Rumah Sehat
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta
memenuhi syarat kesehatan. Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran
yang memadai, antara lain :
a. Kamar tidur
b. Ruang makan / keluarga
c. Dapur
d. Kamar mandi
e. Jamban / wc
f. Tempat cuci pakaian
Syarat rumah sehat :
a. Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
b. Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
c. Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
d. Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
e. Suhu antara 18o - 30o c.
f. Memiliki ventilasi.
Udara
Udara ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan sinar
kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk pernapasan,
CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon untuk senyawa bio
molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak mengundang polutan yaitu zat-zat
yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk hidup.
Pencemaran udara menurut tempat.
1. Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
2. Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan berasal dari
aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya seperti asap dapur,
asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok, bahan / material
bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih berbahaya karena adanya
pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat kaitannya dengan pertumbuhan
bakteri mycrobacterium, tubercolosis, streptococcus, pneunomia, dan sebagainya.
Radiasi
Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan, oleh karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang
diterima seminimal mungkin.
a. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
radiasi medan listrik
radiasi cahaya tampak
radiasi gelombang mikro
radiasi gas rodon dan thoron
b. Dampak Radiasi
Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok,
kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi, sistem
syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa takut.
c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
1. Radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau
menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
2. Radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya
diselingi istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
3. Radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20
cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
4. Radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang
mengandung tabir surya.
5. Radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
6. Radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ
reproduksi seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
7. Radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat
kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
Vektor
Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/
binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai jenis
penyakit.
Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a. Nyamuk : - aedes aegypty > demam berdarah
- culex quinques > filaria
b. Lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c. Kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
d. Tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).
B. JENIS PESTISIDA
Ditinjau dari penggunaannya pestisida dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :
1. Pestisida Rumah Tanggga atau Pestisida Kesehatan Masyarakat, adalah pestisida yang digunakan
unutk keperluan pencegahan dan pemberantasan terhadap vektor penular penyakit (nyamuk,
lalat, kecoa dan tikus) di lingkungan rumah tangga. Pestisida ini biasa didapatkan ditoko, kios
dan supermarket. Pestisida ini dapat diguanakan dengan menyemprotkan secara langsung dari
wadahnya, tanpa dilakukan peracikan terlebih dahulu. Biasanya, pestisida tersebut siap
disemprotkan ke hama sasaran secara langsung.
2. Pestisida Pertanian, adalah pestisida yang digunakan untuk keperluan pencegahan dan
pemberantasan terhadap hama atau binatang pengganggu di pertanian. Biasanya, pestisida yang
digunakan harus dilakukan peracikan atau pengoplosan terlebih dahulu, dengan mencampurkan
pestisida tersebut baik yang berbentuk cairan, bubuk butiran, maupun pekatan dengan air atau
minyak.
6. Menggunakan Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunayi fasilitas pembangunan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan ari untuk membersihkannya.
Jenis-Jenis Jamban ada dua yaitu :
1. Jamban Cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan
meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tanki septik/leher angsa
Adala jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tanki septik kedap air
yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapannya.
Alasan menggunakan jamban :
3. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau
4. Tidak mencemari sumber air yang berada didaerah sekitarnya
5. Mencegah datangnya lalat atay serangga yang menjadi penular penyakit, seperti penyakit
Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan
keracunan.
Syarat jamban sehat :
6. tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
7. Tidak berbau
8. Kotoran tidak dijamah oleh serangga dan tikus.
9. Tidak mencemari tanah disekitarnya
10. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
11. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
12. Penerangan dan ventilasi cukup
13. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
14. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih