Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH

1. AFFAN SOULTAN (1602174043)


2. DWIKY ANGGIT(1602174099)
3. MUHAMMAD ALTHAF ZUFARIYAD (1602170015)
4. ERWIN WINATA (1602170014)

KELAS
DPTP17

DESAIN PRODUK
TELKOM UNIVERSITY
2018
METAL FORMING

Prinsip dasar pembentukan metal, metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada
benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.
Pembentukan umumnya bertujuan untuk mendapatkan suatu produk logam sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Berikut adalah beberapa cara pembentukan pada logam

1. Liquid
Pembentukan metal dengan metode ini mengandalkan suhu yang sangat tinggi
sehingga menghasilkan panas yang cukup untuk mencair kan logam dan hasil dari
proses pemanasan tersebut akan dituangkan kedalam cetakan dengan bentuk yang
sudah ditentukan sesuai dengan produk yang diinginkan.

2. Solid
Pembentukan dengan metode ini mirip dengan pembentukan menggunakan metode
liquid yang membedakannya suhu yang digunakan tidak terlalu panas sehingga metal
yang digunakan tidak akan mencair melainkan melunak namun tetap padat sehingga
pembentukan dilakukan dengan cara ditempa / dipukul
3. Plastis
Pembentukan dengan metode ini mengandalkan gaya dan tekanan yang besar untuk
membentuk logam menjadi produk yang diinginkan
METAL CUTTING

Metal Cutting atau bisa diartikan sebagai proses pemotongan, pengirisan, pemisahan, atau
pembentukan pada material metal (logam) dengan melakukan metode dan alat yang berbagai
macam untuk memperoleh bentuk, kehalusan, ukuran, dan kedalaman tersendiri dari material
tersebut.

Berikut adalah metode metal cutting :

1. Shearing dan Punching

 Shearing, adalah proses pengguntingan


dengan cara memotong metal dengan
menggunakan alat potong pada lembaran
metal (sheet metal). Proses ini biasanya
bergantung terhadap tebal material logam
sesuai batas kemampuan alat potong,
biasanya digunakan pada logam yg tipis
atau berbentuk lembaran

 Punching, adalah proses penceplosan untuk mengurangi volume dan


membentuk material metal. Biasanya proses
ini digunakan pada material kerja dalam
jumlah massal untuk mendapatkan bentuk dan
ukuran yang diinginkan.
Mesin Punching sendiri terdiri
dari 2 bagian penting, yaitu punch sebagai bagian pendorong material dengan
bentuk tertentu, sedangkan dies adalah bagian alas sebagai wadah material
dan bagian pembentuk berupa lubang dengan bentuk dan ukuran yang sama
dengan punch yang digunakan

2. Chip Forming
Chip Forming adalah proses
pembentukan material dengan cara
mengiris secara teratur dan terukur
dengan mesin hidraulik berbentuk
pahat berkecepatan tinggi yang
menghasilkan bentuk detail yang
diinginkan dan untuk membuang
material atau bagian yang tidak
dibutuhkan. Proses ini menghasilkan sisa serpihan atau sampah dari
pengerjaan akibat pemahatan. Metode ini biasanya digunakan untuk mengukir
atau membentuk material metal yang berukuran tebal untuk menciptakan hasol
yang detail dan lebih rumit.

3. Non-Chip Forming
Non-Chip Forming
adalah proses
pembentukan material
logam tanpa adanya
sampah pengerjaan atau
serpihan dari prosesnya,
bahan murni dari material logam tidak ada yang terbuang karena prosesnya
tidak diiris atau diraut. Shearing, Punching, Bending, dan Drawing termasuk
dalam metode ini karena tidak ada sisa atau serpihan yang terbuang karena
pengerjaannya.
4. Thermal Cutting
Merupakan metode
pembentukan material
dengan alat yang
bergantung pada suhu
yang dikeluarkannya
pada saat oengerjaan.
Perngerjaan thermal
cutting sendiri dikerjakan dengan menggunakan alat yang menyorotkan energi
panas yang memusatkan suhu di sudut yang kecil dan solid untuk menciptakan
“pemotong” dari energi atau senyawa panas.
Contoh alat yang biasa digunakan dengan petode Thermal Cutting adalah :
Oxyacetylene cutter, Plasma cutter, dan High Speed Metal Laser cutting
machine.

METAL JOINING

“Join” berarti “menggabungkan” atau bagaimana bisa menyambungkan atau menggabungkan


logam. jadi Metal joining adalah proses penyambungan atau penggabungan antara logam satu
dengan logam yang lainnya. Metal joining dibagi menjadi solder, las, fastener, dan lem :

1. Solder
Solder adalah alat yang berfungsi untuk menyambungkan berbagai rangkaian dalam
sebuah komponen. Solder juga mengubah energi listrik menjadi panas. Penyolderan
adalah proses penggabungan atau penyatuan beberapa metal (logam) secara difusi
yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda. Jadi kita dapat
menggabungkan 2 logam, dimana kedua logam tersebut memiliki perbedaan titik cair
yang cukup signifikan. Dimana ketika logam yang mempunyai titik cair lebih rendah,
maka logam tersebut akan mencair terlebih dahulu, dan ketika pemanasan dihentikan,
maka logam tersebut akan kembali mengeras dan menyatukan kedua komponen
logam tersebut. Proses menyolder biasanya dilakukan untuk menempelkan komponen
pada papan circuit (PCB) .Komponen logam yang sering di pakai untuk menyolder
dengan titik cair rendah adalah tinol. Proses penyolderan dibagi menjadi dua, yaitu
soft solder dan hard solder :

 Soft Soldering
Proses penyolderan ini menggunakan bahan tambah yang terbuat dari bahan
logam lunak, bahan tambahan ini memiliki titik lebur di bawah 450°C.
Penyolderan ini dilakukan untuk logam yang tipis dengan beban yang ringan
serta kedap udara dan air yang mana tidak terkena suhu tinggi.
 Hard Soldering
Proses penyolderan ini menggunakan bahan tambah yang terbuat dari bahan
logam yang agak keras, seperti perak, kuningan, tembaga, dan lain-lain. Bahan
tambahan ini mencair pada suhu di atas 450°C. Penyolderan ini dilakukan
untuk menyambung logam yang lebih kokoh dan tahan terhadap suhu tinggi.
2. Las

las adalah proses penyambungan dua material secara permanen dengan cara


mencairkan kedua material yang akan disambung dan diikuti oleh material pengisi.
Menurut DIN (Deutch Industrie Normen) LAS adalah suatu ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari
pengertian tersebut dapat diartikan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat
dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.

 Macam-macam pengelasan
Berdasarkan Panas Listrik
 SMAW (Shield Metal Arch Welding) 

SMAW (Shield Metal Arch Welding)  adalah las busur nyala api listrik
terlindung dengan mempergunagakan busur nyala listrik sebagai
sumber panas pencair logam.

 SAW (Submerged Arch Welding)


SAW (Submerged Arch Welding) adalah las busur terbenam atau
pengelasan dengan busur nyala api listrik.

 ESW (Electro Slag Welding)

ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti,


pengelasan sejenis SAW namun bedanya pada jenis ESW busurnya
nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan proses pencairan fluk
berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus listrik (konduktif).

 SW (Stud Welding)

ESW (Electro Slag Welding) adalah las baut pondasi, gunanya untuk
menyambung bagian satu konstruksi baja dengan bagian yang terdapat
di dalam beton (baut angker) atau “ Shear Connector “

 ERW (Electric Resistant Welding)


ERW (Electric Resistant Welding) adalah las tahanan listrik yaitu
dengan tahanan yang besar panas yang dihasilkan oleh aliran listrik
menjadi semakin tinggi sehingga mencairkan logam yang akan dilas.
Contohnya adalah pada pembuatan pipa ERW, pengelasan plat–plat
dinding pesawat, atau pada pagar kawat

 EBW (Electron Beam Welding)

EBW (Electron Beam Welding) adalah las dengan proses pemboman


elektron, suatu pengelasan yang pencairannya disebabkan oleh panas
yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan elektron yang dimanfaatkan
dan diarahkan pada benda yang akan dilas. Pengelasan ini
dilaksanakan di dalam ruang hampa, sehingga menghapus
kemungkinan terjadinya oksidasi atau kontaminasi

Jenis Jenis Las Berdasarkan Panas Listrik dan Gas

 GMAW (Gas Metal Arch Welding)


GMAW (Gas Metal Arch Welding) terdiri dari ; MIG (Metal Active
Gas) dan MAG (Metal Inert Gas) adalah pengelasan dengan gas nyala
yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik, yang dipakai sebagai
pencair metal yang di–las dan metal penambah.

 GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas)

GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas)
adalah pengelasan dengan memakai busur nyala dengan
tungsten/elektroda yang terbuat dari wolfram, sedangkan bahan
penambahnya digunakan bahan yang sama atau sejenis dengan
material induknya. Untuk mencegah oksidasi, dipakai gas kekal (inert)
99 % Argon (Ar) murni

 FCAW (Flux Cored Arch Welding)


FCAW (Flux Cored Arch Welding) pada hakikatnya hampir sama
dengan proses pengelasan GMAW. Gas pelindungnya juga sama-sama
menggunakan Karbon dioxida CO2. Biasanya, pada mesin las FCAW
ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa
disebut dengan super anemo

 PAW (Plasma Arch Welding)

PAW (Plasma Arch Welding) adalah las listrik dengan plasma yang
sejenis dengan GTAW hanya pada proses ini gas pelindung
menggunakan bahan campuran antara Argon (Ar), Nitrogen (N) dan
Hidrogen (H) yang lazim disebut dengan plasma. Plasma adalah gas
yang luminous dengan derajat pengantar arus dan kapasitas termis /
panas yang tinggi dapat menampung tempratur diatas 5000° C

Jenis Jenis Las Berdasarkan Panas Yang Dihasilkan Campuran Gas

 OAW (Oxigen Acetylene Welding)


adalah sejenis dengan las karbid / las otogen. Panas yang didapat dari
hasil pembakaran gas acetylene (C2H2) dengan zat asam atau Oksigen
(O2). Ada juga yang sejenis las ini dan memakai gas propane (C3H8)
sebagai ganti acetylene. Ada pula yang memakai bahan pemanas yang
terdiri dari campuran gas hidrogen (H) dan zat asam (O2) yang disebit
OHW (Oxy Hidrogen Welding)

Jenis Jenis Las Berdasarkan Ledakan dan reaksi isotermis

 EXW (Explosion Welding)

adalah las yang sumber panasnya didapatkan dengan meledakkan


amunisi yang dipasang pada suatu mold/cetakan pada bagian tersebut
dan mengisi cetakan yang tersedia. Cara ini sangat praktis untuk
menyambung kawat baja / wire rope, slenk.

3. Fastener
Suatu alat yang berbentuk batang atau tabung yang memiliki alur heliks pada
permukaannya yang berfungsi untuk mengikat atau mengunci suatu benda pada
permukaan benda lainnya. Berdasarkan penggunaannya, secara umum fastener
dibedakan berdasarkan bentuk kepala dan cara pengencangannya, yaitu bolt/baut dan
screw/sekrup. Untuk mengencangkan baut menggunakan kunci ring atau kunci pas.
Sedangkan untuk sekrup menggunakan kunci L atau obeng untuk
mengencangkannya.
 Jenis-jenis baut:
1. Hex Bolt

2. Lag Bolt
3. Carriage Bolt

4. Eye Bolt

5. Flange Bolt

6. Hanger Bolt

 Jenis-jenis sekrup:
1. Wood Screw

2. Machine Srew

3. Socket Screw

 Jenis-jenis washer (alat bantu fastener):


1. Flat Washer/Ring Plat

2. Split Lock/Spring Washer


4. Lem (Adhesive)
Proses penyambungan logam dengan memanfaatkan kontak permukaan ditambah
adhesive sebagai bahan penyambungnya.

METAL FINISHING (Affan Soultan)

Finishing logam digunakan untuk merawat bagian luar produk logam dengan menerapkan
lapisan pelengkap tipis ke permukaannya. Ada banyak jenis proses finishing logam yang
dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
Beberapa keuntungan umum dari finishing pada produk logam meliputi:

 Peningkatan daya tahan


 Peningkatan keindahan dekoratif
 Peningkatan konduktivitas listrik
 Ketahanan listrik lebih tinggi
 Ketahanan kimia lebih tinggi
 Ketahanan noda yang lebih tinggi
 Potensi untuk vulkanisasi

Berikut adalah beberapa Teknik metal finishing

 Metal plating

Mesin metal plating menggunakan pencelupan zat kimia untuk melapisi atau
mengubah permukaan dari sebuah substrat dengan lapisan logam tipis seperti nikel
atau PTFE. Metode ini bisa memperbaiki daya tahan produk, resistansi terhadap
korosi, gesekan pada permukaan dan penampilan eksterior. Dalam produksi
berjumlah besar, mesin barrel-finishing adalah solusi plating yang cepat dan efisien.
Akan tetapi, mesin plating tidaklah cocok untuk memperhalus permukaan yang cacat.

 Brushed Metal

Tidak seperti plating, brushed metal finishing adalah metode yang efektif untuk
menghilangkan cacat pada permukaan. Mesin finishing ini menciptakan tekstur
permukaan yang seragam dan paralel untuk memperhalus eksterior sebuah produk.
Sebuah sabuk ampas atau sikat kabel digunakan untuk memperoleh efek ini. Sebagai
tambahan, gerakan sabuk atau sikat yang searah atau seragam menciptakan pola
seragam pada permukaan.

 Buff Polishing

Jika menginginkan hasil yang halus tanpa pola maka mesin buff adalah solusinya.
Mesin ini menggunakan roda kain untuk mengkilapkan permukaan produk logam,
hasilnya adalah permukaan yang berkilau. Proses ini seringkali digunakan untuk
produk-produk logam dekoratif yang menonjolkan kehalusan dan keindahan.

 Metal Grinding

Mesin grinding menggunakan gesekan,erosi dan atau kompresi untuk menghaluskan


permukaan produk logam. Kebanyakan mesin metal grinding dipakai dengan
memasukkan produk logam ke dalam sebuah drum berotasi.

 Metal Vibratory Finishing

Mesin vibratory finishing digunakan untuk memperhalus produk dan menghilangkan


pinggiran yang tajam.
 Sand Blasting
Mesin sand-blasting biasanya digunakan untuk proyek yang perlu tekstur matte yang
seragam. Proses ini memaksa pasir,  produk baja, pelet logam atau amplas lainnya ke
dalam sebuah substrate dalam kecepatan tinggi. Hasilnya adalah tekstur produk yang
halus, dan bersih khususnya pada logam halus.

 Powder Coating
Powder coating mirip dengan proses
pengecatan yang dilakukan pada barang jadi, tapi dengan keawetan yang lebih baik.
Prosesnya melibatkan butiran plastik kering ke dalam logam untuk memproduksi
lapisan bertekstur matte atau lapisan yang berkilauan. Sebuah mesin powder-coating
bertekstur juga sangat efektif untuk menghilangkan cacat permukaan.

 Hot Blackening
Mesin hot blackening menyebarkan lapisan tipis oksida hitam ke dalam permukaan
sebuah produk untuk menciptakan hasil akhir hitam matte dengan resistensi berabrasi
tinggi. Proses bersuhu tinggi itu dilakukan dengan memasukkan sebuah produk ke
dalam serangkaian tank mengandung pembersih, kaustik, dan pendingin. Biasa
digunakan pada produksi bagian otomotif, senjata api dan sejenisnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dhf-china.com/news/high-quality-steel-castings-making-guide.html

https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/pembentukan-logam-metal-forming/

https://auto.howstuffworks.com/under-the-hood/auto-manufacturing/automotive-metal-
forming.htm

https://projects.nfstc.org/firearms/module04/fir_m04_t04_03.htm

https://www.custompartnet.com/wu/sheet-metal-forming

https://gohyp.com/event/sheet-metal-forming-technology-mass-production-focus/

https://www.scribd.com/doc/312336520/Proses-Produksi-Sheet-Metal-Cutting

https://www.custompartnet.com/wu/sheet-metal-shearing

https://m.youtube.com/watch?v=2mxVlv0zkhE

https://m.youtube.com/watch?v=SEJLwZNuZwk

http://www.metalcraftusa.com/maspunandshe.html

https://www.canadianmetalworking.com/article/management/chip-breaking-learn-from-your-
chips

https://m.youtube.com/watch?v=Y770ds3xSxA
http://www.messercutting.sk/products/oxyfuel-equipment/steel-mill-equipment/

https://vohnmcg.com/listrik-dan-teknik/solder-dasar-dasar-untuk-pemula-teknologi-jenis/

http://teknikmesin.org/macam-macam-penyolderan/

https://rangkaatapbajaringanbogor.com/usaha-bengkel-las/4-kriteria-yang-harus-dipenuhi-
oleh-usaha-bengkel-las-2/

http://www.mas-tono.com/2016/03/pengertian-dan-macam-macam-proses-las.html

https://www.pengelasan.net/pengelasan-adalah/

http://ardra.biz/wp-content/uploads/2013/05/Butt-Welding..jpg

http://hima-tl.ppns.ac.id/electron-beam-welding-ebw/

Sumber : Ing. Schonmetz Alois, Frischherz Adolf dkk. 2013. Pengerjaan Logam dengan
Perkakas Tangan dan Mesin Sederhana. Bandung : Angkasa

https://www.tokosiyem.com/apa-itu-fastener/

https://www.thomasnet.com/articles/custom-m

anufacturing-fabricating/types-metal-finishing

http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/serba-serbi/429-jenis-jenis-metal-finishing-
bagian-1

Anda mungkin juga menyukai