USULAN
PENELITIAN KERJA SAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
(PEKERTI)
ii
Judul penelitian
2.
Jumlah peneliti
No
Nama
Jabatan
Supriyono,
S.Pd.,
M.Pd.
Fevi Wira Citra S.Si.,
M.Pd.
Ketua
TPP
Anggota
Ketua
TPM
Anggota
Bidang Keahlian
SIG
Interpretasi Foto Udara
Mitigasi Bencana
Pengantar dan
Praktikum Meteorologi
Guru Besar ilmu
survey dan pemetaan
Ilmu Tanah
Ilmu Tanah
Pengelolaan DAS
3.
Alokasi
Waktu
Universitas
10jam
Prof.Dr.Hazairin, SH /minggu
Universitas
10jam
Prof.Dr.Hazairin, SH /minggu
Instansi asal
Universitas
Bengkulu
10jam
/minggu
Universitas
Bengkulu
10jam
/minggu
Objek penelitian
Erosi tanah
4. Masa pelaksanaan
Malai
: Bulan Januari Tahun 2017
Berakhir
: Bulan Desember Tahun 2018
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Pengutan Risbang
Tahun ke-1 : Rp.148.535.000,00
Tahun Ke-2 : Rp.134.090.000,00
6. Lokasi penelitian
Catchment Area DAS Sungai Bengkulu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas
Bengkulu
7. Instansi lain yang terlibat
BPDAS Ketahun Prov.Bengkulu membantu dalam menyusun dan membuat arahan
penataan DAS yang dapat di pergunakan pemerintah daerah dalam mengambil
kebijakan
8. Temuan yang Ditargetkan
Memetakan erosi tanah dan menemukan model untuk mengembalikan fungsi hidrologis
DAS dengan menyusun dan menentukan arahan penataan area reklamasi di catchment
area DAS Sungai Bengkulu.
9. Kontribusi yang mendasar pada suatu bidang ilmu
Kontribusi yang diberikan dapat mengembangkan dan mengaplikasikan terapan ilmu
Remote Seinsing dan GIS dengan Ilmu Tanah di DAS Sungai Bengkulu. Terapan yang
diharapkan dapat membuat estimasi perubahan erosi tiap tahunnya sehingga dapat
menentukan arahan penataan untuk mengembalikan fungsi hidrologi DAS Sungai
Bengkulu.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran
Jurnal Nasional yaitu Gea Jurnal Pendidikan Geografi di Universitas Pendidikan
Indonesia
11. Rencana luaran
Rencana luaran dalam jangka penjang membuat model pemetaan dalam upaya
menentukan arahan kebijakan reklamasi sedangkan jangka pendeknya adalah
mengestimasikan tingkat bahaya erosi tanah. Kemudian dari kegiatan penelitian
terbangunnya hubungan saling kerjasama antar PT (Unihaz dan UNIB). Sehingga
kerjasama ini akan mewujudkan 1 draf buku dan akan rampung pada tahun ke 2.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ v
iv
RINGKASAN
Dalam konteks sustainabilitas fungsi tata air, maka ekosistem catchment area
DAS merupakan bagian terpenting karena mempunyai fungsi perlindungan. Kondisi
eksisting catchment area DAS Sungai Bengkulu yang semestinya hutan lindung yang
berfungsi sebagai catchment area dan pengatur tata air, sebagian telah terkupasi
menjadi perkebunan dan lahan terbuka akibat perambahan dan pertambangan terbuka
batubara atau pembalakan liar. Kondisi iklim dan biofisik DAS Bengkulu yang
mempunyai curah hujan tinggi (3035 mm/tahun) dan sebagian besar wilayahnya terdiri
dari jenis tanah mineral masam yakni inceptisol dan ultisol dan tanah endapan muda
yakni entisol/aluvial yang peka terhadap erosi mengakibatkan sebagian besar wilayah
DAS mempunyai potensi tingkat bahaya erosi tinggi.
Maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuat model dan pemetaan
dalam upaya mengembalikan fungsi hidrologis, sehingga dapat menentukan arahan
kebijakan reklamasi di catchment area DAS Sungai Bengkulu. Model yang akan
dilakukan adalah mengestimasikan tingkat bahaya erosi tanah dengan analisis spasial
berbantu citra landsat untuk perubahan tutupan lahan, sehingga terdeteksi spot-spot area
yang memiliki erosi tanah. Perubahan tutupan lahan tiap tahunnya akan diestimasikan
besarnya laju erosi tanah, sehingga diperoleh data erosi yang terjadi akibat perubahanya.
Trend perubahan tutupan lahan tersebut yang akan dijadikan dasar untuk arahan
penataan area reklamasi di catchment area DAS Sungai Bengkulu.
Penelitian pada tahun pertama ditujukan untuk memetakan dan menganalisis
potensi tingkat bahaya erosi tanah berdasarkan pada analisis pendekatan keruangan
(spasial). Analisis distribusi tingkat bahaya erosi tanah dilakukan dengan teknik
RUSLE. Analisis perubahan tutupan lahan akan dilakukan interpretasi citra dengan
metode remote seinsing tahun 1990, 2000, 2010 dan 2016, yang di overlay untuk
memperoleh peta perubahan tutupan lahan dengan GIS. Analisis faktor penyebab
perubahan landcover untuk tutupan lahan digunakan teknik analisis multiple regression.
GIS dengan teknik overlay peta tingkat bahaya erosi tanah berdasarkan peta erosivitas
curah hujan, peta erodibilitas tanah, peta kemiringan lereng dan peta perubahan
penggunaan lahan dan selanjutnya dianalisis dengan matrik untuk menentukan luasan
yang mengalami erosi. Perumusan arahan penataan area reklamasi pada lahan bahaya
erosi tanah dilakukan secara deskriptif, perioritas arahan penataan dengan teknik
analisis Analytical Hierarchy Proceses (AHP), dan strategi dikembangkan berdasarkan
teknik Focus Group Discussion (FGD) dengan setekholder kemudian dibangun basis
data spasial area yang menjadi arahan penataan reklamsi DAS.
Penelitian analsis spasial untuk wilayah Bengkulu dalam mengambil dan
menentukan kebijakan keruangan masih sangat kurang memadai yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain daya dukung perangkat keras, perangkat lunak SIG dan shoft
skill Sumber Daya Manusia yang kurang memadai. Manfaat yang diharapkan untuk
peningkatan keahlian dan kompetensi penelitian ini adalah peneliti ahli dan teliti dalam
menganalis citra yaitu dalam menganalisis data spasial dan menentukan arahan penataan
dalam mengambil sebuah kebijakan berbasis data Remote Sensing dan GIS, serta
integrasi bagi Pemerinah Kabupaten Bengkulu Tengah dalam perencanan pengambilan
keputusan mengembalikan fungsi hidrologis di catchment area DAS Sungai Bengkulu.
Kemudian mampu mengoptimalkan laboratorium SIG dan alat-alat geografi tanah di
TPP sehingga dapat digunakan saat study and reserch mahasiswa di lapangan.
Kata Kunci : Catchment Area, RUSLE, GIS dan Remoete Sensing, AHP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Lingkup Penelitian
Isu strategis yang paling esensial di DAS Bengkulu adalah krisis air baku. Isu ini
mengemuka karena masyarakat desa/kelurahan di sekitar aliran sungai Bengkulu dan
konsumen PDAM Kota Bengkulu mengeluhkan kualitas air yang jelek dan kuantitas
yang relatif kecil. Kualitas air yang jelek ini akibat sedimentasi dari erosi lahan tambang
batubara di wilayah hulu. Pola aliran sungai yang membawa material tererosi dari daerah
catchment area mengalir ke DAS Sungai Bengkulu. Aliran tersebut mengakibatkan aliran
run off pada lapisan bekas tambang, sehingga kualitas air menurun. Indikator pencemaran
tersebut di sebabkan oleh tingginya nilai yang signifikan kadar TSS melebihi baku mutu
(50 mm/l) yaitu 219,20 mm/l pada saat musim kemarau dan 175,75 mm/l pada musim
penghujan (Supriyono et al: 2015).
Erosi yang terjadi di daerah catchment area DAS Sungai Bengkulu disebabkan
oleh beberapa faktor seperti hilangnya vegetasi penutup tanah yang timbul akibat
kegiatan penebangan hutan, peraktek pertanian, lahan pemukiman, padang rumput dan
indikasi yang paling dominan adalah penambangan batubara. Kondisi lereng yang relatif
curam dengan puncak-puncak sempit tersebar di sekitar catchment area berpotensi
menimbulkan erosi. Intensitas rata-rata curah hujan di sekitar tergolong cukup besar
antar 2800-3100 mm/tahun selain itu diikuti oleh aktivitas penambangan batubara, dapat
berpotensi meningkatkan air limpasan dan tingginya erosi di sekitar catchment area.
Mengingat pentingnya peranan catchment area DAS Sungai Bengkulu bagi
masyarakat, upaya reboisasi di sekitar daerah erosi harus segera dilakukan. Proses
penanggulangan erosi diperlukan adanya data dasar berupa informasi tentang erosi di
sekitar wilayah daerah catchment area. Untuk memperoleh data tersebut, maka perlu
adanya penelitian tentang estimasi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasikan
daerah erosi di wilayah catchment area DAS Sungai Bengkulu dengan pola-pola yang
dapat mengembalikan fungsi hidrologis di catchment area DAS dengan tepat dan dapat
berdampak positif bagi masyarakat.
1.2. Tujuan dan Luaran yang Diharapkan
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model dan pemetaan dalam upaya
mengembalikan fungsi hidrologis. Secara khusus penelitian ini akan menganalisis tingkat
bahaya eosi dan arahan reklamasi DAS Tujuan tersebut akan dicapai dalam dua tahap
dengan rincian sebagai berikut:
1. Tahun Pertama : Memetakan dan menganalisis erosi tanah berdasarkan pada
perubahan tutupan lahan dengan menggunakan remote seninsing dan
GIS di
Jenis Luaran
Publikasi ilmiah
5
8
7
8
Internasional
Nasional Terakreditasi
Internasional
Nasional
Internasional
Nasional
Paten
Paten Sederhana
Hak Cipta
Merk Dagang
Desain Produk industri
Indikasi geografis
Perlindungan
varientas
tanaman
Perlindungan
Topografi
Sirkuit Terpadu
Indikator Capaian
Ts
Ts+1
Tidak ada
Draf
published
published
draf
Terdaftar
Sudah
Tidak ada
dilaksanakan
draf
draf
Sudah
Tidak ada
dilaksanakan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
draf
terdaftar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
draf
draf
draf
Skala 1
Penerapan
Penerapan
editing
Skala 2
merupakan dasar untuk melakukan penelitian erosi tanah yang terjadi DAS Sungai
Bengkulu, sedangkan hasil temuan penelitian TPP untuk dijadikan studi pendahuluan
tentang kajian erosi tanah.
Kontribusinya hasil temuan penelitian TPM dapat dilakukan di catchment area
DAS Sungai Bengkulu. Tetapi penelitian yang akan dilakukan menentukan tingkat
bahaya erosi tanah dengan menggunakan formula RUSLE dengan parameter yang
digunakan adalah erodibilitas Lahan (K), Erositas Curah Hujan (H) Kemiringan Lereng
(S) dan Perubahan tutupan lahan (P). Nilai K hasil temuan TPM untuk menentukan laju
erosi tanah akan dibuat data raster. Kemudian data raster tersebut diubah menjadi data
poligon untuk dioverlay dalam menentukan tingkat bahaya erosi tanah.
1.4. Hubungan Penelitian yang Diusulkan dengan Roadmap Penelitian TPP
Masalah yang paling urgen dalam penelitian ini merupakan kelanjutan dari
permasalahan kondisi hidrologis di DAS sungai Bengkulu pada penelitian Supriyono
et.al (2015). Penelitian tersebut mengkaji tentang kondisi kualitas air dan perubahan
bentuk fisik sungai dengan pemodelan spasial di Hilir DAS Sungai Bengkulu.
Permasalahan muncul dari karakteristik fisik sungai yang memiliki tingkat kekeruhan
yang tinggi dan kadar TSS yang melampaui ambang batas standar baku mutu air sungai
baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
TSS
250
219,2
200
175,7
Baku Mutu
150
Musim Kemarau
mg/L
154,3
Musim Hujan
100
68,5
50
15
24,5
0
Bagian Hulu
Bagian Tengah
Bagian Hilir
Pola aliran sungai yang membawa material tererosi ke DAS Sungai Bengkulu.
Aliran tersebut mengakibatkan aliran run off pada lapisan bekas tambang, sehingga TSS
melebihi standar baku mutu sungai. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, maka nilai
kekeruhan juga semakin tinggi. Kekeruhan pada sungai yang sedang banjir disebabkan
oleh bahan-bahan tersuspensi yang berukuran lebih besar yang berupa lapisan permukaan
tanah yang terbawa oleh aliran air pada saat hujan. Menurut Casali et al (2010) bahwa
sedimen dalam air limpasan yang berasal dari lahan hutan sangat dipengaruhi oleh
3
aktivitas penambangan, dimana pada saat penambangan jumlah sedimen dalam air
mengalami peningkatan.
Penelitian yang dilakukan tahap awal yang menjadi state of the art adalah
kualitas air sungai yang merujuk pada tingginya tingkat kekeruhan yang merupakan
indikasi terjadinya laju erosi tanah di DAS Sungai Bengkulu. Potensi topik penelitian
yang akan dilaksanakan sebagai lanjutan dari penelitian ini adalah akan menghitung
estimasi erosi tanah berbantu perubahan lahan dari tahun 1990, 2000 2010 dan 2016
menggunakan citra landsat. Hasil temuan kemudian disajikan dalam pemetaan berbasis
data spasial untuk menentukan arahan penataan reklamasi DAS Sungai Bengkulu. .
1.5. Orisinalitas dan Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan
Sudah banyak yang melakukan penelitian tentang erosi tanah dari beberapa
penelusuran jurnal di website. Tetapi penelitian ini mereduksi hasil-hasil penelitian
tersebut kemudian diambil sebuah topik yang menarik dan merupakan isu yang hangat di
Provinsi Bengkulu terkait dengan degradasi kondisi fisik hidrologi DAS Sungai
Bengkulu. Sungai ini merupakan sungai yang sangat vital bagi keberlangsungan fungsi
hidrologinya harus diperhatikan, karena air sungai merupakan penyuplai Sumber
Persedian Air Minum Bersih bagi masyarakat Kota Bengkulu.
Kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan adalah memberikan gambaran yang
jelas terhadap masalah dan menentukan tingkat bahaya erosi di catchment area DAS
Sungai Bengkulu dan arahan penataan fungsi-fungsi hidrologi DAS. Erosi yang
merupakan masalah utama yang muncul, tentu perlu diadakan kajian-kajian sehingga
dapat memberikan gambaran degradasi sungai. Dengan dasar tersebut akan menentukan
arahan reklamasi DAS untuk penataan fungsi hidrologi yang baik sehingga kebutuhan air
minum sebagai penyuplai PDAM Kota Bengkulu dapat terpenuhi dengan syarat yang
layak konsumsi.
1.6. Pendekatan Kritis yang Digunakan
Pendekatan gabungan merupakan suatu cara untuk memprediksi erosi yang dapat
dilakukan melalui teknik interpretasi data spasial dan satelit yang berlangsung dalam
penginderaan jauh (Remote Seninsing) dan Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan
RUSLE (Revisi Universal Soil Loss Equation) untuk mengestimasikan ditribusi erosi
tanah di DAS (Ganasri dan Remesh: 2015), dengan data berupa foto udara dan citra
satelit, maka penerapan metode gabungan untuk mengkaji erosi bentang lahan pada area
yang luas dapat dilakukan dengan mudah dan efektif (Rahim, 2010:57).
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Erosi Tanah
Erosi tanah merupakan masalah lingkungan yang banyak terjadi di catchmen tarea
DAS Sungai Bengkulu. Masalah yang sama di daerah catchment area Indarwati di India
(Vemu, Sreenivasulu dan Pinnamaneni, Udaya Bhaskar: 2011). Erosi adalah tingkat
pengikisan tanah dalam satuan waktu tertentu yang disebabkan oleh aktivitas tenaga
alami seperti air, angin, dan es. Erosi merupakan suatu proses penghancuran tanah
(detached) yang berasal dari tenaga alami seperti air, angin, es, kemudian material
terkikis dipindahkan ketempat lain oleh tenaga tersebut (Setyowati, 2010:29). Erosi
adalah salah satu proses erosif yang sebagian besar memberikan kontribusi untuk
membentuk bumi permukaan (Billi dan Dramis: 2003 dalam Conforti et al: 20111).
Terjadinya erosi di daerah hulu sungai, yang diakibatkan oleh limpasan.
Hilangnya vegetasi (hutan) pada suatu daerah aliran sungai, selain menyebabkan
limpasan juga sekaligus meningkatkan erosi. Erosi yang berlangsung secara terus
menerus pada musim hujan dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas (top-soil),
yang kemudian terbawa aliran sungai dan seterusnya menyebabkan sedimentasi di sungai
(pendangkalan sungai) (Kartiwa dan Parwitan : 2011). Disamping itu, erosi juga
menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Erosi tanah oleh air adalah salah satu
masalah lingkungan yang paling penting karena mengarah kehilangnya tanah atas yang
subur untuk pertanian dan menyebabkan sedimentasi dan eutrofikasi permukaan ( Dukic
dan Radic: 2014).
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi di permukaan
tanah yaitu iklim, sifat fisik tanah, dan perilaku manusia dalam mengelola tanah. Faktor
yang mempengaruhi erosi dibagi menjadi tiga yakni, faktor energi, ketahanan, dan
pelindung. Air hujan merupakan faktor energi sebagai penentu terjadinya erosi, erosi
timbul oleh tenaga kinetik air yang jatuh diatas permukaan tanah, bahwa erosi
percikan dibawah pohon lebih besar daripada erosi percikan air hujan (Asdak, 2007:
447). Faktor penentu erosi dari segi ketahanan, misalnya pemanfaatan lahan untuk
pemukiman yang diawali dengan adanya pemadatan tanah meliputi peristiwa
pembersihan tutupan vegetasi, periode konstruksi bangunan, dan pada fase pertengahan
terbangun gedung-gedung dengan permukaan yang tidak tembus air, akhirnya terjadi
erosi yang lebih intensif dengan periode yang relatif singkat, sedangkan pada fase akhir
6
akan terjadi pengurangan kapasitas infiltrasi tanah dan terjadilah peningkatan air
limpasan yang dapat menimbulkan erosi sungai di sekitar perkotaan (Rahim, 2003:89).
Faktor pelindung, seperti yang dijelaskan misalnya adanya penutup lahan seperti
vegetasi penutup lahan umumnya berperan dalam melindungi tanah dari aktivitas erosi
diantaranya adalah melindungi pemukaan tanah dari tumbukan air hujan, menurunkan
kecepatan air larian, menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya, mempertahankan
kapasitas tanah dalam menyerap air (Asdak, 2007:447-452).
2.2.Remote Sensing dan GIS
Penginderaan jauh berasal dari kata remote seinsing memiliki pengertian bahwa
penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk memperoleh data dan
informasi dari suatu objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat yang tidak
berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesand dan Kiefer, 1979). Jadi
penginderaan jauh merupakan ilmu dan teknologi untuk mengindera/menganalisis
permukaan bumi dari jarak yang jauh, dimana perekaman dilakukan di udara atau di
angkasa dengan menggunakan alat (sensor), yang ditempatkan pada sebuah wahana
(kendaraan).
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu
alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji Lillesand
dan Kiefer dalam Purwadhi dan Tjaturahono (2008: 3). Panjang gelombang yang
digunakan oleh sistem pasif, tidak memiliki kemampuan menembus atmosfer yang
dilaluinya, sehingga atmosfer ini dapat menyerab (absorp) dan menghamburkan (scatter)
energi pantulan (reflektan) obyek yang akan diterima oleh sensor (Lillesand dan Kiefer,
1997). Faktor inilah yang menyebabkan nilai reflektan obyek yang diterima sensor tidak
sesuai dengan nilai reflektan obyek yang sebenarnya di bumi.Secara umum, konsep
perekaman obyek permukaan bumi pada sistem penginderaan jauh pasif.
2.3.Implemantasi Remote Sensing dan GIS dalam teory RUSLE
Teknologi SIG menggunakan data hasil pengukuran lapangan, diantaranya
sebagai alat untuk mengolah data hujan menjadi peta hujan yang mengandung
unsur geografis, sehingga nilai erosivitas (R) dapat dengan mudah dilakukan
perhitungan bersama faktor-faktor lain seperti faktor jenis tanah (K). Contoh yang lain
SIG digunakan dalam menghitung faktor panjang lereng (L) menggunakan data panjang
lereng hasil observasi lapangan dan sangat tidak mungkin menghitung seluruh panjang
7
lereng pada setiap bentuk lereng di daerah tangkapan air, berbeda dengan faktor
kemiringan lereng (S) yang bisa diperoleh dengan mudah melalui data SIG (Rahman,
2008:2).
Dengan memanfaatkan
SIG,
hasil
dari
perhitungan
nilai
erosi
dapat
ditampilkan secara grafis dalam bentuk tampilan peta catchment area DAS Sungai
Bengkulu. Tampilan grafis tersebut dapat dilengkapi dengan berbagai info yang
berkaitan dengan catchmen tarea tersebut seperti nama jalan, nama suatu daerah, batas
wilayah, luas wilayah, dan berbagai data atribut lainnya. Untuk merubah dan memasukan
sekaligus menambah data masukan baru dari data-data RUSLE, Keuntungan lain dari
pilihan RUSLE adalah bahwa parameter dari model ini dapat dengan mudah
diintegrasikan dengan SIG untuk analisis yang lebih baik (Ganasri dan Remesh: 2015).
Terdapat beberapa yang menarik mengapa konsep SIG tersebut digunakan,
bahkan diberbagai disiplin ilmu dikarenakan kemampuan SIG untuk menguraikan entitas
yang ada di permukaan bumi pada format layer data spasial. Dengan demikian
permukaan tersebut dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata
dengan menggunakan data ketinggian dan layer tematik termasuk hasil data-data RUSLE
yang juga dapat disajikan dalam bentuk layer sehingga erosi dapat ditampilkan dalam
peta catchment area DAS Sungai Bengkulu.
2.4.Kajian Penelitian Terdahulu
Ganasri dan Ramesh (2015). Empiris model erosi tanah, meskipun relatif
sederhana, mudah menafsirkan secara fisik, memerlukan sumber daya yang minimal dan
dapat bekerja dengan input tersedia untuk daerah terkena risiko erosi yang tinggi. Tulisan
ini menunjukkan model erosi tanah empiris dengan RUSLE terpadu dengan GIS untuk
memperkirakan potensi erosi tanah dan zona potensi di cekungan Nethravathi. Upaya
telah dilakukan untuk mempelajari dampak perubahan tutupan lahan penggunaan lahan
pada tingkat erosi. Analisis dan hasil menyimpulkan bahwa hilangnya tanah rata-rata
tahunan diestimasi dengan menggunakan model RUSLE adalah sekitar 473.339 ton /
tahun di cekungan Nethravathi. Hal ini juga mengamati bahwa jumlah erosi bervariasi
terutama pada topografi dan penggunaan tutupan lahan.
Dari hasil penelitian tersebut yang menjadi kajianya adalah perhitungan laju erosi
tanah dengan menggunakan teknik RUSLE. Tetapi yang membedakan dengan penelitian
ini adalah menganalisis perubahan tutupan lahan dari tahun 1990., 2000, 2010 dan 2016
sebagai integrasi tehnik RUSLE. Dengan adanya temuan perubahan tutupan lahan maka
8
penelitian yang dilakukan akan menghasilkan temuan penyebab perubahan lahan yang
terjadi yang mempercepat laju erosi tanah di catchment area DAS Sungai Bengkulu. Laju
erosi tanah dapat dianalisis dengan metode GIS yaitu mengolah parameter erosi tanah dan
Remote Seninsing untuk menganalisis perubahahan tutupan lahan.
Tehnik metode untuk menentukan erosi juga di kembangkan oleh Conforti,
Scarciglia, Pietro, Aucelli dan Robustelli (2011) pendekatan kerentanan erosi di DAS
dengan menggunakan Turbolo (utara Calabria, Italia) dengan analisis survey lapangan dan
interpretasi foto udara. Penelitian yang akan dilakukan sama hanya yang membedakan
dengan onforti et al adalah interpretasi citra dengan menggunakan 4 citra landsat hasil
foto udara yang menjadi dasar perubahan tutupan lahan yang selama sepuluh tahun.
Sehingga penelitian ini akan menghasilkan temuan yang sama tetapi lebih melihat apa
yang menjadi penyebab terparah dari degradasi catchment area DAS sungai Bengkulu
terhadap peningkatan laju erosi tanah dan tingkat kekeruhan air.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penelitian
Metode penelitian ini berdasarkan pada analisis pendekatan keruangan (spasial).
Analisis distribusi tingkat bahaya erosi tanah dilakukan berdasarkan teknik RUSLE.
Analisis perubahan tutupan lahan akan dilakukan dengan interpretasi citra tahun 1990,
2000, 2010 dan 2016, yang di overlay untuk memeperoleh peta perubahan tutupan lahan
dengan analisis GIS. Analisis faktor penyebab perubahan landcover untuk tutupan lahan
digunakan teknik analisis multiple regression. Metode analisis GIS dengan teknik overlay
peta tingkat bahaya erosi tanah berdasarkan peta erosivitas curah hujan, peta erodibilitas
tanah, peta kemiringan lereng dan peta perubahan penggunaan lahan dan selanjutnya
dianalisis dengan matrik untuk menentukan luasan yang mengalami erosi tanah.
Perumusan arahan penataan area reklamasi pada lahan tingkat bahaya erosi tanah
dilakukan secara deskriptif, perioritas arahan penataan dengan teknik analisis Analytical
Hierarchy Proceses (AHP), dan strategi dikembangkan berdasarkan teknik Focus Group
Discussion (FGD) dengan setekholder kemudian dibangun basis data spasial area yang
menjadi arahan penataan reklamsi di catchment area DAS Sungai Bengkulu. Dalam FGD
yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah steakholder pemerintahan terkait
dengan kebijakan yang bisa diambil dalam menentukan arahan kebijakan arahan penataan
area reklamasi pada lahan adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu yaitu Ibu Ir. Ria Suminar (Kepala UPT
Laboratorium Lingkungan BLH)
e.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun Provinsi Bengkulu yaitu
Bapak Darmawan Aji Wibowo, S.Hut., M.Sc. (Kasi Program Daerah Aliran Sungai
Bengkulu)
f.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu yaitu Bapak Said Jauhari,
S.Hut., M.Si. (Penata Muda KSDA)
g.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu yaitu Bapak Warzali, S.T.
(Kasi Pengawas Teknik Lingkungan ESDM)
10
3.2.Rencana Penelitian
Tabel 2. Rencana Penelitian yang dikerjakan di TPP dan TPM
Prosedur Pembagian kerja
Indikator
Data
Analisis Data
penelitian
TPP
TPM
Penelitian Tahun Pertama (Memetakan dan menganalisis erosi tanah)
Faktor eosivitas 1. Data curah hujan
Analisis
Mengolah data curah hujan
Arahan dalam menggunakan
hujan (R)
BMKG Pulau Baai
Spasial
Menganalisis data curah
data curah hujan
Bengkulu sepuluh
Poligon
hujan tiap sepuluh tahun Menganalisis basis data curah
tahun terakhir
Thesen
terakhir
hujan di GIS sesuai dengan
(1990, 2000, 2010
Membangun basis data curah
curah hujan
dan 2016)
hujan di GIS
Cetak peta curah hujan (R)
2. Minimal 5 statsiun
Croping daerah penelitian
pengkar curah
hujan
Faktor
1. Peta topografi
Analisis
Overlay peta topografi dan
Menganalisis hasil analisis
Erodibilitas
2. Peta satuan bentuk
spasial
peta satuan bentuk lahan
spasial untuk membuat peta
Lahan (K)
lahan
metode
Menentukan sementara
sampel penelitian
3. Bahan organik
kringing
sampel
Menentukan sampel
tanah
Survey lapangan
penelitian
4. Struktur tanah
Pengambilan sampel tanah
Survey lapangan
5. Permebelitas tanah
berDASarkan ketinggian dan Uji laboratorium di Leb.
satuan bentuk lahan
Tanah Fakultas Pertanian
membuat peta hasil uji leb.
UNIB
Uji bahan organik
Uji struktur tanah
Uji permebelitas tanah
Ceta peta erodibilitas lahan
(K)
faktor panjang Citra DEM
Analisis spasil Membuat peta kemiringan
Suvey lapangan
kemiringan
Slope
lereng
lereng (L-S)
Suvey lapangan
faktor tanaman
Citra Landsat tahun
Dounlod citra di
Klasisifikasi citra
multiple
penutup lahan 1990, 2000, 2010 dan
LAPAN/USGS
Suvey lapangan
regression
faktor tindakan
2016
Klasisifikasi citra
Cetak Peta
konservasi
Membuat peta tutupan lahan
(C.P)
Suvey lapangan
Penelitian Tahun Kedua (Membuat model Arahan Penataan Reklamasi DAS)
Regulasi
1. Perda Kabupaten
Menyusun arahan penataan
Menyusun arahan penataan
FGD
Bengkulu Tengah
Menyiapkan draf rencana
Menyiapkan draf rencana
11
Hasil
Peta estimasi curah
hujan sepuluh tahun
terakhir tahun 1990,
2000, 2010, 2016
Pengelolaan DAS
Vegetatif
dengan
AHP
Mekanik
Model arahan
reklamsi
berbasis data
spasila
Overlay
peta
12
berDASarkan arahan
kebijakan regulasi
rata-rata
curah
hujan
dengan
cara
Keterangan :
.......................................................... (1)
P
Ai
Pi
Ai
organik
dalam
tanah
dan
kandungan
atau dapat pula dengan menggunakan ketentuan nilai K untuk beberapa jenis tanah di
Indonesia pada Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 3. Nilai K Untuk Beberapa Jenis Tanah
No
Jenis Tanah
Nlai K Rataan
1
Latosol (Haplorthox)
0,09
2
Latosol merah (Humox)
0,12
3
Latosol merah kuning (Typic haplorthox)
0,26
4
Latosol coklat (Typic tropodult)
0,23
5
Latosol (Epiaquic tropodult)
0,31
6
Regosol (Troporthents)
0,14
7
Regosol (Oxic dystropept)
0,12-0,16
8
Regosol (Typic entropept)
0,29
9
Regosol (Typic dystropept)
0,31
10
Gley humic (Typic tropoquept)
0,13
11
Gley humic (Tropaquept)
0,20
12
Gley humic (Aquic entropept)
0,26
13
Lithosol (Litic eutropept)
0,16
14
Lithosol (Orthen)
0,29
15
Grumosol (Chromudert)
0,21
16
0,20
Hydromorf abu-abu (Tropofluent)
17
Podsolik (Tropudults)
0,16
18
Podsolik Merah Kuning (Tropudults)
0,32
19
Mediteran (Tropohumults)
0,10
Sumber: Arsyad, 1989 dan Asdak, 1995 dalam (CRMP, 2002).
13
c.
Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng dapat diperoleh dari Data citra DEM yang di peroleh dari
portal ASTER dengan sistem proyeksi UTM (Universal Transver Merkator) pada datum
horisontal WGS 84 zona 48S yang dibantu dengan menggunakan perangkat lunak. Dalam
pembuatan nilai indeks panjang dan kemiringan lereng (LS) ini haya ditentukan dari
kemiringan lereng saja. Penentuan nilai (LS) untuk berbagai kemiringan lereng
mempergunakan ketentuan pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 4. Nilai LS Kemiringan Lereng
No
Kemiringan
1
0% - 8%
2
8% - 15%
3
15% - 25%
4
25% - 45%
5
>45%
Sumber: Suntanto, 2015
Nilai LS
0,4
1,4
3,1
6,8
9,5
Penilaian CP
Dalam
penentuan
nilai
(CP)
mempergunakan
ketentuan
pada macam
No
Nilai (CP)
1
2
3
4
5
6
7
adalah
melakukan
overlay
tumpang
susun
dengan
15
dinas/instansi terkait dengan hasil temuan penelitian yaitu kondisi kualitas air dan
perubahan bentuk fisik sungai, kemudian disintesakan
kriteria dan alternatif arahan reklamasi. Kriteria dan alternatif yang dibuat hasil sintesa
kemudian diolah dan dicek dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan
bantuan program Criterium Decision Plus V.3.0, ini sesuai dengan Hermon (2015:
204) pemilihan prioritas arahan reklamasi menggunakan metode AHP. Selanjutnya
untuk membantu mengkuantifikasi dan menentukan skala prioritas pengambilan
keputusan untuk mencapai sasaran arahan reklamasi adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Kriteria Penilaian dalam AHP
Nilai
Definisi
1
A sama penting dengan B
3
A sedidkit lebih penting dari B
5
A jelas lebih penting dari B
7
A sangat jelas lebih penting dari B
9
A mutlak lebih penting dari B
2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua nilai keputusan yang berdekatan
Sumber: Hermon, 2015: 205
16
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah ringkasan anggaran
baiaya tertuang pada Tabel 8. dan rincian anggaran biaya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 8. Ringkasan Anggaran Biaya
No
1.
2.
3.
4.
Komponen
Honorarium (maks. 30%)
Bahan habis pakai
Perjalanan
Sewa dan Peralatan
Jumlah
Jadi anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian hibah PEKERI adalah
Rp.282.625.000,00.
4.2. Jadwal Kegiatan
Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dapat
dilihat pada Tabelb9. Sebagai berikut:
Tabel 9. Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
x
x
x
x
x
x
x
Bulan Kegiatan
4
5
6
7
x
x
x
x
x
x
x
X
X
X
x
x
x
x
10
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
X
X
X
x
x
x
x
x
x
17
x
x
x
x
BAB 5
PELAKSANAAN KERJASAMA PENELITIAN
5.1. Pertimbangan Pemilihan Mitra
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB) dipilih sebagai mitra bagi TPP
karena memiliki sumber daya yang berkaitan erat dengan remote sensisng dan GIS serta
ilmu tanah. Kemudian arahan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh fakultas pertanian berdasarkan atas Risert Unggulan Universitas yang
berbasis pengembangan wilayah pesisir dan hutan tropis. Ini sesuai dengan arahan
penelitian pada daerah Catchment Area DAS Sungai Bengkulu yang merupakan daerah
hutan tropis dan merupakan daerah tangkapan curah hujan.
Partisipasi para dosen Fakultas Pertanian UNIB dalam penelitian yang didanai
oleh Kemenristek Dikti cukup baik. Pada tahun 2015 judul penelitian dan lolos seleksi
dan didanai adalah 31 Skim judul penelitian dengan jumlah dana Rp.6.738.000.000.
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen Fakultas Pertanian merupakan salah satu yang
terbanyak diantara fakultas yang lain selingkungan UNIB. Beberapa sumber daya yang
dimiliki TPM yang bermanfaat untuk penelitian ini adalah:
1.
2.
Laboratorium SIG dan Pengindraan jauh (remote Sensing) home base pada mata
kuliah tim pengusul TPM
3.
Laboratorium tanah
4.
Ahli Ilmu Tanah sesuai dengan home base pada mata kuliah tim pengusul TPM
5.
Ahli dalam Pengelolaan DAS home base pada mata kuliah tim pengusul TPM
6.
Akses jurnal nasional dan internasional yaitu jurnal Inetansional Geography dan
Science Direct
TPM
a. Memimpin briefing awal persiapan penelitian.
b. Mengarahkan mengevaulasi proposal
c. Menentukan pencapaian dan iterasi pelaksanaan
penelitian
d. Menganalisis dan mengkoreksi akurasi data
spasial yang valid dan akuntabel
e. Validasi data interpretasi citra
f. Validasi desain yang telah dibuat TPP dan
meninjau lokasi risert .
g. Analisis laboratorium tanah
h. Merumuskan temuan dan evaluasi hasil temuan
i. Meberikan araha dalam mengutib dan menarik
kesimpulan dalam hal pembahan
j. Melakukan review awal pada laporan dan draft
publikasi ilmiah
TPP
a. Membuat draf untuk pengajuan kembali
bersama TPM
b. Berdiskusi dengan stekholder
c. Berdiskusi dengan tim ahli reklamssi DAS
d. Mengembangkan perangkat lunak untuk
arahan penataan dengan AHP
e. Analisa hasil dan pembahasan
f.
Pembuatan laporan akhir, draft publikasi
ilmiah, draft paten, dan draft proposal
penelitian Fundamental
19
Skim Penelitian
PEKERTI
Tahun
20172018
Penelitian
Fundamental
STARNAS
2019
Penelitian Disertasi
Doktor
2021
2020
REFERENSI
Arsyad, S.1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB: Bogor.
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Asriningrum, W. 2002. Studi Kemampuan Landsat ETM+ untuk Identifikasi Bentuk Lahan
(Landform) di Daerah Jakarta-Bogor. Tesis. Bogor: Program Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor.
Billi P, Dramis F. 2003. Geomorphological investigation on gully erosion in the Rift Valley and the
northern highlands of Ethiopia. Catena 50:353368.
Casali, J. R. Gimenez, J. Diez, J. lvarez-Mozos, J. D.V. de Lersundi, M. Goni, M.A. Campo, Y.
Chahor, R. Gastesi, J. Lopez. 2010. Sediment Production And Water Quality Of Watersheds
With Contrasting Land Use in Navarre (Spain). Jurnal Agricultural Water Management 97
PP. 16831694.
Conforti, Massimo. Scarciglia, Fabio. Pietro, P. C, Aucelli dan Robustelli, Gaetano. 2011.
Geomorphology and GIS analysis for mapping gully erosion susceptibility in the Turbolo
stream catchment (Northern Calabria, Italy). Jurnal Internasional Springger Scienc. Nat
Hazards (2011) 56: 881-898 DOI 10,1007 / s11069-010-9598-2.
Dukic, Vesna dan Radic, Zoran.2014. GIS Based Estimation of Sediment Discharge and Areas of Soil
Erosion and Deposition for the Torrential Lukovska River Catchment in Serbia. Jurnal
Internasional Springger Scienc. Water Resour Manage (2014) 28:45674581. DOI
10.1007/s11269-014-0751-7.
Ganasri , B.P dan Ramesh , H. 2015. Assessment of soil erosion by RUSLE model using remote
sensing and GIS - A case study of Nethravathi Basin. Jurnal ElSevier. Geoscience Frontiers xxx
(2015) 1e9.
Hermon, Dedi. 2015. Geografi Bencana Alam. Rajawali Pers. Jakarta.
Kartiwa, Budi. Parwitan , Hidayat. 2011. DegraDASi Sumber-Sumber Air : Faktor Pneyebab dan
Langkah yang diperlukan . Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. IPB.
Lillesand, T.M dan Kiefer, R. 1993. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (terj). Cetakan
kedua, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Lisnawati, Yunita dan Wibowo, Ari. 2007. Penggunaan Citra Landsat ETM+ untuk Monitoring
Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Puncak. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 4
No. 2, Agustus 2007, 069-118.
Rahim, Efendi. 2010. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup.
Bumi Aksara : Jakarta.
Rahman As, 2008. Prediksi Erosi Dengan Metode USLE Menggunakan Sistem Informasi Geografis
Berbasis Piksel Di Daerah Tangkapan Danau Buyan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup :
Bandung.
Purwadhi, Sri Hardianti, Tjhaturahono Budi Sanjoto. 2008 . Pengantar Iterpretasi Citra Pengindraan
Jauh. LAPAN dan UNES. LSBN 978-97 g-1 458-22-1. 20.
Setyowati, Dewi Liesnoor. 2010. Erosi Dan Mitigasi Bencana. Geografi, Universitas Negeri
Semarang.
Sucipto, 2008. Kajian Sedimentasi Di Sungai Kaligarang Dalam Upaya Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai Kaligarang-Semarang. Tesis .UNDIP Semarang.
Supriyono.2015. Kajian Dampak Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air dan Perubahan
Bentuk Fisik Sungai di Sub DAS Hilir Sungai Bengkulu. Tesis.Prodi Magister Pendidikan
Geografi UNP.Padang
Supriyono. Iskarni, Paus dan Barlian, Eri. 2015. Kajian Dampak Penambangan Batubara Terhadap
Kualitas Air Sungai di Sub DAS Hilir Sungai Bengkulu. Jurnal Geografi. Vol 4 No.2 ISSN
2086- 7042. FIS Universitas Negeri Padang.
Sutanto. 2015. Metode Penelitian Pengeindraan Jauh. PT.Ombak; Yogyakarta.
Vemu, Sreenivasulu dan Pinnamaneni, Udaya Bhaskar. 2011. Estimation of spatial patterns of soil
erosion using remote sensing and GIS: a case study of Indravati catchment. Jurnal Internasional
Springger Scienc. Nat Hazards (2011) 59:12991315 DOI 10.1007/s11069-011-9832-6.
20
Honor/Bulan
1.000.000
1.000.000
1.500.000
1.000.000
250.000
200.000
Waktu
(Jam/bulan)
10 jam/minggu
10 jam/minggu
10 jam/minggu
10 jam/minggu
3@bulan x 4
3@bulan
Bulan
10
10
6
6
2
Sub Total
Harga
satuan
3.200.000/1
stasiun
4.500.000
Kuantitas
10 tahun 3titik
Total (Rp.)
Tahun ke 1
Tahun ke 2
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
9.000.000
9.000.000
6.000.000
6.000.000
3.000.000
600.000
600.000
38.600.000
35.600.000
Total (Rp.)
Tahun ke 1
Tahun ke 2
9.600.000
4.500.000
3.000.000
3.000.000
1 paket
10 rim
3 set
500.000
30.000
350.00
500.000
300.000
1.050.000
1.000.000
180.000
1.050.000
2 set
500.000
1.000.000
1.000.000
1rol
1rim
300.000
100.000
300.000
100.000
500.000
100.000
5 rol
3bln
5
5
120.000
500.000
150.000
50.000
600.000
1.500.000
750.000
250.000
3.000.000
600.000
1.500.000
750.000
250.000
3.000.000
1.000.000
3.000.000
2.500.000
-
1.250.000
5.000.000
1.250.000
25kali/tahun
50.000
5
5
7.500.000
2.500.000
500.000
7.500.000
-
7.500.000
2.500.000
2.500.000
2 (aula hotel)
5.000.000
5.000.000
21
3.000.000
Analisis lahan
Menyusun
kebutuhan
riset
Perangkat uji
hasil
penelitian
3.000.000
3.200.000
2 tahun
2 tahun
4kali / tahun
500..000
3.000.000
1.500.000
500.000
4.500.000
3.000.000
500.000
3.000.000
6.000.000
2.500.00
2.500.000
2.500.000
Sub Total
51.900.000
43.980.000
3. Perjalanan
Material
Pengurusan ijin
Administrasi ijin
lokasi
Transportasi
surveyor
UPD Surveyor 8
org@Rp.40.000
Transportasi
survey/pemetaan
local
Biaya transportasi
TPM
Biaya hidup di
TPM
Justifikasi
Pemakaian
Pelaksanaan
riset
Visitasi hasil
penelitian di
TPP
Pelaksanaan
penelitian di
TPM
Diskusi / Seminar
Ilmiah
Seminar
Pemantauan
5
5
Harga
satuan
100.000
250.000
Total (Rp.)
T. s
T.+1
500.000
500.000
1.250.000
1.250.000
15 hari
300.000
4.500.000
4.500.000
15 hari
350.000
5.250.000
5.250.000
5 kali
800.000
4.000.000
4.000.000
500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
15.000.000
15.000.000
Kuantitas
1 orang 3kali /
tahun
10
2 kali
1.500.000
3.000.000
3.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
Sub Total
4. Peralatan dan Sewa
Justifikasi
Material
Pemakaian
Ptinter Epsen A3 Cetak peta
Shoft ware Arc Lay out Peta
GIS 10.1
Shoft ware ENVI Interpretasi
4.3
Citra
Shoft
ware Menyusun
Criterium
AHP
Patok dan alat survey
bantu
Sewa dan
survey
oprasional roda 4
Sewa dan
survey
oprasional roda 2
Sewa abnilevel
survey
Sewa kamera
Dokumentasi
Sewa GPS
survey
Sewa ring sampel survey
19.500.000
19.500.000
1
1
Harga
satuan
5.500.000
3.000.000
Total (Rp.)
T. s
T.+1
5.500.000
3.000.000
2.000.000
2.000.000
2.500.000
Kuantitas
1 paket
850.000
2.500.000
850.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
1.000.000
2.000.000
2.000.000
1.600.000
960.000
1.250.000
500.000
1.600.000
960.000
250.000
-
32 hari
32 hari
5
1 paket
50.000
30.000
250.000
500.000
22
Digital voice
recorder (SONY
ICD-UX512F)
Flash disk 16 GB
Pemeliharaan alat
Dokumentasi
wawancara
dan
focus group
discussion
Penyimpanan
hasil olahan
data
dg software
500.000
1.000.000
1.000.000
125.000
375.000
100.000
Sub Total
TOTAL ANGGARAN SELURUH SUB TOTAL
1.000.000
23.035.000
148.535.000
1.000.000
12.310.000
134.090.000
23
No
1
Printer a4
Koneksi internet
4
5
Citra
Perangkat AHP
Status Tersedia
Tersedia di TPM,
untuk di TPP
Solusi
Unsur kimia dan peralatan
jika yang dibutuhkan
tidak ada dibeli atau sewa
di Leb.BLH
Tidak tersedia
Beli atau sewa di leb. SIG
BPDAS Ketahun
Prov.Bengkulu
Tersedia di TPP dan TPM
Tidak tersedia
Beli modem
Tersedia di TPP dan Versi Arc.Gis 10.1 Jika
TPM
dibutuhkan
perangkat
versi
baru
dibeli
licensinya
Di douwnlod di Jika citra tertutup awan
USGS
maka beli citra Ikonos di
LAPAN
Ada versi 4.3
Jika dibutuhkan perangkat
versi
baru
dibeli
licensinya
Ada versi 4.5
Jika dibutuhkan versi
terbaru beli licenci di
ESRI
24
Nama/ NIDN
Instansi Asal
Supriyono, M.Pd.
0207027803
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Bidang
Ilmu
SIG dan IFU
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
10 jam /
minggu
2.
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Pengelolaan
DAS,
Pengantar
Meteorologi
dan
Klimatologi
10 jam /
minggu
3.
Universitas
Bengkulu (UNIB)
Survei dan
Pemetaan,
Ilmu tanah,
Ilmu Tanah
10 jam /
minggu
4.
Dr.Ir. Mohammad
Faiz Barchia,
M.Sc.
Universitas
Bengkulu (UNIB)
Pengeolaan
DAS
Konservasi
25
10 jam /
minggu
Uraian Tugas
Observasi Awal
Pengambilan Data
Penelusuran Literatur
Menyusun Proposal
Membuat laporan harian
(tim)
membuat laporan
kemajuan penelitian (tim)
membuat laporan akhir
penelitian
mengunggah laporan
analisis spasial citra dan
data curah hujan
Membuat dan menyususun
arahan penataan DAS
FGD
Pengumpulan data citra
landsat dan curah hujan
Menyususn rancangan
FGD
Menganalisis data (tim)
Membuat proposal (tim)
Membuat laporan akhir
penelitian (tim)
FGD
Analisi Interpretasi Citra
Pengumpulan data
Membuat proposal
Analisis perubahan
tutupan lahan
Analisis laboratorium
tanah
Analisis erosi
Survey lapangan
Monitoring dalam
pelaksanaan penelitian
Administrasi/Pustaka
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Pendidikan
Geografi
5 jam /
minggu
Pendidikan
Geografi
5 jam /
minggu
Irvan Arianto
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Pendidikan
Geografi
5 jam /
minggu
8.
Agustinus
Yulianto
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Pendidikan
Geografi
5 jam /
minggu
9.
Binto Ardika
Universitas
Prof.Dr.Hazairin.,
SH Bengkulu
Pendidikan
Geografi
5 jam /
minggu
5.
Leni Ramadanti,
S.Pd.
6.
7.
26
surveyor membantu
observasi di lapangan
(mahasiswa)
Surveyor Membantu
Observasi di lapangan
(mahasiswa)
Surveyor Membantu
Observasi di lapangan
(mahasiswa)
Surveyor Membantu
Observasi di lapangan
(mahasiswa)
2. Riwayat Pendidikan
S-1
Perguruan UNIHAZ Bengkulu
Nama
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing
Pendidikan Geografi
2006-2010
Dampak
Pembangunan
Drainase pada Lahan
Gambut
di
Kelurahan
Bangkahan
Kecamatan Muara
Bangkahulu
Kota
Bengkulu
Drs. Mariyon, M.Pd.
S-2
UNP Padang
S-3
-
Pendidikan Geografi
2014-2015
Kajian
Dampak Penambangan
Batubara
Terhadap Kualitas Air dan
Perubahan Bentuk Fisik
Sungai di Sub DAS Hilir
Sungai Bengkulu
Tahun
1.
2014
2016
Judul Penelitian
Analisis Bahan Letusan dan
Potensinya Gunung Sinabung
di Tanah Karo Propinsi
Sumatera Utara
Sistem Informasi Geografi
untuk Perubahan Lahan Kritis
Akibat Tambang Batubara di
Hulu DAS Sungai Bengkulu
27
Sumber
Mandiri
Pendanaan
Jumlah
Rp. 5.000.000,-
DIPA
UNIHAZ
Rp.8.500.000
28
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp./Fax
Lulusan yang telah dihasilkan
Mata Kuliah yg Diampu
2. Riwayat Pendidikan
Nama
Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S-1
Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta
Human Geografi
2003-2008
Persepsi Kualitas
Pelayanan Penolong
Persalinan di
provinsi Bengkulu
Alip santo sudarmo
S-2
Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung
Pendidikan Geografi
2010-2012
Peranan Pembelajaran
Geografi Di SMA Dalam
Memahami Wilayah Bencana
Di Kota Bengkulu
Prof. Dr. Dede Rohmat, Ir.
S-3
-
Tahun
1.
2012
2.
2015
Judul Penelitian
Peranan Pembelajaran Geografi Di
SMA Dalam Memahami Wilayah
Bencana Di Kota Bengkulu
Persepsi Mahasiswa Tentang
Kesehatan Reproduksi (Studi pada
mahasiswa FKIP UNIHAZ Bengkulu)
Pendanaan
Sumber
Jumlah
Mandiri
-
DIPA
UNIHAZ
10.000.000
29
30
Laki-Laki
Guru Besar
19620906 198703 1 004
0006096208
Palembang, 12 Maret 1963
bambangsulistyounib@gmail
081368399675
Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
0736 21170 psw 209 / 0736 21290
S-1 = mahasiswa persemester
1. Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi/Program S1
2. DASar-DASar Penginderaan Jarak Jauh/Program
S1
3. Sistem Informasi Geografis/Program S1
4. Kapita Selekta/Program S1
5. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan/Program S1
6. Siste m Informasi Sumber Daya Lahan
/Program S1
7. Survey dan Pemetaan/Program S1
8. Sistem Informasi Geografis/Program S2
9. Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis/Program S2
2. Riwayat Pendidikan
S-1
Perguruan UGM
Nama
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing
S-2
UGM
S-3
UGM
Teknik Geodesi
1981 - 1986
Tinjauan Pengaruh
Jarak dan Sudut
yang Berbeda
terhadap etelitian
Penentuan Titik
Kontrol orisontal
Penginderaan Jauh
1995 - 1997
Evaluasi Ketelitian
Hasil Klasifikasi
Penggunaan
Lahan dari Data`
Landsat 7 TM
setelah Koreksi
Geometris
Penginderaan Jauh
2008 - 2011
Pemodelan Spasial
Lahan Kritis
Berbasis Raster
di DAS Merawu
Kabupaten
Banjarnegara
Melalui Integrasi
Citra Landsat 7
ETM+ dan SIG
Prof. Dr. Totok
Gunawan, MS
Pendanaan
Sumber
Jumlah
Hibah
33.950.000
2.
2013
3.
2013
4.
2013
5.
2015
6.
2016
Doktor
Mandiri
BPON
Fak.
Perta
nian
DIKTI
10.000.000
33.000.000
Mandiri
Mandiri
6.
2016
Bengkulu
Mandiri
1.500.000
Nama Jurnal
Volume 22,
Nomor 2,
Juli 2015
Volume 27,
No.
1, Juli 2013
Volume 16,
No.3,
September
2011
Volume
31, Nomor
3, Agustus
2011
Volume 18,
Nomor 1,
Maret 2011
5.
Seminar Nasional
dengan Tema
Menuju Pertanian
yang Berdaulat
6.
Seminar Nasional
dengan Tema Peran
Geomatika dalam
Pengelolaan
Sumberdaya Alam
Pertemuan Ilmiah
Tahunan Masyarakat
Penginderaan Jaun
Indonesia (MAPIN)
7.
Bengkulu)
Kajian Pengukuran Panjang Garis
Pantai Menggunakan Data
Penginderaan Jauh Dan Sistem
Informasi Geografi (Studi Kasus Di
Provinsi Bengkulu)
Data Berbasis Raster Sebagai
Penyempurna Analisis Pemodelan
Untuk Pengelolaan Sumber Daya
Alam Studi Kasus Dalam
Pemodelan Erosi USLE
Pengaruh Faktor C yang
Diturunkan dari Berbagai Indeks
Vegetasi Citra Landsat 7 ETM+
pada Pemodelan Erosi yang
Sepenuhnya Berbasis Raster (Studi
Kasus di DAS Merawu,
Banjarnegara, Jawa Tengah)
12 September 2012,
Universi-tas
Bengkulu
3 Juli 2012,
Universitas Bengkulu
8 Agustus 2010,
IPB, Bogor
Judul Buku
Tahun
1.
Jumlah
halaman
140
PENGINDERAAN
JAUH
2011
DIGITAL: Terapannya dalam
Pemodelan Erosi Berbasis
Raster (masih dalam proses
editing
proofing)
8. Perolehan
HKIdan
dalam
5-10 tahun terakhir
No.
Judul / Tema HKI
Tahun
1.
Jenis
Penerbit
Lokus
Nomor ISBN:
978-602-97622-6-6
Nomor P/ID
34
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (PEKERTI).
Bengkulu, 27 Mei 2016
Ketua TPM,
35
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp./Fax
11
12
2. Riwayat Pendidikan
Nama
Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S-1
Univ. Sriwijaya
S-2
Univ. of Sydney
Ilmu Tanah
1980-1985
Pengaruh
Pemupukan N,P, Zn
terhadap
Pertumbuhan Padi di
Rawa Lebak
Ilmu Tanah
1993-1995
Effect of Sewage
Sludge on Lettuce
Growth and
Heavy Metals
Content in Soil
and Plant
Djak Rahman
Guntur M.Ali
Harold Geering
36
S-3
IPB
Ilmu Tanah
1998-2002
Pengaruh
Pemberian Bahan
Mineral Berkadar
Besi Tinggi
terhadap
Stabilitas Gambut
dan Hasil
Tanaman Pangan
Supiandi Sabiham
Sarwono
Hardjowigeno
4.
2008
5.
6
2014
2015
2015
Akta Agrosia
Vol. 11 No.2
APCBEE
Procedia
DOI: 10:7763
Vol.63.14
JURNAL
INOVASI
Teknosia
38
2006
Jumlah
halaman
196
2009
228
2009
332
2014
280
Glosaria
Media
Yogyakarta
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
Judul Buku
Tahun
Penerbit
Gadjah Mada
Univ. Press
Gadjah Mada
Univ. Press
BPFP
Institusi Pemberi
Penghargaan
Jenis Penghargaan
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (PEKERTI).
Bengkulu, 27 Mei 2016
Angggota TPM,
39
40
NIDN
: 0006096208
Pangkat / Golongan
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
:-
Instansi
Demikian Surat persetujuan dan pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bengkulu, 27 Mei 2016
Ketua Tim Peneliti Mitra,
42
43