sampai Mei 2020 di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, kemudian dilanjutkan
3.2 Materi
3.2.1. Alat
counting chamber, botol pot plastic, pipet plastic, tabung sentrifus, timer, mortar,
saringan, kantong plastic, kapas, dan ice box, label dan spidol, kamar hitung.
3.2.2. Bahan
menentukan hewan yang diambil fesesnya sebagai sampel dan juga menentukan
peternak yang diwawancara. Jumlah sampel yang akan digunakan yaitu feses dari
25
N = jumlah populasi (kecil dan terhingga)
kambing yang terinfeksi galur resisten sebesar 10% dan galat dugaan yang
diterima maksimal 10%. Sehingga sampel feses kambing yang dibutuhkan adalah
34 sampai 35 sampel.
feses segar dari lantai kandang berasal dari ternak-ternak yang rutin menggunakan
obat cacing. Sampel feses dimasukkan dalam kantong plastik dan diikat
dimasukkan dalam thermos es untuk menjaga supaya daya tetas telur cacing tidak
dasar metode ini adalah berdasarkan atas berat jenis (BJ) telur cacing nematoda
26
yang lebih ringan dari larutan yang digunakan, sehingga telur cacing akan
menggunakan larutan garam jenuh atau gula jenuh sebagai alat untuk
mengapungkan telur. Metode ini terutama dipakai untuk pemeriksaan tinja yang
mengandung sedikit telur. Cara kerja dari metode ini berdasarkan Berat Jenis (BJ)
telur-telur yang lebih ringan daripada BJ larutan yang digunakan sehingga telur-
dengan perbandingan 1:10. Feses dan air diaduk sampai rata kemudian disaring,
selama 2 sampai 5 menit dengan kecepatan 1500 rotasi per menit (rpm).
rpm. Proses ini diulang sampai supernatan jernih. Setelah jernih, supernatan
dibuang dan disisakan sedikit, tambahkan larutan gula jenuh sampai 1 cm dari
mulut tabung, lalu disentrifugasi dengan cara yang sama. Setelah disentrifuse,
larutan gula jenuh sampai cairan terlihat cembung pada mulut tabung sentrifugasi
lalu letakkan cover glass pada permukaan tabung sentrifugasi selama 5 menit.
27
menggunakan metode Mc Master. Metode Mc Master dapat menentukan tingkat
keparahan infeksi telur cacing parasit dari hasil perhitungan egg per gram (EPG)
feses sebanyak 2 gram dan masukkan ke dalam botol pot plastik, menambahkan
aquadest sebanyak 28 ml, mengaduk feses dan aquadest sampai homogen dengan
menggunakan mortar. Jika feses keras dan kering, dibiarkan dalam beberapa menit
homogenkan, setelah itu dengan pipet pindahkan ke dalam kamar Mc. Master dan
dan menfokuskan pada tiap-tiap kolom dimana dalam 1 kamar Mc. Master berisi
6 kolom. jumlah telur yang terlihat pada tiap-tiap kolom dihitung. EPG dihitung
dengan rumus: EPG = 2n x 50, n : Jumlah telur cacing yang terhitung dalam
kamar hitung EPG : Egg per gram (telur cacing per gram) feses (Nezar, 2014).
28
Uji ini dapat dilakukan untuk semua golongan antelmentika pada semua jenis
nematoda pada ternak ruminansia, kuda dan babi (Coles et al., 2006). Uji ini
cacing per gram feses sebelum dan sesudah pengobatan dimana interval waktu
yang diperlukan tergantung pada golongan obat cacing yang digunakan (Coles et
al., 2006). Menurut Martin et al., (1989) interval antara pengobatan dan
pengamatan adalah lebih dari 10 hari, karena pada interval kurang dari 10 hari
produksi telur menurun karena efek obat sehingga dapat menyebabkan terjadi
estimasi yang salah pada efikasi obat cacing golongan benzimidazole. Menurut
albendazole.
terhadap obat cacing golongan tertentu dilakukan uji FECRT ( Fecal Egg Count
menggunakan larutan pengapung garam jenuh dengan batas deteksi 50 epg. Feses
homogen. Cairan yang paling atas diambil dengan pipet dan dimasukkan ke dalam
29
Identifikasi telur Ostertagia berdasarkan karakter ukuran, bentuk, dan tahap
lower 95 confidence limit sesuai rekomendasi dari WAAVP (World Association
for the Advancement of Veterinary Parasitology) oleh Coles et al., (1992) yang
FECR dihitung dengan menggunakan rumus dari Mc Kenna, (2006): FECR () =
diberi perlakuan. T2 adalah rataan FEC post-treatment pada kelompok yang diberi
reduksi pada FEC ≤ 95 dan lower confidence limit 95 ≤ 90, maka status
keefektifan obat cacing dinyatakan resisten. Apabila hanya satu dari dua kriteria
tersebut yang ditemukan maka status keefektifan obat cacing dinyatakan diduga
resisten.
30
Kambing kacang
Pengambilan feses
31
Pemeriksaan Jumlah Telur Cacing
dengan Metode Mc Masterr dan FECRT
Pengambilan Feses
(10 hari setelah pemberian Obat Cacing)
32