Originality Assessment
v 8.0.6 - WML 3
FILE - TA ELLA.DOC
KAJIAN POTENSI DAERAH RAWAN BANJIR MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC
(Tugas Akhir)
Oleh
ELLA SEPTIANA
NPM 1805061012
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Oleh
ELLA SEPTIANA
Tugas Akhir
Fakultas Teknik
Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
ABSTRAK
Ella Septiana
Pada tahun 2020 1 pemetaan daerah rawan banjir di Kabupaen Way Kanan pernah
dilakukan dengan menggunakan teknik survey GPS navigasi secara langsung dilapangan.
Akan tetapi, pemetaan daerah rawan banjir menggunakan teknik tersebut dianggap kurang
efisien. Pemetaan banjir menggunakan teknik ini juga tidak dapat secara luas melihat
kondisi wilayah yang memiliki daerah rawan banjir karena hanya mengandalkan titik
koordinat yang didapat dari hasil survey GPS navigasi, artinya teknik ini hanya dapat
memetakan daerah banjir yang sudah diketahui bahwa daerah tersebut memang pernah
terjadi banjir, akan tetapi tidak dapat melihat titik lain pada wilayah tersebut secara
Pada kegiatan 53 Tugas Akhir ini penulis mencoba memetakan daerah rawan banjir
menggunakan bantuan teknik dan teknologi GIS. Metode 1 yang digunakan dalam
pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS salah satunya ialah metode
Parameter banjir tersebut adalah kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan
penggunaan lahan.
Kegiatan Tugas Akhir ini menghasilkan 1 data kecamatan yang memiliki kerawanan
banjir pada Kabupaten Way Kanan, data kampung yang memiliki daerah rawan banjir di
kecamatan Pakuan Ratu, serta menampilkan perbandingan hasil daerah rawan banjir
menggunakan bantuan teknik dan teknologi GIS dengan hasil pemetaan banjir
menggunakan teknik survey GPS navigasi secara langsung di lapangan. Hasil tersebut
menyebutkan ada perbedaan prediksi kerawanan banjir pada tiga wilayah di kecamatan
By
ELLA SEPTIANA
In 2020 mapping of flood-prone areas in Kabupaen Way Kanan was carried out using GPS
navigation survey techniques directly in the field. However, mapping flood-prone areas
using these techniques is considered less efficient. Flood mapping using this technique
also cannot broadly see the condition of areas that have flood-prone areas because it only
relies on coordinate points obtained from the results of GPS navigation surveys, meaning
that this technique can only map flooded areas that are already known that the area has
indeed experienced flooding, but cannot see other points in the area as a whole that have
the potential to be prone to flooding. In this Final Project activity, the author tried to map
flood-prone areas using the help of GIS techniques and technology. One of the methods
used in mapping flood-prone areas using GIS is the method of weighting and scoring as
well as overlay analysis on flood parameters. The parameters of such floods are slope, soil
type, rainfall, and land use. This Final Project activity produces data on sub-districts that
have 32 flood vulnerability in Way Kanan Regency, data on villages that have flood-prone
areas in Pakuan Ratu district, and displays a comparison of the results of flood-prone
areas using the help of GIS techniques and technology with the results of flood mapping
using GPS navigation survey techniques directly in the field. The results stated that there
were differences in the 32 prediction of flood vulnerability in three areas in Pakuan Ratu
Nama Mahasiswa
Ella Septiana
NPM
1805061012
Program Studi
:
D3 Teknik 5 Survey dan Pemetaan
Fakultas
Teknik
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
NIP. 197304102008011008
NIP. 197768242008121001
2. Ketua Jurusan Teknik Geodesi Geomatika
NIP. 196410121992031002
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua
........................
Sekretaris
........................
Penguji
........................
2.
Penulis adalah ELLA SEPTIANA dengan NPM 1805061012 dengan ini menyatakan bahwa
apa-apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini adalah hasil karya penulis berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang telah penulis dapatkan. Karya ilmiah ini berisi material
yang dibuat sendiri dengan hasil yang merujuk pada beberapa sumber seperti buku, jurnal,
dan lain-lain yang telah dipublikasi sebelumnya dengan kata lain bukan hasil plagiat karya
orang lain.
12 Demikian pernyataan ini penulis buat dengan keadaan sadar dan tidak dalam
Ella Septiana
NPM 1805061012
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak ke-dua dari pasangan Ibu Junti dan Bapak Rohimi.
Jenjang akademis penulis dimulai sejak Sekolah Dasar di SDN 1 Gunung Terang pada
tahun 2011. Sekolah Menengah Pertama di SMPN 22 Bandar Lampung pada tahun 2014.
Sekolah Menengah Kejuruan di SMKN 2 Bandar Lampung tahun 2017. 48 Pada tahun
yang sama, penulis terdaftar menjadi mahasiswi di salah satu Universitas Islam di Bandar
Lampung , namun pada semester ke-dua penulis memutuskan keluar dari Universitas
tersebut.
45 Pada tahun 2018 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi D3 Teknik Survey
dan Pemetaan Unila. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten dosen
dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah 1. Pada tahun 2021 penulis melakukan kegiatan Kerja
Praktik (KP) di CV. Desames Design dalam pelaksanaan pekerjaan pemetaan daerah
MOTTO
“Barang 16 siapa yang membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka
kelak Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat”
(HR. Muslim)
(Anonimus)
“Jangan pernah lupa bahwa mata mu dapat berkedip hari ini adalah wujud kasih sayang
(Ella Septiana)
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Pesembahan kecil ini ku persembahkan untuk Allah Tuhan ku Yang Maha Esa
Untuk diriku dan Orang tua ku yang selalu mencintai dan tidak berhenti mendoakan
SANWACANA
13 Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “KAJIAN POTENSI DAERAH
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang akan selalu dinantikan syafaat nya di
yaumil akhir.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki. 14 Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu penulis
1. Bapak Dr. Eng. Helmy Firiawan, S.T., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. 5 Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T., IPM. selaku Ketua Jurusan Teknik Geodesi
Geomatika dan Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan, Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
3. Bapak Armijon, S.T., M.T. IPU selaku dosen pembimibing 1 yang sangat banyak
membantu saya memberikan bimbingan, saran, nasihat dalam melaksanakan Tugas Akhir
sampai selesai.
4. Bapak Romi Fadly, S.T., M. Eng. selaku dosen pembimibing 54 2 yang telah membantu
saya memberikan bimbingan, saran, nasihat dalam melaksanakan Tugas Akhir sampai
selesai.
5. Bapak Ir. Fauzan Murdapa, MT., IPM. 12 Selaku dosen penguji yang telah memberikan
banyak masukan dan saran pada seminar terdahulu sampai menuju ujian akhir.
6. 13 Kedua orang tua ku, Bapak Rohimi dan Ibu Junti yang selalu mendukung, memberi
Terimakasih untuk sujud yang selalu menjadi kekuatan ku berjuang sampai saat ini.
7. Irma Yunita, Elli Septiani, dan Marsel Alvian selaku saudara kandung ku , tanpa doa
8. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Survey dan Pemetaan Unila, terimakasih atas bimbingan
dan ilmu yang telah diberikan selama ini.
9. Seluruh team CV. Desames Design yang telah mendukung dan membantu penulis
10. Muhammad Khaidir Ali, Gita Veronika, dan Endi Mahendra terimakasih atas
11. Seluruh teman-teman ku Para Halu dan angkatan 2018 terimakasih sudah banyak
memberikan warna dalam hidupku semoga kita semua dapat segera menyelesaikan tugas
ini.
12. Bapak Fajarudin dan Ibu Endang Astuti serta keluarga besar Adelia Frozen Food
Semoga semua bantuan, semangat, dan kebaikan yang diberikan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun
Penulis,
Ella Septiana
1805061012
12 DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
I. PENDAHULUAN 1
1.3. Tujuan 3
2.2. Bencana 7
2.4.3.Overlay 15
4.1. Hasil 21
4.2. Pembahasan 22
5.1. Simpulan 24
5.2. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
12 DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Indikator Banjir 15
Gambar Halaman
12. Peta 1 Daerah Rawan Banjir Kecamatan Pakuan Ratu (Teknik GPS) 23
I. PENDAHULUAN
Bencana alam merupakan permasalahan yang kerap terjadi pada wilayah yang memiliki
iklim tropis. 33 Iklim tropis memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan, pada
dasarnya musim ini secara teratur terbagi pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya.
Perubahan pola musim kemarau dan penghujan yang terjadi secara tidak teratur
pembuangan air di wilayah tersebut dan menimbulkan kerugian fisik, sosial, dan ekonomi
(Rahayu, 2009). Kondisi 50 topografi kabupaten Way Kanan adalah wilayah yang terbagi
menjadi dua, yaitu daerah bergunung hingga daerah river basin. Sebagian besar
wilayahnya adalah daerah yang dialiri sungai. 42 Saat musim penghujan tiba, dengan
intensitas curah hujan yang tinggi, daerah ini mengalami laju aliran limpasan air dengan
cepat, sehinga dapat menyebabkan terjadinya banjir. Menurut BNPB tercatat sejak akhir
tahun 2010 banjir di Kabupaten Way Kanan mengalami penurunan luasan terdampak dari
tahun 1994 seluas 1500 Ha menjadi 1000 Ha. 13 Namun, pada tahun 2016 terjadi ledakan
luasan banjir di sekitar DAS Way Umpu dan Way Besai yaitu lebih dari 3500 Ha luasan
daerah terdampak.
Penanganan dan pencegahan ancaman banjir pada wilayah ini perlu dilakukan dengan
cepat dan tanggap. Pencegahan kerugian akibat banjir yang dapat dilakukan, salah
satunya ialah dengan memetakan 1 daerah rawan banjir agar dapat dilakukan antisipasi
Pemetaan daerah rawan banjir adalah salah satu bentuk upaya dalam membantu
merangkum seluruh informasi mengenai kondisi topografi wilayah yang memiliki potensi
terjadi banjir. Untuk wilayah Kabupaten Way Kanan, pemetaan daerah rawan banjir sudah
pernah dilakukan pada kegiatan kerja praktik tahun 2020 tepatnya di kecamatan Pakuan
Ratu, dimana penulis ikut serta dalam kegiatan tersebut. Pada saat itu, teknik 1 yang
digunakan dalam proses pengambilan data ialah teknik survey GPS navigasi dan survey
langsung pada titik lokasi banjir, dan proses pengolahan data menjadi sebuah peta daerah
rawan banjir dengan melakukan ploting koordinat kedalam google earth dan melakukan
digitasi pada citra untuk mendapatkan luasan banjir pada lokasi banjir tersebut. Namun
ada keraguan penulis terhadap keakuratan data dan peta yang dihasilkan.
46 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis bermaksud menjadikan
permasalahan ini menjadi bahan kajian untuk kegiatan Tugas Akhir yang berjudul “Kajian
Potensi Daerah Rawan Banjir Pada Kabupaten Way Kanan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis”. Kegiatan ini ditunjukan sebagai bahan pembanding hasil 6 peta
rawan banjir yang telah dikaji menggunakan teknik survey GPS navigasi dan survey di
lapangan secara langsung didukung oleh data kuisioner yang berisi data keterangan
wilayah rawan banjir hasil wawancara penduduk setempat, dengan pemetaan daerah
rawan banjir berbasis Geographic Information System (GIS) / Sistem Informasi Geografis
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis, maka rumusan masalah
yang didapat dalam kajian pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS di Kabupaten
1. Wilayah mana sajakah pada kabupaten Way Kanan yang rawan banjir berdasarkan
2. Bagaimana hasil 1 pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS apakah lebih
baik dari hasil pemetaan banjir menggunakan teknik survey GPS navigasi dan survey
langsung dilapangan?
1.3. Tujuan
1. Memetakan daerah rawan banjir di Kabupaten Way Kanan dengan menggunakan data
2. Melakukan perbandingan hasil antara teknik 37 pembuatan peta rawan banjir bebasis
teknologi GIS dengan dengan teknik survey GPS navigasi dan survey langsung ke
lapangan.
Batasan masalah dalam kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
2. Pembuatan peta 1 daerah rawan banjir menggunakan data spasial berbasis GIS,
3. Data yang digunakan dalam kajian pemetaan rawan banjir ini ialah data curah hujan
CHIRPS, data Kemiringan Lereng RBI, data Tutupan Lahan RBI, data Sungai RBI, dan
4. Perbandingan hasil pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS dengan teknik
survey GPS navigasi dilapangan terletak pada lokasi rawan banjir pada kecamatan
Manfaat hasil yang diharapkan dalam kajian Tugas Akhir ini adalah :
2. Terjawab nya metode mana yang paling baik digunakan untuk memetakan daerah
rawan banjir.
Sistematika penulisan dalam laporan kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. I membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan lokasi
Tugas Akhir .
b. II membahas dan menjelaskan teori – teori terkait dengan pelaksanaan kajian analisis
Tugas Akhir.
memaparkan perbandingan hasil pemetaan menggunakan GIS dengan hasil peta saat
e. V berisi uraian simpulan atas pembahasan yang diambil dari bab terdahulu dengan
disertai saran yang bermanfaat untuk melanjutkan pengembangan bahasan terkait kajian
Kondisi Topografi pada wilayah Kabupaten Way Kanan dapat terbagi menjadi dua unit
topografi yaitu daerah berbukit sampai bergunung dan daerah river basin.
Kabupaten Way Kanan memiliki wilayah dengan tingkat kemiringan lereng berbeda-beda.
Tingkatan kemiringan lereng tersebut terbagi menjadi tiga kelas tingkatan seperti yang
telah diatur dalam PERKA BNPB NO.2 Tahun 2012 yaitu wilayah yang memiliki
kemiringan lereng <15% yaitu daerah yang landai seluas 332.755 Ha, wilayah dengan
kemiringan lereng 15-30% seluas 22.114 Ha, dan tingkat kemiringan lereng terjal pada
kelas >30% seluas 5.751 Ha. Gambaran mengenai kondisi 17 kemiringan lereng
Kabupaten Way Kanan merupakan wilayah yang landuse (vegetasi) yang memiliki
kerapatan >80% seperti hutan dan perkebunan dapat dikatakan cukup mendominasi,
wilayah Kabupaten Way Kanan juga memiliki tutupan lahan dengan kerapatan vegetasi
40-80% seperti pertanian, pemukiman, dan sawah, belukar, dan rawa. Vegetasi dengan
tingkat kerapatan <40% seperti tanah terbuka dan lahan kering. Adapun gambaran
kondisi tutupan lahan pada Kabupaten Way Kanan ialah sebagai berikut :
dikatakan cukup tinggi. 8 Kabupaten Way Kanan memiliki intensitas curah hujan rata-rata
sekitar 2000-3000mm per tahun. Adapun gambaran curah hujan pada Kabupaten Way
2.1.4.
Pada 28 Kabupaten Way Kanan, jenis tanah terdiri dari Andosol, Gleisol, Kambisol,
Mediteran, Podsolik, dan Tubuh Air. Data jenis tanah ini berdasarkan klasifikasi BAPEDDA
Kabupaten Way Kanan. Adapun gambaran jenis tanah 8 kabupaten Way Kanan ialah
2.2. Bencana
Indonesia merupakan negara yang memiliki dua potensi besar, yang pertama ialah potensi
sumber daya alam dan yang kedua adalah potensi bencana. Potensi bencana di Indonesia
secara global disebabkan oleh kondisi Geologi yang sangat berkaitan dengan tatanan
tektonik serta kondisi 33 iklim tropis yang ada di Indonesia. Kondisi iklim tropis ditandai
dengan ciri perubahan cuaca yang ekstrim seperti suhu, 17 curah hujan, dan arah angin.
Kondisi ini didukung dengan kondisi topografi wilayah Indonesia yang sangat heterogen,
mengganggu kehidupan manusia yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam yang
menyebabkan kerusakan lingkungan, korban jiwa, kerugian harta benda dan memberikan
dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
3. 10 Bencana non alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa nonalam
yang berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh
manusia meliputi konflik sosial, kelompok, atau komunikasi masyarakat, dan teror.
Dalam UU no. 24 Th. 2007 (Pasal 33 dan 34) persiapan menghadapi bencana juga diatur
penanggulangan bencana pada tahapan prabencana meliputi situasi tidak terjadi bencana
Menurut Perka BNPB NO.2 Tahun 2012 beberapa jenis bencana dan hazard (ancaman)
b. Longsor
c. Gunungapi (PVMBG)
d. Banjir (PU dan Bakosurtanal)
e. Kekeringan (BMKG)
Banjir didefinisikan sebagai kenaikan drastis dari aliran sungai, kolam, danau dan lainnya
dimana kelebihan aliran tersebut menggenangi keluar dari tubuh air. Bencana banjir
merupakan bencana alam yang tergolong kerap terjadi hampir pada setiap musim
penghujan dibeberapa wilayah baik perkotaan maupun pedesaan. Masalah banjir adalah
kejadian yang sulit diduga karena datang dengan cara tiba-tiba dengan perioditas yang
tidak menentu, kecuali pada daerah yang sudah menjadi daerah langganan terjadi banjir.
Pengertian banjir dapat diberi batasan sebagai laju aliran di sungai yang relatif lebih tinggi
dari biasanya, genangan yang terjadi di dataran rendah, kenaikan, penambahan, dan
melimpasnya air yang tidak biasanya terjadi di dataran. 34 Banjir berasal dari aliran
limpasan yang mengalir melalui sungai atau genangan. Limpasan adalah sebuah proses
mengalirnya air di dalam permukaan tanah yang terjadi jika air hujan mengalami proses
Pemetaan daerah rawan banjir adalah sebuah kegiatan analisa data – data terkait banjir
yang merupakan salah satu cara pengendalian banjir secara non-struktural dengan
dalam pemetaan kawasan rawan banjir diperoleh dari foto-foto udara dan data sekunder,
berupa peta-peta tematik. Peta tematik diperoleh dari analisis penginderaan jauh ataupun
cara lain yang kemudian digabungkan untuk menghasilkan peta turunan. Data-data yang
telah terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan informasi baru dengan menggunakan
SIG melalui metode skoring dan pembobotan.
Kejadian banjir secara alami tidak berhubungan dengan batas administrasi suatu wilayah
melainkan terjadi pada suatu sistem ekologi batas Daerah Aliran Sungai (DAS). Kejadian
banjir banyak terjadi di wilayah hilir DAS yang biasa diistilahkan dengan banjir kiriman dari
bagian hulu DAS yang sedang mengalami hujan dengan intensitas yang tinggi.
Nilai 2 kawasan rawan banjir didapat dengan melakukan analisis overlay (tumpang
susun) peta-peta tematik sebagai parameter penentu daerah rawan banjir, peta-peta
tersebut yaitu peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah hujan, peta buffer
jaringan 37 sungai, dan peta penggunaan lahan. Proses analisis overlay ini mengaitkan
data atribut melalui manipulasi dan analisa data. 35 Pengolahan dan penjumlahan nilai
bobot dari masing-masing parameter akan menghasilkan harkat baru yang berupa nilai
potensi rawan banjir. Kemudian dengan mempertimbangkan kriteria rawan banjir, maka
potensi banjir lahan tersebut dibagi kedalam kelas rawan banjir (Utomo, 2004).
dipresentasikan ke dalam bentuk grafis, sedangkan dalam bentuk garis dan titik lokasi
mempresentasikan informasi atribut dari data spasial tersebut sebagai pendukung untuk
mempercepat pengguna mengetahui letak-letak lokasi banjir di suatu daerah. Kajian banjir
menggunakan data citra yang telah diinterpretasi untuk kemudian digabungkan dengan
peta lainnya yang telah disusun dalam data dasar SIG melalu proses digitasi dan analisis.
Peta tersebut adalah peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah hujan, dan peta
penggunaan lahan. Melalui metode pembobotan dan skoring,serta analisis tumpang susun
parameter banjir dengan SIG maka akan menghasilkan kelas-kelas rawan banjir.
Hasil dari klasifikasi kelas 43 banjir tersebut dipresentasikan kedalam bentuk peta,
sehingga dapat dilihat distribusi keruangannya. Dari peta tersebut dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan untuk mengantisipasi 2 banjir di daerah penelitian, sehingga
kerugian-kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin , atau bahkan dieliminir
(Utomo, 2004).
Sistem Informasi Geografis yang dikenal dengan GIS adalah sebuah sistem informasi
yang mulai dikenal pada awal tahun 1980, seiring dengan perkembangan perangkat
komputer baik perangkat lunak maupun 4 perangkat keras, SIG mulai berkembang pesat
pada era 1990. Sistem Informasi Geografis secara harfifah diartikan sebagai suatu
komponan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan
pada suatu titik tertentu untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di
menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola, dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. (Geomaik-
konsultan, 2010).
18 Berdasarkan definisi diatas, SIG diuraikan dalam beberapa subsistem yaitu :
1. Data Input
Subsistem ini berfungsi mengumpulkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber,
mentransformasikan format data aslinya ke dalam format yang dipergunakan untuk SIG.
Subsistem 7 ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah basis data sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, di-update , dan diedit. 19 Jadi subsistem ini dapat menimbun dan
menarik kembali dari arsip data dasar juga dapat melalukan perbaikan data dengan cara
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi
geografis. 36 Subsistem ini juga dapat melakukan manipulasi dan permodelan data untuk
4. Data Output
Berfungsi menayangkan informasi dan hasil analisis data geografis secara kualitatif
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk
1. Data Spasial
Data dan informasi spasial atau keruangan adalah bahan dasar dalam SIG. Data
keruangan yang nyata di dunia/alam akan diolah menjadi 4 suatu sistem yang dirangkum
dalam suatu sistem berbasis keruangan dengan tujuan tertentu. Data spasial pada
umumnya dipresentasikan dalam bentuk berupa grafik , peta, 25 gambar, dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster).
2. 7 Data Vektor
Data vektor kebumian direpresentasikan sebagai mosaic yang terdiri atas garis (line),
polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama),
3. Data Raster
Data raster (sel grid) merupakan data yang dihasilka dari sistem penginderaan jauh. Data
raster objek geografis direpresesntasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan
Poses pemetaan daerah rawan banjir pada kabupaten Way Kanan menggunakan bantuan
GIS dilakukan dengan metode pembobotan dan skoring parameter banjir serta teknik
analisis overlay parameter. Adapun gambaran dan penjelasan proses pengolahan data
pembuatan peta 1 daerah rawan banjir menggunakan GIS adalah sebagai berikut :
Pemetaan banjir yang dilakukan dengan memanfaatkan SIG dilakukan dengan analisis
spasial menggunakan metode pembobotan dan skoring terhadap setiap parameter yang
digunakan. Terdapat 5 parameter yang akan digunakan dalam kajian ini yaitu kemiringan
lereng, curah hujan, 17 penggunaan lahan, jenis tanah, dan Daerah Aliran Sungai.
Paramater yang digunakan ini kemudian akan dijadikan acuan dalam penentuan tingkat
kerawanan dari masing-masing titik lokasi banjir 8 di Kabupaten Way Kanan. Metode
pembobotan adalah 3 metode yang digunakan apabila setiap karakter memiliki peranan
yang berbeda atau jika beberapa parameter yang digunakan lebih dari satu untuk
Metode skoring adalah suatu bentuk metode pemberian skor atau nilai terhadap parameter
untuk menentukan tingkat kemampuannya, penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
Kelas
Skor
Bobot
Kelerengan
>30%
15-30%
<15%
0,333
0,666
25%
Curah Hujan
<2000mm
2000-3000mm
>3000mm
0,333
0,666
30%
Jenis Tanah
Andosol,Latosol,Litosol
Regosol,Terarosa,Semi Organik
Hidromorf Kelabu,Aluvial
0,333
0,666
10%
Tutupan Lahan
Perkebunan,Pertanian,Hutan
Pemukiman,Sawah,Rawa,Sungai
0,333
0,666
10%
Sungai
250m
150m
50m
0,333
0,666
25%
22 Overlay adalah kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta di atas peta yang lain
dan menampilkan hasilnya di layar komputer. Overlay yaitu 38 menampalkan suatu peta
digital pada peta digital yang lain lengkap dengan tributnya dan menghasilkan
penggabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut.
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2021 , bersamaan dengan
kegiatan Kerja Praktik. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir berada pada Provinsi Lampung
Alat dan bahan yang digunakan pada kegitan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Pada kegiatan Tugas Akhir ini, alat yang digunakan antara lain sebagai berikut :
a. ArcGis versi 10.3 digunakan untuk proses pengolahan data sekunder, dan pembuatan
Bahan yang digunakan dalam proses pengolahan peta daerah rawan banjir pada Tugas
1. Batas administrasi Kabupaten Way Kanan data RBI Tahun 2019 Skala 1:25.000
4. Peta jenis tanah Kabupaten Way Kanan, BAPEDDA Kab. Way Kanan.
5. Peta Tutupan Lahan 28 Kabupaten Way Kanan data RBI Tahun 2019 Skala 1:25.000.
6. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Way Kanan data RBI Tahun 2019 Skala 1:25.000
7. Peta Bufer Sungai (DAS) Kabupaten Way Kanan data RBI Tahun 2019 Skala 1:25.000.
Perencanaan pelaksanaan Tugas Akhir terdapat tiga tahapan yang di rangkum dalam
Setelah mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan untuk pembuatan peta rawan banjir
8 di Kabupaten Way Kanan dan kecamatan Pakuan Ratu menggunakan GIS , maka
langkah selanjutnya ialah mengolah data tersebut menjadi sebuah peta 5 yang kemudian
dapat digunakan sesuai dengan tujuan dilaksanakannya Tugas Akhir ini, adapun tahapan-
Parameter banjir adalah sebuah data pendukung untuk pembuatan peta banjir. Tahapan
Pembobotan dan skoring setiap parameter banjir dilakukan bertujuan untuk melakukan
banjir. Proses pemberian nilai skor dan bobot pada parameter banjir 2 dilakukan setelah
proses klasifikasi kelas masing-masing parameter. Setelah dilakukan pemberian nilai skor
dan bobot kemudian diakukan perhitungan nilai harkat yaitu dengan cara melakukan
perkalian antara nilai bobot dan nilai skor. Pemberian nilai bobot dan skoring parameter
merujuk pada PERKA BNPB NO. 2 Tahun 2012, seperti yang 44 tersaji pada Tabel 3.
Contoh proses pemberian skor dan bobot pada salah satu parameter yaitu curah hujan
Parameter banjir 13 yang telah diberikan nilai skor dan bobot, serta telah dilakukan
perhitungan nilai harkatnya kemudian dilakukan proses overlay (tumpang susun layer) .
Proses ini 37 dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh parameter dengan union
tools, kemudian dilakukan dissolve untuk menyederhanakan atribut yang dipilih untuk
melalui proses selanjutnya. Adapun atribut tersebut adalah atribut nilai harkat dari 3
Proses Overlay parameter banjir dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
4.1. Hasil
Setelah melalui berbagai proses pengolahan, maka pada kegiatan 14 Tugas Akhir ini
dihasilkan peta daerah banjir dan perbandingan pemetaan banjir menggunakan GIS
berikut :
Peta hasil kajian daerah rawan banjir Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut :
4.2.
4.3. Pembahasan
Apabila dilihat dari 2 peta yang dihasilkan pada kajian pemetaan daerah rawan banjir
wilayah Kabupaten Way Kanan menggunakan bantuan GIS , daerah – daerah yang
memiliki potensi rawan banjir adalah wilayah yang dekat dengan daerah aliran sungai, hal
ini dipengaruhi oleh tingkat curah hujan yang memiliki intensitas 10 yang cukup tinggi dan
terjadi secara terus menerus yang kemudian menyebabkan sungai di wilayah ini meluap
Adapun hasil 6 pemetaan daerah rawan banjir pada Kabupaten Way Kanan diketahui
ada 5 kecamatan yang wilayahnya memiliki potensi rawan banjir, adapun kecamatan-
kecamatan tersebut adalah sperti yang tersaji dalam tabel dibawah ini :
No
Nama Kecamatan
Bahuga
Negara Batin
Pakuan Ratu
Negeri Besar
Negeri Agung
B. Perbandingan 6 Peta Rawan Banjir Kecamatan Pakuan Ratu
Hasil perbandingan kegiatan Tugas Akhir dalam pelaksanaan kajian pemetaan daerah
rawan banjir menggunakan GIS dan perbandingan pemetaan daerah rawan banjir
menggunakan teknik survey GPS navigasi didapatkan hasil seperti yang disajikan pada
Gambar 11. 39 Peta Kerawanan Banjir Kecamatan Pakuan Ratu Menggunakan GIS
Pada hasil kegiatan 1 pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS dapat terlihat
wilayah yang memiliki potensi banjir baik tingkatan rendah, sedang, dan tinggi bahkan
lokasi yang tergolong aman. Pada kajian menggunakan GIS di kecamatan Pakuan Ratu
kampung 44 yang memiliki tingkat kerawanan banjir tingkat tinggi yaitu desa Karang
Agung, Negara Ratu, Negara Sakti, dan Rumbih, Negara Tama, Pakuan Ratu, Gunung
Cahya, dan Gunung Waras. Sedangkan hasil yang ditunjukan dari pemetaan
menggunakan teknik survey GPS navigasi secara langsung dilapangan lokasi 3 daerah
banjir yang ditunjukan ialah kampung Gunung Cahya, Gunung Waras, Rumbih, Negara
5.1. Simpulan
Dari kegiatan pelaksanaan dan penyusunan 51 Tugas Akhir ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil pemetaan daerah rawan banjir pada 8 Kabupaten Way Kanan menggunakan
bantuan GIS , daerah rawan banjir terdapat pada 5 kecamatan di Kabupaten Way Kanan,
yaitu kecamatan Pakuan Ratu, Negara Batin, Bahuga, Negeri Besar, dan Negeri Agung.
2. Hasil kajian dengan metode teknik survey langsung dilapangan menggunakan GPS
navigasi dengan metode teknik overlay parameter banjir menggunakan GIS merupakan 2
dua metode yang baik untuk digunakan dalam pemetaan daerah rawan banjir, keduanya
memiliki keunggulan dalam hal cakupan 56 yang lebih luas dan lebih efisien dibandingkan
dengan survey GPS langsung dilapangan. Akan tetapi dalam pemetaan 2 daerah rawan
banjir pada suatu daerah kita perlu memvalidasi kebenaran data/produk yang dihasilkan
5.2. Saran
Apabila ingin melakukan 1 pemetaan daerah rawan banjir menggunakan GIS sebaiknya
melakukan penggabungan dengan teknik survey lapangan secara langsung, hal ini
dikarenakan GIS memiliki kemampuan untuk mengelola data spasial dengan cakupan 56
yang lebih luas, dan teknik survey secara langsung dengan melakukan wawancara terkait
kuisioner banjir dapat menjadi bahan referensi untuk membuktikan apakah benar pada
wilayah tersebut benar terjadi banjir atau tidak, sehingga dapat memaksimalkan hasil
Anna, et all, 2017. Analisis Potensi dan Kerawanan Banjir di DAS Bengawan Solo Hulu
dan Tengah. Prosiding The 5th University Research Colloqium 2017 Cinta Negeriku.
Kusumo,P. dan Evi Nursari. 2016. 30 Zonasi tingkat Kerawanan Banjir Dengan SIG pada
DAS Cidurian Kab. Serang, Banten. Jurnal String Vol.1 No. 1. Serang: Institut Pertanian
Lillesand and Keifer. 2004. Remote Sensing and Imager Interpolation. New York: John
dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geofrafis: studi kasus Kota Kendal. Semarang:
Universitas Diponegoro.
PERKA BNPB, 2012. Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, Nomor 02. BNPB.
11 Pratomo, A. J. 2008. Analisis Kerentanan Banjir di Daerah Aliran Sungai Sengkarang
Primayuda, A. 2006. Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Sistem
Informasi Geografis : studi kasus Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Skripsi Fakultas
Indonesia.
Geografis (SIG) Pada Sub DAS Walanae Hilir, Skripsi. Program Sarjana. Fakultas
Tim SIG 40 PT. Geomatik-Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi
Van Zuidam, Rober. A. 41 1985. Aerial Photo – Interpretation in Terrain Analysis and
Wulandari, Meysriska. 2010. Aplikasi Sistem Infomasi 26 Geografi Untuk Zonasi Daerah
Rawan Banjir (Studi Kasus Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah). Skripsi. Fakultas
Cakra.
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
(PETA HASIL)
LAMPIRAN C
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
Sources
https://text-id.123dok.com/document/q51lpwgy-sistem-pendukung-keputusan-pemetaan-daerah-rawan-
banjir-berbasis-geographic-information-system-gis-menggunakan-metode-bayes-studi-kasus-bpbd-
1 kabupaten-malang.html
INTERNET
3%
https://text-id.123dok.com/document/zw0wxm0y-pemetaan-kawasan-rawan-banjir-di-daerah.html
2 INTERNET
3%
https://text-id.123dok.com/document/eqo2ok7y-sig-untuk-memetakan-daerah-banjir-dengan-metode-
3 skoring-dan-pembobotan-studi-kasus-kabupaten-jepara.html
INTERNET
2%
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/kcdselatan/sistem-informasi-geografis-pelatihan-pemetaan-dkp-
provinsi-jawa-tengah#:~:text=SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan,dan menampilkan data
4 dalam suatu informasi berbasis geografis."
INTERNET
1%
http://geodesi.eng.unila.ac.id/
5 INTERNET
1%
http://transukma.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/article/view/70
6 INTERNET
1%
https://text-id.123dok.com/document/7qvm14nlq-basis-data-spasial-basis-data-spasial-dan-atribut.html
7 INTERNET
1%
http://wiki.laduni.id/Kabupaten_Way_Kanan
8 INTERNET
1%
https://adoc.pub/3-metode-penelitian-penelitian-tugas-akhir-dilaksanakan-pada.html
9 INTERNET
1%
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-24-2007-penanggulangan-bencana
10 INTERNET
1%
https://ojs.unm.ac.id/JES/article/view/13331
11 INTERNET
1%
https://adoc.pub/pernyataan-demikian-pernyataan-ini-saya-buat-dengan-
12 keadaan-9ead8c1647183355cb16af8fce8d3b7221553.html
INTERNET
1%
https://adoc.pub/kata-pengantar-dengan-mengucapkan-puji-syukur-kehadirat-
13 alla99805f47883304eeff53a7775521c56c70786.html
INTERNET
<1%
https://adoc.pub/pernyataan-keaslian-karya-tugas-akhir.html
14 INTERNET
<1%
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-4-subsistem-sig-ada-apa-saja-12245/
15 INTERNET
<1%
https://www.brilio.net/wow/101-motto-hidup-islami-penuh-makna-dan-menyentuh-hati-211105a.html
16 INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/kondisi-geomorfologi-dan-hidrologi-a-topografi-wilayah.z1d763me
17 INTERNET
<1%
https://jurnal.unma.ac.id/index.php/infotech/article/download/837/965
18 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/9yn9mrnlq-format-data-sig-data-spasial-pengertian-penelitian-
19 deskriptif-uraian-umum-penelitian-deskriptif.html
INTERNET
<1%
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/fe5bf7760fbae97893e2606223af288d.pdf
20 INTERNET
<1%
http://eprints.undip.ac.id/63167/7/Kurnia_Darmawan_(21110112120003)_Daftar_Pustaka.pdf
21 INTERNET
<1%
https://roboguru.ruangguru.com/forum/layer-peta-yang-diperlukan-untuk-proses-overlay-dalam-penentuan-
22 tingkat-kesesuaian-lahan_FRM-EBDF34EG
INTERNET
<1%
https://adoc.pub/jurnal-geodesi-undip-april-2015b7686e8a17051e64511b4148a9af1c9a60013.html
23 INTERNET
<1%
http://eprints.ums.ac.id/66665/20/DAFTAR PUSTAKA.pdf
24 INTERNET
<1%
http://insanpelajar.com/komponen-sistem-informasi-geografis/#:~:text=Data Spasial: Gambaran nyata suatu
25 wilayah yang terdapat,dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
INTERNET
<1%
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/146287
26 INTERNET
<1%
https://repository.ung.ac.id/get/singa/1/764/PENGGUNAAN-SUMUR-RESAPAN-DALAM-MENANGGULANGI-
BANJIR.pdf#:~:text=Banjir didefinisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya,dari saluran yang
27 ada dan menggenangi wilayah sekitarnya.
INTERNET
<1%
https://peta-kota.blogspot.com/2017/02/peta-kabupaten-way-kanan.html
28 INTERNET
<1%
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/15024
29 INTERNET
<1%
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jpg/article/view/7780
30 INTERNET
<1%
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/13673/3/D101171310_skripsi_19-01-2022 dp.pdf
31 INTERNET
<1%
https://link.springer.com/article/10.1007/s13201-022-01674-8
32 INTERNET
<1%
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-iklim-tropis/#:~:text=Selain itu iklim tropis memiliki dua musim
33 di,hujan terjadi antara bulan September hingga bulan Februari.
INTERNET
<1%
https://konsultasiskripsi.com/2021/10/06/pengertian-bencana-banjir-skripsi-dan-tesis/
34 INTERNET
<1%
http://eprints.itenas.ac.id/1368/5/05 Bab 2 232018073.pdf
35 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/ozlmpd6ly-ciri-ciri-sig-subsistem-sig-komponen-sig.html
36 INTERNET
<1%
https://www.researchgate.net/publication/312446138_Pemodelan_Spasial_untuk_Pembuatan_Peta_Rawan_Banjir
37 _dan_Peta_Tingkat_Risiko_Banjir_Bengawan_Solo_di_Kota_Surakarta
INTERNET
<1%
http://eprints.itenas.ac.id/1343/5/05 Bab 2 232015019.pdf
38 INTERNET
<1%
http://disaster.geo.ugm.ac.id/index.php/berita/kerawanan-banjir-sungai
39 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/qvr190gy-laporan-prakti-kum-arcgis-georeferencing.html
40 INTERNET
<1%
https://onesearch.id/Record/IOS3107.1530
41 INTERNET
<1%
https://www.hipwee.com/list/5-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-musim-penghujan/
42 INTERNET
<1%
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2414896&val=23053&title=PEMETAAN DAERAH
43 RAWAN BANJIR DI KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/10048984/Skoring_Parameter_Kerentanan_Banjir
44 INTERNET
<1%
http://digilib.unila.ac.id/63025/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf
45 INTERNET
<1%
https://repository.uisi.ac.id/3528/24/10. BAB I PENDAHULUAN.pdf
46 INTERNET
<1%
https://simpatig.big.go.id/file/185_produk_kupdf_net_19631sni-8197-2015.pdf
47 INTERNET
<1%
https://bincangsyariah.com/khazanah/universitas-king-abdulaziz-salah-satu-universitas-terbaik-dunia/
48 INTERNET
<1%
https://www.lintasmerahputih.com/2022/03/16/pemerintah-kabupaten-way-kanan-lantik-pejabat-pimpinan-
49 tingkat-pratama/
INTERNET
<1%
https://repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108220009/22116001_5_151353.pdf
50 INTERNET
<1%
https://wpapyuk.blogspot.com/2016/11/identifikasi-rumusan-batasan-masalah.html
51 INTERNET
<1%
https://www.sistemphp.com/data-sistem-informasi-geografis/
52 INTERNET
<1%
http://eprints.dinus.ac.id/18767/11/bab3_17752.pdf
53 INTERNET
<1%
https://matematika.ub.ac.id/s2matematika/wp-content/uploads/2017/11/Bagian_awal_TESIS_Juli_2019.docx
54 INTERNET
<1%
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/60082/6578
55 INTERNET
<1%
https://dosengeografi.com/pengertian-topografi/
56 INTERNET
<1%