Anda di halaman 1dari 33

ALAT PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN

MENGGUNAKAN TENAGA PENGGERAK MANUSIA

Disusun oleh :
Deni Ardiansyah (D200200222)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Perencanaan Mesin ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Tugas Perencanaan Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan telah diperiksa oleh Dosen Pengampu mata kuliah
Tugas Perencanaan Mesin.

Disusun oleh

Nama : Deni Ardiansyah

NIM : D200200222

Disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Surakarta, 20 Desember 2022

Dosen Pengampu

(Muttaqin Rahmat Pangaribawa, S.T., M.Eng.)

ii
RINGKASAN

Produksi sampah terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebiasaan


konsumsi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Masalah yang teridentifikasi antara
lain meningkatnya timbulan sampah, keanekaragaman hayati dan sifat sampah.
Pengurangan sampah sudah dilakukan dengan berbagai cara terutama dengan
melakukan 3R ( Reuse, Reduce, Recycle). Dilihat dari peningkatan sampah yang terus
meningkat jika tidak ditanggulangi akan berdampak terhadap perubahan iklim seperti
contoh banjir, tanah longsor dan dapat menimbulkan penyakit. Alat penghancur
sampah dapat menjadi salah satu solusi dari masalah tersebut. Alat Penghancur
sampah yang menggunakan pisau sebagai penghancur dapat menghancurkan sampah
menjadi bentuk serpihan. Alat ini lebih efisien karena tidak mengeluarkan dampak
apapun. Dengan digerakan oleh manusia alat ini setidaknya dapat membakar kalori
ketika melakukan kayuhan. Alat ini tidak mengeluarkan banyak biaya untuk
perawatan karena tidak memerlukan perawatan khusus. Alat ini juga dapat membuka
peluang usaha dengan memanfaatkan hasil sampah yang dijadikan pupuk kompos.

iii
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN………………………………………………………..………..i
HALAMAN PENGASAHAN……………………………………………………….ii
RINGKASAN………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…....iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….……..v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………......vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………........1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….......1
1.2 Tujuan Perencanaan………………………………………………………...1
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………2
1.4 Manfaat Perencanaan……………………………………………………….2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..……...3
2.1 Pengertian Sampah ……………………………….…………………..……3
2.2 Pengelolaan Sampah………………………………………………….…….3
2.3 Alat Pemotong Sampah………………………………………………….…4
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………5
3.1 Metode………………………………………………………………….....11
3.2 Tahapan……………………………………………………………………11
3.3 Luaran……………………………………………………………………..11
3.4 Indikator Capaian………………………………………………………….11
3.5 Teknik Pengumpulan & Analisis Data………………………………...….11
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian……………………………………………..12
3.7 Analisa Perhitungan……………………………………………………….12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………………….......20
4.1 Anggaran Biaya……………………………………………………………20
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………....20
4.3 Justifikasi Anggaran……………………………………………………….21

iv
BAB V PENUTUP……………………………………………………………...…..23
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………...23
5.2 Saran……………………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…24
LAMPIRAN………………………………………………………………………...25

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo……………………………..…4


Gambar 2.2 Rantai Sepeda…………………………………………………………....5
Gambar 2.3 Sprocket………………………………………………………………….6
Gambar 2.4 Poros Transmisi………………………………………………………….6
Gambar 2.5 Penampang Gandar………………………………………………………7
Gambar 2.6 Pisau Putar…………………………………………………………….....7
Gambar 2.7 Gaya Gesek Pada Pasak………………………………………………….8
Gambar 2.8 Bantalan………………………………………………………………….9

vi
DAFTAR TABEL
4.1 Tabel Anggaran Biaya…………………………………………………………...20
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………………….20
4.2 Tabel Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………………….21

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan peralatan


rumah tangga, mobil, dll. Penggunaan bahan plastik semakin umum karena kuat
dan tidak mudah rusak oleh cuaca. Perkembangan produk plastik di Indonesia
sangat pesat dalam dua dekade terakhir, karena telah memenuhi hampir semua
kebutuhan masyarakat, mulai dari kebutuhan pokok seperti barang rumah tangga
hingga aksesoris mobil mewah

Selain banyak dibutuhkan oleh masyarakat, produk plastik juga memberikan


dampak negatif bagi lingkungan. Plastik bekas cukup sulit untuk ditangani.
Misalnya, pembakaran plastik seperti PVC dapat menghasilkan asap yang
mengandung klorin. Sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena plastik
merupakan bahan yang permanen. Sehingga jika disimpan di TPA akhir
menimbulkan banyak masalah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami kemajuan


yang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut teknologi juga
mengalami peningkatan, baik dari segi desain maupun teknologi.

Alat Pengolah sampah merupakan salah satu solusi untuk mendaur ulang dari
beberapa macam sampah terutama sampah plastik, Sampah plastik yang memiliki
sifat tidak mudah terurai, bersifat karsinogenik dan butuh waktu lama untuk terurai.
Dengan menggunakan alat ini pengolahan sampah bisa lebih terstruktur dan efisien
waktu.

1.2 Tujuan Perencanaan


Tujuan Tugas Perencanaan Mesin ini adalah merancang elemen mesin yang
meliputi :
1. Perencanaan Sprocket & Rantai
2. Perencanaan Poros
3. Perencanaan Pisau
4. Perencanaan Bantalan

1.3 Batasan Masalah


2

Dalam pembuatan laporan Tugas Perencanaan Mesin ini hanya akan


membahas tentang:
1. Macam – macam spesifikasi elemen mesin yang digunakan,
2. cara kerja alat pemotong sampah.
3. Dasar teori perencanaan Sprocket & Rantai, Poros, Pisau, Bantalan.

1.4 Manfaat Perencanaan


1. Manfaat perencanaan Tugas Perencanaan Mesin ini untuk memperdalam ilmu
pengetahuan.
2. Dapat lebih bermanfaat untuk pengolahan sampah
3. Menambah wawasan penulis tentang elemen mesin guna melegkapi Tugas
Perencanaan Mesin.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah suatu bahan sisa dari seluruh aktivitas manusia yang memiliki
nilai ekonomis. Sampah memiliki berbagai macam bentuk yaitu gas, padat dan
cair.

Peningkatan jumlah dan jenis sampah juga terkait dengan gaya hidup
masyarakat. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab
bersama dari anak-anak hingga dewasa.

Seperti jenis sampah, juga tergantung dari material yang kita gunakan. Rata-
rata, satu orang menghasilkan lebih dari setengah ton sampah per tahun, mis.
sekitar satu kilogram sehari. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan
berdampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.
2.2 Pengelolaan Sampah

Sampah organik adalah sampah yang terbuat dari bahan non hayati, baik
berupa hasil sinter maupun hasil proses penambangan.

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati
berupa Produk sinter dan hasil pengolahan teknologi bahan tambang atau sumber
daya alam yang tidak dapat ditambang secara alami, misalnya: botol plastik,tas
plastik, kaleng.

Dari berbagai tahapan pengelolaan sampah, pengelolaan sampah dapat


dilakukan :
a. Pencegahan dan pengurangan limbah di sumbernya
Kegiatan ini diawali dengan pemilahan atau pemilahan sampah
organik dan anorganik menghasilkan sampah organik dan anorganik di
setiap rumah.
b. Penggunaan Kembali
Kegiatan daur ulang sampah yang meliputi:
4

1). Mendaur ulang sampah organik, seperti pengomposan (composting).


Sampah yang mudah terurai, dapat diubah menjadi kompos ramah
Lingkungan Menjaga fungsi kawasan wisata.

2). Pemulihan langsung atau tidak langsung dari limbah anorganik.


Penggunaan kembali secara langsung, misalnya dalam kerajinan
tangan dari barang bekas atau kertas daur ulang. Sebaliknya
pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual
barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas
dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang


benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan
ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola
kawasan, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta
memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak
pemerintah daerah

Gambar 2.1 Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo


2.3 Alat Pemotong Sampah

Dengan beberapa metode pengolahan sampah terjadi tingkat kestabilan


antara jumlah yang dihasilkan dengan volume yang terus meningkat. Pada alat
penghancur sampah ini memiliki beberapa komponen, yaitu :

a. Rantai
Rantai merupakan salah satu bagian terpenting pada sepeda motor, rantai
persneling yang cukup kuat menyalurkan tenaga antar gardan sejajar. Ukuran
rantai sangat berbeda, sehingga gaya besar atau kecil dapat ditransmisikan
bersama mereka. Rantai tersebut juga dapat menggerakkan dua gigi yang
5

jaraknya cukup jauh. Rantai juga digunakan untuk mengurangi kecepatan


yang relatif tinggi. Rantai terhubung ke gigi sproket dan mentransmisikan
tenaga tanpa selip, yang menjamin kecepatan yang merata. Tanpa rantai dan
sproket, roda belakang tidak dapat menggerakkan kendaraan. (Schafat 2008:
20-26).
Rantai, yang menyalurkan tenaga dari sproket ke roda, berperan penting
dalam berkendara. Oleh karena itu, pengemudi perlu mengetahui lebih jauh
keberadaan perangkat ini. Seperti kode yang tertera pada kemasan rantai atau
nomor dan jenis rantai. Sebagai pemilik sepeda motor, Anda perlu mengetahui
apa arti kode tersebut agar tidak salah menggunakan rantai. Kode mengacu
pada kekuatan atau ukuran. Jadi tidak salah. Apakah Anda juga tahu namanya
(majalah motoplus 2015).

Gambar 2.2 Rantai Sepeda

b. Sprocket
Sproket merupakan suatu komponen dilanjutkan dengan lingkaran Motor
ke roda belakang sepeda motordengan bantuan rantai. Sprocket biasanya
terbuat dari satu bahan Baja, proses produksi selesai pengecoran, penempaan,
pengelasan, atau pemesinan. Sprocket selesaijadi rantai bisa Jauhkan gigi
bebas dari gesekan Menjaga keamanan, kebisingan dan daya tahan rantai
Salah satu masalah yang paling umumterjadi di gearbox dari gearbox, ini
adalah keausan Gesekan dan menempel dengan roda gigi gearbox memiliki
beban stress dihasilkan oleh rantai.
Sproket yang baik adalah yang memiliki kekerasan yang cukup pada ujung
giginya dibandingkan bagian tengahnya agar ujung sproket tidak cepat aus
akibat gesekan langsung dengan rantai dan bagian tengahnya, sehingga tetap
lentur sehingga tidak habis. jangan dipakai karena cepat rusak.
6

Gambar 2.3 Sprocket

c. Poros
Dalam pengertian umum, poros dimaksudkan sebagai logam berpenampang
lingkaran yang berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung suatu
beban atau tanpa meneruskan daya pada transmisi roda gigi. Peranan poros
sangat penting dalam transmisi daya, jadi poros merupakan salah satu bagian
yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga
bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu
dipegang oleh poros

- Macam-macam poros

1. Poros transmisi
Poros transmisi mendapatkan beban puntir murni atau puntir
dan lentur. Daya yang ditransmisikan kepada poros ini melalui
kopling, roda gigi, pulley, sproket rantai, dan lain lain.

Gambar 2.4 Poros Transmisi


2. Spindel
Spindel merupakan poros tansmisi yang relatif pendek, seperti
poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa
puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti

3. Gandar
7

poros seperti ini dipasang diantara roda-roda kereta barang,


dimana tidak mendapatkan beban puntir, bahkan kadang kadang
tidak boleh berputar. Gandar ini hanya mendapatkan beban lentur,
kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula di mana mengalami
beban puntir juga. Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atau
poros lurus umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin
torak, dan lain lain. Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar
terdapat kebebasan bagi perubahan arah dan lain-lain.

Gambar 2.5 penampang gandar

d. Pisau
Biasanya banyak orang yang menyebut pisau ini sebagai mesin penghancur.
Rahang Ini digunakan untuk merobek-robek atau untuk merobek-robek mesin
pencacah plastik bekasSerpihan plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk
membuat butiran plastik. Perkembangan penggunaan mata pisau meningkat
setiap tahunnyamelalui pengolahan sampah plastik daur ulang yang semakin
canggihsampah plastik yang tidak berguna dihargaiHarga sekaligus salah satu
solusi untuk menjaga lingkungan dari dampak tersebut Sampah plastik, pisau
penghancur ini terdiri dari tiga jenis baja yaitu baja tipe datar, tipe vertikal,
tipe pisau 45˚. Pisau yang luar biasamelekat pada sebuah poros atau poros dan
bergerak searah dengan poros tersebut
disimpan di gudang.

Gambar 2.6 Pisau Putar


8

e. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan
bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pulley, kopling dan poros.
Fungsi yang serupa dengan pasak adalah splain atau sepline dan gerigi.
Menurut letaknya pada poros dapat dibedakan anata poros pelana, pasak rata,
pasak benam, dan pasak singgung yang pada umumnya berpenampang segi
enam. Dalam arah memanjang dapat berbentuk prismatic atau berbentuk tirus.
Pasak benam prismatic ada yang khusus dipakai sebagai pasak luncur. Selain
jenis diatas terdapat pula jenis pasak tembereng dan pasak jarum. Pasak luntur
memungkinkan pergeseran aksial roda gigi pada porosnya seperti spline, yang
paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat meneruskan momen
yang besar.

Gambar 2.7 Gaya Gesek Pada Pasak

f. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros beban, sehingga
putaran/gerak bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang
umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen
mesin lainya bekerja dengan baik. Menurut gerakanya dibedakan menjadi :
 Bantalan luncur, pada bantalan ini terjadi luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh poros dan bantalan dengan perantara
lapisan pelumas
 Bantalan gelinding, pada bantalan ini terjadi geseran gelinding antara
bagian bola peluru, rol atau rol jarum dan perantara lapisan pelumas.
Bantalan ini disusun dari benda-benda guling antara cincin bergerak tinggal
diam. Benda-benda yang mengguling terdapat masing-masing dalam
sebuah sangkar atau kurungan untuk menjaga jarak-jaraknya. Berbagai
macam bagian bantalan guling harus tahan terhadap timbulnya kejenuhan
beban. Untuk itu bagian cincin luar dan dalam dipilih baja khrom bernilai
tinggi, dengan kandungan karbon (C) 1% dan khrom (Cr) 1,5% dan juga
ditambah silisium dan mangan. Benda-benda gelinding juga terbuat dari
khrom. Benda-benda gelinding ini mempunyai kekerasan 60-66 HRC.
9

Bahan sangkar ialah baja, dalam beberapa hal perunggu atau besi tuang
tempa. Sangkar yang terbuat dari bahan sintetis mendapatkan peningkatan.
 Bantalan aksial, arah yang ditempuh bantalan ini adalah tegak lurus sumbu
poros
 Bantalan radial, arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros
 Bantalan gelinding khusus, bantalan ini dapat menumpu ban yang arahnya
sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu poros.

Gambar 2.8 Bantalan

Berbagai penelitian tentang alat pemotong sampah sampah di masa lalu. Dalam
penelitian ini, jurnal dan studi digunakan sebagai referensi yang membahas kesamaan
antara teori dan subjek penelitian. Berikut ini adalah penelitian sebelumnya tentang
alat pemotong sampah :
Pertama, penelitian Firmansyah Burlian, Irsyadi Yani, Ivfransyah & Jhosua Arie
S (2019) ISSN No. 2502-8782 Vol 4. Mereka meneliti tentang “Rancang Bangun
Alat Penghancur Sampah Botol Plastik Kapasitas ±33 Kg/Jam”. Penelitian ini
mendiskripsikan tentang proses daur ulang sampah botol plastik dengan
menggunakan mesin motor listrik 1 hp (746 watt) dengan putaran poros motor 1400
rpm serta kapasitas mesin yang dirancang sebesar ± 33 kg/jam.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, yaitu penggunaan
beberapa elemen mesin yang sama dengan mempertimbangkan dampak lingkungan
yang dikeluarkan oleh alat tersebut untuk penggerak pada penelitian ini yaitu
menggunakan tenaga pedal dengan kayuhan manusia.
Kedua, penelitian Kornelius G.Dambur, Ignasius M.Wawo ,Alexius L.Johanis &
John A.Wabang (2020) JTM-JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3 No. 2.Halaman: 16 –
20. Mereka meneliti tentang “Rancang Bangun Alat Pemipil Jagung Menggunakan
10

Pedal Sepeda Sebagai Penggerak”. Penelitian ini mendiskripsikan tentang pengolahan


biji jagung dengan menggunakan pedal sebagai penggerak.
Persamaan penelitian ini penggunaan pedal sebagai penggerak utama. Penelitian
sebelumnya menjadikan acuan untuk penelitian ini karena penggunaan tenaga pedal
lebih hemat biaya karena tidak perlu menggunakan bahan bakar serta perawatannya
yang lebih sederhana.
11

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pada penelitian ini
membutuhkan analisis, kajian empiris dan menampilkan data berupa angka.

3.2 Tahapan
1. Melakukan Studi Literatur
Dalam kegiatan ini penyusunan ide gagasan, konsepan penggunaan alat,
serta perancangan spesifikasi komponen mesin yang akan digunakan.
2. Melakukan penyusunan komponen mesin
Penyusunan komponen mesin disesuaikan dengan kekuatan berat sampah
yang akan dihancurkan.
3. Analisa Perhitungan
Analisa Perhitungan digunakan untuk menentukan jenis material yang
akan digunakan serta ukuran detail per tiap komponen part. Tahapan ini
dilakukan agar dapat mengetahui hasil akhir dari penggilingan sampah.
4. Pembuatan Gambar Teknik sesuai dengan analisa perhitungan
Gambar Teknik dibuat untuk menyatakan informasi, bahan dokumentasi
dan penyampaian gagasan untuk pengembangan.

3.3 Luaran
Pada Penelitian ini luarannya adalah:
1. Memvariasikan alat agar lebih ekonomis.
2. Menyusun sebuah komponen agar memiliki struktur yang kuat.
3. Memberikan suatu angka yang berhubungan dengan kecepatan, hasil dan
kualitas yang dilakukan.
4. Memberikan suatu gambar kerja yang spesifik agar menciptakan hasil yang
optimal.

3.4 Indikator Capaian


1. Pemanfaatan Alat ini dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat dapat
mengelola sampah melalui bank sampah.
2. Adanya alat pemotong sampah ini harapannya dapat mengurangi limbah
plastik sehingga masyrakat bisa akan lebih sadar terhadap lingkungan.
3. Pemanfatan sampah yang nantinya bisa dijadikan pupuk kompos.

3.5 Teknik Pengumpulan & Analisis Data


12

Pengumpulan data dari berbagai artikel, jurnal & e-book yang berkaitan
dengan alat yang akan dibuat dan diolah menggunakan metode kuantitatif
sehingga dapat megembangkan cara kerja dari alat yang sebelumya.

3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian


Penggunaan alat ini dapat menampung sampah maksimal 2 kg dengan
mempertimbangkan kapaitas tampungan serta penggerak yang menggunakan
rantai sehingga membutuhkan perawatan yang berkala agar dapat menghasilkan
hasil sampah yang maksimal.

3.7 Analisa Perhitungan


 Perencanaan Sprocket & Rantai
Perhitungan Sprocket & Rantai
𝑃
𝑑�2(𝑖�𝑛�𝑐�ℎ) = sin 180°/𝑧2
���������������������������������������������������������������
𝟎,𝟓
= 𝒔𝒊𝒏 𝟏𝟖𝟎°/𝟐𝟎
= 0,5 inc = 1,27 cm=12,7 mm
𝑍1
𝑑�1= 𝑍2 x d2
40
= 20 x 12,7
= 25,4 mm
dimana :
d1 = Diameter pitch sprocket penggerak
d2 = Diameter pitch sprocket yang digerakkan
z1 = Jumlah gigi sprocket A
z2 = Jumlah gigi Sprocket B

Putaran Sprocket
𝑧1
n1 = x n2
𝑧2
40
= x 30
20
= 60 rpm

dimana :
n1 = Putaran Sprocket
n2 = Putaran Sprocket yang digerakkan
z1 = Jumlah gigi sprocket A
z2 = Jumlah gigi Sprocket B
13

• Rasio Sprocket
𝐺𝑒𝑎𝑟 𝐵
Gear Ratio : 𝐺𝑒𝑎𝑟 𝐴
20
= 40

= 2
• Kecepatan Rantai
𝑃.𝑛1.𝑧1
V = 60𝑥1000

0,5.60.40
= 60𝑥1000
= 0,02 m/s
dimana :
V = Kecepatan Rantai
p = Pitch Rantai
n1 = Putaran Sprocket
z1 = Jumlah gigi sprocket A

• Panjang Rantai
𝑧1+𝑧2 (𝑧1+𝑧2)2
L = 2C + +
2 4𝜋 2 .𝑐
40+20 (40+20)2
= 2.5,11 + +
2 4.3,142 .5,11
= 58.0833 Pitch
dimana :
L = Panjang Rantai
C = Jarak antar sumbu sprocket
z1 = Jumlah gigi sprocket A
z2 = Jumlah gigi Sprocket B
• Berat Sampah : 2kg
• Perencanaan Poros
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur.
Daya ditransmisikan kepada poros ini roda gigi, puli sabuk atau
sproket rantai, dll.
Bahan poros yang akan digunakan dari baja konstruksi mesin
( JIS G 4051, S40C ) 𝜎�𝑏� = 55kg/mm2
14

Daya yang di transmisikan


Daya yang ditransmisikan 풇c
Daya rata – rata yang diperlukan 1,2

2,0
Daya maksimum yang di perlukan 0,8

1,2
Daya normal 1,0

1,5
P = W/t
W = 50 Kg/2 Kg
= 25 Joule
= 25 Joule/600 sekon = 0,041 J/s
Pd = fc x p = (Joule/sekon)
= 1,2 x 0,041

= 1,2 x 0,041 = 0,0492


Momen Puntir
𝑃𝑑
T = 9,74.105 . 𝑛
Maka :
Pd=0,0492 Joule/Sekon
0,0492
T = 9,74.105 . 60 = 798,68 kgf.mm
dimana :
T = Momen Puntir
Pd = Daya Rencana
n = Putaran Sprocket
• Tegangan Geser yang diizikan
𝜎𝛽
𝜏𝑎= 𝑠𝑓1.𝑠𝑓2
55 𝑘𝑔.𝑚𝑚
𝜏𝑎= 6,0𝑥3,0
= 3,05
dimana :
𝜎𝛽 = Kekuatan Tarik (𝜎�𝐵� = 55 Kg/mm baja kontruksi mesin JIS
G 4051 S40C) (Sularso, hal 3)
sf1 = factor keamanan ( 5,6 untuk bahan SF, 6,0 untuk bahan

S-C) (Sularso, hal 8)


sf2= factor keamanan (factor poros bertingkat atau pasak

( 1,3-3,0) (Sularso, hal 8)


15

• Diameter Poros
5,1
ds = { 𝑐𝑎 . Kt.Cb.T}⅓
5,1
ds = {3.05 . 1,5.2,3.798,68}⅓
= 16,178mm ≈ 17 𝑚𝑚
dimana :
ds = diameter poros
Cb = beban lentur (akan terjadi beban lentur Cb yang harganya
1,2 – 2,3) (Sularso,hal 8)
kt = beban (1,0-l,5 jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan)
(Sularso, hal 8)
T = momen puntir
• Tegangan Geser yang terjadi
𝑇 5,1.𝑇
𝑟 = (𝜋.𝑑𝑠3 /16)= 𝑑𝑠3
798,68 5,1.798,68
= 3,14.173 /16= 1733

= 0,82835477=0,82907958478
= 0,82907958478/0,82835477
= 1,00087 Kg/mm2

Koreksi Kontruksi Aman


ra > r
3,05 > 1,00087 ( kontruksi aman )
16

• Gaya Potong Pisau


F= A.fs
F = 5. 1,00087
= 5,00435 N
dimana =
F = Gaya yang bekerja pada pisau
fs = Tegangan geser bahan yang terjadi
A = Luas Penampang bahan yg dipotong
• Torsi Pisau
T=F.r
T= 5,000435.2
= 15,001305 N.m
dimana :
T = Torsi pada pisau
F = Gaya yang bekerja pada pisau
r = ½ panjang pisau

• Kecepatan Putaran Pisau


𝜋.𝑑.𝑛
v1 = 1000.60
3,14.17.60
= 1000.60
= 0,05338 m/s
dimana :
v1 = kecepatan putaran potong
d = diameter poros
n = putaran poros
• Kecepatan hasil pemotongan
𝜋.𝑑.𝑛
v2 = 1000
3,14.17.60
= 1000
= 3,2028 m/min
dimana :
v2 = kecepatan hasil pemotongan
d = diameter poros
n = putaran poros
17

• Dimensi Pasak
��������������Merencanakan lebar dan tinggi pasak dapat dipilih
berdasarkan standar ukuran pasak.Ukuran lebar dan tinggi pasak
disesuaikan dengan diameter poros. Maka, lebar dan tinggi
pasak adalah :
b = 3 mm
h = 3 mm
l = 6 – 36 mm (diambil 19 mm)
Bahan Pasak yang dipakai S35C,dicelup dingin dan dilunakan
2
Kekuatan tarik yang diijinkan (𝜎�𝐵�) = 55 kg/mm
Faktor keamanan (sfk1) = 6,0
Faktor koreksi (sfk2) = (1,3 – 3), diambil 3

• Kapasitas Pemotongan
�������������Q = p.v
= 2 kg . 3,2028 m/min
= 6,4506 kg/ jam
dimana :
Q = Kapasitas hasil pemotongan ( kg/jam )
p = massa jenis sampah
v = kecepatan hasil pemotongan ( m/min )
• Tegangan geser yang diijinkan pada pasak (T )
Ka
𝜎𝛽
Tka = sfk1.sfk2

55
= 6.3

= 3,0555555 𝑘𝑔/𝑚𝑚2

dimana :

𝜎� = Kekuatan Tarik (𝜎� = 55 kg/mm baja karbon S40C)


𝐵� 𝐵�

fs1 = factor keamanan ( 5,6 untuk bahan SF, 6,0 untuk

bahan S-C)

fs2 = factor keamanan (factor poros bertingkat atau

pasak ( 1,3-3,0)
18

• Gaya tangensial pada pasak (ft)


𝑇
Ft1 = 𝑑𝑠
( )
2
798,68
= 17
( )
2
2

= 93,96235 kg/mm
• Tegangan geser yang terjadi pada pasak (T )
k
2.T1
Tk = 𝑑𝑠1.𝑏,1

2.798,68
= 17.3.19
2

= 5355,85411 kg/mm
Syarat aman T ≥ T
ka k
2 2

3,055555kg/mm ≥ 1,648 kg/mm


• Peninjauan tekanan permukaan pada pasak
Tekanan permukaan yang diijinkan (pa)
Pa = 4𝑘𝑔/𝑚𝑚2
Tekanan permukaan yang terjadi pada pasak (p)

𝐹𝑡1
n =𝑙 (𝑏.ℎ)
93,96235
= 19 (3,3)
2
= 0,5494 𝑘�𝑔�/𝑚�𝑚�
Syarat aman pa ≥ p
2 2
4 kg/mm ≥ 0,5494 kg/mm

Menggunakan�spesifikasi�bantalan�gelinding�:
Nomor bantalan = 6033VV
Tipe bantalan = Ball Bearing
Beban aksial = 0 (tidak ada beban aksial)
Faktor koreksi X = 0,56 (sularso, hal 135)
Faktor koreksi V= 1 (beban putar pada cincin dalam)(sularso, hal 135)
19

• Gaya Tangensial Yang Timbul


2.𝑇
WO = Ft = 𝑑𝑠
2.798,68
WO = Ft = 17
93,96235 kg = 921,45587 N

• Gaya Radial
Fr = Ftb.Tan 𝜕°
𝐹𝑡
Ftb = 2
93,96235
= 2
= 46,9811 Kg
Fr = 46,9811 . Tan 20°
= 17,099 kg = 167,683908 N

• Beban Equivalen pada Bantalan


Pr = X. V. Ft X = 0,56
V=1
Pr = 0,56 X 1 X 93,96235kg�
���������������= 52,618 kg = 516,00631 N

• Faktor Kecepatan Bantalan


3
√33,3
Fn = maka
n
3
= √33,3 /60
��������������������=�0,053 m/s

• Faktor Umur Bantalan


���������������Setelah mendapatkan nilai faktor kecepatan maka, faktor umur
dapat dihitung, nilai C didapat dari tabel jenis bantalan dan
spesifikasi dan pr adalah nilai beban equivalen pada bantalan :
𝐶 470
fn=fh 𝑃𝑟 = 0,053. 52,618 = 0,473396�Kg�N
��������������bantalan dapat diketahui dengan persamaandibawah ini :
lh = 500. fh3 maka = 500 x0,106089 = 53, 0445 jam

• Beban Dinamis Pada Bantalan


���������������Beban dinamis untuk bantalan didapatkan dengan persamaan :
𝐹ℎ 0,473396
C = Pr 𝐹𝑛 maka 52,618. 0,053
= 523,575976�N
20

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan Yang diperlukan 2.645.000
2 Bahan Habis Pakai 139.000
3 Lain-lain 150.000
Jumlah 2.934.000
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan

No Nama Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


Kegiatan
1 Perencanaan
Alat
2 Pembuatan
Gambar
Teknik
3 Penyusunan
Elemen Mesin
4 Proses
Finishing
5 Uji Coba

6 Pemasaran

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan dilakukan selama 5 bulan, dilihat dari tabel diatas setiap


kegiatan memiliki jangka waktu berbeda-beda. Masing-masing proses
memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Proses dilakukan secara teliti dan
berhati-hati serta adanya evaluasi setelah setiap melakukan proses agar
meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses selanjutnya.
21

Dalam pemasarannya, nantinya akan menggunakan sistem Open Pre Order,


melalui platform whatsapp, instagram dan facebook yang harapannya informasi
bisa terjangkau lebih luas.

4.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan

Perlengkapan yang dipakai

No Nama Kuantitas Harga Harga Total


Satuan (Rp)
(Rp)
1. Rantai 1 set 40.000 40.000

2. Pasak 2 buah 70.000 140.000

3. Poros 2 buah 60.000 120.000

4. Bantalan Ball 1 set 60.000 60.000


Bearing
5. Pedal Sepeda 1 set 15.000 15.000

6. Pisau Putar 4 buah 200.000 800.000

7. Pisau Duduk 4 buah 100.000 400.000

8. Palu 1 buah 25.000 25.000

9. Paku 1 ons 5.000 5.000

10. Kunci Pas Ring 1 set 524.000 524.000

11. Tang 1 buah 40.000 40.000

12. Bor 1 buah 188.000 188.000

13. Mata Bor 1 set 33.000 33.000

14. Gerindra 1 set 145.000 145.000

Bahan Habis Pakai

No Nama Kuantitas Harga Harga Total


Satuan
22

(Rp) (Rp)

1. Oli 1 buah 45.000 45.000

2. Lem Kayu 1 buah 39.000 39.000

3. Vaseline 1 buah 15.000 15.000

4. Pilox 2 buah 25.000 50.000

Tabel 4.3 Justifkasi Anggaran


23

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Tugas Perencanaan Mesin alat penghancur sampah dengan
penggerak tenaga manusia adalah sebagai berikut :
1. Tersusunnya laporan tugas sebagai syarat kelulusan Tugas Perencanaan
Mesin.
2. Terbentuknya alat penghancur sampah yang memiliki tingkat pengolahan
lebih sederhana.
3. Pemanfaatan alat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh pengguna.

5.2 Saran
Pembuatan alat ini banyak mendapatkan berbagai evaluasi, maka dari itu
dibutuhkan saran diantara lain :
1. Pengembangan desain agar dapat dibuat seminimalis mungkin sehingga
nyaman ketika digunakan.
2. Pembuatan bisa dilakukan lebih berkala dengan mengoptimalkan berbagai
seluruh kegiatan.
3. Lebih memperhatikan penggunaan K3 dalam pembuatan alat.
24

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah Burlian, Irsyadi Yani, Ivfransyah & Jhosua Arie S,(2019),Rancang


Bangun Alat Penghancur Sampah Botol Plastik Kapasitas ±33 Kg/Jam,
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Kornelius G.Dambur, Ignasius M.Wawo ,Alexius L.Johanis & John
A.Wabang.(2020). Rancang Bangun Alat Pemipil Jagung Menggunakan
Pedal Sepeda Sebagai Penggerak, Teknik Mesin Politeknik Negeri
Kupang.
Sularso & Kiyokatsu (2014) Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin, cetakan
11- Jakarta : Pradnya Paramita,
25

LAMPIRAN
26

GAMBAR ALAT PENGHANCUR SAMPAH

Link Video Alat :


https://youtu.be/wJ7P6VGZ_7U

Anda mungkin juga menyukai