Anda di halaman 1dari 18

SMF/BAGIAN ILMU RADIOLOGI

RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG REVIEW JUNAL


FAKULTAS KEDOKTERAN Maret 2022
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

DIAGNOSIS DAN TATALAKSAN INTUSUSEPSI

Oleh:
Paula Indah Amalo, S.Ked (2208022010)
Pembimbing:
Dr. Herman P.L. Wungouw, Sp. Rad
Journal
PENDAHULUAN

Intususepsi adalah suatu keadaan


inversi segmen usus ke segmen
usus lainnya.

Intususepsi menjadi penyebab


tersering obstruksi intestinal pada
bayi dan anak-anak.

Dengan tipe intususepsi paling


sering adalah ileokolik (88,46%)
Intususepsis

Segmen proksimal disebut sebagai intussisceptum


Segmen distal disebut sebagai intussuscipiens
EPIDEMIOLOGI

Di Brazil ditemukan kasus Kasus intususepsi di Taiwan


intususepsi pada anak di terjadi pada usia di bawah 5
bawah usia 1 tahun, mulai tahun sebesar 78,9% , kasus
dari 35 tiap 100.000 anak. pada usia di bawah 10 tahun
Sedangkan di Inggris sampai sebesar 83,1% , dan kasus
1200 tiap 100.000 anak. pada usia 20 tahun ke atas
sebesar 15,8%

Pada tahun 2002 – 2012


kasus intususepsi di bawah Di Malaysia ditemukan kasus
usia 18 tahun di wilayah intususepsi pada anak di bawah
Amerika Utara sebesar usia 1 tahun sebesar 74,2%.
44.454 kejadian intususepsi.
* Penyebab
Etiologi
- Pada anak- anak Idiopatik (90%)  dibuktikan dengan tidak
adanya lead point (lesi atau variasi dari usus yang terjebak oleh
peristalsis usus dan ditarik menuju segmen distal usus)

- Pada orang dewasa berhubungan dengan lesi struktural


PATOFISIOLOGI

Intususepsi anak
Mayoritas intususepsi pada anak bersifat idiopatik

Intususepsi Dewasa
Intususepi pada dewasa selalu berhubungan dengan lesi struktural.
lesi struktural  perubahan peristaltic  intususepsi  obstruksi usus.
 mengganggu aliran vaskuler mesenterika  iskemi usus
DIAGNOSIS

Anamnesis :
- Anak gelisah tidak dapat ditenangkan
-TRIAS :Nyeri perut kolik,muntah, Keluar lendir campur
darah “red currant jelly”
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan Fisik :
- Massa abdomen terpalpasi (Sausage
appearance)
- Dance’s sign

Gold Standard : barium enema/colon in loop


DIAGNOSIS
DIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang :
• Barium enema/ colon in loop
Claw sign/ cupping sign
• USG abdomen
Target sign/ doughnut sign
• CT scan
Target sign/ doughnut sign
TATALAKSANA

Reduksi non-operatif  USG/fluoroscopy guided


Enema hidrostatik (kontras larut atau barium) atau enema Pneumatik (enema udara)

Operatif  pada kasus TTV tidak stabil, perforasi, kegagalan reduksi non-operatif, pertimbangan reseksi
lead point
BARIUM ENEMA
USG
CT-SCAN
KESIMPULAN

Intususepsi dapat terjadi pada segala usia, paling sering pada anak – anak. Trias gejala klinis meliputi nyeri perut, muntah,
dan BAB darah jarang ditemukan, tetapi memiliki nilai prediktif diagnosis tinggi. USG dan CT scan sangat berguna untuk
membantu diagnosis. Terapi pilihan kasus intususepsi tanpa penyulit adalah reduksi enema yang juga bisa sebagai alat
diagnosis. Tindakan operasi merupakan pilihan jika intususepsi disertai penyulit atau reduksi enema gagal.
RADIOLOGI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai