Disusun oleh :
Deni Ardiansyah (D200200222)
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Perencanaan Mesin ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Tugas Perencanaan Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan telah diperiksa oleh Dosen Pengampu mata kuliah
Tugas Perencanaan Mesin.
Disusun oleh
NIM : D200200222
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Dosen Pengampu
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN………………………………………………………..………..i
HALAMAN PENGASAHAN……………………………………………………….ii
RINGKASAN………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…....iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….……..v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………......vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………........1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….......1
1.2 Tujuan Perencanaan………………………………………………………...1
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………2
1.4 Manfaat Perencanaan……………………………………………………….2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..……...3
2.1 Pengertian Sampah ……………………………….…………………..……3
2.2 Pengelolaan Sampah………………………………………………….…….3
2.3 Alat Pemotong Sampah………………………………………………….…4
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………5
3.1 Metode………………………………………………………………….....11
3.2 Tahapan……………………………………………………………………11
3.3 Luaran……………………………………………………………………..11
3.4 Indikator Capaian………………………………………………………….11
3.5 Teknik Pengumpulan & Analisis Data………………………………...….11
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian……………………………………………..12
3.7 Analisa Perhitungan……………………………………………………….12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………………….......20
4.1 Anggaran Biaya……………………………………………………………20
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………....20
4.3 Justifikasi Anggaran……………………………………………………….21
iv
BAB V PENUTUP……………………………………………………………...…..23
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………...23
5.2 Saran……………………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…24
LAMPIRAN………………………………………………………………………...25
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
4.1 Tabel Anggaran Biaya…………………………………………………………...20
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………………….20
4.2 Tabel Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………………….21
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Alat Pengolah sampah merupakan salah satu solusi untuk mendaur ulang dari
beberapa macam sampah terutama sampah plastik, Sampah plastik yang memiliki
sifat tidak mudah terurai, bersifat karsinogenik dan butuh waktu lama untuk terurai.
Dengan menggunakan alat ini pengolahan sampah bisa lebih terstruktur dan efisien
waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah suatu bahan sisa dari seluruh aktivitas manusia yang memiliki
nilai ekonomis. Sampah memiliki berbagai macam bentuk yaitu gas, padat dan
cair.
Peningkatan jumlah dan jenis sampah juga terkait dengan gaya hidup
masyarakat. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab
bersama dari anak-anak hingga dewasa.
Seperti jenis sampah, juga tergantung dari material yang kita gunakan. Rata-
rata, satu orang menghasilkan lebih dari setengah ton sampah per tahun, mis.
sekitar satu kilogram sehari. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan
berdampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.
2.2 Pengelolaan Sampah
Sampah organik adalah sampah yang terbuat dari bahan non hayati, baik
berupa hasil sinter maupun hasil proses penambangan.
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati
berupa Produk sinter dan hasil pengolahan teknologi bahan tambang atau sumber
daya alam yang tidak dapat ditambang secara alami, misalnya: botol plastik,tas
plastik, kaleng.
a. Rantai
Rantai merupakan salah satu bagian terpenting pada sepeda motor, rantai
persneling yang cukup kuat menyalurkan tenaga antar gardan sejajar. Ukuran
rantai sangat berbeda, sehingga gaya besar atau kecil dapat ditransmisikan
bersama mereka. Rantai tersebut juga dapat menggerakkan dua gigi yang
5
b. Sprocket
Sproket merupakan suatu komponen dilanjutkan dengan lingkaran Motor
ke roda belakang sepeda motordengan bantuan rantai. Sprocket biasanya
terbuat dari satu bahan Baja, proses produksi selesai pengecoran, penempaan,
pengelasan, atau pemesinan. Sprocket selesaijadi rantai bisa Jauhkan gigi
bebas dari gesekan Menjaga keamanan, kebisingan dan daya tahan rantai
Salah satu masalah yang paling umumterjadi di gearbox dari gearbox, ini
adalah keausan Gesekan dan menempel dengan roda gigi gearbox memiliki
beban stress dihasilkan oleh rantai.
Sproket yang baik adalah yang memiliki kekerasan yang cukup pada ujung
giginya dibandingkan bagian tengahnya agar ujung sproket tidak cepat aus
akibat gesekan langsung dengan rantai dan bagian tengahnya, sehingga tetap
lentur sehingga tidak habis. jangan dipakai karena cepat rusak.
6
c. Poros
Dalam pengertian umum, poros dimaksudkan sebagai logam berpenampang
lingkaran yang berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung suatu
beban atau tanpa meneruskan daya pada transmisi roda gigi. Peranan poros
sangat penting dalam transmisi daya, jadi poros merupakan salah satu bagian
yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga
bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu
dipegang oleh poros
- Macam-macam poros
1. Poros transmisi
Poros transmisi mendapatkan beban puntir murni atau puntir
dan lentur. Daya yang ditransmisikan kepada poros ini melalui
kopling, roda gigi, pulley, sproket rantai, dan lain lain.
3. Gandar
7
d. Pisau
Biasanya banyak orang yang menyebut pisau ini sebagai mesin penghancur.
Rahang Ini digunakan untuk merobek-robek atau untuk merobek-robek mesin
pencacah plastik bekasSerpihan plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk
membuat butiran plastik. Perkembangan penggunaan mata pisau meningkat
setiap tahunnyamelalui pengolahan sampah plastik daur ulang yang semakin
canggihsampah plastik yang tidak berguna dihargaiHarga sekaligus salah satu
solusi untuk menjaga lingkungan dari dampak tersebut Sampah plastik, pisau
penghancur ini terdiri dari tiga jenis baja yaitu baja tipe datar, tipe vertikal,
tipe pisau 45˚. Pisau yang luar biasamelekat pada sebuah poros atau poros dan
bergerak searah dengan poros tersebut
disimpan di gudang.
e. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan
bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pulley, kopling dan poros.
Fungsi yang serupa dengan pasak adalah splain atau sepline dan gerigi.
Menurut letaknya pada poros dapat dibedakan anata poros pelana, pasak rata,
pasak benam, dan pasak singgung yang pada umumnya berpenampang segi
enam. Dalam arah memanjang dapat berbentuk prismatic atau berbentuk tirus.
Pasak benam prismatic ada yang khusus dipakai sebagai pasak luncur. Selain
jenis diatas terdapat pula jenis pasak tembereng dan pasak jarum. Pasak luntur
memungkinkan pergeseran aksial roda gigi pada porosnya seperti spline, yang
paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat meneruskan momen
yang besar.
f. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros beban, sehingga
putaran/gerak bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang
umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen
mesin lainya bekerja dengan baik. Menurut gerakanya dibedakan menjadi :
Bantalan luncur, pada bantalan ini terjadi luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh poros dan bantalan dengan perantara
lapisan pelumas
Bantalan gelinding, pada bantalan ini terjadi geseran gelinding antara
bagian bola peluru, rol atau rol jarum dan perantara lapisan pelumas.
Bantalan ini disusun dari benda-benda guling antara cincin bergerak tinggal
diam. Benda-benda yang mengguling terdapat masing-masing dalam
sebuah sangkar atau kurungan untuk menjaga jarak-jaraknya. Berbagai
macam bagian bantalan guling harus tahan terhadap timbulnya kejenuhan
beban. Untuk itu bagian cincin luar dan dalam dipilih baja khrom bernilai
tinggi, dengan kandungan karbon (C) 1% dan khrom (Cr) 1,5% dan juga
ditambah silisium dan mangan. Benda-benda gelinding juga terbuat dari
khrom. Benda-benda gelinding ini mempunyai kekerasan 60-66 HRC.
9
Bahan sangkar ialah baja, dalam beberapa hal perunggu atau besi tuang
tempa. Sangkar yang terbuat dari bahan sintetis mendapatkan peningkatan.
Bantalan aksial, arah yang ditempuh bantalan ini adalah tegak lurus sumbu
poros
Bantalan radial, arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros
Bantalan gelinding khusus, bantalan ini dapat menumpu ban yang arahnya
sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu poros.
Berbagai penelitian tentang alat pemotong sampah sampah di masa lalu. Dalam
penelitian ini, jurnal dan studi digunakan sebagai referensi yang membahas kesamaan
antara teori dan subjek penelitian. Berikut ini adalah penelitian sebelumnya tentang
alat pemotong sampah :
Pertama, penelitian Firmansyah Burlian, Irsyadi Yani, Ivfransyah & Jhosua Arie
S (2019) ISSN No. 2502-8782 Vol 4. Mereka meneliti tentang “Rancang Bangun
Alat Penghancur Sampah Botol Plastik Kapasitas ±33 Kg/Jam”. Penelitian ini
mendiskripsikan tentang proses daur ulang sampah botol plastik dengan
menggunakan mesin motor listrik 1 hp (746 watt) dengan putaran poros motor 1400
rpm serta kapasitas mesin yang dirancang sebesar ± 33 kg/jam.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, yaitu penggunaan
beberapa elemen mesin yang sama dengan mempertimbangkan dampak lingkungan
yang dikeluarkan oleh alat tersebut untuk penggerak pada penelitian ini yaitu
menggunakan tenaga pedal dengan kayuhan manusia.
Kedua, penelitian Kornelius G.Dambur, Ignasius M.Wawo ,Alexius L.Johanis &
John A.Wabang (2020) JTM-JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3 No. 2.Halaman: 16 –
20. Mereka meneliti tentang “Rancang Bangun Alat Pemipil Jagung Menggunakan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pada penelitian ini
membutuhkan analisis, kajian empiris dan menampilkan data berupa angka.
3.2 Tahapan
1. Melakukan Studi Literatur
Dalam kegiatan ini penyusunan ide gagasan, konsepan penggunaan alat,
serta perancangan spesifikasi komponen mesin yang akan digunakan.
2. Melakukan penyusunan komponen mesin
Penyusunan komponen mesin disesuaikan dengan kekuatan berat sampah
yang akan dihancurkan.
3. Analisa Perhitungan
Analisa Perhitungan digunakan untuk menentukan jenis material yang
akan digunakan serta ukuran detail per tiap komponen part. Tahapan ini
dilakukan agar dapat mengetahui hasil akhir dari penggilingan sampah.
4. Pembuatan Gambar Teknik sesuai dengan analisa perhitungan
Gambar Teknik dibuat untuk menyatakan informasi, bahan dokumentasi
dan penyampaian gagasan untuk pengembangan.
3.3 Luaran
Pada Penelitian ini luarannya adalah:
1. Memvariasikan alat agar lebih ekonomis.
2. Menyusun sebuah komponen agar memiliki struktur yang kuat.
3. Memberikan suatu angka yang berhubungan dengan kecepatan, hasil dan
kualitas yang dilakukan.
4. Memberikan suatu gambar kerja yang spesifik agar menciptakan hasil yang
optimal.
Pengumpulan data dari berbagai artikel, jurnal & e-book yang berkaitan
dengan alat yang akan dibuat dan diolah menggunakan metode kuantitatif
sehingga dapat megembangkan cara kerja dari alat yang sebelumya.
Putaran Sprocket
𝑧1
n1 = x n2
𝑧2
40
= x 30
20
= 60 rpm
dimana :
n1 = Putaran Sprocket
n2 = Putaran Sprocket yang digerakkan
z1 = Jumlah gigi sprocket A
z2 = Jumlah gigi Sprocket B
13
• Rasio Sprocket
𝐺𝑒𝑎𝑟 𝐵
Gear Ratio : 𝐺𝑒𝑎𝑟 𝐴
20
= 40
= 2
• Kecepatan Rantai
𝑃.𝑛1.𝑧1
V = 60𝑥1000
0,5.60.40
= 60𝑥1000
= 0,02 m/s
dimana :
V = Kecepatan Rantai
p = Pitch Rantai
n1 = Putaran Sprocket
z1 = Jumlah gigi sprocket A
• Panjang Rantai
𝑧1+𝑧2 (𝑧1+𝑧2)2
L = 2C + +
2 4𝜋 2 .𝑐
40+20 (40+20)2
= 2.5,11 + +
2 4.3,142 .5,11
= 58.0833 Pitch
dimana :
L = Panjang Rantai
C = Jarak antar sumbu sprocket
z1 = Jumlah gigi sprocket A
z2 = Jumlah gigi Sprocket B
• Berat Sampah : 2kg
• Perencanaan Poros
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur.
Daya ditransmisikan kepada poros ini roda gigi, puli sabuk atau
sproket rantai, dll.
Bahan poros yang akan digunakan dari baja konstruksi mesin
( JIS G 4051, S40C ) 𝜎�𝑏� = 55kg/mm2
14
• Diameter Poros
5,1
ds = { 𝑐𝑎 . Kt.Cb.T}⅓
5,1
ds = {3.05 . 1,5.2,3.798,68}⅓
= 16,178mm ≈ 17 𝑚𝑚
dimana :
ds = diameter poros
Cb = beban lentur (akan terjadi beban lentur Cb yang harganya
1,2 – 2,3) (Sularso,hal 8)
kt = beban (1,0-l,5 jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan)
(Sularso, hal 8)
T = momen puntir
• Tegangan Geser yang terjadi
𝑇 5,1.𝑇
𝑟 = (𝜋.𝑑𝑠3 /16)= 𝑑𝑠3
798,68 5,1.798,68
= 3,14.173 /16= 1733
= 0,82835477=0,82907958478
= 0,82907958478/0,82835477
= 1,00087 Kg/mm2
• Dimensi Pasak
��������������Merencanakan lebar dan tinggi pasak dapat dipilih
berdasarkan standar ukuran pasak.Ukuran lebar dan tinggi pasak
disesuaikan dengan diameter poros. Maka, lebar dan tinggi
pasak adalah :
b = 3 mm
h = 3 mm
l = 6 – 36 mm (diambil 19 mm)
Bahan Pasak yang dipakai S35C,dicelup dingin dan dilunakan
2
Kekuatan tarik yang diijinkan (𝜎�𝐵�) = 55 kg/mm
Faktor keamanan (sfk1) = 6,0
Faktor koreksi (sfk2) = (1,3 – 3), diambil 3
• Kapasitas Pemotongan
�������������Q = p.v
= 2 kg . 3,2028 m/min
= 6,4506 kg/ jam
dimana :
Q = Kapasitas hasil pemotongan ( kg/jam )
p = massa jenis sampah
v = kecepatan hasil pemotongan ( m/min )
• Tegangan geser yang diijinkan pada pasak (T )
Ka
𝜎𝛽
Tka = sfk1.sfk2
55
= 6.3
= 3,0555555 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
dimana :
bahan S-C)
pasak ( 1,3-3,0)
18
= 93,96235 kg/mm
• Tegangan geser yang terjadi pada pasak (T )
k
2.T1
Tk = 𝑑𝑠1.𝑏,1
2.798,68
= 17.3.19
2
= 5355,85411 kg/mm
Syarat aman T ≥ T
ka k
2 2
•
• Peninjauan tekanan permukaan pada pasak
Tekanan permukaan yang diijinkan (pa)
Pa = 4𝑘𝑔/𝑚𝑚2
Tekanan permukaan yang terjadi pada pasak (p)
𝐹𝑡1
n =𝑙 (𝑏.ℎ)
93,96235
= 19 (3,3)
2
= 0,5494 𝑘�𝑔�/𝑚�𝑚�
Syarat aman pa ≥ p
2 2
4 kg/mm ≥ 0,5494 kg/mm
Menggunakan�spesifikasi�bantalan�gelinding�:
Nomor bantalan = 6033VV
Tipe bantalan = Ball Bearing
Beban aksial = 0 (tidak ada beban aksial)
Faktor koreksi X = 0,56 (sularso, hal 135)
Faktor koreksi V= 1 (beban putar pada cincin dalam)(sularso, hal 135)
19
• Gaya Radial
Fr = Ftb.Tan 𝜕°
𝐹𝑡
Ftb = 2
93,96235
= 2
= 46,9811 Kg
Fr = 46,9811 . Tan 20°
= 17,099 kg = 167,683908 N
BAB IV
6 Pemasaran
(Rp) (Rp)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Tugas Perencanaan Mesin alat penghancur sampah dengan
penggerak tenaga manusia adalah sebagai berikut :
1. Tersusunnya laporan tugas sebagai syarat kelulusan Tugas Perencanaan
Mesin.
2. Terbentuknya alat penghancur sampah yang memiliki tingkat pengolahan
lebih sederhana.
3. Pemanfaatan alat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh pengguna.
5.2 Saran
Pembuatan alat ini banyak mendapatkan berbagai evaluasi, maka dari itu
dibutuhkan saran diantara lain :
1. Pengembangan desain agar dapat dibuat seminimalis mungkin sehingga
nyaman ketika digunakan.
2. Pembuatan bisa dilakukan lebih berkala dengan mengoptimalkan berbagai
seluruh kegiatan.
3. Lebih memperhatikan penggunaan K3 dalam pembuatan alat.
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26