MAKALAH
Disusun Oleh:
ANGGITA PUTRI
NIM.202225033
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahnnya sehingga
penulisannya sehingga penulis dapat penyelesaikan makalah mata kuliah , yang berjudul
“Pengolahan Limbah Padat,Cair,B3,Dan Rumah Sakit”
Penulisan mendapatkan referensi dan beberapa literatur, dan juga dari UU yang berkaitan dengan
materi tersebut. Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kesulitan-kesulitan mendasar,
tetapi apapun itu adalah proses pembelajaran untuk hasil yang lebih baik. Kesulitan yang
dihadapi bukan menjadi penghalang tetapi menjadi motivasi untuk terus melakukan perbaikan.
Akhir kata penulisan sangat menyadari bahwa isi dari makalah ini masih sangat jauh dari yang
semestinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang bersifat
membangun untuk tugas-tugas selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan masalah
Bagaimana cara pengolahan limbah padat, limbah padat, limbah B3, dan limbah rumah sakit?
C. Tujuan
Untuk mengetahui cara pengolahan limbah padat, limbah cair, limbah B3 dan limbah rumah
sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber limbah padat yaitu berasal dari pabrik gula, pulp/kertas, limbah nuklir,
pengawetan buah, ikan atau dagang.
2. Dampak Limbah Padat
a. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S). Gas ini akan timbul jika limbah
padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme, adaanya musim hujan
dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organic oleh bakteri penghancur dalam
suasana aeron dan anaerob.
b. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk.
c. Penurunan kualiatas air, karena limbah padat biasa langsung dibuang dalam perairan atau
bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa air
pun berubah.
d. Kerusakan permukaan tanah.
b. Limbah kertas
Dampaknya tidak serius plastic, limbah kertas juga perlu diwaspadai sebagai salah satu
bahan pencemar lingkungan. Terlebih kertas bekas yang mengandung banyak timbal dan
tinta digunakan untuk menggoresnya. Limbah kertas dapat didaur ulang dengan mudah
menjadi kertas baru,selain itu, ia juga dapat digunakan kembali sebagai bahan baku
kerajinan.
c. Limbah karet
Limbah karet adalah masalah serius. Industri otomotif dan dunia Kesehatan adalah
penyumbang terbesar limbah ini bagi menurunkannya kualitas lingkungan hidup.
Penanganan limbah karet, misalnya ban bekas atau dari alat Kesehatan kerap tidak
mendapatkan perhatian lebih. Biasanya mereka hanya ditumpuk atau dibakar.
4. Pengolahan Limbah Padat Secara Umum
a. Penimbunan Terbuka
Terdapat du acara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode
penimbunan terbuka (open dumping) dan metode (landfill). Dilahan penimbunan terbuka,
berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang
dihasilkan oleh pembusukan sampah anorganik sampah organic dapat menyebarkan ke
udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah kebakar.
b. Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang
disebut incinerator. Kelebihannya adalah volume sampah berkurang banyak. Selain itu
proses insinerasi menghasilkan panas yang didapatkan untuk menghasilkan listrik atau
untuk pemanas ruangan.
c. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang berguna, mengurangi penggunan bahan baku yang baru. Meminimalisasi limbah
padat pada pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang hemat sumber daya alam dan
pembangunan yang memberi nilai tambah pada sumber daya alam.
D.Pengolahan Limbah B3
1. Pengolahan Limbah B3
Setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak
dan/atau mencermarkan lingkungan hidup dapat membahayakan manusia.
Limbah B3 yang dibuang langsung kedalam lingkungan hidup dapat menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan hidup dan Kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. Mengingat
resiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap usaha/atau kegiatan menghasilkan limbah B3
seminimal mungkin dan mencegah masuknya limbah B3 dari luar wilayah negara kesatuan .
pengelohan limbah B3 dimaksudkan agar limbah B3 yang dihasilkan masing-masing unit
produksi sesedikit mungkin dan bahkan diusahakan sampai nol, dengan mengupayakan reduksi
pada sumber dengan pengolahan bahan, subtitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan
digunakan teknologi bersih.
2.Pengaturan Hukum Tentang Pengolahan Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Setiap orang yang memasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
menghasilkan, mengangkut, mngedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang,
mengolah menimbun B3 wajib melakukan pengolaan B3.
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam peraturan pemerintah.
3.Pengolahan Limbah B3
Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam
bentuk cair,padat dan gas. Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam
mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum
dibuang. Limbah cair rumah sakit dapat mengandung bahan organic dan anorganik yang
umumnya di ukur. Sementara limbah padat rumah sakit terdiri atas sampah mudah membusuk,
sampah mudah terbakar, dan lain-lain. Limbah tersebut kemungkinan besar mengandung
mikroorganisme pathogen atau bahan kimia beracun dan berbahaya yang menyebabkan penyakit
infeksi dan tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh Teknik pelayanan
Kesehatan yang kurang memadai, serta penyedian dan pemeliharaan sarana sanitasi yang masih
buruk. Limbah benda tajam adalah semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang
melukai/merobek permukaan tubuh.
Sampah dan limbah rumah sakit adalah sampah dan limbah yang dihasilkan oleh
aktifitas rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Apabila dibandingkan dengan kegiatan
instansi lain, maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah dan limbah rumah sakit dapat
dikategorikan komplek, karena secara umum sumpah dan limbah rumah sakit dibagi menjadi 2
kelompok besar yaitu:
Reduksi limbah pada sumbernya merupakan upaya yang harus dilaksanakan pertama
kali karena upaya imi bersiafat preventif yaitu mencegah atau mengurangi terjadinya limbah
yang keluar dan proses produksi. Reduksi limbah pada sumbernya adalah upaya mengurangi
volume, konsentrasi yang akan keluar kelingkungan secara preventif langsung pada sumber
pencemar, hal ini banyak memberikan keuntungan yakni meningkatkan efisiensi kergiatan serta
mengurangi biaya pengolahan limbah dan pelaksananannya relative murah.
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pada pasal 163 Tentang
Kesehatan Lingkungan
2. Undang-Undang Republik Indonesia NOmor 32 Tahun 2009 Tentang Pelindungan Dan
Pengolahan Lingkungan Hidup pasal 69
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah, Pasal 22
Tentang Pengolahan ,Penanganan Sampah.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun
domestic (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan.
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia di alam bermacam-macam seperti limbah
padat,cair,B3 dan juga limbah rumah sakit. Untuk mencegah terjadinya cara pengolahan yang
berbeda tergantung dari jenis limbah tersebut.
B.Saran
Saran dari penulis, masyarakat harus dapat memilih dan memilih mana limbah yang
masih dapat digunakan kembali agar dapat berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis. Yang
paling utama adalah lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan derajat Kesehatan masyarakat
dapat tercapai setinggi mungkin.
Masyarakat disarankan untuk terus mencari tahu berbagai cara pengolahan dari setiap
jenis limbah agar dapat mengurangi residu pencemaran yang kiat hari semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Djoko S (2001). Pengolaan limbah rumah sakit. Sipil Soepra: jurnal sipil 3(8): 91_9
Hamdan, Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup, Mandar Maju, Bandung, 2000.
Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengolaan Bahan Berbahaya Dan
Beracun.
Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Udin Jabu, Dkk,. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Limbah Pada Institusi
Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan Jakarta: Pusdiknakes.