Di susun oleh :
KHAIRUNNISA
NIM : 16136087
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahiwabarakatuh
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang
Kawasan Terbangun Kota Padang Panjang Tahun 2009 Dan 2019”.Tak lupa
shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang
memperoleh gelar Sarjana Sains Strata Satu (S1) pada Program Studi Geografi,
menyadari selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
1. Dr. Arie Yulfa, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang beserta staf dan karyawan yang telah memberikan
3. Tim Penguji : Drs. Yudi Antomi , M.Si dan Dr. Arie Yulfa, M.Sc yang telah
baik.
selanjutnya untuk adik Hasnah Fiddaraini dan Quntum Khaira Ummah Suci
5. Terkhusus kepada motivator Bidang ESDAI Bappeda Kota Padang Panjang ibu
Erny Hafni, SP, MT, M. Sc , bapak Ferdi Rahadian A.Md, kakak Maria
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B.Identifikasi Masalah..................................................................................4
C.Batasan Masalah........................................................................................4
D.Rumusan Masalah ....................................................................................4
E.Tujuan Penelitian ......................................................................................5
F.Manfaat Penelitian ....................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori............................................................................................. 6
B. Penelitian Relevan................................................................................... 22
C. Kerangka Konseptual............................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 68
LAMPIRAN........................................................................................................ 72
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.Klasifikasi NDBI.............................................................................................. 16
2. Karakteristik dan kegunaan 11 Band dalam Landsat 8 OLI/TIRS................... 18
3. Karakteristik dan kegunaan 7 Band dalam Landsat 5 TM............................... 19
4. Nilai Spektral Tiap Band Citra Landsat 8........................................................ 22
5. KombinasiBand Citra Landsat 8 OLI/TIRS..................................................... 22
6. Penelitian Relevan........................................................................................... 29
7. Alat dan kegunaan............................................................................................ 34
8. Variabel dan indikator penelitian..................................................................... 34
9. Matrik Uji Akurasi........................................................................................... 40
10. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Padang Panjang................... 47
11. Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2010 dan Tahun 2017...................... 48
12. Perkembangan Lahan Terbangun di Kota Padang Panjang........................... 52
13. Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2009 dan Tahun 2019...................... 58
14. Tabel Confussion Matriks Alogaritma NDBI................................................ 62
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Konseptual....................................................................................... 31
2. Peta lokasi Penelitian Kota Padang Panjang.................................................... 33
3. Diagram Alir.................................................................................................... 42
4. Peta Hasil NDBI Tahun 2009 Kota Padang Panjang....................................... 50
5. Peta Hasil NDBI Tahun 2019 Kota Padang Panjang....................................... 51
6. Peta Kelas Lereng Kota Padang Panjang......................................................... 54
7. Peta Status Jalan Kota Padang Panjang........................................................... 57
8. Peta Titik Sampel Algoritma Kota Padang Panjang........................................ 61
9. Foto Survey Lapangan Non Bangunan............................................................ 73
10. Foto Survey Lapangan Kerapatan Sedang..................................................... 73
11. Foto Survey Lapangan Lahan Terbangun...................................................... 73
12. Foto Survey Lapangan Lahan Non Bangunan............................................... 73
13. Foto Survey Lapangan Lahan Terbangun...................................................... 73
14. Foto Survey Lapangan Lahan Terbangun...................................................... 73
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat balasan dari DPMPTSP.......................................................................... 72
2. Dokumentasi Hasil Penelitian.......................................................................... 73
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat tinggal
dan penghidupan (UU no.4 tahun 1992, tentang perumahan dan permukiman).
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
aspek kehidupan baik itu sosial, politik, ekonomi, yang berlangsung secara
permukiman.
10
wujud dari peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal serta ruang. Seperti
yang disebutkan oleh Yunus (2006) Urban sprawl merupakan suatu proses
pada suatu wilayah. Lahan adalah sebagian lingkup fisik yang terdiri atas
iklim, relief, tanah, air, dan vegetasi serta benda yang ada di atassnya,
juga hasil kegiatan manusia dimasa lampau dan sekarang (Sintalana 1989
Sumatera Barat dengan luas sekitar 2.300 hektar atau sekitar 0,05% dari luas
wilayah Sumatera Barat (BPS Kota Padang Panjang, 2017). Walaupun Kota
Padang Panjang memiliki wilayah yang kecil tetapi memiliki posisi yang
sangat strategis karena terletak pada lintas regional antara Kota Padang dengan
Kota Bukittinggi, serta antara Kota Solok dengan Kota Bukittinggi. Kota
11
Padang Panjang Barat dengan luas wilayah 1.325 hektar yang terbagi 8
kelurahan dan Kecamatan Padang Panjang Timur dengan luas wilayah 1.325
kelurahan dengan luas tersebar sekitar 316 hektar. Sedangkan Kelurahan Pasar
Baru adalah kelurahan dengan luas terkecil di Kota padang Panjang dengan
Kota Padang Panjang merupakan salah satu kota yang setiap tahunnya
penduduk Kota Padang Panjang berjumlah 47,198 jiwa dan pada tahun 2019
area perkotaan. Pada periode 2002-2010, perubahan besar guna lahan yang
terjadi yaitu area persawahan enjadi perkebunan (3,78 ha), sawah menjadi
tanaman campuran (3.09 ha), dan tanaman campuran menjadi bangunan sekitar
Kelebihan citra satelit resolusi menengah kebawah seperti citra satelit Landsat
5 dan landsat 8 OLI (resolusi spasial 5-60 m) adalah banyaknya jumlah band
permukiman secara efisien, dalam waktu yang relatif cepat dengan hasil yang
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka peneliti mengangkat
Dan 2019 ”
B. Identifikasi Masalah
tahun.
tahun.
terbangun.
C. Batasan Masalah
Panjang.
Panjang.
D. Rumusan Masalah
Panjang ?
Panjang.
15
E. Tujuan Penelitian
Panjang.
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 Jurusan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Kota
yang kegiatan utamanya selain dari pertanian yang susunan fungsi kawassan
2. rsifat permanen.
4. Heterogenitas masyarakat.
masyarakat.
transportasi.
manusia yang menyediakan fasilitas publik, serta kota dari waktu kewaktu
2. Penduduk
merupakan satu yang mendiami dari suatu daerah tertentu. Jika didaerah
didiami oleh banyak orang menetap di sana, maka itu bisa diartikan sebagai
18
yang memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan atau memiliki KK (Kartu
Keluarga).
reproduksi manusia.
hukum yang tercatat pada dinas tertentu dan memiliki kartu tanda penduduk
(KTP) atau yang memiliki kartu keluarga (KK) , Perubahan penduduk juga
19
3. Lahan Terbangun
environment) sebagai segala sesuatu yang dibuat, disusun dan dipelihara oleh
sarana lainnya.
dan perkantoran. Sedangkan lahan lahan tak terbangun terbagi menjadi lahan
terbuka), dan lahan tak terbangun non aktivitas kota (pertanian, perkebunan,
1. Permukiman
2. Industri
3. Komersial
20
4. Jalan
5. Tanah Publik
6. Tanah Kosong
perubahan penggunaan lahan dari lahan hijau, sawah serta vegetasi lainnya
4. Permukiman
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, ultilitas
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.
dilengkapi dengan prassarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang
adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap (Kamus Tata
21
Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu :
menetap
kesehatan,dan perkantoran.
5. Penggunaan Lahan
sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi
lahan, termasuk didalamnya hasil kegiatan manusia dimasa lalu dan dimasa
sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan vegetasi dan juga hasil
banyak fungsi :
a. Fungsi produksi
d. Fungsi hidrologi
e. Fungsi penyimpanan
besar penggunaan lahan berdasarkan atas penyediaan air dan komoditi yang
terbangun/bare soil (Guo et al., 2015). NDBI sangat sensitif terhadap lahan
tengah dan inframerah dekat (NIR) yaitu dengan menggunakan band 5 dan
band 6, nilai rentang spectral NDBI berkisar 0,1 -0,3 (As Syakur, 2012).
Danoedoro,2012).
(2003) dalam As-syakur, Adnyana, Arthana dan Nuarsa (2012) bahwa nilai
klasifikasi NDBI.
7. Pengindraan Jauh
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung
penginderaan jauh atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Berbagai
sensor pengumpul data dari jarak jauh umumnya dipasang pada wahana
berupa citra (imagery), grafik dan atau data numerik. Data penginderaan jauh
digital.
tematik, data statistik dan data lapangan. Hasil analisis yang diperoleh berupa
informasi mengenai bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi, dan
kondisi sumber daya daerah yang diindera. Informasi tersebut bagi para
dari pengambilan data, analisis data hingga penggunaan data disebut system
melalui sensor yang dipasang pada pesawat terbang, drone, pesawat ulang alk,
satelit atau wahana lainnya. Data yang dihasilkan sensor memiliki kualitas
yang berbeda – beda sesuai dengan spesifikasi dari sensor. Salah satu satelit
OLI/TIRS. Berikut ini spesifikasi band yang digunakan yang dimiliki citra
Band 4 –
0,77-0,90 Menekankan konten biomassa dan garis pantai
Near Infrared
Band 5
Mendiskriminasikan kadar air tanah dan
– Short-wave 1,55-1,75
vegetasi; menembus awan tipis
Infrared
Band 6 –
Thermal 10,40-12,50 Pemetaan termal dan perkiraan kelembaban tanah
Infrared
Band 7
Batuan ubahan hidrotermal berhubungan dengan
– Short-wave 2,09-2,35
endapan mineral
Infrared
Band 8 –
Pankromatik
0,52-0,90 Resolusi 15 meter, definisi gambar yang lebih tajam
(Landsat 7
saja)
Sumber : terra-image.com/band-landsat/2017.
juga harus memperhatikan jenis spesifikasi citra, karena perbedaan jenis citra
memiliki posisi dan letak band yang berbeda, untuk itu perlu mengenal
terlebih dahulu karakteristik dan kegunaan dari masing – masing citra yang
8. Citra Landsat
luar angkasa dengan ketinggian kurang lebih 818 Km dari permukaan bumi,
cakupan area 185 Km x 185 Km sehingga aspek dari objek tertentu cukup
luas dapat diidentifikasi tanpa menjelajah seluruh daerah yang disurvei atau
yang diteliti.
merah, baik untuk mendeteksi relief permukaan bumi, batas air dan
daratan.
infra merah, yang lebih kecil untuk mendeteksi relief permukaan bumi
pada citra merupakan nilai refleksi dari vegetasi, tubuh perairan atau tubuh
batuan permukaan bumi. Oleh karena itu, interpretasi geologi melalui citra
29
landsat lebih didasarkan pada perbedaan nilai refleksi tersebut. Citra landsat
Kelebihan :
warna.
Kekurangan :
a. Apabila citra landsat / daerah yang akan dianalisis tertutup awan maka
Thermal.
No Aplikasi Kombinasi
Sumber:http://gdsc.nlr.nl/gdsc/en/information/earth_observation/band_combion
Fungsi perolehan data dalam citra SIG terbagi dalam dua jenis data,
yaitu data grafis (peta melalui proses digitasi, citra dan sebagainya) dan data
tabular (entry data dilakukan melalui keyed-in atau dari file yang telah ada).
12).
a. Faktor alam
kehidupan sehari- hari dapat berlangsung tanpa ada daerah- daerah alam yang
menunjang kehidupan manusia seperti tanah yang subur, sungai dan danau,
dan lain-lain. Dalam hal ini, menurut Bintarto (1987: 68) dikemukakan bahwa
kesuburan tanah, tata air yang baik dan mineral yang cukup menjadi sasaran
b. Faktor letak
Letak suatu daerah terhadap daerah lain dapat menimbulkan hubungan yang
perkembangan permukiman.
Jalur jalan pada suatu kota dan jalur penghubung kota dengan daerah sekitar
kota sangat berpengaruh dalam ikut meningkatkan arus urbanisasi dan arus
barang antar kota. Aksesibilitas kota menjadi semakin besar sehingga akan
daerah yang terletak pada fokus lalu lintas darat, laut maupun udara akan
dengan yang lain saling dihubungkan oleh jaringan transportasi sesuai dengan
34
kesempatan kerja.
wilayah pada waktu tertentu dan merupakan hasil proses demografi yaitu
e. Faktor Ekonomi
akan tertarik untuk datang ke daerah tersebut untuk bekerja dan akhirnya
tinggal menetap disana serta mendirikan rumah baru sehingga timbulah areal
(interesting factors) antara lain : (a) mencari tempat yang lebih luas karena
harga tanah yang masih murah, (b) mendekati tempat kerja, (c) mencari
tempat yang lebih bebas dari polusi udara, (d) mencari tempat yang lebih
35
bebas dari polusi tanah, (e) mencari tempat yang lebih bebas dari polusi air,
(f) mencari tempat yang lebih bebas dari polusi suasana sosial, (g)
sebelumnya belum punya tanah dan rumah, (i) sebelumnya sudah mempunyai
tanah dan rumah tetapi mencari lagi daerah pemekaran, (j) mencari tempat
perguruan tinggi, sekolah, dan lain sejenisnya, (l) mendekati pusat kegiatan
budaya, (m) mendekati pusat kegiatan ekonomi, (n) mendekati pusat agama,
(o) mendapat warisan, (p) mendapat bagian tanah dari tempat kerja, (q) ingin
baru.
Menurut Yunus (1987: 73), dari ke sembilan belas faktor tersebut terdapat
pinggiran kota antara lain : (a) mencari tempat yang lebih luas karena harga
tanah yang masih murah, (b) sebelumnya sudah mempunyai tanah dan rumah
tetapi mencari lagi daerah pemekaran, (c) mendekati tempat kerja, (d) ingin
berdiri sendiri, (e) mencari tempat tinggal yang menyenangkan, (f) mendekati
pusat kegiatan pendidikan, (g) mencari tempat yang lebih bebas dari polusi
udara, (h) mendapat bagian tanah dari tempat kerja, (i) mencari tempat yang
a. Saingan (Competition)
rumahnya tidak mudah untuk diminta oleh pihak lain. Terlebih jika letak
zoning area.
pengindraan jauh (yang diuji) dan peta acuan dari sumber lainnya. Peta
hasil klasifikasi dengan data dari lapangan. Uji ketelitian yang dihitung ialah
Menurut Jensen (2005) tingkat ketelitian untuk citra satelit landset sebesar
tingkat kesalahan sebesar 5%. Untuk citra satelit Ikonos tingkat ketelitian uji
untuk citra satelit Pleiades nilai ketelitian sebesar 90% dengan tingkat
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Konseptual
di Kota Padang Panjang adalah citra Landsat 8 OLI/TIRS dan citra Landsat 5
TM. Hasil dari analisis citra berupa kerapatan bangunan permukiman di Kota
Pertumbuhan Jumlah
Penduduk
Peningkatan Kebutuhan
lahan dan perumahan
Kerapatan
Bangunan
Analisis NDBI
Perubahan Luas
dan Kawasan
Terbangun
Gambar 1. Kerangka Konseptual
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
100º20' dan 100º30' bujur timur dan 0º27' serta 0º32' lintang selatan.
dengan Kabupaten Tanah Datar, baik disebelah utara, selatan, barat serta
timur. Di sebelah utara, barat, dan selatan berbatas dengan kecamatan X kota
Padang Panjang memiliki luas 2.300 hektar atau sekita 0.05% dari luas
pertanian dengan luas sekitar 1.428 hektar atau sekitar 62,09 persen dari luas
1. Alat Penelitian
2. Bahan Penelitian
Bahan atau data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :citra
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu, data primer dan data
instansi atau tercatat dalam buku atau laporan. Data-data yang di gunakan
antara lain :
1. Data Primer
bangunan. Peta yang dihasilkan dari citra perlu di periksa ulang dan survey
penelitian di lakukan.
2. Data Sekunder
F. Tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian ini data yang di butuhkan antara lain bahan bacaan yang
bebrapa instansi, kajian pustaka serta citra satelit yang di download dari
pantul citra satelit yang telah terekam oleh sensor pada satelit akan
piksel yang ditangkap oleh sensor tidak lagi sesuai dengan nilai objek
nilai pantul ke kondisi optimal yang mendekati angka semula. Ada beberapa
perubahannya.
b. Pemotongan Citra
kawasan terbangun dimana biasanya ada pemantulan yang lebih tinggi pada
dengan band SWIR antara 1,55-1,75 m dan band NIR antara 0,76-0,9 m.
NDBI = (SWIR-NIR)/(SWIR+NIR)
Jika menggunakan landsat 8 OLI, NIR adalah band 5 dan SWIR dapat
menggunakan band 6.
a. Pengambilan Kesimpulan
b. Penyusunan Laporan
adalah citra Landsat 8 OLI. Dalam indeks NDBI tanah kosong serta area
permukaan yang hijau, pantulan NIR lebih tinggi dari SWIR. Untuk hasil
yang lebih baik dapat menggunakan indeks bangunan, gambar biner dengan
hanya nilai positif yang lebih tinggi. NDBI dapat di hitung dengan rumus
sebagai berikut :
NDBI = (SWIR-NIR)/(SWIR+NIR)
Selain itu, nilai indeks bangunan Normalisasi terletak antara -1 hingga +1.
Nilai negatif NDBI mewakili badan air dimana sebagai nilai yang lebih
2. Tahap Overlay
tutupan padang lamun pada setiap tahun yang dijadikan acuan yaitu tahun
2009, 2014 dan 2019. Data yang diadapatkan berupa hasil data vector yang
perubahan yang ada pada tutupan hutan sehingga hasil akhir yang didapat
UTM maka tahapan perhitungan luas sudah dapat dilakukan, dalam hal ini
4. Uji Akurasi
matriks kontingensi, yaitu matriks bujur sangkar yang memuat jumlah pixel
dalam klasifikasi, sering disebut dengan error matrix atau confusion matrix.
Jumlah sampel yang diambil adalah 51 titik sampel yang ditentukan secara
N= = 51
tentang layak tidak pendekatan atau metode yang dipakai dan untuk
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji akurasi hasil interpretasi
kesalahan maksimum adalah 10%. Berikut tabel matrik uji ketelitian hasil
interpretasi :
sampel yang benar pada setiap kelas, dibagi dengan jumlah sampel yang
Accuracy dihitung dari jumlah sampel yang benar pada setiap kelas, dibagi
tersebut pada hasil klasifikasi. Contoh : jika nilai Omission Eror kelas
hutan sebesar 15%, berarti dari seluruh kelas hutan yang ada di
42
kelas lain.
sebesar 15% verarti dari seluruh kelas hutan hasil klasifikasi, 15%
Citra Landsat 8
Citra Landsat 5
tahun 2019
tahun 2009
Koreksi Atmosferik
dan Geometrik
Administrasi Kota
Padang Panjang Cropping Citra
Perhitungan Citra
NDBI
Overlay
BAB IV
Gambar
HASIL 3. Diagram Alir
DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Fisik
timur. Wilayah Kota Padang Panjang berada pada koordinat 100°20’ dan
100°30’ Bujur Timur dan 0°27’ dan 0°32’ Lintang Selatan. Kota Padang
Padang terletak pada zona 47 bagian selatan dengan grid UTM, jika dilihat
Kelurahan Tanah Pak Lambik, Adapun batas – batas Kota Padang Panjang
adalah:
Wilayah Kota Padang Panjang Secara topografi kota ini berada pada
sering terjadi longsor akibat struktur tanah yang labil dan curah hujan yang
cukup tinggi. Namun pada kawasan yang landai di kota ini merupakan tanah
jenis andosol yang subur dan sangat baik untuk pertanian. Kota Padang Panjang
terletak pada ketinggian berkisar antara 550-900 meter di atas permukaan laut.
berikut :
Panjang dengan luas sekitar 66,49 Ha atau 2,30% dari seluruh luas wilayah
Kota Padang Panjang dengan luas sekitar 479,70 Ha atau 16,13% dari
sekitar 1.072,31 Ha atau 36,06% dari seluruh wilayah Kota Padang Panjang.
lahan sekitar 1.353, 04 Ha atau 45,50% dari seluruh wilayah Kota Padang
Panjang.
Gunung Berapi di Kota Padang Panjang tahun 2006 (Pusat Survei Geologi dan
Bappeda Kota Padang Panjang), maka secara umum formasi Geologi Kota
Padang Panjang terdiri dari batuan malihan (± 1.362,77 Ha), batuan tufaan aliran
piroklastik (± 911,87 Ha), batuan tufaan (± 455,99 Ha), dan lahar II (± 69,48
Ha). Kemudian dari struktur geologinya terdapat satu sesar aktif yang melewati
Kota Padang Panjang yaitu sesar Bukit Jarat dan satu lagi berdekatan dengan
Panjang, 2006), maka wilayah Kota Padang Panjang tersusun oleh 2 (dua) jenis
tanah yaitu jenis tanah andosol dan jenis tanah podsolik. Karakteristik jenis
1. Andosol : merupakan jenis tanah dengan sifat fisik yang sangat baik untuk
vulkanik, di wilayah Kota Padang Panjang. Jenis tanah ini hasil pelapukan
dalam (>90 cm), tekstur pasir berlempeng, lempung dan lempung berpasir,
erosi atau erodilbilitas tanah sedang sampai tinggi. Jenis tanah ini
Luas jenis tanah andosol ini di Kota Padang Panjang adalah 2.098,51 Ha
sampai lebih dari 90 cm, di lereng utara terdapat tanah dengan kedalaman
efektif <30cm. Tekstur liat, liat berlempung dan liat lempung berpasir,
baik (tidak pernah tergenang) dan mempunyai kepekaaan erosi tinggi. Luas
Indragiri pada bagian timur. Adapun secara lokal, terbagi atas 4 daerah
dengan arah aliran dominan dari utara ke selatan dengan luas 376,23 Ha.
utara-selatan dengan arah aliran dari utara ke selatan dengan luas 935,83
Ha.
dengan arah aliran dari utara ke selatan dengan luas ± 942,98 Ha.
selatan dengan arah aliran dari utara ke selatan dengan luas ± 545,07 Ha.
Tabel 10. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Padang Panjang
Nama DAS Luas (Ha)
DAS Batang Anai 382,8
DAS Batang Rupit 939,47
DAS Batang Sikakeh 721,82
DAS Sungai Andok 931,46
48
2. Kondisi Sosial
Selama kurun waktu 7 tahun (2010 – 2017) jumlah penduduk Kota Padang
Tabel 11. Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2010 dan Tahun 2017
Luas Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kelurahan
(Ha) 2009 2019
1 Kelurahan Ganting 310 2,057 3,005
2 Kelurahan Sigando 140 1,384 1,886
3 Kelurahan Ekor Lubuk 280 1,976 2,603
49
signifikan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kota Padang Panjang tercatat
47,008 jiwa, dan pada tahun 2019 jumlah penduduk Kota Padang Panjang
Tercatat sebanyak 58,140 jiwa. Jadi dalam Kurun 2009 – 2019 jumlah
B. Hasil Penelitian
50
terbuka), dan lahan tak terbangun non aktivitas kota (pertanian, perkebunan,
dari waktu ke waktu, lahan yang berubah diantaranya yaitu lahan yang
bukan lahan terbangun dan lahan terbangun. Perubahan lahan ini terjadi
pada wilayah urban dan sekitar urban yang memiliki saranadn prasarana
dan lahan tidak terbangun adalah citra Landasat 5 TM dan citra Landsat 8
OLI tahun 2009 dan tahun 2019. Pengolahan Lahan terbangun dalam hal
rentang 20 tahun di Kota Padang Panjang. Pada tahun 2009 luas lahan
terbangun di Kota Padang Panjang yaitu 247, 82 hektar dan luasan lahan
sebanyak 57,26 hektar. Dilihat dari hasil pengolahan data dari tahun 2009
sampai ke tahun 2019 seluruh kelurahan yang ada di Kota Padang Panjang
Panjang
antara lain :
kehidupan manusia seperti tanah yang subur, sungai dan danau, dan lain-
lain. Dalam hal ini, menurut Bintarto (1987: 68) dikemukakan bahwa
kesuburan tanah, tata air yang baik dan mineral yang cukup menjadi
pembangunan.
b. Faktor letak
mempunyai lereng yang bervariasi dari 0%- 40% kemiringan lereng, dan
lereng 0% - 15% merupakan daerah pusat keramaian dan juga letak pesat
pariwisata, dimana wisata yang banyak disana adalah wisata air, dengan
56
sana, dan akan membuat harga lahan di daerah perkotaa atau pusat kota
betambahnya pembangunan.
kerja.
arteri yang mana akan memudahkan segala transportasi darat akan mudah
Lebih jelasnya dapat dilihat pada peta status jalan Kota Padang
Panjang di bawahini ;
Gambar 7 . Peta Status Jalan Kota Padang Panjang
Dilihat dari peta status jalan Kota Padang Panjang, dimana di
seluruh kecamatan sudah dilalui oleh jalan arteri, yang mana itu
waktu. Tidak kecuali untuk Kota Padang Panjang, dari waktu ke waktu
Tabel 13. Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2009 dan Tahun 2019
Luas Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kelurahan
(Ha) 2009 2019
1 Kelurahan Ganting 310 2,057 3,005
2 Kelurahan Sigando 140 1,384 1,886
3 Kelurahan Ekor Lubuk 280 1,976 2,603
4 Kelurahan Ngalau 145 2,739 3,067
5 Kelurahan Guguk Malintang 190 5,313 6,553
6 Kelurahan Koto Panjang 133 3,322 4,499
7 Kelurahan Koto Katik 101 842 1,136
8 Kelurahan Tanah Pak Lambik 26 1,738 1,830
9 Kelurahan Bukit Surungan 121 2,126 2,585
10 Kelurahan Pasar Usang 59 3,919 3,876
11 Kelurahan Kampung Manggis 316 5,266 7,185
12 Kelurahan Silaing Bawah 261 4,679 6,008
13 Kelurahan Silaing Atas 54 2.013 2,529
14 Kelurahan Pasar Baru 23 1,288 1,628
15 Kelurahan Tanah Hitam 72 3,112 3,793
16 Kelurahan Balai-Balai 69 5,234 5,977
Total 2300 47,008 58,140
Sumber: Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang Tahun 2019
signifikan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kota Padang Panjang tercatat
47,008 jiwa, dan pada tahun 2019 jumlah penduduk Kota Padang Panjang
Tercatat sebanyak 58,140 jiwa. Jadi dalam Kurun 2009 – 2019 jumlah
lahan terbangun.
60
e. Faktor Ekonomi
3476,56xxx jutuan rupiah dan 2 tahun terakhir tahun 2017 dan tahun
dibutuhkan adalah :
61
4. 𝑝. 𝑞
𝑁=
𝐸2
𝑁= = 51
100 = 88, 43 %
sampel berada diluar objek yang di interpretasi dari total 51 sampel yang
diambil dilapangan,
C. Pembahasan
2009 dan 2019 berdasarkan status kawasan pada RTRW Kota Padang Panjang.
timur. Wilayah Kota Padang Panjang berada pada koordinat 100°20’ dan
100°30’ Bujur Timur dan 0°27’ dan 0°32’ Lintang Selatan. Kota Padang
Padang terletak pada zona 47 bagian selatan dengan grid UTM, jika dilihat
Barat.
titik sampel pada Kota Padang Panjang. Berdasarkan tabel uji akurasi, nilai
yaitu terdapat 45 sampel berada pada objek yang sesuai dengan kondisi real
di lapangan.
citra tahun 2009 dan 2019. Titik sampel diletakkan pada tutupan lahan yang
88,43%.
tutupan lahan dari dua tahun yang telah di identifikasi dan di hitung
luasannya:
64
dari tahun 2009 ke 2019 yaitu luasannya berkurang dari 57,26 hektar
Panjang
pembangunan.
danau, dan lain-lain. Dalam hal ini, menurut Bintarto (1987: 68)
dikemukakan bahwa kesuburan tanah, tata air yang baik dan mineral yang
65
kecamatan sudah dilalui oleh jalan arteri, yang mana itu membuktikan
akses di Kota Padang Panjang sudah sangat lancar, dan juga di setiap
di kota Padang Panjang sudah baik, dan akan mendukung setiap tahunya
pariwisata, dimana wisata yang banyak disana adalah wisata air, seperti
banyak wisatawan yang datang ke sana, dan akan membuat harga lahan
pembangunan.
waktu. Tidak kecuali untuk Kota Padang Panjang, dari waktu ke waktu
terlalu signifikan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kota Padang Panjang
tercatat 47,008 jiwa, dan pada tahun 2019 jumlah penduduk Kota Padang
Panjang Tercatat sebanyak 58,140 jiwa. Jadi dalam kurun 2009 – 2019
yang menjanjikan.
akurasi sebesar 88,43 %, terhitung ada 45 sampel benar dan 6 sampel berada
diluar objek yang di interpretasi dari total 51 sampel yang diambil dilapangan, hasil
akurasi yang tinggi dikarenkan indeks NDBI akan fokus untuk melihat daerah
lebih tinggi pada area Shortwave Infrared (SWIR). NDBI sangat sensitif
terhadap lahan terbangun atau lahan terbuka. Algoritma ini dipilih karena
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
NDBI tahun 2009 seluas 247,82 hektar dan tahun 2019 seluas 305,08
sampel berada diluar objek yang di interpretasi dari total 51 sampel yang
diambil dilapangan.
B. Saran
Perhatian dan pengawasan ini dilakukan agar fungsi tutupan lahan lain
tidak terganggu.
cloud dari citra bagaimana kondisi tutupan awan dari citra yang di
DAFTAR PUSTAKA
Jauh , 345-356.
44.
Lampiran
Dokumentasi Penelitian
73