Anda di halaman 1dari 40

Menulis resep

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2017
PENDAHULUAAN
 Prescription : Bahasa latin mengandung
makna;
 prae = sebelum, scriptum = menulis
Sebelum menulis.
 Artinya sebelum mengobati, secara tertulis
meminta dulu obatnya pada farmasis untuk
dibuatkan dan diberikan kepada penderita
untuk pengobatan.
Resep :
Permintaan tertulis dari seorang Dokter, dokter gigi,
dokter hewan kepada Apoteker Pengelola apotik
(APA) untk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita/pasien dengan peraturan perundangan yang
berlaku
Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker/farmasis pengelola apotek
untuk meracik obat, memberikan obat jadi dalam
bentuk sediaan tertentu sesuai dengan takaran, dan
jumlah obat yang diminta, kemudian
menyerahkannya untuk pasien
Penulisan resep harus ditulis dengan lengkap dan
jelas (preskirpsi dokter ) sangat penting dalam
proses persepan obat bagi pasien :
Motto 5 T
5T

1. Tepat Dosis,
2. Tepat Cara Pemberian,
3. Tepat Indikasi,
4. Tepat Sediaan, Efek Samping
5. Tepat Penderita
Penting sebelum penulisan resep:
• Harus sudah mengetahui bahan obat juga
alat kesehatan yg dipakai atau akan dituliskan
dlm resep.
• Harus tahu kriteria untuk memilih bentuk
sediaan obat yang terbaik, nyaman dan aman.
• Bila dianggap kombinasi dari beberapa obat,
hendaknya diketahui dengan betul bahwa obat
tersebut dapat dicampur dalam satu resep,
diberikan dua atau lebih obat patent, dan tidak
menimbulkan interaksi obat yang sifatnya
merugikan.
berat & ringan
umum, umur, penyaki, lokasi/ organ
Penderita Penyakit
jenis kelamin tubuh yang terserang

PRINSIP DASAR BSO

Faktor Obat
Unsur - unsur dalam resep
1. Identitas Dokter
Nama, nomor surat ijin praktek, alamat
praktek dan rumah dokter penulis resep serta
dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan
hari serta jam praktek. Biasanya sudah
tercetak dalam blanko resep

2. Tanggal Penulisan resep (Inscriptio)


3. Superscriptio
Ditulis dengan symbol R/ (recipe=harap
diambil). Biasanya sudah dicetak dalam
blanko. Bila diperlukan lebih dari satu bentuk
sediaan obat/formula resep, diperlukan
penulisan R/ lagi.
4. Invocatio
Inti resep.
Nama setiap obat/komposisi obat
Kekuatan obat
5 Subscriptio
Bentuk sediaan obat (BSO) & jumlahnya
Cara penulisan dengan bahasa latin & disesuaikan
dengan formula resep/ BSO yg digunakan
contoh: m.f.l.a pulv. dtd No X da in caps.
Tanda tangan / paraf dokter
6 Signatura
Aturan pemakaian obat
Frekuensi, jumlah obat yang diminu
contoh : s.t.d.d. pulv. I .p.c
7. Identitas Pasien
Tercantum dalam blanko
Pro
Umur
* Sebaiknya ditulis berat badan pasien : kontrol
dosis oleh apoteker
Dokter hewan : drh. Bawono
No.S.I.P : 087/1995 1
Alamat : Jl. Cenderawasih No V
Praktek : Senin- Jumat
(Tutup Libur Nasional)
Bogor, 28 Desember 2011 2

R/ Parasetamol tab. 100 mg No III


m.f.l.a. pulv. d.t.d. No. III 3-4
s.p.r.n. t.d.d. pulv. I .p.c
5
----------------------------paraf
6
Nama pasien : Loony/Anjing (B/ 20 Kg)
Nama Pemilik : Tn. Andi
7
Alamat Pemilik : Jl. Nangka15
PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP

1. Ukuran blanko resep (ukuran lebar 10-12 cm,


panjang 15-18 sm)

2. Inscriptio

3. Diawali dengan huruf kapital

4. Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi


(Farmakope Indonesia/ nomenklatur internasional)
5. Penulisan jumlah obat:
a.Satuan berat: miligram (mg), kilogram (kg)
b.Satuan Volume: mililiter (mL),
c.Satuan unit: Internasional unit (IU)
d. Penulisan jumlah obat : angka romawi, Misal:
Amoxicillin tab. 500 mg No. XII
e. Penulisan alat penakar:
C= sendok makan (15 mL)
Cth = sendok teh ( 5 mL)
Gtt = Guttae (1 tetes = 0.05 mL)
* Hindari sendok teh dan sendok makan rumah
tangga
f. Arti prosentase (%)
1 % (b/b) = 1 g dalam 100 g sediaan
padat
1% (b/v) = 1 g dalam sediaan 100 mL
sediaan
1 % (v/v) = 1 mL dalam 100 mL sediaan
1 % (v/b) = 1 mL dalam 100 g sediaan
padat
g. Penulisan kekuatan obat HARUS JELAS
* kekuatan sediaan obat generik/paten
beragam

h. Penulisan volume obat minum & berat sediaan


topikal dalam tube (generik/paten) DITULIS
JELAS
6. Penulisan BSO (subscriptio) : ditulis tidak hanya
utk formula magistralis, ttp juga formula officialis
dan formula spesialis
Misal: m.f.l.a. pulv. No X
Antalgin Tab. 250 mg
ParamexTab. 125 mg
7. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian
a. HARUS JELAS & BENAR.
Misal : S.t.d.d. pulv I. p.c
b. Pemakaian rumit = s.u.c (usus cognitus= klien
sudah tau)

* RESEP DITULIS SEKALI JADI, TIDAK BOLEH


RAGU, HINDARI CORETAN, HAPUSAN 7
TINDISAN
8. Penulisan tanda I (Itteratur/ diulang) & NI ( Ne
itteratur/ tidak diulang)
* Resep yang memerlukan pengulanagan dapat diberi
tanda: Iter n X di sebelah kiri atas dari resep untuk
seluruh resep yang diulang. Bila tidak semua resep,
maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang.
* Resep yang tidak boleh diulang, dapat diberi tanda:
NI di sebelah kiri atas dari resep untuk seluruh
resep yang tidak boleh diulang. Bila tidak semua resep,
maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang
9. Tanda CITO / P.I.M / STATIM/ URGENT
 * Ditulis bagian kanan atas dari resep
Cito ! = segera
Urgent = penting
Statim = penting sekali
PIM (Periculum in mora) = berbahaya bila
ditunda
10. Tanda seru & paraf dokter : Resep yg mengandung
obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum
Bahasa dalam Resep
 Penulisan resep umumnya menggunakan
bahasa negeri sendiri dikombinasi dengan
bahasa latin.
 Bahasa latin mempunyai beberapa keuntungan;
1. Bahasa latin merupkan bahasa mati/ statis, tdk
mengalami perkembangan/ perubahan, ini menjamin
tidak akan ada salah tafsir sepanjang zaman
(menghindari dualisme pengertian)
2. Bahasa latin merupakan bahasa
internasional dlm bidang science,
kedokteran dan bidang lain terkait
termasuk obat-obatan.
3. Bahasa latin dapat merahasiakan
sesuatu utk kepentingan penderita
(penjagaan privasi klien sbg pemilik
hewan pasien)
Copie resep
Kopi resep:
Salinan tertulis dari suatu resep

• Apograph, Exemplum
 Suatu Apograh dibuatkan oleh apotek atas:
1. P e r m i n t a a n d o k t e r : k a l a u a d a t a n d a
iteretur pada resep orisinil.
Ta n d a “ i t e r 1 x ” a r t i n y a r e s e p i t u
boleh diulang sekali lagi tanpa resep
b a r u d a r i d o k t e r, d a n s e b a l i k n y a
tanda “NI = ne iteretur” : tidak boleh
diulang
2. Permintaan pasien atau client, misal
untuk claim asuransi atau permintaan
obat ulangan
 Pada copy resep ada informasi
mengenai identitas apotik yang
mengeluarkan salinan resep
Kelengkapan kopi resep

1. Nama & alamat apotik


2. Nama & nomor S.I.K Apoteker pengelola
3. Tanda tangan/ paragraf apotek pengelola
4. Tanda det = detur ( obat sudah diserahkan)/
5. Tanda ne det = ne detur ( obat blm diserahkan)
6. No resp & tanggal pembuatan
7. Salinan resep harus ditanda tangai
apoteker
8. Resep harus dirahasiakan dan
disimpan di apotik dengan baik
selama waktu 3 tahun
Contoh copie Resep
Dokter hewan : Nemay A.N Apotik Klinik Hewan Pendidikan Undana
Alamat :……………. Alamat :……………. Telp:
No.S.I.P :……………. Drh Aris Siswanto
Prakter : Senin- Jumat (Libur Hari No SIP. :…………………………….
Nasional)

Kupang 6 April 2015 Kupang,…………


Salinan resep
Itter 1 x
R/ Amoxsan cap 200 mg No V Resep untuk : Brownie/ Anjing (B) 17 Kg
Sacch. Lq..q.s Umur : 2 th
m.f.l.a pulv.d.t.d. No. XV Tgl di tulis resep : 6 April 2015
s.t.d.d. pulv. I Tgl & No Pembuatan : 6April 2015/ NO. 01
--------------------------- paraf
R/ Amoxsan cap 200mg No V
Nama pasien : Brownie/ Anjing (B) 17 kg m.f.l.a pulv.d.t.d. No. XV
Umur : 2 th s.t.d.d. pulv. I
Nama Pemilik : Tn. Anis --------------------------------------------paraf
Alamat Pemilik : Jl. Nangka No. I Detur
Cap Apotik P.c.c = pro copie conform
FORMULASI OBAT

a. Formula Magistralis ( Racikan Sendiri)


- Resep yg formula obat, dosis = ditentukan drh
- BSO = sesuai kondisi pasien
- HARUS MENGUASAI= SIFAT OBAT
b. Fomula Specialist (Obat Paten)
- Dibuat oleh industri & komposisi ditentukan
industri
- Nama dagang (≠ mengganti)
c. Formula Officinalis
- Resep komposisi obat telah tercantum dalam
buku resmi
RESEP RACIKAN/ MAGISTRALIS
Resep tanpa d
Nama paten Nama generik

Dokter hewan : Ali S Dokter hewan : Ali S


No S.I.P :....................... No S.I.P :.......................
Alamat :…………….No telp Alamat :…………….No telp
Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu
dan Hari Nasional) dan Hari Nasional)
Bogor,………… Bogor,…………

R/ Amoxsan cap 500 mg No III R/ Amoxicillin cap 500 mg No. III


Sanmol tab 500 mg No III Parasetamol tab 500 mg No III
m.f.l.a pulv.divide in part aequalis No XV m.f.pulv.divide in part aequalis No XV
s.t.d.d. pulv. I. P.c s.t.d.d. pulv. I
-----------------------------paraf -----------------------------paraf
R/ Valium tab 2 mg No. III R/ Diazepam tab 2 mg No. III
s.p.r.n tab 1. p.c s.p.r.n tab 1
------------------- ----------paraf ------------------- ----------paraf

Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg) Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg)
Umur : 8 th Umur : 8 th
Nama Pemilik : Tn. Herman Nama Pemilik : Tn. Herman
Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10 Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10
RESEP RACIKAN BACK

Resep dengan dtd Resep tanpa dtd

Dokter hewan : Bambang S Dokter hewan : Bambang S


No S.I.P :....................... No S.I.P :.......................
Alamat :…………….No telp Alamat :…………….No telp
Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu
dan Hari Nasional) dan Hari Nasional)
Bogor,………… Bogor,…………

R/ Amoxsan cap 200 mg NO V R/ Amoxicillin cap 200 mg No V


Sanmol tab 100 mg No V Parasetamol tab 100 mg No V
m.f.l.a pulv. d.t.d. No. XV m.f.l.a pulv.d.t.d No XV
s.t.d.d. pulv. I. P.c s.t.d.d. pulv. I.P.c
--------------------------- paraf -----------------------------paraf
R/ Valium tab 2 mg No III. R/ Diazepam tab 2 mg No. III
s.p.r.n tab 1 s.p.r.n tab 1
--------------------------- paraf ------------------- ----------paraf

Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg) Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg)
Umur : 8 th Umur : 8 th
Nama Pemilik : Tn. Herman Nama Pemilik : Tn. Herman
Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10 Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10
RESEP SPESIALIST BACK

Dokter hewan : Ali S Dokter hewan : Ali S


No S.I.P :....................... No S.I.P :.......................
Alamat :…………….No telp Alamat :…………….No.telp
Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu
dan Hari Nasional) dan Hari Nasional
Bogor,………… Bogor,…………

R/ Calvidog tab. 500 mg No X R/ Caladine Powd. Fl. No. I


S. b.d.d I tab..p.c S.u.e.
--------------------------- paraf -----------------------------paraf

Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg) Nama pasien : Anjing (B/ 25 kg)
Umur : 8 th Umur : 8 th
Nama Pemilik : Tn. Herman Nama Pemilik : Tn. Herman
Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10 Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10
BACK
RESEP OFFICINALIST

Dokter hewan : Ali S Dokter hewan : Ali S


No S.I.P :....................... No S.I.P :.......................
Alamat :…………….No telp Alamat :…………….No.telp
Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu Prakter : Senin- Jumat (Libur; Sabtu
dan Hari Nasional) dan Hari Nasional

Bogor,………… Bogor,…………

R/ Pyrantel Pamoat 250 mg tab. No I R/ Drontal tab. 125 mg No I


S.u.e.
-----------------------------paraf
--------------------------- paraf
Nama pasien : Anjing (B/ 10 kg)
Nama pasien : Anjing (B/ 10 kg) Umur : 6 bln
Umur : 6 bln Nama Pemilik : Tn. Herman
Nama Pemilik : Tn. Herman Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10
Alamat Pemilik : Jl. Belimbing 10
Singkatan latin yang umum digunakan dalam peresepan
 a.c ( ante cibum, ante coenam )  o.d (oculus dexter) = mata kanan
= sebelum makan  o.s (oculus sinister)= mata kiri
 p.c (post cibum, post coenam) =  m.f (misce fac)= campur dan
sesudah makan buatlah
 o.n (omne nocte) = setiap malam  s (signa) = gunakan
 o.m (omne matine) = setiap pagi  p.r.n (pro renata)=jika perlu
 p.o (per os, per oral)  s.o.s (si opus sit) = jika perlu
 q.h (quaque hora) /o.h (omni  s.u.c. (signa ad usus cognitus)=
hora)= setiap jam pemakaian diketahui
 s.u.v (signa ad usus  s.u.e (signa ad usus externus) =
veterinarius) = untuk pemakaian pemakaian luar
hewan  q.s.(quantum satis)= secukupnya
 t.d.d (ter dedie)=3 x sehari  d.i.d (da in dimidio)=
 b.d.d (bis de die) = 2 x sehari setengahnya
lanjutan

 C (cochlear)= sendok makan  Gutt nas (guttae nasal)= tetes


 Cth (cochlear tea) = sendok hidung
teh  Gutt aur (guttae auriculares)
 dtd (de tales dosis) = berilah = tetes telinga
sekian takar  Iter (itereture)= diulang
 Gtt (guttae) = tetes  Part dol (partes dolentes) =
 Gutt opthal (guttae pada bagian yang sakit
opthalmicum) = tetes mata  Loc.dol (locus dolentes) =
tempat yang sakit
 Len.ter (leniter tereando) =
digosok perlahan-lahan
 I = uno L = Quinquaginta = 50
 II = duo atau bis C = Centum = 100
 III = tri, tres
D = Quinqenti = 500
 IV = quatuor
M = mille = seribu
 V = quinque
 VI = sex
 VII = septem
 VIII = octo
 IX = novem
 X = decem
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai