Anda di halaman 1dari 1

Electrical Discharge Machine (EDM) Electric discharge Machine (EDM) adalah suatu mesin perkakas non konvensional yang

proses
pemotongan material (material removal) benda kerjanya berupa erosi yang terjadi karena adanya sejumlah loncatan bunga api listrik
secara periodic pada celah antara katoda (pahat) dengan anoda (benda kerja) di dalam cairan dielektrik.

Prinsip Kerja EDM Seperti peralatan mesin lainnya, EDM melepaskan material dari benda kerjanya. Pada dasarnya mekanisme pelepasan
logam pada EDM ditimbulkan oleh efek merusak dari percikan listrik yang ditimbulkan diantara dua elektroda yang dipisahkan oleh cairan
dielektrik. Oleh karena itu benda kerja harus merupakan material yang memiliki sifat konduktif terhadap listrik. Percikan listrik tersebut
mampu menghasilkan panas yang dapat melelehkan material benda kerja, sehingga benda kerja dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.

Secara umum proses dalam metalurgi serbuk yaitu, sejumlah serbuk dari bahan murni atau bahan paduan dipadatkan didalam cetakan,
kemudian disinter atau dipanaskan di dalam tungku (furnace) pada temperatur tertentu hingga terjadi ikatan antar partikel serbuk
tersebut. Beberapa keuntungan dari teknologi metalurgi serbuk yaitu menghilangkan atau meminimalisasi proses permesinan, tidak ada
material yang terbuang, ketelitian dan kehalusan permukaan tinggi, kekuatan dan ketahanan aus meningkat, serta bentuk produk yang
kompleks. pada pembuatan komponen untuk produksi missal guna menghemat biaya produksi. Pembuatan roda gigi, cutting tools, dan
komponen yang rumit dapat diatasi dengan metode metalurgi serbutk tanpa harus melalui proses finishing.

Pembuatan serbuk Ada beberapa cara dalam pembuatan serbuk antara lain : Decomposition, electrolytic deposition, atomization of liquid
metals, mechanical processing of solid materils.

1. Decomposition, terjadi pada material yang berisikan elemen logam. Material akan menguraikan/memisahkan elemen-elemenya jika
dipanaskan pada temperature yang cukup tinggi. Proses ini melibatkan dua reaktan, yaitu senyawa metal dan reducing agent. Kedua
reaktan mungkin berwujud solid, liquid, atau gas.

2. Atomization of Liquid Metals, material cair dapat dijadikan powder (serbuk) dengan cara menuangkan material cair dilewatkan pada
nozzel yang dialiri air bertekanan, sehingga terbentuk butiran kecil-kecil.

3. Electrolytic Deposition, pembutan serbuk dengan cara proses elektrolisis yang biasanya menghasilkan serbuk yang sangat reaktif dan
brittle. Untuk itu material hasil electrolytic deposition perlu diberikan perlakuan annealing khusus. Bentuk butiran yang dihasilkan oleh
electolitic deposits berbentuk dendritik.

4. Mechanical Processing of Solid Materials, pembuatan serbuk dengan cara menghancurkan material dengan ball milling atau dengan
proses pengikisan dengan mechanical grinding. Material yang dibuat dengan Mechanical processing harus material yang mudah retak
seperti logam murni, bismuth, antimony, paduan logam yang relative keras dan britlle, dan keramik.

2.2 Mixing (pencampuran serbuk

2.3 Compaction (Powder consolidation)

2.4 Sintering

Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untukmembuat model berskala ( prototipe) dari mulai
bagian suatu produk ( part ) ataupun rakitanproduk (assembly ) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD)
tigadimensi.
Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadibenda tiga dimensi asli yang mempunyai volume . Selain
itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu.

additive manufacturing memang cukup berbeda, karena additive manufacturing lebih fokus untuk menambahkan material baru
dibandingkan dengan membuang material.

Anda mungkin juga menyukai