Anda di halaman 1dari 44

PENULISAN RESEP

dr. Kartini Lidia, M.Sc.

Departemen Farmakologi dan Terapi


Universitas Nusa Cendana
2015
PRETEST
Dokter Memberi Resep Setelah
Menetapkan Diagnosis
RESEP
• Permintaan tertulis dari dokter, dokter
gigi atau dokter hewan kepada
apoteker pengelola apotek untuk
menyediakan dan menyerahkan obat
bagi penderita, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Media komunikasi : dokter, apoteker,
dan pasien.
• Ditulis secara benar dan rasional
RESEP RASIONAL

• 5 TEPAT :

1. Tepat Obat
2. Tepat Dosis
3. Tepat BSO
4. Tepat Cara dan Waktu Pemberian
5. Tepat Penderita
RESEP
• Ditulis dalam blanko resep 10-12 cm X 15-
18cm
• Ditulis secara Jelas, mudah dibaca dan
mengungkapkan dengan jelas apa yang harus
diberikan .
Unsur- Unsur dalam Resep
1. Identitas Dokter
2. Nama Kota
3. Superscriptio : R/ (recipe=harap ambil)
4. Inscriptio : nama obat, dan kekuatan atau komposisi obat yang
diperlukan. Penulisan nama obat dapat menggunakan nama
generik, nama standar atau nama paten. Penulisan nama
generik dapat disingkat dengan singkatan baku (singkatan
bahasa latin) mis : Ac. Salicyl. Nama paten harus ditulis
lengkap. Penulisan kekuatan obat dgn sistem metrik (mg,g,
ml,l) dan dengan angka arabic (1,2,3 dst)
5. Subscriptio : BSO dan jumlahnya. Cara penulisannya (singkatan
bahasa latin)
• Contoh Subscriptio :
- m. f. l.a. pulv d.t.d. no.XX
- m.f.l.a. cream 20 g
6. Signatura : aturan penggunaan obat untuk pasien ; frekuensi,
jumlah obat per kali minum, saat minum obat serta info lain
yg mungkin diberikan.
contoh : s.t.d.d. Tab I. u.h.p.c.
7. Penutup : tanda penutup dengan garis dan tandatangan/ paraf
dokter. Bila resep obat narkotika atau obat keras tertentu (gol
psikotropika) perlu tandatangan.
8. Identitas Pasien
RESEP
• 1 dr. Ebenhaezaer
SIP : 087/2015
Alamat Rumah/Praktek:
Jl. Adi Sucipto No. 1 Penfui, Kupang
• 2 Kupang, 6 Maret 2015

• 3-4 R/ Paracetamol mg 100


Sacch.lactis q.s
• 5 m.f.l.a. pulv. d.t.d. No. VI
• 6 s.p.r.n. t.d.d. pulv I
(bila demam)
• 7

• 8 Pro : An. Santi (2 th, 10 kg)


Alamat : Jl. Venus
Pedoman Cara Penulisan Preskripsi
Dokter
1. Ukuran blanko resep (L :10-12cm;P: 15-18cm)
2. Penulisan nama obat (bagian inscriptio) :
a. dimulai dengan huruf besar
b. ditulis secara lengkap atau dengan
singkatan resmi (dalam farmakope)
c. Tidak boleh ditulis dengan nama kimia
(mis. Kalium Chlorida KCL) atau dengan
singkatan lain dengan huruf kapital
Chlorpromazin dengan CPZ
3. Penulisan jumlah Obat
a. Satuan berat : mg, g
b. Satuan Volume : ml, l
c. Satuan unit : UI /IU (Internasional Unit )
d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan
angka romawi
Mis : Tab Novalgin no.XII
Tab Stesolid 5 mg no.X
e. Penulis alat penakar : dalam singkatan bahasa latin :
C. = sendok makan (volume 15 ml)
Cth. = sendok teh (volume 5 ml)
Gtt. = guttae (1 tetes =0,05 ml)
f. Arti prosentase (%) :
0,5 % (b/b) 0,5 g bahan dalam 100 g sediaan
• 0,5% (b/v)  0,5 g bahan dalam 100 ml sediaan
• 0,5% (v/v) 0,5 ml bahan dalam 100ml sediaan)
g. Hindari penulisan dengan angka desimal.
4. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi
(generik/paten) yg beredar di pasaran dengan beberapa
kekuatan, maka kekuatan yang diminta harus ditulis. Mis.
Amoxycillin 250 mg, Caps Amoxycillin 500mg , Cream
Hydrocortison 2,5% (5g) tub.I
5. Penulisan BSO tidak hanya untuk formula magistralis, tetapi
juga untuk formula officinalis dan spesialistis.
Mis : m.f.l.a pulv no.X
Tab Cotrimoxazol 480 mg No.X
Tab Bactrim adult No. X.
6. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian (bagian signatura)
Harus ditulis secara benar
Untuk pemakaian yang rumit, gunakanlah tanda s.u.c (signa usus
cognitis= pemakaian sudah tahu).
7. Setiap selesai menuliskan resep diberi tanda penutup berupa
garis penutup
8. Resep ditulis sekali jadi, tidak boleh ragu-ragu, hindari coret-
coretan, hapusan atau tindasan.
9. Penulisan tanda Iter (Iterretur, harap diulang) dan N.I.(Ne
Iterretur, tidak boleh ulang). Ditulis sebelah kiri atas .
10. Penulisan tanda CITO , Statim, Urgen, atau PIM
Apabila diperlukan obat agar segera didapat oleh pasiennya, bila
penderita dalam keadaan gawat dan penundaan pemberian
obatnya dapat membahayakan .
3 Macam Formula Resep
1. Formula Magistralis
2. Formula Officinalis
3. Formula Spesialistis
Formula Magistralis
• Resep Racikan : resep dengan formula ini,
berarti dokter selain menuliskan bahan obat,
juga bahan tambahan. Bahan tambahan apa
yang diperlukan, tergantung bentuk sediaan
obat yang dipilih. Oleh karenanya perlu
dipahami sifat obat, interaksi farmasetik,
macam bentuk sediaan dan macam bahan
tambahan yang dapat digunakan, serta
pedoman penulisan formula magistralis.
Contoh Formula Magistralis
• Dokter Frederick, SIP 1506/2015 yang
beralamat Jl. Cendana 5, Kupang. Pada tanggal
23 Maret 2015 menyusun resep formula
magistralis dengan bentuk sediaan pulveres
(puyer) sebanyak 10 bungkus, setiap bungkus
mengandung paracetamol 120mg. Puyer ini
diberikan kepada penderita Surti (2 th,12kg)
dengan aturan pakai : bila panas diberikan 3X
sehari, tiap kali satu bungkus.
dr. Frederick dr. Frederick
SIP 1506/2015 SIP 1506/2015
Jl. Cendana 5, Kupang Jl. Cendana 5, Kupang

Kupang, 23 Maret 2015 Kupang, 23 Maret 2015

R/ Paracetamol mg 120 R/ Paracetamol 1,2


Sacch. lact. q.s. Sacch. lact. q.s.
m.f.l.a.pulv. d.t.d No. X m.f.l.a. pulv. No. X
S.p.r.n t.d.d. pulv I S. p.r.n. t.d.d. pulv I
(febris) (febris)

Pro : Surti (12 kg) Pro : Surti (12 kg)


Umur : 2 tahun Umur : 2 tahun
• Dokter Wijonarko, SIP dr. Wijonarko
1506/2015 beralamat Jl. SIP 1506/2015
Jl. Kayu Putih n0. 39, Kupang
Kayu putih No. 39 Kupang,
pada tanggal 23 Maret 2015 Kupang, 23 Maret 2015
menyusun resep formula
magistralis dengan bentuk R/ Paracetamol 1,2
sediaan suspensi dengan Sir. Simplek ml 5
volume 50ml, dan p.g.a. qs
mengandung paracetamol Aquadest ad 50 ml
1,2 gram dan sirup simplek m.f.l.a. susp.
5 ml. Sirup ini diberikan S.p.r.n. t.d.d C.th. I
(febris)
kepada Anak Aji (2 th,12 kg)
dengan aturan pakai : bila
panas diberikan 3X sehari, Pro : Aji (12kg)
tiap kali 1 sendok the. Umur : 2 tahun
• Dokter Wijonarko, SIP dr. Wijonarko
1506/2015 beralamat Jl. SIP 1506/2015
Jl. Kayu Putih n0. 39, Kupang
Kayu putih No. 39 Kupang,
pada tanggal 23 Maret 2015 Kupang, 23 Maret 2015
menyusun resep formula
magistralis dengan bentuk R/ Methampyron mg 300
sediaan kapsul sebanyak 15 m.f.l.a. pulv. d.t.d. no. XV
kapsul, setiap kapsul da in caps.
mengandung metampiron S. p.r.n. t.d.d.caps I p.c
300 mg. Kapsul diberikan (nyeri)
pada Tn. Santo (27th)
dengan aturan pakai bila
nyeri diberikan 3X sehari 1 Pro : Tn. Santo
kapsul Umur : 27 tahun
• Dokter Wijonarko, SIP dr. Wijonarko
1506/2015 beralamat Jl. SIP 1506/2015
Jl. Kayu Putih n0. 39, Kupang
Kayu putih No. 39 Kupang,
pada tanggal 23 Maret 2015 Kupang, 23 Maret 2015
menyusun resep formula
magistralis dengan bentuk R/ Hydrocortison 2,5 %
sediaan krim sebanyak 20 Basis cream A/O q.s.
gram, dan mengandung m.f.l.a. cream 20
hydrocortison 2,5% serta S.b.d.d.u.e.
menggunakan bahan dasar
krim tipe air dalam minyak.
Pro : Ny. Amina
Diberikan kepada Ny.
Umur : 27 tahun
Amina, dengan aturan pakai
2 X sehari, untuk obat luar
Formula Officinalis
• Nama obat yang ditulis merupakan nama
generik dan tersedia sebagai sediaan generik
berlogo (BPOM/Depkes) atau sediaan standar/
baku (formularium Indonesia)
• Dokter sudah mengetahui komposisi bahan
aktifnya dan kegunaannya.
• Penulisan cukup sederhana dan cepat
Contoh Formula Officinalis
• Dokter Etika, SIP 1980/15 beralamat jl.
Cendana 15, Kupang pada tanggal 23 Maret
2015 menyusun resep dengan sediaan generik
berlogo kapsul amoxycillin 500mg dan
diberikan kepada penderita Ny. Pribadi (35 th)
dengan aturan pakai 3 kali sehari satu kapsul
setelah makan, selama 5 hari.
• Dokter Etika, SIP 1980/2015 beralamat jl
Cendana 15 Kupang, pada tanggal 23 maret
2015 menyusun resep dengan menggunakan
obat batuk Potio nigra contra tussim, suatu
formula standar dalam formularium
Indonesia, diberikan kepada Tn. Moral (43 thn
)dengan aturan pakai bila batuk dapat
diminum 4 kali sehari 1 sendok makan, selama
10 hari.
dr. Etika dr. Etika
SIP 1980/2015 SIP 1980/2015
Jl. Cendana 15, Kupang Jl. Cendana 15, Kupang

Kupang, 23 Maret 2015 Kupang, 23 Maret 2015

R/ Caps. Amoxycillin 500 mg No. XV R/ Pot.nigr.c.tuss. ml 300 Lag. II


S.t.d.d caps I p.c S.p.r.n. 4.d.d. C. I

Pro : Tn. Moral


Umur : 43 tahun
Pro : Ny. Pribadi
Umur : 35 tahun Komposisi : pot. Nigr. C tuss 300 ml
succus liquiritae 10
Amm.chlorida 6
Sol.amm.spirt.anis. 6
Aqua dest. Ad 300ml
Formula Spesialistis
• Nama obat yang ditulis merupakan nama
paten dari pabrik obat. Kadang-kadang pabrik
obat memproduksi obat paten dengan
berbagai bentuk sediaan, berbagai kekuatan
dan dalam kombinasi obat.
• Dr. William, SIP 1980/2015 dr. William
beralamat Jl. SIP 1980/2015
Jl. Sisingamangaraja No.27, Kupang
Sisingamangaraja 27
Kupang, pada tanggal 23 Kupang, 23 Maret 2015
Maret 2015 menyusun
resep dengan dengan R/ Allerin exp. 120 ml lag I
menggunakan sediaan S.t.d.d. C. th II
paten Allerin expectoran
120 ml dan diberikan
kepada Tn. Bai dengan Pro : Tn. Bai
aturan pakai 3 X sehari dua Umur : 47 tahun

sendok teh (volume cairan


obat yang diminum
sebanyak 10 ml)
Dosis obat untuk anak
Anak bukanlah miniatur orang dewasa
Dosis obat untuk anak dapat
dihitung/ditentukan dengan rumus yang
membandingkannya dengan dosis dewasa
yaitu : berdasarkan
1. Umur.
2. Berat badan.
3. Luas Permukaan tubuh
4. Persentase Dosis dewasa
Rumus Dosis Anak
berdasarkan umur

• Rumus Fried untuk Bayi dan Anak • Rumus Young untuk Anak umur 1-12
sampai umur 1-2 tahun tahun
• Umur anak (bulan) X dosis dewasa (mg) • Umur anak (dalam tahun) dibagi
penjumlahan umur anak dengan 12
150 kemudian dikalikan dosis dewasa

• Umur anak (thn) X dosis dewasa (mg)

Umur anak + 12
Contoh penggunaan
• Seorang anak laki-laki • Angeli 3 thn 14 Kg, diberi
bernama Armando umur obat Glyceril guaiacolat
1,5 tahun, BB 11kg. Diberi (GG) karena batuk.
obat Chlorpheniramin Diketahui dosis terapi GG
Maleat (CTM) karena alergi. untuk dewasa adalah 200-
Diketahui dosis terapi CTM 400mg/kali diberikan tiap 4
untuk dewasa 4mg/kali, jam. Berapakah dosis bagi
diberikan tiap 6 jam. Angeli untuk sekali pakai,
Berapakah dosis CTM bagi apabila perhitungan
Armando untuk sekali dan dosisnya menggunakan
sehari pakai, apabila rumus Young
perhitungannya
menggunakan rumus Fried
Rumus Dosis Anak Berdasarkan
Berat Badan Dewasa
Rumus Clark

Berat anak (kg) X dosis dewasa (mg)


70 kg *
* Rata-rata BB orang dewasa adalah 70 kg
Rumus Dosis Anak Berdasarkan
Luas Permukaan Tubuh
• Bila memungkinkan dosis • LPT =
anak sebaiknya dihitung TB (cm) X BB (kg)
berdasarkan luas
3600
permukaan tubuh. Hal ini • Rumus Crawford-Terry-Rourke
disebabkan karena jumlah
cairan tubuh total, terutama Dosis Anak = LPT anak (m²) X dosis dewasa(mg)
bayi yang baru lahir 1,8
mempunyai kelebihan
29,7% bila dibandingkan Perkiraan rata-rata LPT orang dengan BB 70 kg,
adalah 1,8m²
dengan cairan tubuh orang
dewasa. Luas permukaan
tubuh anak dapat dihitung
dengan rumus dari BB dan
TB
Rerata Luas
Permukaan Tubuh Anak
Umur Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Luas Permukaan
Tubuh (m²)
Bayi Baru Lahir 3,5 30 0,23
1 Bulan 4,2 55 0,26
3 Bulan 5,6 59 0,32
6 Bulan 7,7 67 0,40
1 Tahun 10 76 0,47
3 Tahun 15 94 0,62
5 Tahun 18 108 0,73
7 Tahun 23 120 0,88
12 Tahun 39 148 1,25

BNF 44 (2002)
Contoh Penggunaan Rumus
berdasarkan LPT
• Andre 5 tahun, luas • Dosis Paracetamol untuk Andre
permukaan tubuh 0,73 m², • 0,73 x 500 mg = 202,78 mg/kali
diberi obat Parasetamol. 1,8
Dosis Parasetamol dewasa
adalah 500 mg/kali. dibulatkan menjadi 200mg per kali
Berapakah dosis
parasetamol untuk anak
Andre, apabila perhitungan
dosisnya berdasarkan LPT?
Rumus Dosis Anak Berdasarkan Persentase Dosis Dewasa

Umur Berat Badan (Kg) Dosis Anak terhadap


Dosis Dewasa
Bayi Prematur 1,13 2,5-5 %
1,81 4-8 %
2,27 5-10%
Bayi Baru Lahir 3,18 12,5%
2 Bulan 4,54 15%
4 Bulan 6,35 20%
12 Bulan 9,98 25%
3 Tahun 14,7 33%
7 Tahun 22,68 50%
10 Tahun 29,94 60%
12 Tahun 35,52 75%
14 Tahun 45,36 80%
16 Tahun 54,43 90%
ISO 2007
Contoh Penggunaan Rumus berdasarkan
Persentase Dosis Dewasa
• Amira 3 th, BB 14 kg, diberi
obat Glyceril guaiacolat • 33 X (200-400) mg
karena batuk. Diketahui
dosis terapi GG untuk
100
dewasa 200-400mg/kali. = 66-132 mg/kali
Berdasarkan tabel buku ISO
(tahun 2007) anak umur 3
tahun (BB 14,7) dapat
diberikan 33% dosis
dewasa. Berapakah dosis
GG perkali pemberian untuk
anak Amira?
Dosis Anak Berdasarkan Ukuran
Fisik Anak Secara Individu
• Penetapan dosis anak menggunakan ukuran
fisik anak dapat dilakukan berdasarkan berat
badan anak dan juga luas permukaan tubuh.
Dosis anak lebih sering dihitung berdasarkan
BB secara individual. Perhitungan dosis anak
berdasarkan berat badan secara individual
merupakan pilihan yang tepat terutama untuk
bayi sampai anak balita.
Contoh
• Dalam Kepustakaan disebutkan dosis lazim
Chlorpheniramin Maleat adalah 0,1
mg/kgBB/kali, maka anak yang berumur 3
tahun dengan BB 15 Kg memerlukan dosis
CTM sebesar 1,5 mg/kali.
• Untuk dosis terapi yang mempunyai rentang
dosis, maka penetapan dosis yang akan
dituliskan dalam resep dapat diambil dari
dosis terkecil atau dosis terbesar atau dalam
rentang dosis tersebut.
LATIHAN PENULISAN RESEP
• Seorang anak Matilda, 3 tahun dengan BB 15 kg
didiagnosis Faringitis akut dan diberi suspensi
(sirup kering) Ampisillin. Tuliskan resep formula
officinalis untuk pasien tersebut!
• Diketahui Dosis Ampicilin untuk anak < 20 kg =
Oral 50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-
8jam, diminum 30 menit sebelum atau 2 jam
setelah makan. Sediaan generik suspensi
tersedia sirup kering 125 mg/ 5ml, (60 ml/botol)
Langkah Pengerjaan
1. Menentukan jadwal dosis obat untuk pasien
meliputi :
a. Dosis sekali atau sehari
b. Frekuensi pemberian
c. Cara Pemberian
d. Waktu pemberian, dan
e. Lama Pemberian
2. Menulis Resep
a. Tulis Identitas dokter
b. Tulis tempat dan tanggal penulisan resep
c. Tulis R/
d. Tulis bentuk sediaan obat diikuti nama obat,
kekuatan obat, berat atau volume obat per
kemasan, jumlah obat yang diberikan (berapa botol)
e. Tulis Signatura meliputi frekuensi pemberian,
jumlah obat yang diminum dalam sekali pemakaian,
dan waktu pemberian.
f. Beri tanda penutup dan paraf/tandatangan
g. Tulis identitas pasien meliputi nama,umur, berat
badan
Penyelesaian
a. Dosis sekali atau sehari
15 kg x 50 mg/kg/hari = 750 mg/hari atau 250
mg/kali atau 10 ml sirup per kali minum
b. Frekuensi pemberian : tiap 8 jam
c. Cara Pemberian : per oral (diminum)
d. Waktu Pemberian : saat perut kosong (30 menit
sebelum atau 2 jam setelah makan)
e. Lama Pemberian : Antibiotik ampisilin untuk
pengobatan faringitis bisa diberikan 3 hari. Volume
yang diperlukan untuk pemberian 3 hari = 3 x 10ml
x 3 hari = 90 ml atau 2 botol Ampisilin (@60 ml)
Dr. X
SIP :….
Alamat Praktek :

Kupang ,…….

R/ Susp. Ampisilin 125 mg/5 ml 60 ml No.II


S.3.d.d. Cth II 2 h.p.c.

Pro : Matilda
Umur : 3 th 15 kg
Tugas Rumah
• Dr. Undana meresepkan obat antituberkulosis
rifampicin, isoniazid, dan vitamin B6 (piridoksin)
untuk Nina (5 thn,14kg) dalam bentuk pulveres.
Vitamin B6 diberikan untuk mencegah efek samping
isoniazid yaitu neuropati. Diketahui dosis Rifampisin
dan Isoniazid untuk anak berturut adalah 10-15
mg/kgBB/hari dan 10 mg/kgBB per hari. Sedangkan
dosis vitamin B6 10 mg. Obat diberikan sehari sekali
setelah makan selama 30 hari. Buatlah resep formula
magistralis dr. Undana untuk anak Nina
S E LAMAT B E LAJAR
DAN SUKSES

Anda mungkin juga menyukai