non Steroid) Ex : Diklofenak,
Mengiritasi lambung
indometasin, ketoprofen,
naproksen, piroxikam, sulindak
GOUT AKUT
Merupakan pilihan terakhir,
Kholkisin
menyebabkan diare berat
Hati-hati pada pasien gagal
Kortikosteroid
jantung
Urikostatik (Xantin oxidase Hati-hati bagi yang mengalami
inhibitor) Ex : Allupurinol kerusakan ginjal
GOUT KRONIS
Urikosurik Ex : Probenesid dan Tidak direkomendasikan
sulfinpirazon pasien dengan gangguan ginjal
DIABETES MELLITUS
Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) yang biasa dikenal dengan kencing manis merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Terjadinya DM karena kelenjar
pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau produksinya sangat sedikit sehingga tidak
mampu mencukupi kebutuhan tubuh akanhormon insulin.
Penyebab
Perubahan gaya hidup tidak sehat, perokok, lingkungan, dan usia
Pola makan yang berubah ke arah makanan cepat saji (instan)
Ada riwayat keluarga yang ada terkena DM (turunan)
Stress menghadapi hidup atau persoalan lain
Kegemukan dan kerusakan kelenjar pancreas (tidak lagi memproduksi hormone insulin
atau sedikit memproduksi hormon tersebut).
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM
(mg/dL)
ASMA
JENIS CIRI
ASMA • Serangan sesak nafas akut
• Tersengal-sengal
• Hipersekresi dahak
BRONCHITIS • Batuk produktif menahun
PPOK (Penyakit Paru KRONIS • Tidak sesak nafas
Obstrukstif Kronis) • Hipersekresi dahak
EMFISEMA PARU • Destruksi/kerusakan jaringan
paru
• Sesak nafas terus menerus
saat mengeluarkan tenaga
Penyebab :
Hiperaktivitas Bronchi
Alergi (system imun)
Infeksi Saluran nafas Bakteri
Pengobatan
Spesialite :
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG PABRIK
. & LATIN
1. Teofilin Brondilex Biomedis
2. Teofilin + Bromheksin HCl Bronsolvan Dankos
3. Teofilin + Gliseril Guaiakolat Quibron Bristol
4. Teofilin + Efedrin HCl Asmasolon Westmon
Asmadex Dexa Medica
Asthma Soho Soho
Neo-Napacin Konimex
5. Aminofilin Aminophyllinum Ethica
Phyllocontin Mahakam
6. Efedrin HCl Ephedrin HCl Soho
7. Salbutamol Sulfat Salbuven Pharos
Salbron Dankos
Fartolin Fahrenheit
Ventolin Glaxo Smith
8. Salbutamol Sulfat + Guaifenesin Fartolin Expectorant Fahrenheit
9. Terbutalin Sulfat Bricasma Astra Zenecca
10. Ketotifen Nortifen Otto
Scanditen Tempo S.P.
SWAMEDIKASI
Masalah – masalah yang umum dihadapi pada swamedikasi antara lain sakit kepala,
batuk, sakit mata, konstipasi, diare, sakit perut, sakit gigi, penyakit pada kulit seperti panu,
sakit pada kaki dan lain sebagainya.
Terapi Farmakologi
a. Kenali penyebabnya, apakah salesma, influenza, atau rhinitis alergi. Yang masing-
masing mempunyai perbedaan.
CATATAN
Jika salesma dan flu tidak terjadi komplikasi, penyakit akan sembuh dalam 2-5 hari.
BATUK
Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran
pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran
pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut.
Batuk merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih.
Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah
batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah
batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.
Gejala-gejala
- Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan
pengeluaran dahak
- Tenggorokan sakit dan gatal
Penyebab
Batuk dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal flu,
bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang yaitu pneumonia, TBC
dan kanker paru-paru.
b. Alergi
- Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan .
Misal : debu, asap, cairan dan makanan
FLU
Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang
tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang
memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti infeksi
bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk, bersin, dan tangan
yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut.
Gejala-gejala
- Demam, sakit kepala, nyeri otot - Batuk, bersin, hidung berair
- Mata berair - Sakit tenggorokan
Penyebab
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza
3. Dekongestan oral
Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan oral
antara lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat tersebut
pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.
a. Kegunaan Obat : mengurangi hidung tersumbat
b. Hal yang harus diperhatikan
Hati-hati pada penderita diabet juvenil karena dapat meningkatkan kadar gula darah,
penderita tiroid, hipertensi, gangguan jantung dan penderita yang menggunakan
antidepresi. Mintalah saran dokter atau Apoteker.
c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada penderita insomnia (sulit tidur), pusing, tremor,
aritmia dan penderita yang menggunakan MAO (mono amin oksidase) inhibitor.
d. Efek samping
• Menaikkan tekanan darah
• Aritmia terutama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
e. Aturan pemakaian
Fenilpropanolamina
Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari
Fenilefrin
Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari
Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari
Pseudoefedrin
Dewasa : 60mg, 3-4 kali sehari
Anak anak 2-5 tahun : 15mg, 3-4 kali sehari
Efedrin
Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam
Anak-anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang sama
5. Antipiretik dan Analgesik (Obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri, lihat bab
Demam)
DEMAM
Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah merupakan gejala dari
suatu penyakit. Suhu tubuh normal adalah 370C. Apabila suhu tubuh lebih dari 37,20C pada
pagi hari dan lebih dari 37,70C pada sore hari berarti demam. Kenaikan suhu 380C pada anak
di bawah lima tahun dapat menimbulkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki
kejang, mata melihat ke atas, gigi dan mulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran.
Keadaan demikian segera ke dokter.
Gejala-gejala
- Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang tangan dan kaki dingin
- Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan cepat
Penyebab
Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi.
Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit, atau mikroorganisme lain.
Contoh : radang tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-lain.
Penyebab non infeksi antara lain dehidrasi pada anak dan lansia, alergi, stres, trauma,
dan lain-lain.
Parasetamol/Asetaminofen
a. Kegunaan obat : menurunkan demam, mengurangi rasa sakit
b. Hal yang harus diperhatikan
Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan
gangguan fungsi hati dan ginjal.
Sebaiknya diminum setelah makan
Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis
c. Kontra Indikasi
Obat demam tidak boleh digunakan pada : penderita gangguan fungsi hati
d. Aturan pemakaian
Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
Anak 0-1 tahun : ½ -1 sendok the, 3-4 kali sehari
1-5 tahun : 1-1 ½ sendok the, 3-4 kali sehari
6-12 tahun : ½ -1 tablet (250-500mg), 3-4 kali sehari
Asetosal (Aspirin)
a. Kegunaan obat : mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang
b. Hal yang harus diperhatikan
Diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan
perdarahan lambung.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau
hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi
Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan
risiko perdarahan lambung.
NYERI
Penyebab
Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan pada ujung syaraf karena kerusakan jaringan tubuh
yang disebabkan antara lain :
- Trauma, misalnya karena benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan lain-lain.
- Proses infeksi atau peradangan
Ibuprofen
a. Kegunaan obat : menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri
haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan
terkilir.
b. Hal yang harus diperhatikan
• Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma
konsultasikan ke dokter atau Apoteker
• Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglikemi, metotreksat,
urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta
petunjuk dokter.
c. Kontra Indikasi
• Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
• Kehamilan tiga bulan terakhir
d. Efek Samping
• Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sembelit/susah buang
air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
• Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
e. Aturan pemakaian
• Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari, Diminum setelah makan
Asam Mefenamat
a. Asam mefenamat termasuk salah satu golongan analgesik dan juga anti-inflamasi
golongan nonsteroid.
b. Efek samping
Gangguan gastrointestinal (pencernaan), reaksi hipersensitif (pada kulit dan juga
penyempitan saluran nafas yang istilah medisnya bronkokonstriksi) dan diare.
c. Dosis
Dewasa dan anak di atas 14 tahun : dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian
dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Dismenore: 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit
dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
d. Kontraindikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif
terhadap asam mefenamat.
JERAWAT
Jerawat adalah istilah awam untuk Acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja
ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak . Keadaan ini
cenderung diturunkan dalam keluarga dan sama sekali tidak berbahaya. Tetapi beberapa
orang yang mengalami kasus yang berat mungkin merasa sangat tertekan dan kehilangan
kepercayaan diri. Sampai saat ini belum ada cara penyembuhan yang tuntas, meskipun ada
beberapa cara yang sangat menolong. Kondisi berjerawat akan mengalami perbaikan dengan
bertambahnya usia.
Gejala
a. Timbul bintik merah walaupun tidak membahayakan namun mengganggu
b. Terkadang bintik merah disertai dengan peradangan yang terasa gatal pada saat mulai
timbul dan terasa sakit bila ditekan
c. Peradangan juga daoat disebabkan oleh kuman tertentu yang membentuk kantong kecil
(kista), apabila pecah, mengeluarkan nanah dan darah tetapi tidak berbau
d. Biasanya timbul dibagian wajah, tetapi dapat pula timbul dibagian kulit kepala, leher,
pungung dan dada bagian atas
e. Timbulnya bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit (komedo)
Penyebab
Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin pada
kulit, bila terkena infeksi, jerawat bisa berubah menjadi bisul dan bernanah.
Cara pencegahan
Cuci muka dengan air hangat 2 kali sehari dan sedikit mungkin dengan sabun lembut
guna menghilangkan lemak yang berlebihan dari permukaan kulit. Kemudian
dikeringkan dengan hati-hati, tetapi jangan digosok untuk menghindari iritasi.
Cuci muka dengan air hangat 2 kali sehari dan sedikit mungkin dengan sabun lembut
guna menghilangkan lemak yang berlebihan dari permukaan kulit. Kemudian
dikeringkan dengan hati-hati, tetapi jangan digosok untuk menghindari iritasi.
Jangan memijat jerawat atau menggaruknya dengan jari karena hal ini seringkali
dapat merusak kulit dengan terjadinya infeksi, yang bisa meradang dan meninggalkan
bekas.
Cara Pengobatan
Pengobatan topikal, dilakukan utuk mencegah pembentukan komedo, menekan
peradangan, dan mempercepat penyembuhan
Pengobatan sistemik, ditujukan terutama untuk menekan aktifitas jasad renik selain
dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mengurangi
keseimbangan hormonal,
Bedah kulit, kadang-kadang diperlukan untuk memperbaiki jaringan parut akibat acne
vulgaris yang sangat meradang, yang sering menimbulkan jaringan parut. Jenis bedah
kulit disesuaikan dengan kondisi jaringamn parut yang terjadi. Dan hanya bisa
dilakukan jika acne sudah sembuh.
Terapi Farmakologi
a. Benzoilperoksida (Benzolac)
Cara kerja obat : perlahan-lahan melepaskan oksigen aktif yang dapat memberikan
efek bakteriostatik, juga memiliki efek keratolitik dan mengeringkan jerawat
Cara penggunaan : Benzoilperoksida (Benzolac) berupa krim atau gel 5% yang
dioleskan pada jerawat 2 kali sehari dalam kondisi kulit bersih. Untuk efek yang
lebih baik dapat diganti dengan krim 10%.
Efek samping : berupa terjadinya iritasi kulit dengan gejala kemerahan, kulit
berserpih dan gatal. Bila satu atau lebih efek ini muncul, pengobatan sebaiknya
dilanjutkan dengan sediaan yang kadarnya lebih rendah, atau dihentikan sama sekali
dan berkonsultasi pada dokter.
Perhatian : Selama pengobatan dengan gel sebaiknya menghindari sinar matahari.
Tidak boleh digunakan pada kulit yang rusak dan wanita hamil dapat
menggunakannya dengan aman.
CHAPTER 26
A. Iritasi Mata
Umumnya terjadi akiat infeksi bakteri, virus atau benda asing.
B. Iritasi Telinga
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus). Infeksi yang terjadi adalah :
Penyumbatan
Disebabkan oleh kotoran telinga (serumen) dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri serta
tuli yang bersifat sementara.
Otitis eksterna
Adalah suatu infeksi pada saluran telinga.
Infeksi ini dapat menyerang seluruh saluran otitis (otitits eksterna generalisata) atau
hanya pada daerah tertentu seperti bisul.
Otitis eksterna seringkali disebut sebagai telinga perenang.
Gangguan ini dapat terjadi pada saluran telinga ketika sedang membersihkan atau
masuknya air/bahan iritan sehingga menyebabkan otitis eksterna
Gejalanya adalah gatal-gatal, nyeri dan keluarnya cairan ebrbau busuk.
Perinkondritis
Adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Gangguan ini dpat terjadi karena cedera, gigitan seranggan pemecahan bisul dengan
sengaja.
Eksim
Merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar dan saluran telinga yang ditandai
dengan gatak-gatal, kemerahan, pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah, serta
keluarnya cairan dari telinga.
Keadaan ini bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan saluran telinga.
Cedera
CHAPTER 27
Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa
mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan,
lipat paha atau kaki.
Gejala – gejala
• Kadas/Kurap :
- Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak
cekung dan sering bebas dari peradangan.
- Sangat gatal, terutama saat berkeringat
- Peradangan kulit , biasanya akibat garukan.
- Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang beradang jelas,
kadang-kadang tidak beradang
- Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku akan rusak dan
lepas
• Panu :
- Bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus
- Gatal terutama bila berkeringat
Penyebab
• Kurap : Infeksi kulit disebabkan oleh jamur, dan menurut tempatnya ada beberapa
jenis penyebab kurap :
- tinea capitis (di kepala)
- tinea corporis (di tubuh)
- tinea crusis (lipatan paha)
- tinea pedis (di kaki)
• Panu : Infeksi kulit oleh jamur Tinea versicolor
3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng undesilenat, kalsium propionat, natrium
propionate
a. Kegunaan obat: Untuk mengobati penyakit kulit luar yang ditimbulkan oleh jamur
misalnya panu, kadas, kurap, kutu air.
b. Cara pemakaian
Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu gunakan obat 2-3 kali sehari
c. Bentuk sediaan : bedak, krim, salep.
Pengobatan Panu
CHAPTER 28
BIANG KERINGAT
Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca yang panas dan
lembab, tetapi tidak berbahaya. Beberapa orang cenderung lebih rentan terhadap masalah ini
dibandingkan orang lain.
Gejala-gejala
Penyebab
Iritasi kulit disebabkan kontak yang langsung lama antara kulit dan kotoran /mineral dalam
keringat
Pencegahan
Kenakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian dari bahan nilon dan bahan lain yang tidak
bisa menyerap keringat dan menahan panas
Usahakan selalu dalam ruang dingin dengan kipas angin/alat pendingin udara
Mandi paling tidak sekali setiap hari, atau setiap kali setelah selesai bekerja/latihan
yang menyebabkan keluar keringat. Setiap lipatan kulit sebaiknya dikeringkan dengan
baik dan diberi bedak talk dan ratakan.
CHAPTER 29
IMUNOMUDULATOR
CHAPTER 30
Alat Penampungan
1. Blood Bag Terbuat dari plastik PVC dan berupa kantong
Fungsi : untuk menyimpan darah hasil donor
Urinal pria
Catheters
1. IV catheter Catheter yang dimasukkan ke dalam vena.
Berlaku sebagai vena tambahan untuk
pengobatan iv jangka lama (>48 jam).
Perbedaan dengan wing needle digunakan
lebih dari 48 jam akan terjadi trombosis
karena wing needle terbuat dari logam.
2. Wing Needle Alat spuit/jarum yang digunakan untuk
pengambilan secara vakum.
Alat semprit/spuit/syringe
1. Disposable insulin syringe Alat suntik yang digunakan untuk
menyuntikan insulin dengan penggunaannya
satu kali pemakaian.
Fungsi : untuk mengelola suntikan insulin
pada penderita diabetes
2. Glyserine syringe Alat suntik yang digunakan untuk
menyuntikan glicerin
4. Disposable syringe and injection Alat suntik lengkap sekali pakai yang
needle memiliki ukuran 3cc, 5cc, dll
Alat Diagnostik
1. Termometer Fungsi : untuk mengukur suhu tubuh.
Utnuk bayi digunakan secara rektal,
berbentuk segita (prismatik).
Untuk orang dewasa digunakan secara oral
maupun di ketiak, berbentuk pipih (flat)
5. Tang spatel/ Tongue depressor Alat yang digunakan untuk menekan lidah
agar dapat memeriksa kelainan pada
tenggorokan misalnya amandel, Faringitis
dll.
Untuk menekan lidah dan memeriksanya
CATATAN KHUSUS
Penggunaan Obat pada Ibu Hamil
Kategori A : obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai
kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya
Kategori B : obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih
terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk
lainnya pada janin
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Ditjen Yanfar dan Alkes. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas
dan Bebas Terbatas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. 2004. Farmakologi Jilid I (untuk kelas 1) cetakan ketiga. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. 2004. Farmakologi Jilid II (untuk kelas 2) cetakan ketiga. Jakarta.
Maryani. 2013. Modul Menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter di Bawah
Pengawasan Apoteker. Erlangga. Jakarta.
Turdiyanto, Totok. dkk. 2013. Farmakologi untuk SMK Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta