Anda di halaman 1dari 17

ILMU LINGKUNGAN

PENGELOLAAN LIMBAH LINGKUNGAN SEKITAR MENJADI


BERMANFAAT

Disusun Oleh:

Agustine Dwi Prastika 051.0020.00074

Dosen Pengajar:

Raflis, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAA

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. proposal penelitian ini membahas “Pengelolaan Limbah Lingkungan Sekitar
Menjadi Bermanfaat”

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan proposal selanjutnya.

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jakarta. 12 Desember 2020

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………..…………………..…. ii

DAFTAR ISI ………………………………………..…………….………………….….….. iii

BAB I PENDAHULUAN ….………...……………………………………………………….


1

A. Latar belelakang .…………………………………………..……………………………....


1

B. Rumusan masalah .……………………………………..………………………...…….…..


2

C. Tujuan masalah ……………...…………..………………………………………...….……


2

D. Manfaat penelitian …………………..……..……………………………………...….……


2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………..………………….…


3

A. Definisi Sampah …………………………………………………………………...…...….


3

B. Jenis dan Karakteristik Sampah ……………………………………………………………3

C. Sumber-sumber Sampah ……………………………………………………………………


4

D. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan …………………………………….5

E. Pengelolaan Sampah
………………………………………………………………………..5

F. Proses dan Tahapan dalam Mengurangi Sampah …………………………………………..5

G. Alat Pembakar Sampah


…………………………………………………………………….7

iii
H. Penanggulangan Sampah …………………………………………………………………..7

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….…………………....…


9

A. Lokasi Penelitian
…………………………………………………………………………...9

B. Jenis Penelitian………………………………..……………………………………………9

C. Kesimpulan ………………………………………………………………………..………9

D. Saran ……………………………….………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………………………


10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik untuk
pribadi, keluarga, masyarakat, perusahaan, pemerintah maupun dunia. Lingkungan yang baik
dalam arti lingkungan yang bersih, terawat, sehat bisa membawa dampak positif bagi
masyarakat. Namun di era globalisasi ini tentunya sulit untuk menemukan lingkungan yang
seperti itu, lingkungan tersebut hanya dapat ditemukan di daerah yang belum terjamah
teknologi seperti daerah yang jauh dari perkotaan atau daerah yang jauh dari sebuah
perusahaan terutama perusahaan yang hasil usahanya memungkinkan menyisahkan limbah.

Limbah adalah sisa dari suatu proses industri yang dibuang, yang dapat berbentuk
padat, cair, atau gas (Djohan dan Halim, 2013). Pengertian lainnya limbah adalah buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun domestik (sampah rumah
tangga) yang tidak memiliki nilai ekonomis sehingga keberadaan limbah tersebut dapat
mencemari lingkungan. Dari penjelasan mengenai limbah secara garis besar di atas dapat
dilihat di kehidupan sehari-hari bahwa limbah-limbah tersebut dapat dijumpai disekitar
lingkungan kehidupan manusia. Lalu bagaimana dengan lingkungan perkotaan dan
lingkungan sekitar perusahaan yang menghasilkan limbah, masyarakatnya juga berhak untuk
mendapat dan merasakan lingkungan yang baik.

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas


manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat
konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan
jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi.

Oleh karena itu, pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya
terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita,
mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu
sangatlah berpengaruh dalam hal ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Lingkungan?
2. Bagaimana cara memelihara lingkungan yang bersih?
3. Bagaimana cara membuat suatu benda unuk mengurangi masalah lingkungan
tersebut?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang pentingnya lingkungan bersih bagi sekitar
2. Proses atau tahapan yang dapat mengurangi limbah terutama sampah
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan berapa pentingnya lingkungan yang bersih
2. Mendapat solusi dari permasalahan tersebut

2
2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Definisi Sampah
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak sampah organik masih mungkin digunakan
kembali/ pendaurulangan (re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/
material yang tidak dapat digunakan kembali (Dainur, 1995). Sampah dalam ilmu
kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa
sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai,
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang
dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologis (karena
human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas
tidak termasuk didalamnya).

B. Jenis dan Karakteristik Sampah


Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi sampah padat, sampah cair dan sampah dalam
bentuk gas (fume, smoke). Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya
a. Sampah anorganik misalnya : logam-logam, pecahan gelas, dan plastik
b. Sampah Organik misalnya : sisa makanan, sisa pembungkus dan sebagainya
2. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar
a. Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu
b. Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas
3. Berdasarkan dapat tidaknya membusuk
a. Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging
b. Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca (Dainur, 1995)

3
C. Sumber-sumber Sampah
Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa sumber
berikut :
1. Pemukiman penduduk
Sampah di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa
keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa
atau di kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa
proses pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), sampah kering
(rubbsih), perabotan rumah tangga, abu atau sisa tumbuhan kebun. (Dainur,
1995)
2. Tempat umum dan tempat perdagangan
Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul dan
melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang
dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan (garbage),
sampah kering, abu, sisa bangunan, sampah khusus, dan terkadang sampah
berbahaya.
3. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini, antara lain, tempat hiburan dan
umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (misalnya rumah
sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai empat
berlibur, dan sarana pemerintah lain. Tempat tersebut biasanya menghasilkan
sampah khusus dan sampah kering.
4. Industri berat dan ringan
Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri kayu,
industri kimia, industri logam dan tempat pengolahan air kotor dan air minum,dan
kegiatan industri lainnya, baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan
mentah saja. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah,
sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah khusus dan sampah berbahaya.
5. Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang. Lokasi pertanian seperti kebun,
ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan makanan yang
telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan pembasmi serangga
tanaman (Chandra, 2007).

4
D. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber dapat mencemari lingkungan
baik lingkungan darat yang dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat
bersarangnya dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan,
tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang
tidak sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen (NO), gas belerang amoniak
dan asap di udara. Asap diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada
yang bersifat karsinogen artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam
membakar sampah.
E. Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary
landfill. Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi
penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter. Resiko dari sistem ini
adalah hancurnya plastik oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran dengan suhu yang
ditentukan, lama pembakaran dan pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan
99% sampah. Asap yang dibentuk diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke udara. Resiko
sistem pembakaran yang tidak mencapai suhu tersebut adalah timbulnya dioksin yang
sangat beracun dan menimbulkan berbagai jenis kanker. Sistem sanitary landfill adalah
metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu sehingga tidak menimbulkan
pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan menumpuk
sampah pada suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian
menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara, sedangkan
polusi di tanah dan air dapat diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk
mencegah meresapnya air lindi ke air tanah.
F. Proses dan Tahapan dalam Mengurangi Sampah
Dalam mengurangi sampah, kali ini saya akan membuat pupuk kompos dari limbah
rumah tangga.
Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik Rumah Tangga:
Alat Membuat Pupuk Kompos
1. Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
2. Sarung tangan
3. Bahan Membuat Pupuk Kompos

5
4. Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran)
5. Tanah
6. Air secukupnya
7. Arang sekam
8. Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan

Langkah Membuat Pupuk Kompos


1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah
organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa
wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan
terkontaminasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah
organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah
organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang sudah disiapkan ke dalam wadah.
7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara
dengan ketebalan tanah
8. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup
sampah.
9. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
10. Perhatikan hal ini saat membuat pupuk kompos sendiri di rumah:
11. Pastikan wadah pembuat pupuk kompos tidak terkontaminasi oleh air hujan dan
hewan.
12. Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari.

6
Kalau semuanya sudah dilakukan, kini kamu bisa langsung menggunakan pupuk
organik ini untuk bercocok tanam di rumah.

G. Alat Pembakar Sampah


Sekilas dari pembuatan pupuk organik,cdi wilayah tempat tinggal saya terdapat
alat untuk membakar sampah sampah dari masyarakat setempat yang diambil dengan
mobil sampah yang dating setiam seminggu tiga kali

Diatasnya terdapat empat cerobong yang mampu menyaring asap yang keluar sehingga
tidak terjadi pencemaran udara. Alat ni dibuat dari tenaga ahli dari luar.

H. Penanggulangan Sampah
1. Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
2. Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
3. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
4. Kembangkan manfaat lain dari sampah.
5. Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
6. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.

7
7. Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti
pakan ternak.
8. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah
belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti
pelanggan setia.
9. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang.
10. Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang

8
8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian di tempat wilayah tempat tinggal
penulis Jl Perjuangan ll No 43 RT 006 RT 07 Jakarta Utara.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang terencana untuk mendapatkan
pemecahan masalah terhadap limbah, jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian
makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu
fenomena; fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Dari sisi lain dan secara
sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan
jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Yusuf, 2013: 334).
C. Kesimpulan
Kebersihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga
dengan baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan. Kebersihan merupakan
sebagian dari iman seseorang. Oleh karena itu marilah kita menjaga kebersihan dengan
baik. Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macampenyakit, dengan
demikian kita akan menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia yang sehat
terdapat akal yang sehat.
D. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kita selaku penyusun menyarankan agar
kebersihan lingkungan hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat. Karena
jika tidak ada kerjasama yang baik, maka kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/797/2/BAB%20I.pdf

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-sampah-lengkap.html

universitas sumatera utara,


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20777/Chapter
%20II.pdf;sequence=4

elmi rahmatika, (2 desember 2020), https://www.99.co/blog/indonesia/cara-membuat-


pupuk-kompos/

10

Anda mungkin juga menyukai