Anda di halaman 1dari 39

Krida dan SKK

KRIDA-KRIDA DALAM SAKA BAKTI HUSADA


a.Krida bina lingkungan sehat

1. SKK Penyehatan Perumahan


2. SKK Penyehatan Makanan & Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air

b. Krida bina keluarga sehat

1. SKK Kesehatan Ibu


2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi & Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa
c.Krida Bina Gizi

1. SKK Perencanaan Menu


2. SKK Dapur Umum Makanan / Darurat
3. SKK UPGK dalam Posyandu
4. SKK Penyuluhan Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi
d.Krida bina penanggulangan penyakit

1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria


2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Immunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. HIV/ AIDS
e.Krida Bina Obat

1. SKK Pemahaman Obat


2. SKK Taman Obat Keluarga (TOGA)
3. SKK Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat adiktif
4. SKK Bahan berbahaya bagi kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
f. Krida Bina perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

1. SKK Bina PHBS di Rumah


2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
1. Krida Bina lingkungan sehat

SKK Penyehatan Perumahan


Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk berteduh
apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah juga dapat
menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan pencemaran udara
apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah terhindar dari penyakit-penyakit
tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi,
kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana
dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan
sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya
penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah,
malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk
paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.
Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka
diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan dan
rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang aman dan
nyaman.
Istilah-istilah dalam lingkungan :
1. Rumah adalah bangunan sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga.
2. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
3. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah, di
lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
4. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
5. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
6. Vektor adalah binatang perantara penular penyakit tertentu seperti nyamuk, lalat,
kecoa, tikus, pinjal, kutu, dan sebagainya.
7. Tempat perindukan atau sarang adalah tempet-tempat yang disukai atau cocok untuk
berkembang biak vektor penyakit.
8. Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dan partikel
yang tidak dapat dilihat, dirasa, dan tidak berbau kecuali cahaya, yang dibedakan atas
sifatnya yaitu radiasi pengion (dapat mengionisasi atom dan memutuskan
keseimbangan atom-atom dalam molekul sel tubuh) dan radiasi tak pengion (tidak
dapat mengionisasi dan memutuskan keseimbangan atom-atom sel tubuh).
9. Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam antara lain sinar kosmik dari luar
angkasa, sinar matahari (sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar merah), radiasi dari
kerak bumi seperti daerah tambang timah, batu bara, emas, tembaga, dan lain-lain.
10. Radiasi buatan adalah radiasi yang terbuat dari hasil elektrologi yang direkayasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia seperti sinar X untuk foto rontgen, radiasi untuk terapi
diagnosa penyakit di rumah sakit, radiasi medan magnet, medan listrik dan kerapatan
daya dari telepon seluler, televisi, radar, pemancar, alat pemanas mikrowave dan
komputer.
11. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, atau komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
12. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan atau upaya
penaggulangan pencemaran udara serta pemulihan kualitas udara.
13. Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya.
14. Gerakan peduli udara bersih adalah gerakan masyarakat untuk mewujudkan kepedulian
masyarakat terhadap udara bersih.

Rumah Sehat
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta
memenuhi syarat kesehatan. Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran
yang memadai, antara lain :
a. Kamar tidur
b. Ruang makan / keluarga
c. Dapur
d. Kamar mandi
e. Jamban / wc
f. Tempat cuci pakaian
Syarat rumah sehat :
a. Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
b. Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
c. Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
d. Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
e. Suhu antara 18o - 30o c.
f. Memiliki ventilasi.

Kesehatan Lingkungan Perumahan


Lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
a. Lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
b. Udara jauh dari pencemaran.
c. Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
d. Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
e. Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
f. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air
tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
g. Penghijauan.

Rumah yang Tidak Sehat dan Akibatnya


Rumah dengan kondisi berikut :
a. Kotor
b. Ruangan pengap, lembab
c. Asap dapur tidak keluar dari rumah
d. Sampah menumpuk
e. Kamar mandi dan tempat air tidak bersih
f. Lantai kamar mandi berlumut
g. Penggunaan alat elektronik yang tidak tepat

Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat


Yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
a. Membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
b. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
c. Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
d. Membuang sampah pada tempatnya.
e. Mendapat penerangan yang cukup.
f. Dinding diusahakan terang.
g. Menata rapi barang di rumah.
h. Melakukan penghijauan pada halaman.
i. Menguras bak mandi.
j. Mengubur barang bekas.

Manfaat Rumah Sehat


Adapun manfaat rumah sehat adalah
a. Untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
b. Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
c. Mencegah penyebaran penyakit menular.
d. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
e. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.

Udara
Udara ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan sinar
kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk pernapasan,
CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon untuk senyawa bio
molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak mengundang polutan yaitu zat-zat
yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk hidup.
Pencemaran udara menurut tempat.
1. Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
2. Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan berasal dari
aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya seperti asap dapur,
asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok, bahan / material
bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih berbahaya karena adanya
pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat kaitannya dengan pertumbuhan
bakteri mycrobacterium, tubercolosis, streptococcus, pneunomia, dan sebagainya.
Radiasi
Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan, oleh karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang
diterima seminimal mungkin.
a. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
 radiasi medan listrik
 radiasi cahaya tampak
 radiasi gelombang mikro
 radiasi gas rodon dan thoron
b. Dampak Radiasi
Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok,
kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi, sistem
syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa takut.
c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
1. Radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
 Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau
menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
 Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
 Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
2. Radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
 Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya
diselingi istirahat setap 1 jam.
 Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
3. Radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
 Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20
cm.
 Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
4. Radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
 Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
 Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang
mengandung tabir surya.
5. Radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
 Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
 Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
6. Radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
 Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
 Jangan digunakan saat sinyal rendah.
 Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
 Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ
reproduksi seperti saku samping dan saku depan.
 Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
7. Radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
 Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat
kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
 Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.

Vektor
Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/
binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai jenis
penyakit.
Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a. Nyamuk : - aedes aegypty > demam berdarah
- culex quinques > filaria
b. Lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c. Kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
d. Tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).

SKK Penyehatan Makanan dan Minuman


A. Bahaya Dan Tanda-Tanda Keracunan Makanan
1. Bahaya keracunan makanan adalah :
a. Sumber, dapat menularkan kepada orang lain dengan berperan sebagai cairan
(pembawa kuman), dimana yang bersangkutan tidak sakit tetapi dapat
menyebarkan penyakit kepada orang lain.
b. Kehilangan produktifitas karena tubuh menjadi lemah, kesadaran menurun, dan
gangguan kesehatan lainnya sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan
menyebabkan kehilangan pendapatan atau penerimaan keluarga.
c. Pemborosan ekonomi karena akibat dari keracunan yang bersangkutan harus
mengeluarkan biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2. Tanda-tanda umum keracunan
a. Keracunan infeksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, mual,
sakit perut, dan diare.
b. Keracunan karena toksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala,
mual, sakit perut, disertai dengan lemah badan. Diare kadang tercampur dengan
darah.
c. Keracunan kimia akibat pestisida atau logam berat, ditandai dengan badan
lemah, kesadaran menurun, tubuh dingin, mual muntah, kadang mulut berbusa,
biasanya menimbulkan kematian.
d. Keracunan karena racun alam ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit
perut, kejang, sakit otot, dan kadang diare.
3. Tindakan darurat yang harus dilakukan adalah :
a. pemberian cairan basa
b. pemberian zat penawar
c. pemberian cairan asam
d. segera dibawa ke dokter / puskesmas / RS
e. mengamankan sisa makanan untuk diperiksa di laboratorium
f. melaporkan kejadian keracunan kepada sarana pelayanan kesehatan.
B. Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan kebersihan unutuk
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat
menimbulkan penyakit / gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Adapun 4
(Empat) aspek hygiene sanitasi makanan, yaitu sebagai berikut :
a. Kontaminasi : masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki
(bakteri, jamur, virus, rambut, debu, tamah, pupuk, perstisida, dan radioaktif)
b. Keracunan : timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya
akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Keracunan dapat terjadi karena : -
bakteriotogis - kimia - pembusukan – pemalsuan
c. Cara pengolahan, yaitu agar menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, dan
bermanfaat bagi tubuh maka diperlukan pengolahan yang baik dan benar.
Makanan perlu diolah dan disimpan secara baik menurut jenis dan macamnya. Hygiene
Perorangan Hygiene perorangan adalah upaya kesehatan yang dilakukan oleh setiap
orang untuk memperoleh kesehatan jasmani, sosial, dan mental yang optimal. Hygiene
perorangan merupakan kunci keberhasilan dalam mengolah makanan yang aman dan
sehat. Prinsip hygiene perorangan, dalam penerapannya sebagai berikut : mengetahui
sumber pencemaran dari tubuh yaitu : - sumber cemaran utama : hidung, mulut, telinga,
isi perut, dan kulit. - Sumber cemaran lain : luka terbuka, bisul / nanah, dan rambut. -
Sumber cemaran karena perilaku : tangan yang kotor, rambut, lubang hidung, telinga
atau sela-sela gigi, batuk, bersin, atau percikan ludah akibat meludah sembarangan,
menyisir rambut dan cincin yang dipakai (kecuali cincin kawin yang polos). - Sumber
cemaran karena ketidaktahuan : pemakaian bahan palsu, bahan rusak, pewarna bukan
untuk makanan serta pemakaian borax untuk pembuatan bakso.
1. Titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan
a. Pemilihan bahan - Bahan dipilih yang bersih, segar, dan bebas bahan berbahaya
dan beracun seperti pestisida, kotoran manusia, logam berat, dan sebagainya. -
Segera diolah apabila tidak ada fasilitas penyimpanan dingin. - Semua bahan
harus yang masih baik dan utuh.
b. Penyimanan bahan - Suhu penyimpanan sesuai dengan keperluannya. - Waktu
penyimpanan sesingkat mungkin untuk mencegah kerusakan dan penurunan
mutu. - Hindari suhu danger zone yaitu antara 10o c - 60o c. - Sirkulasi
penyimpanan sisten fifo (first in first out).
c. Pengolahan - Cuci bahan dengan air bersih sehangga mengurangi pencemaran -
Masak dengan suhu 100o c, sehingga kuman patogen mati - Lindungi penjamah
makanan agar tidak mencemari makanan - Waktu masak harus dekat dengan
waktu makan dan tidak lebih dari 4 jam jaraknya
d. Penyimpanan makanan - Usahakan makanan masak tidak disimpan lebih dari 6
jam - Jika harus disimpan suhunya < 10o c atau > 60o c - Lindungi makanan dari
pencemaran kembali dan pencemaran silang
e. Penyajian - Segerakan sajikan makanan dalam keadaan panas pada suhu >60o
c atau dengan keadaan dingin < 10oc - Tidak boleh disimpan lebih dari 8 jam -
Tidak mencampur makanan baru dengan makanan sisa penyajian - Lakukan uji
organoleptik (merasakan) uji coba biologi sebelum disajikan
f. Pengangkutan - Lindungi dari cemaran kimia, serangga, atau percikan ludah
sewaktu menata dan membawa makanan. - Gunakan kendaraan pengangkut
makanan khusus. - Peralatan wadah makanan tidak melarutkan zat beracun ke
dalam makanan.

SKK Pengamanan Pestisida


A. DEFINISI PESTISIDA.
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lainserta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk :
1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian
tanaman atau hasil-hasil pertanian;
2. Memberantas rerumputan;
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan;
4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk
pupuk;
5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak;
6. Memberantas atau mencegah hama-hama air;
7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga,
bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan;
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanama, tanah atau air.

B. JENIS PESTISIDA
Ditinjau dari penggunaannya pestisida dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :
1. Pestisida Rumah Tanggga atau Pestisida Kesehatan Masyarakat, adalah pestisida yang digunakan
unutk keperluan pencegahan dan pemberantasan terhadap vektor penular penyakit (nyamuk,
lalat, kecoa dan tikus) di lingkungan rumah tangga. Pestisida ini biasa didapatkan ditoko, kios
dan supermarket. Pestisida ini dapat diguanakan dengan menyemprotkan secara langsung dari
wadahnya, tanpa dilakukan peracikan terlebih dahulu. Biasanya, pestisida tersebut siap
disemprotkan ke hama sasaran secara langsung.
2. Pestisida Pertanian, adalah pestisida yang digunakan untuk keperluan pencegahan dan
pemberantasan terhadap hama atau binatang pengganggu di pertanian. Biasanya, pestisida yang
digunakan harus dilakukan peracikan atau pengoplosan terlebih dahulu, dengan mencampurkan
pestisida tersebut baik yang berbentuk cairan, bubuk butiran, maupun pekatan dengan air atau
minyak.

Manfaat dan Bahaya Pestisida


Pestisida adalah bahan beracun, disamping dapat bermanfaat bagi manusia untuk
membunuh hama, misalnya untuk membunuh nyamuk, lalat, kutu, pinjal, tikus, kecoa (lipas),
rumput-rumputan, hama bunga anggrek dan sebagainya. Tetapi juga dapat berbahaya bagi manusia
bila penggunaannya kurang hati-hati. Bila pestisida mengenai tubuh manusia, umpamanya tangan,
badan atau kepaladan bila secara sengaja tidak sengaja tertelan olehnya, maka manusia tersebuut
akan menderita keracunan, bahkan tidak jarang sampai terjadi kematian.

Cara Menggunakan Pestisida


Pestisida digunakan dengan cara menyemprot, menabur, menyiram, melarutkan, mengoles
maupun membakar sesuai dengan bentuk pestisida dan sasaran penggunaannya. Ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan atau mengaplikasikan pestisida, yaitu :
1. Sebelum menggunakan pestisida, sebaiknya membaca keterangan yang terdapat pada label atau
kemasannya secara teliti.
2. Dalam melakukan pencampuran atau pengoplosan pestisida harus mengikuti petunjuk cara
penggunaannya yang tertera pada label.
3. Pada waktu melakukan pencampuran sebaiknya ditempat yang mempunyai sirkulasi udara yang
lancar, terbuka dan tidak ditempat yang sempit.
4. Bekerja dengan pestisida harus menggunakan alat pelindung/proteksi diri seperti : pelindung
kepala, pelindung mata, masker hidung, sarung tangan, pakaian pelindung/apron dan pelindung
kaki/sepatu yang sesuai dengan jenis pestisida, jenis hama dan sasarannya.
5. Setiap terjadi tumpahan atau cecoran pestisida, harus segera dibersihkan. Bila terjadi
kontaminasi pada manusia, harus segera dilakukan pencucian baik pada mata, kulit.
6. Pada waktu melakukan penyemprotan, paling lama.

Cara-Cara Menghindari Bahaya Pestisida


Pestisida sangat berbahaya bagi manusia. Untuk menjaga atau menghindari jangan sampai
pestisida dapat menimbulkan bahaya, maka di dalam penggunaan pestisida harus mengikuti
beberapa petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
1. Gunakan pestisida bilamana perlu saja.
2. Bila terpaksa harus menggunakan pestisida harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang tercantum
pada label (yang tertera pada wadah pestisida).
3. Gunakan pakaian pelindung pestisida bila menggunakan pestisida.
4. Jangan menyemprotkan pestisida dekat dengan makanan/bahan makanan.
5. Setelah menggunakan pestisida anggota badan yang terkena percikan pestisida segera dicuci
dengan menggunakan sabun hingga bersih.
6. simpanlah pestisida berikut peralatannya dengan segera ditempat yang aman.

Cara Penyimpanan Pestisida


Pestisida harus disimpan pada tempat yang tidak memungkinkan menimbulkan bahaya pada
manusia dan hewanpeliharaan. Oleh karena itu di dalam penyimpanan pestisida serta peralatannya
harus diperhatikan beberapa hal :
1. Simpanlah pestisida dan alat semprot pada tempat khusus penyimpanan pestisida dan dapat
dikunci dan tidak mudah dijangkau anak-anak.
2. Jangan disimpan dekat makanan/bahan makanan, misalnya di dapur, di llemari makanan,
dilemari bahan makanan.
3. Bila perlu dibuat kotak untuk penyimpanan pestisida dan alat semprot serta beri tanda “AWAS
BERACUN”.
4. Jangan disimpan dalam kotak-kotak obat-obatan.
Disamping mengetahui seperti yang diuraikan pada tingkat ini juga memperhatikan
beberapa hal yaitu :
1. Bahaya pestisida terhadap lingkungan.
Pestisida selain dapat berbahaya langsung terhadap manusia juga dapat membahayakan
lingkungan hidup, yaitu yang dikenal dengan bahaya pencemaran pestisida. Bahaya terhadap
lingkungan ini dapat mencemari sumber air minum (misalnya : sumur, tempat minum dan
sebagainya), mencemari sungai, mencemari udara terutama udara dalam ruangan, mencemari
bahan-bahan makanan, misalnya sayu-sayuran, buah-buahan dan lain-lain, mencemari
tanah/lantai bila terjadi tumpahan pestisida atau membuang bekas pestisida secara
sembarangan.
2. Cara-cara menghindari pencemaran pestisida.
a. Dilarang menggunakan wadah/tempat pestisida untuk keperluan lain, misalnya untuk
tempat minyak goreng dan sebagainya.
b. Harus dihancurkan bekas wadah pestisida dan ditanam.
c. Jangan menyemprotkan didalam ruangan yang ada penghuninya.
d. Bersihkan tumpahan pestisida pada lantai dengan cara mengeruk dengan pasir, selanjutnya
pasir tersebut dikumpulkan dan ditanam di dalam tanah.
e. Bila mencuci alat-alat bekas pestisida, hati-hati jangan sampai mencemari sumur maupun
sumber air minum lainnya.
f. Bersihkan badan atau anggota badan bila terkena percikan pestisida.
g. Cepat-cepat dibuang (ditanam) bila menemui pestisida yang bocor.
Pada golongan penggalang ini selain memahami seperti pada tingkat madya, juga harus
biasa menyampaikan penjelasan tentang pestisida dan bahayanya terhadap orang lain dan adik-adik
pramuka tingkat bawahannya.
Penjelasan-penjelasan ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Bahwa pestisida adalah racun yang dapat mematikan manusia
2. Penggunaan pestisida harus selalu hati-hati
3. Dapat menjelaskan cara-cara menyimpan pestisida yang aman
4. Dapat menjelaskan cara bagaimana menghindari terjadinya pencemaran pestisida
5. Pestisida digunakan seperlunya.

Cara Masuknya Pestisida


Keracunan pada manusia disebabkan karena masuknya pestisida pada tubuh manusia
melalui 3 (tiga) cara :
1. Melalui Mulut. Umumnya kejadian ini karena kecelakaan (bunuh diri) maupun karena
ketidaktahuan manusia atas bahaya pestisida, misalnya lupa untuk membersihkan tangan
sebelum makan sesuatu dan sebagainya.
2. Melalui Pernafasan. Pestisida yang masuk melalui pernafasan, biasanya dalam bentuk uap
pestisida maupun bentuk titik-titik (partikel), cairan pestisida yang oleh permukaaan paru-paru
selanjutnya diserap dan diedarkan keseluruh tubuh.
3. Melalui Kulit. Bila permukaan kulit kena pestisida, maka akan segera diserap keseluruh tubuh
melalui pembuluh/rambut-rambut darah dan lebih-lebih jika ada luka pada kulit, misalnya
korengan, luka-luka kecil dan sebagainya, maka akan lebih cepat diserap ke seluruh tubuh.

Gejala-Gejala dan Tanda-Tanda Keracunan Pestisida


Gejala-gejala keracunan pestisida pada manusia tergantung dari golongan pestisida apakah
pestisidayang masuk dalam tubuh, serta pada tingkat keracunan yang bagaimana yang dialaminya.
Pada umumnya pestisida dibagi menjadi dua bagian besar yaitu pestisida golongan organik
dan golongan anorganik. Jenis pestisida yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah
golongan organik sintetik yang terdiri dari :
1. Golongan Organophosphate.
Sifat-sifat pestisida golongan ini mudah terurai dialam (tidak persisten) dan tidak disimpan
secara kumulatif dalam jaringan lemak (di dalam tubuh manusia), sehingga karena sifatnya ini
orang sering menggunakan pestisida ini. Pestisida golongan ini di dalam tubuh manusia dapat
menurunkan kadar kholinesterase darah. Orang yang terpapar pestisida ini akan mengalami
gangguan syarafnya. Pestisida yang termasuk golongan ini adalah : Malathion, Diazinon, Abate,
Fenethrothion dan sebagainya.
2. Golongan Organokarbamat.
Sifat-sifat pestisida ini baik pada lingkungan maupun reaksinya di dalam tubuh manusia pada
umunya adalah sama, tetapi pengaruh terhadap penurunan kadar kholinesterase darahnya
adalah lebih ringan dibandingkan pengaruhnya oleh Organophosphat.

Gejala-Gejala dan Tanda-Tanda Keracunan Pestisida


Golongan organophosphat dan Organo chorine.
NO Gejala-gejala Golongan Pestisida Organo Posphat dan Karbamat Organo Chlorine
1. Sakit kepala
2. Mual (Mau Muntah)
3. Pusing
4. Lemas Otot
5. Gelisah
6. Pikiran Kacau
7. Kelumpuhan Sementara
8. Panglihatan Kabur
9. Nyeri lokal
10. Berkeringat
11. Banyak keluar ludah
12. Wajah pucat
13. Kejanng-kejang
14. Muntah-muntah
15. Pucat kebiruan pada bibir
16. Demam
17. Sesak nafas

C. PERTOLONGAN PERTAMA BAGI KORBAN KERACUNAN PESTISIDA


Penderita keracunan pestisida harus mendapat pertolongan sesegera mungkin sebelum
dilakukan pengobatan, sebab kemungkinan besar akan terjadi kematian bila tidak segera diberikan
pertolongan. Untuk itu pertolongan pertama perlu dilakukan, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut
:
1. Pindahkan penderita di tempat udara yang bersih dan jauh dari pestisida.
2. Bila pestisida kontak dengan badannya, maka lepaskan baju yang terkena pestisida
selanjutnya penderita dimandikan dan dikeramasi dengan sabun dan air, jika ada
kontaminasi kulit dan rambut.
3. Bila pestisida mengenai mata, maka mata harus dicuci melalui air yang mengalir lebih
kurang selama 10 menit dan hati-hati jangan sampai terkena pada mata lainnya.
4. Bila pestisida tertelan, maka bersikan mulut dan hidung serta usahakan agar penderita
memuntahkan isi lambungnya. Hal ini bisa dilakukan dengan meminumkan/memberi air
hangat yang dicampur dengan garam dapur.
5. Letakkan posisi kepala lebih rendah dari lambung masuk ke saluran pernafasan.
6. Bila dalam perjalanan menuju rumah sakit pernapasan penderita Berhenti, maka lakukan
napas buatan.
7. Bila jantung/nadi berhenti berdenyut, lakukan pijat jantung dengan menekan dada kiri
berulang-ulang.
8. Bila terjadi kejang-kejang berikan sendok antara lidah dan langit-langit mulut agar lidah
tidak tergigit/menyumbat tenggorokan.

Pengobatan Keracunan Pestisida


Pengobatan keracunan pestisida hanya bila dilakukan oleh seorang dokter atau petugas
kesehatan yang sudah dipercaya dapat memberikan pengobatan keracunan pestisida, setelah
dilakukan pertolongan pertama pada penderita, maka sesegera mungkin penderita tersebut dibawa
kerumah sakit/Puskesmas/dokter terdkat untuk diberikan pertolongan lebih lanjut.

Penyuluhan Pada Masyarakat


Setiap pramuka golongan Penegak harus dapat memberikan penyuluhan tentang bahaya dan
manfaat pestisida kepada masyarakat seperti yang diuraikan terdahulu. Penyuluhan ini bisa
dilakukan dengan jalan ceramah, diskusi kelompok (kecil) mengenai organisasi-organisasi sosial yang
ada, bisa dilakukan secara perseorangan ataupun dilakukan melalui perorganisasian masyarakat.
Untuk Pramuka golongan Penegak/Pendega, selain mengetahui dan melaksanakan, maka perlu
memahami juga beberapa hal, antara lain :
1. Mengetahui pelaksanaan dan penyuluhan pada masyarakat tentang pemusnahan wadah
pestisida serta sisa-sisa pestisida secara aman.
2. Seperti telah diuraikan pada golongan Penggalang bahwa semua wadah bekas pestisida tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan bagi keperluan lain, misalnya : untuk tempat minyak goreng,
tempat minum ataupun untuk tempat-tempat lainnya.
3. Oleh karena itu setiap wadah pestisida harus dimusnahkan dan yang penting harus diperhatikan
bahwa, selama pemusnahan agar dilakukan secara aman, dalam arti tidak menimbulkan bahaya
terhadap manusia maupun lingkungan.
4. Pemusnahan itu bisa dilakukan dengan cara dibakar dengan suhu tinggi (melalui incubator)
maupun ditanam setelah dihancurkan terlebih dahulu. Jangan dibuang di sungai atau ditanam
begitu saja.
5. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menimbulkan pencemaran (polusi)
udara juga memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu pemusnahan yang sering dilakukan,
yaitu dengan cara ditanam (dikubur), selain biayanya murah juga praktis dilakukan.
6. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menimbulkan pencemaran pada air
tanah, oleh karena itu selama melakukan penguburan wadah pestisida atau sisa-sisa bekas
pestisida harus diperhatikan beberapa hal, antara lain :
a. Tempat penguburan hendaknya diperhatikan, tinggi air tanah sewaktu musim hujan (tidak
boleh kurang dari 3 meter dari permukaan tanah).
b. Harus jauh dari tempat tinggal penduduk, yaitu kira-kira sejauh minimal 100 meter.
c. Dalamnya lubang tidak boleh lebih dari 1 meter.
d. Dalam melakukan penguburan agar dicampur dengan kapur secukupnya sebelum
ditutup kembali dengan tanah untuk menetralisir sisa-sisa pestisida.

SKK Pengawasan Kualitas Air


STANDAR BAKU AIR MINUM
Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan berdasarkan
peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor : 01 / birhukmas / I / 1975 tentang syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air minum. Standar baku air minum tersebut disesuaikan
dengan standar internasional yang ditetapkan WHO. Standarisasi kualitas ait tersebut bertujuan
untuk memelihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat, terutama
dalam pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum untuk
masyarakat umum.
Dengan adanya standarisasi tersebut dapat dinilai kelayakan pendistribusian sumber air untuk
keperluan rumah tangga.
A. Persyaratan Air Minum
Kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan secara
fisik, kimia, dan mikrobiologis.
Persyaratan fisik
Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan berikut :
a. jernih atau tidak keruh
b. tidak berwarna
c. rasanya tawar
d. tidak berbau
e. temperaturnya normal
f. tidak mengandung zat padatan
Persyaratan kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :
a. pH normal
b. tidak mengadung bahan kimia beracun
c. tidak mengandung garam atau ion-ion logam
d. kesadahan rendah
e. tidak mengandung bahan organik
Persyaratan mikrobiologisPersyaratan mikrobiologos yang harus dipenuhi oleh air adalah
sebagai berikut :
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, salmonellatyphi,
vibrio chlotera, dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air
(transmitted by water).
b. Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti actinomycetes, phytoplankton
coliform, cladocera, dan lain-lain.
B. Penilaian Kualitas Air
Sifat fisik air dapat dianalisis secara visual dengan pancaindra. Misalnya keruh atau
berwarna dapat langsung dilihat, bau dapat dicium aromanya dan rasa dapat dirasakan
dengan lidah. Penilaian tersebut tentu bersifat kualitataif, misalnya bila tercium bau yang
berbeda maka rasa airpun berbeda. Atau bila warna berwarna merah maka bau yang dicium
sudah dapat tertebak juga. Cara ini dapat digunakan untuk menganalisis ai secara
sederhana karena sifat-sifat air saling berkaitan.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana.
Pemeriksaan sederhana mempunyai keuntungan karena murah dan mudah sehingga setiap
orang dapat melakukannya tanpa memerlukan bahan-bahan yang mahal.
Di laboratoirium, kualitas air diperiksa sifat, fisik, dan kimia. Secara fisik diperiksa derajat
kekeruhan, daya hantar listrik, derajat warna dan derajat bau. Indikator kimia meliputi pH,
kesadahan, dan kandungan bahan-bahan yang terlarut,
1. Analisis sifat fisik air dengan sederhana.
2. Analisis kualitas air secara kimia.
3. Analisis kualitas air secara biologis. Penilaian kualitas air harus memperhatikan sumber
air dan lingkungan daerah yang dilalui, serta situasi sanitasi lingkungan daerah aliran
sungai (DAS)..
Syarat air minum seharusnya tidak mengandung bahan radioaktif. Karena kandungan
tersebut dalam air dapat dianalisis efeknya terhadap sinar alfa dan beta. Ambang yang
diperbolehkan adalah 10-9 microcurie / cm3 / det untuk sinar alfa dan 10-8 microcurie / cm3
/ det.
Pengolahan Air Minum
A. Pengertian dan Prinsip Pengolahan Air
Pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat
sesuai standar mutu air untuk kesehatan.
Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat, fisik, kimia, dan
biologi air baku agar memenuhi syarat agar digunakan sebagai air minum. Tujuan dan
kegiatan pengolahan air minum antara lain :
a. menurunkan kekeruhan
b. mengurangi bau, rasa, dan warna
c. menurunkan dan mematikan mikroorganisme
d. melindungi kadar-kadar bahan yang terlarut dalam air
e. menurunkan kesadahan
f. memperbaiki derajat keasaman (pH)
Dengan perkembangan penduduk yang cepat dan teknologi di perkotaan, pengolahan
air khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM). Selain mengolah air, PAM juga
mendistribusikannya ke rumah-rumah penduduk. Jika terdapat air yang kualitasnya
kurang baik perlu dilakukan pengolahan dengan teknik sederhana dan tepat guna
sesuai bahan yang ada di lokasi.
Pengolahan air secara biologi untuk mematikan potagen dapat berlangsung bersama-
sama dengan reaksi kimia dan fisika atau secara khusus dengan pemberian
desinfektan. Cara yang paling sederhana untuk mematikan mikroorganisme yaitu
dengan pemanasan sampai 100o C.
B. Prinsip Dasar Pengolahan Air Minum Di Pedesaan.
a. Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik maupun sosial
budaya masyarakat setempat.
b. Pengoperasiannya mudah dan sederhana.
c. Bahan-bahan yang digunakan berharga murah.
d. Bahan yang digunakan tersedia di lokasi dan mudah diperoleh.
e. Efektif, memiliki daya pembersih yang besar untuk memurnikan air.
C. Pengolahan Air Secara Fisika
Pengolahan air secara fisika yang mudah dilakukan di pedesaan adalah penyaringan
(filtrasi), pengendapan (sedimentasi), dan absorpsi.
1. penyaringan (filtrasi)
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan / koloid dengan cairan.
Proses penyaringan bisa merupakan proses awal (primary treatment) atau
penyaringan atau proses sebelumya, misalnya penyaringan dan hasil koagulasi.
2. sedimentasi (pengendapan)
Sedimentasi merupakan proses bahan padat dari air olahan. Proses sedimentasi
dapat terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar daripada air sehingga
mudah tenggelam.
Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi ada pula yang
memerlukan proses pendahuluan seperti koagulasi / reaksi kimia. Prinsip
sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya garavitasi
sehingga bagian yang padat berada di dasar kolam pengendapan sedangakan air
murni di atas.
3. absorpsi dan adsorpsi
Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu. Dengan penyerapan
air tersebut air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh absorben.
Absorpsi umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif. Pemakaiannya
dengan cara membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air olahan atau dengan
cara menyalurkan air melalui saringan yang medianya terbuat dari karbon aktif
kasar.
Adsorpsi merupakan penangkapana atau pengikatan ion-ion bebas di dalam air oleh
adsorben. Adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif karena absorpsi
oleh karbon aktif untuk mengolah air olahan yang mengadung venol dan bahan
yang memiliki berat molekul tinggi.
Aplikasi absorpsi yaitu dengan cara mencampurkan absorben dengan serbuk
karbon aktif atau dengan cara menjadikan karbon aktif sengai media filtrasi (filtration
bed).
4. elektrodialisis
Elektridialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah
dengan memberikan 2 kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct current,
DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion negatif akan
bergerak ke kutub positif (anoda).
Pada kutub positif (anoda), ion negatif akan melepaskan elektronnya sehingga
menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat dan tidak larut di dalam air. Hal
ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
D. Pengolahan Air Secara Kimia
1. koagulasi
Koagulasi merupakan proses pengumpulan melalui reaksi kimia. Reaksi ini dapat
berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai dengan zat yang
terlarut. Kolagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas, atau kaporit.
Pertimbangannya karena garam-garam Ca, Fe, dan Al bersifat tidak larut dalam air
sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa baja.
2. aerasi
Merupakan suatu sistem oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada air
olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara
dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan
oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat
mengendap. Proses aerasi harus diikuti oleh proses filtrasi / pengendapan.
E. Pengolahan Air Secara Mikrobiologi
Upaya memperbaiki mikrobiologi air minum yang paling konvensional adalah dengan
cara mematikan mikroorganismenya. Proses ini bisa dilakukan sekaligus dengan proses
koagulasi ataupun melalui praktek sederhana dengan cara mendidihkan air hingga
mencapai suhu 100o C.
PENGOLAHAN AIR UNTUK AIR MINUM
A. pengolahan air gambut
Karakteristik air gambut.
Air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri mencolok
karena warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam,
ph 2-5, dan tingkat kesadahannya rendah.
Kebutuhan air penduduk di daerah gambut tergantung pada air gambut yang
memiliki kualitas kurang baik, karena cukup banyak penduduk yang tergantung pada
air gambut maka pemerintah sangat memperhatikan pengolahan air gambut. Untuk
itulah puslitbang pemukiman dpu mengadakan penelitian pengolahan air gambut
sejak tahun 1982. Hal ini dilakukan dalam rangka penyediaan air bersih untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. pengolahan air sungai dengan cadas
Batu cadas merupakan batuan yang lunak, berwarna coklat dan mengandung batu
apung yang bersifat porus. Karena sifat porusnya, batu cadas dapat dimanfaatkan
untuk menyaring air di pedesaan.
C. pengolahan air kotor dengan saringan pasir (aerasi dan filtrasi)
Aerasi dan filtrasi dapat mengatasi kekeruhan serta dapat menurunkan kandungan
kation yang larut, terutama kadar besi (fe), mangan (mg), dan alumunium (al).
Konstruksinya terbuat dari 2 buah drum yang bagian dalamnya telah dicat atau
dilabur.
D. pengolahan air dengan bahan kimia (koagulasi dan filtrasi)
Cara koagulasi dan filtrasi ini sangat berguna untuk air yang mengandung bahan
kimia, bau, dan warna, tetapi tidak terlalu pekat. Pada prinsipnya proses ini terdiri
dari dua bak, yaitu bak pertama sebagai tempat reaksi kimia dan bak ke-2 sebagai
tempat filtrasi / penyaringan.
E. pengolahan air dengan pengendapan bak ganda
Air didiamkan selama sehari semalam hingga diperoleh air bersih. Pengendapan
dilakukan dengan 2 buah bak yang digunakan secara bergantian. Bak pertama diisi
air untuk keperluan hari ini. Hal ini dilakukan sambil mengisi bak kedua untuk
keesokan harinya, begitu seterusnya.
F. pengolahan air sungai dengan bak pengendapan langsung
Yaitu dengan penyaringan langsung di pinggir sungai kemudian dialirkan ke rumah
penduduk. Cara ini cocok untuk air yang agak jernih tetapi masih ada bahan
padatan sehingga diendapkan.

SKK Penyehatan Air


Pemenuhan persyaratan fisik
 Tidak keruh (jernih), dapat dilakukan dengan : koagulasi- flokulasi, pengendapan
(sedimantasi), penyaringan (filtrasi). Koagulan yang lazim dipakai diantaranya tawas,
ferosulfat, ferichlorida, Poly Aluminium Chlorida (PAC), biji kelor.
 Tidak berwarna dapat dilakukan dengan : koagulasi-flokukasi berbasis silikon, aerasi.
 Tidak berbau / tidak berasa dapat dilakukan dengan : distilasi, ion exchange, filter karbon
aktif / antrasit, aerasi, air stripping, deklorinasi dengan Na-thiosulfat.
Pemenuhan persyaratan kimia :
 Kondisi pH tidak ekstrim dapat dilakukan dengan penambahan larutan kapur untuk
menaikan pH atau HCl untuk penurunan pH.
 Tidak mengandung Fe & Mn berlebihan dapat dilakukan dengan aerasi, filter pasir aktif
media KMnO4 , filtrasi media MnO2, koagulasi-flokulasi (untuk Fe&Mn dalam bentuk
senyawa organik), ion exchange.
 Tidak mengandung zat organik berlebihan dapat dilakukan dengan koagulasi kimia,
aerasi, filtrasi.
 Tidak sadah dapat dilakukan dengan merebus air, ion exchange zeolit atau resin.
 Tidak mengandung CO2 agresif dapat dilakukan dengan kontak / filtrasi media marmer.
 Tidak salin dapat dilakukan dengan distilasi, freezing, demineralisasi, ion exchange,
membran RO.
 Tidak mengandung logam berat dapat dilakukan dengan elektro coagulating, metal
removal, distilasi, membran RO. Teknik ini dapat menghilangkan semua partikel terlarut,
tersuspensi bahkan semua mineral juga dapat dihilangkan, sehingga air yang diolah
menjadi setara air murni.
 Tidak mengandung racun dapat dilakukan dengan netralisasi racun, filter karbon aktif.
 Tidak kekurangan Mineral dapat dilakukan dengan penambahan mineral tertentu
(mineral enrichment).
Pemenuhan persyaratan mikrobiologi
 Tidak terdapat Nematoda dapat dilakukan dengan filtrasi polister.
 Tidak mengandung patogen dapat dilakukan dengan disinfeksi menggunakan kaporit
(Chlor), Na-hypoklorit, KMnO4, Ozon, radiasi UV-C, perebusan / pemanasan, Sodis.
Pemenuhan persyaratan Radioaktif
 Hindarkan dari sumber radiasi pengion.
1. Krida Bina PHBS

SKK PHBS di Rumah Tangga


TUJUAN SKK PHBS DI RUMAH TANGGA
Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) PHBS di Rumah Tangga, maka ditetapkan
syarat kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega sebagai
berikut :

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Memahami pengertian PHBS di Rumah Tangga.
2. Memahami manfaat PHBS di Rumah Tangga
3. Dapat melaksanakan PHBS di Rumah Tangga.
B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Rumah Tangga seperti pada Pramuka Siaga.
2. Mengerti syarat Rumah Tangga Ber-PHBS.
3. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di Rumah
Tangga.
C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Rumah Tangga sepertipada Pramuka
Penggalang.
2. Mampu memahami materi PHBS di Rumah Tangga
3. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di Rumah
Tangga.
D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Rumah Tangga seperti pada Pramuka
Penegak.
2. Mampu membina PHBS di Rumah Tangga bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan
masyarakat.
3. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di Rumah Tangga dengan menggunakan
metode dan media yang sesuai.

MATERI SKK PHBS DI RUMAH TANGGA


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan dalam
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di lingkungannya.

Pemberdayaan masyarakat termasuk Pramuka merupakan modal pembangunan di masa depan


yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Pramuka sebagai kader bangsa
dan kader pembaharu di bidang kesehatan, perlu mengerti dan memahami pelaksanaan PHBS
di Rumah Tangga. Melalui upaya pemberdayaan Pramuka sebagai teladan dan penggerak
penerapan PHBS di Rumah Tangga diharapkan setiap anggota rumah tangga tahu, mau dan
mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang
sehat, mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada.

1. Pengertian PHBS di Rumah Tangga


a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah semua perilaku anggota keluarga di bidang kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
PHBS dapat di kelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
 Bidang Kebersihan Perorangan, seperti cuci tangan pakai air bersih yang mengalir dan
sabun, mandi paling sedikit 2 kali dalam sehari, menggosok gigi setelah makan pagi dan
sebelum tidur,
 Bidang Gizi, seperti makan makanan bergizi seimbang,makan aneka ragam makanan,
makan buah dan sayur setiap hari, mengonsumsi Garam Beryodium, menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
 Bidang Kesehatan Lingkungan, seperti membuang sampah di tempatnya, memberantas
jentik nyamuk, menggunakan jamban bila buang air besar dan buang air kecil.
b. PHBS di Rumah Tangga Adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di Rumah Tangga
1. Tubuh menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.
2. Semangat belajar meningkat, prestasi sekolah pun meningkat.
3. Giat membantu pekerjaan sehari-hari di rumah.
4. Lingkungan di sekitar rumah menjadi lebih bersih dan sehat.
3. Indikator PHBS di Rumah Tangga

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Alasan persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan :
 Tenaga Kesehatan sudah ahli dalam membantu persalinan sehingga lebih menjamin
keselamatan ibu dan anak.
 Apabila ada kelainan bisa segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah sakit.
 Tenaga kesehatan lebih aman karena menggunakan perlatan yang aman, bersih, dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya lainnya.
Tanda-tanda Ibu yang hendak melahirkan :
 Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
 Rahim terasa Kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
 Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
 merasa seperti mau buang air besar
Tanda-tanda Bahaya Persalinan :
 Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
 Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
 Tidak kuat mengejan
 Mengalami kejang-kejang
 Air ketuban keluar dari jalan lahirsebelum terasa mulas
 Air ketuban keruh dan bau
 Setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar
 Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
 Keluar darah banyak setelah bayi lahir

2. Memberi Bayi ASI Eksklusif


ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai
untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu dalam ASI
juga terdapat kolostrum, yaitu cairan bening berwarna kekuningan yang sangat baik bagi bayi
karena mengandung zat kekebalan tubuh terhadap penyakit. Kolostrum selain sangat penting
juga termasuk langka sebab hanya keluar satu kali, yaitu pada saat pemberian ASI pertama kali
setelah melahirkan. Karena itu pemberian ASI setelah melahirkan sangat dianjurkan. Sedangkan
yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada Bayi usia 0-6 bulan tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain.
Berikut keunggulan dari ASI adalah sebagai berikut :
 Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
serta kecerdasan.
 Mengandung Zat kekebalan
 Melindungi bayi dari alergi
 Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan
segar.
 Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan
dimana saja.
 Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan, dan pernapasan bayi.

Manfaat memberikan ASI :


1. Bagi Ibu :
 Mejalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
 Mengurangi pendarahan setelah melahirkan.
 Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
 Menunda kehamilan berikutnya.
 Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan
2. Bagi Bayi :
 Bayi lebih sehat, lincah, dan tidak cengeng.
 Bayi tidak sering sakit.
3. Bagi Keluarga :
 Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
 Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya merebus
dan pencucian peralatan.

3. Menimbang BALITA setiap bulan


Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setipa bulan.
Penimbangan balita dilakukan setipa bulan mulai umur 1 tahun sampai 5 tahun di Posyandu.
Setelah balita ditimbang, catat hasilnya di buku KIA (Kartu Ibu dan Anak) atau KMS (Kartu
Menuju Sehat), maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak.
Manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu :
 Mengetahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak/
 Mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
 Mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berat
badannya BGM (Bawah Garis Merah), dan dicurigai Gizi Buruk sehingga dapat segera
dirujuk ke Puskesmas.
 Mengetahui kelengkapan Imunisasi.
 Mendapatkan penyukuhan gizi.
Kesehatan balita dapat diketahui dari perkembangan berat badannya, sehingga
penimbangan tiap bulan penting untuk dilakukan. Balita yang sehat berat badannya selalu
naik, sedangkan balita yang tidak sehat akan mengalami ganngguan pada berat badannya,
hal ini karena dipengaruhi oleh cakupan gizi yang dikonsumsi oleh balita. Adapaun tanda-
tanda balita dikatakan gizi kurang adalah :
 Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut,
 Badan balita kurus, mudah sakit, tampak lesu dan lemah, serta
 Balita mudah menangis dan rewel
Selain itu, gizi buruk juga sering terjadi pada balita. Gizi buruk ini ada 3 macam, yaitu :
1. Kwashiorkor, tanda-tanda :
 Edema pada seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki)
 Wajah bulat dan sembam
 Cengeng/rewel/apatis
 Perut buncit
 Rambut kusam dan mudah dicabut
 Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan
2. Marasmus, tanda-tanda :
 Tampak sangat kurus
 Wajah seperti orang tua
 Cengeng/rewel/apatis
 Iga gambang, perut cekung.
 Otot pantat mngendor
 Pengeriputan otot lengan dan tungkai.
3. Marasmur-Kwashiorkor

4. Menggunakan Air Bersih


Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-sehari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya,
agar kita tidak terkena penyakit dan terhindar dari sakit. Syarat-syarat air bersih :
1. Air bening/jernih tidak berwarna,
2. Air tidak keruh, bebas pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran lainnya.
3. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, tidak pahit, dan harus
bebas dari baha kimia beracun.
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau belerang.
Cara menjaga kebersihan air bersih :
5. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit 10
meter.
6. Sumber mata air harus dilindugi dari bahan pencemaran
7. Ssumur gali, sumur pompa, kran umum, dan mata air harus dijaga bangunanya agar tidak
rusak sperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya
diberi penutup.
8. Harus dijaga ken=bersihannya seperti tidak ada genangan air disekitar sumber air, tidak ada
bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai, dinding, sumur. Ember/gayung pengambil
air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai ember/gayung digantung di tiang sumur.
Selain itu, air bersih juga harus dimasak apabila digunakan untuk keperluan air minum. Hal
ini untuk membunuh kuman penyakit yang terdapat dalam air. Meski air tersebut terlihat
bersih namun belum tentu bebas kuman sehingga air perlu dimasak sampai pada suhu 100
derajat C.

5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dengan sabun


Mencuci tangan merupakan kebiasaan baik yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Hal ini untuk
mencegah penyebaran penyakit sebab tanpa kita sadari banyak kuman penyakit menyebar
melalui tangan kita sendiri. Seperti saat memegang uang, seetelah buang air besar, dan lain-
lain. Oleh sebab itu mencuci tangan sebelum makan, menyusui, maupun sestelah melakukan
aktifitas tertentu penting dilakukan oleh kita.
Mencuci tangan haruslah menggunakan air bersih yang mengalir, serta memakai sabun.
Menggunakan air bersih lebih menjamin sebab kalau air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman akan berpindah ketangan. Air
harus mengalir sebab jika tidak maka kotoran akan tetap melekat di tangan kita. Karena itu air
mengalir menghindarkan kita akan hal itu. Memakai sabun perlu karena air saja tidak dapat
membunuh kuman penyakit sehingga sabun diperlukan untuk mencegah kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
2. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, Cacingan, penyakit
kulit, Infeksi SAluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu Burung.
3. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Cara mencuci tangan yang benar :
4. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
5. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan
6. Keringkan dengan lap bersih

6. Menggunakan Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunayi fasilitas pembangunan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan ari untuk membersihkannya.
Jenis-Jenis Jamban ada dua yaitu :
1. Jamban Cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan
meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tanki septik/leher angsa
Adala jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tanki septik kedap air
yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapannya.
Alasan menggunakan jamban :
3. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau
4. Tidak mencemari sumber air yang berada didaerah sekitarnya
5. Mencegah datangnya lalat atay serangga yang menjadi penular penyakit, seperti penyakit
Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan
keracunan.
Syarat jamban sehat :
6. tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
7. Tidak berbau
8. Kotoran tidak dijamah oleh serangga dan tikus.
9. Tidak mencemari tanah disekitarnya
10. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
11. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
12. Penerangan dan ventilasi cukup
13. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
14. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih

7. Memberantas jentik nyamuk


Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara
berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Untuk memastikan rumah bebas jentik atau tidak, maka
dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB). PJB adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti
bak mandi/WC, vas bunga, tatakn kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air, alas pot
kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur seklai
dalam seminggu. PJB dilakukan oleh anggota rumah tangga, Kader, juru Pemantau Jentik
(Jumantik), tenaga pemeriksa jentik lainnya.
Siklus hidup nyamuk terdiri atas Telur, Jentik, Kepompong,Nyamuk.
1. Telur
 Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir
 Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan ukuran 0.80 mm
 Telur ini ditempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan.
 Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2 hari aetelah
teremdam air.
2. Jentik
 Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya
0.5-1 cm
 Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air.Geraknya berualnag-ulang
dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafar (mengambil udara) kemudian turun,
kembali ke bawah dan seterusnya.
 Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air. Biasanya
berada di sekitar dinding tempat penampungan air
 Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/berubah menjadi kepompong.
3. Kepompong
 Berbentuk seperti koma
 Gerakannya lamban
 Sering berada di permukaan air
 Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa
Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
1. Lakukan Pemberntasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan cara 3 M Plus (Menguras,
Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)
2. PSN merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular
berbagai penyakit sperti Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malari, Filariasis (Kaki
Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya.
3. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSn yaitu :
 Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan
kulkas, tatakan pot kembagn dan tempat air minum burung.
 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubagn
pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
 Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
seperti ban bekas, kaleng bekas, palastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua/ plastik kresek, dll)
 Plus menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
a. menggunakan kelambu ketika tidur,
b. memakai obat yang dapat mencgah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk bakar,
semprot, oles/diusap ke kulit, dll
c. menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar
d. mengupayakan pencahyaan dan ventilasi yang memadai
e. memperbaiki saluran dan talang yang rusak
f. menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang sulit
dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air
g. memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan
cupang, ikan nila, dll
h. menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya Zodia, Lavender, Rosemerry, dll

8. Makan sayur dan buah setiap hari


Makan sayur dan buah dianjurkan bagi setiap anggota rumah tangga dengan konsumsi minimal
3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan buah sayur setiap hari
penting karena :
1. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
Manfaat vitamin yang ada dalam sayur dan buah adalah :
 Vit. A : pemeliharaan kesehatan mata
 Vit. D : kesehatan tulang
 Vit. E : kesuburan dan awet muda
 Vit. K : pembekuan darah
 Vit. C : meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
 Vit. B : mencegah penyakit beri-beri
 Vit. B12 : meningkatkan nafsu makan
2. Mengandung serat yang tinggi
Serat adalah makanan yang berasaldari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk
memlihara usus. Serta tidak tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak
menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengeyangkan tetapi dapat
menunda pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
Manfaat makanan berserat adalah :
 mencegah diabetes
 melancarkan buang air besar
 menurunkan berat badan
 membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
 membuat awet muda
 mencegah kanker
 memperindah kulit, rambut, dan kuku
 membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
 membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
Sayur dan buah yang bagus dimakan :
 Semua sayur bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua, kuning, dan
oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, wortel, kacang panjang, selada hijau atau
daun singkong.
 Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna merah, dan kuning seperti
mangga, pepaya, jeruk, jambu biji, atau apel lebih banyak kandungan vitamin dan mineral
serta sertanya.
 Pilihlah buah dan sayur yang bebas pestisida dan zat berbahaya lainnya. Biasanya ciri-ciri
sayur da buah yang baik ada sediki lubang bekas ulat dan tetap segar.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur
paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta
tubuh lainnya. Kegiatan fisik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
 bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, kerja ditaman, mencuci
pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan.
 bisa berupa olahraga, yaitu push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain
tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
Keuntungan melakukan aktifitas fisik secara teratur adalah :
 terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing
manis, dll
 berat badan terkendali
 otot lebih lenturndan tulang lebih kuat
 bentuk tubuh menjadi bagus
 lebih percaya diri
 lebih bertenaga dan bugar
 secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berhaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon
Monoksida (CO).
 Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah
 Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
 CO menyebabkan berkurangnya kemapuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
Perokok dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil
apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok
walau tidak rutin sekalipun aku hanya sekedar coba-coba dan cara menghispa rokok cuma
sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap ke dalam paru-paru.
2. Perokok pasiff adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok lain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yagn sedang merokok.
Adapun bahaya perokok aktif dan pasif, yaitu :
1. menyebabkan kerontokan rambut
2. gangguan pada mata, seperti katarak
3. kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok
4. menyebabkab penyakit paru-paru kronis
5. merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yagn tidak sedap
6. menyebabkan stroke dan serangan jantung
7. tulang lebih mudah patah
8. menyebabkan kanker kulit
9. menyebabkan kemandulan dan impotensi
10. menyebabkan kanker rahim dan keguguran
SKK PHBS di Sekolah
TUJUAN SKK PHBS DI SEKOLAH
Untuk mencapai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) PHBS di Sekolah, maka ditetapkan
kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega sebagai berikut :

A. Pramuka Siaga (7-10 tahun)


1. Memahami pengertian PHBS di Sekolah.
2. Memahami manfaat PHBS di Sekolah.
3. Dapat melaksanakan PHBS di Sekolah.
B. Pramuka Penggalang (11-15 tahun)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada
Pramuka Siaga.
2. Mengerti syarat Sekolah Ber-PHBS.
3. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk
melaksanakan PHBS di Sekolah.
C. Pramuka Penegak (16-20 tahun)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada Pramuka Penggalang.
2. Mampu memahami materi PHBS di Sekolah.
3. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di Sekolah.
D. Pramuka Pandega (21-25 tahun)
1. Mampu menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah seperti pada Pramuka Penegak.
2. Mampu membina PHBS di Sekolah bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan
masyarakat.
3. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di Sekolah dengan menggunakan metode dan
media yang sesuai.

MATERI SKK PHBS DI SEKOLAH


Siswa sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan
dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, juga dapat
menjadi tempat yang berpotensi terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.
Pada umumnya Pramuka juga merupakan siswa sekolah. Jumlah siswa sekolah yang cukup
besar yaitu sepertiga jumlah penduduk dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk
menanamkan nilai-nilai PHBS. Oleh karena itu, siswa sekolah khususnya Pramuka berpotensi
sebagai agen perubahan untuk mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di
lingkungan sekolahnya, keluarga dan masyarakat.

1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah


PHBS di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Sekolah Ber-PHBS.
Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan
masyarakat sekolah untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah
melalui berbagai upaya kesehatan.

2. Manfaat PHBS di Sekolah


a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga masyarakat sekolah terlindungi
dari berbagai gangguan kesehatan dan ancaman penyakit.
b. Meningkatkan semangat belajar-mengajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
c. Meningkatnya citra sekolah.
d. Menjadi contoh Sekolah Ber-PHBS bagi sekolah lainnya.

3. Syarat Sekolah Ber-PHBS


Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang memenuhi 8 syarat Sekolah Ber-PHBS, adapun
indikator tersebut yaitu:
1. Mengkonsumsi jajanan sehat di warung/kantin sekolah.
Alasan tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah :
 Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya,
terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.
 Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan siswa,
sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di sekolah.
 Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan
peralatan makan.
 Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air kotor.
 Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite sekolah.
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
a. Alasan Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan
cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan Sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran
dan kuman masih tertinggal di tangan.
b. Saat harus mencuci tangan :
 Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll).
 Setelah buang air besar.
 Sebelum makan dan sebelum memegang makanan.
c. Manfaat mencuci tangan :
 Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
 Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA), Flu Burung atau SARS.
 Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar :
 Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun.
 Bersihkan telapak, punggung tangan dan pergelangan tangan lengan, gosok
bila perlu.
 Bersihkan juga sela-sela jari dan lipatan buku jari.
 Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
3. Menggunakan jamban.
a. Pengertian jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya.
b. Jenis jamban
 Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan dan
meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran
ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak
berbau.
 Jamban tangki septik / leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik
kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian / dekomposisi
kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
c. Alasan harus menggunakan jamban
 Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
 Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
 Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit infeksi
saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
d. Syarat jamban sehat
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter).
 Tidak berbau.
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
 Tidak mencemari tanah disekitarnya.
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
 Penerangan dan ventilasi cukup.
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
 Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
e. Cara memelihara jamban sehat
 Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
 Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
 Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
 Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
 Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).
 Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
f. Menggunakan jamban dengan benar
 Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila kita
menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki kita akan
mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki. Perilaku kita sangat
merugikan pengguna jamban berikutnya.
 Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk mencegah
penularan penyakit, karena tinja dan urine (air kencing) banyak mengandung
kuman penyakit.
 Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang air kecil.
 Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuh
dengan sampah.
 Mengingatkan guru dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan memastikan
bahwa jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
4. Olahraga teratur di sekolah.
1. Alasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
 Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat
dan tidak mudah sakit.
 Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik.
2. Manfaat olahraga
 Terhindar dari penyakit jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker,
tekanan darah tinggi, Kencing Manis, dan lain-lain.
 Berat badan terkendali.
 Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
 Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.
 Lebih percaya diri.
 Lebih bertenaga dan bugar.
 Keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
5. Memberantas jentik di sekolah.
a. Alasan memberantas jentik di sekolah.
Sekolah menjadi bebas jentik dan warga sekolah serta masyarakat sekolah
terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam
Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.
b. Pengertian memberantas jentik di sekolah
Memberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa tempat-tempat
penampungan air bersih yang ada di sekolah (bak mandi, kolam, dll) apakah bebas
dari jentik nyamuk atau tidak.
c. Kegiatan memberantas jentik.
 Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
 PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya.
d. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
 Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
kolam, tatakan pot kembang, dll.
 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol,
lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
 Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung
air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang
sembarangan (bekas botol/gelas air kemasan, plastik kresek,dll).
 Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
1. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya memakai
obat nyamuk oles/diusap ke kulit, dll.
2. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
3. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
4. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempattempat yang
sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
5. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya
ikan cupang, ikan nila,dll.
6. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,
Rosemary dll.
e. Manfaat Sekolah Bebas Jentik
 Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
 Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam
Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah.
 Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.
f. Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
 Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
 Jika ditemukan jentik, warga sekolah dan masyarakat sekolah diminta untuk
ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN
melalui 3 M atau 3 M plus
 Mencatat hasil pemeriksaan jentik.
6. Tidak merokok di sekolah.
a. Alasan tidak boleh merokok di sekolah
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan
dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling
berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan
merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan
kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
b. Bahaya merokok
 Menyebabkan kerontokan rambut.
 Gangguan pada mata, seperti katarak.
 Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
 Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.
 Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
 Tulang lebih mudah patah.
c. Pengertian Perokok Aktif dan Perokok Pasif
 Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin walaupun itu cuma 1
batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin
sekalipun atau hanya sekedar coba-coba.
 Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang
yang sedang merokok.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal 6 bulan sekali.
a. Alasan siswa perlu ditimbang
Untuk memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan normal siswa agar
segera diketahui jika ada siswa yang mengalami gizi kurang maupun gizi lebih.
b. Cara mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa
Catat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan tiap siswa di Kartu Menuju
Sehat (KMS) anak sekolah maka akan terlihat berat badan/tinggi badan naik atau
tidak naik (terlihat perkembangannya).
c. Manfaat penimbangan siswa di sekolah
 Untuk mengetahui apakah siswa tumbuh sehat.
 Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan siswa.
 Untuk mengetahui siswa yang dicurigai gizi kurang dan gizi lebih sehingga jika
ada kelainan yang berpengaruh langsung dalam proses belajar di sekolah,
dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
d. Tanda-tanda gizi buruk
 Sangat kurus, tulang iga tampak jelas.
 Wajah terlihat lebih tua.
 Tidak bereaksi terhadap rangsangan (apatis).
 Rambut tipis, kusam, warna rambut jagung dan bila dicabut tidak sakit.
 Kulit keriput.
 Pantat kendur dan keriput.
 Perut cekung atau buncit.
 Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila ditekan lama
kembali.
 Bercak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.
e. Tanda-tanda gizi lebih
 Berat badan jauh di atas berat normal.
 Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang.
 Tidak dapat bergerak bebas.
 Nafas mudah tersengal-sengal jika melakukan kegiatan.
 Mudah lelah.
 Malas melakukan kegiatan.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
a. Alasan harus membuang sampah ditempatnya
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
 Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan secara
alami, contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, atau botol.
 Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami,
contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau
sisa buah.
 Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk, atau jarum suntik
bekas. Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah juga mengundang
kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus dibuang di tempat sampah.
b. Akibat membuang sampah sembarangan
 Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan tikus.
 Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara.
 Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
 Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
c. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau
memanfaatkannya.
Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara sederhana
sebagai berikut :
 Penumpukan
Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung,
namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan
bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan risiko karena berjangkitnya
penyakit menular, menyebabkan pencemaran udara, terutama bau, sumber
penyakit dan mencemari sumber-sumber air.
 Pengkomposan
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan
pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
 Pembakaran
Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis.
Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari pencemaran asap,
bau dan kebakaran.
 Sanitary Landfill
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan yang telah
penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus
yang sangat luas.
Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos dan
makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan di daur ulang seperti
sampah kertas dapat didaur ulang.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai.
Material yang dapat didaur ulang :
 Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening
maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
 Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas
yang berlapis minyak.
 Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
 Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
 Plastik bekas wadah shampo, air mineral, jerigen, ember dll.
 Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
d. Manfaat pengelolaan sampah
 Menghemat sumber daya alam.
 Menghemat energi.
 Mengurangi uang belanja.
 Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
 Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).

Anda mungkin juga menyukai