Anda di halaman 1dari 90

1.

B
2. E
3. B• nares posterior
• sepasang lubang intern posterior dalam rongga hidung menghubungkannya dengan
nasofaring dan memungkinkan menghirup dan menghembuskan nafas dari udara.
Masing-masing adalah aperture oval yang mengukur sekitar 2,5 cm vertikal dan
sekitar 1,5 cm. Juga disebut choanae.
4. D
5. C
Filariasis limfatik (FL) :Infeksinya disebabkan oleh tiga cacing helmintik –
Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dan ditularkan
oleh nyamuk yang termasuk dalam 4 kelompok vector – Culex,
Anopheles, Aedine dan Mansonia. Cacing – cacing tersebut menghuni
saluran limfatik (getah bening) dan menyebabkan terjadinya
penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase selanjutnya
menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan elephantiasis.
6.
8. C
9. B • Sel APC berasal merubahan perubahan dari sel
Makrofag
10. B
11. B
• CLUE : GATAL-GATAL DAN EKSIM : DERMATITIS ATOPI
12. –
13. A
• CLUE : DISUNTIK INTRAMUSCULAR
14. E
15. C
CLUE : REAKSI TRANSFUSI
HPS TIPE 2 : Ig G dan Ig M yang berperan
16. B
17. C

SAMA DENGAN NO. 15


18. C
19. -
20. B
21.-
22.A
Karena didapat
23.-
24.-
25.B
• Pada pemeriksaan inflamasi terjadi peningkatan CRP,Peningkatan
fungsi fagositosis,LED meningkat
26.-
27. A
Anti HIV= Elisa
28.-
29.-
30. C
Imunoglobulin yg terbentuk pada awal infeksi: IgM
31. Seorang laki-laki berumur 28 tahun baru saja sembuh dari infeksi
gonokokus. Apabila secret mukosa saluran genitalnya diperiksa, isotipe
immunoglobulin spesifik untuk gonokokus apakah yang dapat
ditemukan?
a.IgA
b.IgG
c.IgM
d.IgD
e.IgE
IgA : disebut juga colostrum karena dapat ditemukan pada ASI. Ditemukan
juga pada cairan tubuh lainnya dan organ yang dilapisi selaput seperti hidung
mata paru usus dll.

IgG : dibentuk 2-3 bulan setelah infeksi

IgM : antibodi pertama yang segera dibentuk setelah terinfeksi

IgD : jarang ditemukan. Bertindak menempel pada sel limfosit T dan


membantu menangkap antigen
33. Bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan bisul. Bagian terinfeksi
dengan cepat terjadi kemerahan, panas, bengkak dan sakit.
Mekanisme apa yang terjadi pada bisul?
a.Respon imun spesifik humoral
b.Respon hipersensitivitas tipe 4
c.Respon hipersensitivitas tipe 1
d.Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah kecil
e.Terbentuknya neurotransmiter lokal yang merangsang saraf sensorik
A : respon imun spesifik humoral berupa pelepasan antibodi
B : delayed reaction, menyebabkan autoimunitas
C : reaksi cepat (anafilaktik), contohnya rhinitis alergi dll
D : meningkatnya permeabilitas pembuluh darah berguna untuk
memudahkan mediator inflamasi keluar masuk jaringan saat infeksi
E : neurotransmitter merupakan sinyal untuk menyampaikan pesan
pada persyarafan (sensorik berarti rangsang dari luar)
34. Penyakit rubella yang diderita oleh ibu hamil dapat ditularkan pada
janinnya. Apabila benar bayi yang dilahirkan oleh ibu tersebut terinfeksi
ketika dalam rahim, maka pada pemeriksaan serologi pada saat bayi
baru lahir akan ditemukan hasil positif pada tipe immuniglobulin (anti
rubella) apa?
a.Ig A
b.Ig D
c.Ig M
d.Ig E
e.Ig G
Tidak jelas berapa usia bayi dalam rahim saat terinfeksi, sehingga tidak
bisa ditentukan dari usia apakah tipe M atau G. Tetapi satu-satunya
immunoglobulin yang berukuran kecil sehingga dapat masuk dalam
sawar uri/plasenta adalah IgG.
38. Maturasi sel-sel yang terlihat dalam dari sistem imun
dipengaruhi beberapa organ sel. Sel imun apakah pada unggas yang
maturisasinya dipengaruhi oleh bursa fabricus?
a.Sel limfosit B
b.Sel limfosit T
c.Sel natural killer
d.Sel monosit
e.Sel granulosit
Organ limfoid primer pada unggas :
1. Timus
2. Bursa Fabricus : berfungsi sebagai tempat pematangan dan
diferensiasi sel dari sistem pembentuk antibodi  sel limfosit B
39. Seorang penyuluh kesehatan mengatakan bahwa imunisasi aktif
dengan cara vaksinasi lebih baik daripada imunisasi pasif. Apakah
penjelasan yang paling mungkin dari pernyataan tersebut?
a.Dapat diberikan setiap saat
b.Kekebalan terbentuk bertahan lebih lama
c.Antigen yang diberikan dapat langsung terlindungi
d.Antibodi dapat terbentuk dalam waktu yang sangat singkat
e.Tubuh tidak perlu menunggu respon imun sekunder
1. Imunisasi aktif : tubuh membentuk sendiri zat antibodi
a. Alami : sembuh dari penyakit
b. Buatan : pemberian vaksin berupa antigen asing (dapat berupa
bagian tubuh mikroorganisme, mikroorganisme yang
dilemahkan, ataupun racun dengan kadar sedikit), sehingga
merangsang tubuh untuk membentuk zat antibodi
2. Imunisasi pasif : mendapat zat kebal atau antibodi
a. Alami : mendapat zat kebal dari ibu saat dalam kandungan
b. Buatan : pemberian serum antibodi
41. C
Selama periode ini, virus terus berkembang biak secara aktif dan
menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh. Padahal
sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk melawan bakteri, virus,
dan penyebab infeksi lainnya.
42.
43. A
44. B
46. B
47. E
• CLUE : BERUSIA 3 BULAN
A. CAMPAK : USIA 9 BULAN
B. POLIO : USIA 0,2,4,6 BULAN
C. MMR : 15 BULAN / USIA ANAK MASUK SEKOLAH
D. DPT : 2,4,6 BULAN
E. BCG : 0,1,2,3 BULAN
48.-
51.E
Bukan efek samping DPT, tapi karena demam
52.C
Tes mantoux-> Negatif -> Baru dikasih BCG
53. E
Syok anafilaktik
54.D
Epinefrin 1:10.000 cc/0,1 mg intravena
Kalo adrenalin iv -> alergi biasa
55.D
Kortikosteroid iv
56 E
• Seorang bayi lahir dari ibu HIV/AIDS ibu pasien juga mempunyai
riwayat atopi. Dokter tidak menganjurkan pemberian ASI kerena viral
load yang naik. Apa pilihan susu formula yang tidak tepat untuk
pasien tersebut?
A. Susu sapi tehidrosilat sempurna
B. Susu sapi terhidrosilat sebagian
C. Susu asam amino
D. Susu kambing
E. Susu soya
57. B
• Yang termasuk HIV wasting sindrom adalah…
B. Penurunan berat badan lebih dari 10%
59. B
Bila kemudian timbul sesak nafas dengan demam >39°C pada pasien
tersebut, didapatkan kelainan berupa infiltrasi paru. Kemungkinan
diagnosanya adalah…
B. TB paru
• Infiltrasi  lesi pada paru yang disebabkan infeksi karena bakteri TB
60. D
• Tb dan CD4 < 200. Terapi?
D. OAT kemudian ART

• http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html
62.
• Harus liat soal sebelumnya
63. E
Faktor-faktor risiko yang menimbulkan erupsi obat adalah (Patterson,
2009):
1. Jenis kelamin dan usia
2. Faktor genetik
3. Pajanan obat sebelumnya
4. Riwayat penyakit yang dimiliki
5. Bentuk obat
6. Cara masuk obat
64. C
Penegakkan diagnosis harus dimulai dari pendeskripsian yang akurat
dari jenis lesi dan distribusinya serta tanda ataupun gejala lain yang
menyertainya. Data mengenai semua jenis obat yang pernah dimakan
pasien, dosisnya, data kronologis mengenai cara pemberian obat serta
jangka waktu antara pemakaian obat dengan onset timbulnya erupsi
harus ikut dikumpulkan. Tetapi ada kalanya hal ini sulit untuk dievaluasi
terutama pada penderita yang mengkonsumsi obat yang mempunyai
waktu paruh yang lama atau mengalami erupsi obat alergi yang bersifat
persisten (Nayak & Acharjta, 2008).
65. B
• Pemeriksaan ini mencakup perhitungan darah lengkap (atypical
lymphocytosis, neutrophilia, eosinophilia, dan lain-lain) serta fungsi kerja
hati dan ginjal. Peningkatan jumlah eosinofil dapat menunjukkan erupsi obat
alergi dimana bila perhitungan eosinofil lebih dari 1000 sel/mm3
menunjukkan erupsi obat alergi yang serius
• Pemeriksaan uji tempel dan uji provokasi Uji tempel (patch test) memberikan
hasil yang masih belum dapat dipercaya. Uji provokasi (exposure test)
dengan melakukan Universitas Sumatera Utara pemaparan kembali obat
yang dicurigai adalah yang paling membantu untuk saat ini, tetapi risiko dari
timbulnya reaksi yang lebih berat membuat cara ini harus dilakukan dengan
cara hati-hati dan harus sesuai dengan etika maupun alasan mediko legalnya.
67. E
• Lingkungan
• Bakteri atau virus yang mirip antigen atau berubah menjadi neoantigen.
• Sinar UV akan meningkatkan apoptosis, pembentukan anti DNA kemudian
terjadi reaksi epidermal lalu terjadi kompleks imun yang akan berdifusi keluar
endotel setelah itu terjadi inflamasi.
68. D
Kulit Ruam kupu-kupu (butterfly
rush), lupus discoid, eritema
periungual, fotosensitivitas,
alopesia, ulserasi mukosa
69. D
• Obat-obatan yang dapat memicu lupus-akibat-obat.
Jenis lupus ini biasanya akan hilang saat konsumsi
obat yang menjadi penyebabnya dihentikan.
71 C
• HIV cuy tiati..
72 B
73 D
74 D
75 C
76 A
77 C
79 C
81.-
82.-
83. B/c
Ragu..
84.-
85. B
Untuk kesehatan
86.E
Istidraj
87. D
88.A
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain
89.-
90.-
92. A
• Protease inhibitor?
94. B
• Seorang perempuan dating dengan keluhan sering emosional. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan perut besar, pipi bulat, osteoporosis dan
kulit menipis. Didiagnosis akibat penggunaan obat jangka panjang.
Obat tersebut adalah…
B. Dexametasone

Slide dr. RIka


95. B
96. E
• Seorang laki-laki datang kedokter dengan keluhan mengantuk, mulut
kering dan susah kencing. 2 hari sebelumnya pasien diberi obat untuk
menghilangkan gatal pada kulit karena alergi. Obat yang memberikan
efek samping tersebut adalah...
E. Klorfeniramin

Yang menyebabkan efek sedasi, mulut kering dan susah kencing (retensi
urin) adalah AH 1 generasi 1. kalau cek di buku farmakologi ui salah
satu contohnya adalah Klorfeniramin, coba di cek lagi yaa 
97. C
• Wanita 40 tahun diberi obat dexametason. Saat obatnya sudah habis,
dia membeli obat tersebut di warung tanpa berkonsultasi dengan
dokter. Jika wanita itu mengonsumsi obat itu dalam jangka waktu
panjang, apakah efeknya?
• Dexametason, salah satu obat kortikosteroid, salah satu efeknya
mempengaruhi pementukan lemak, tp pada bagian tertentu saja,
salah satunya pada wajah yang menyebabkan moon face.
98. E
• Seorang laki laki 25 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan
nyeri pegal dan kebas pada daerah tungkai. Satu bulan terakhir pasien
mendapat terapi antiretrovirus untuk mengatasi infeksi HIV. Apakah
obat yang dapat memberikan efek samping pada kasus tersebut?

Ada di slide ART, lamivudin menyebabkan asidosis laktat, ini penyebab


pegal, krn peningkatan asam laktat. coba cek lagi yaa
99. C
• Ibu HIV (+) ingin melahirkan bayi dengan HIV (-), terapi?
100. B
• Seiktar 50% pasien HIV/AIDS di Indonesia juga
terinfeksi tuberculosis (TB). Apakah obat TB yang
berpotensi menimbulkan interaksi dengan obat
antiretrovirus?
B. rifampisin

Anda mungkin juga menyukai