Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen
Tanda Vital
Tekanan darah : 171/107 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Napas : 22x/menit
Suhu : 36,8oC
SP02 : 99%
GCS : E2V3M5
STATUS NEUROLOGI
Saraf-saraf Kranialis
Tanda Rangsang Meningeal N.I (olfaktorius)
Kaku kuduk :- Normosmia : +
Kernig :- Hiposmia :-
Brudzinski I :- Hiperosmia : -
Brudzinski II :- Parosmia :-
Brudzinski III :- Kakosmia :-
Brudzinski IV :-
N.II (optikus)
Tanda Randangan Radikuler Refleks Cahaya
Laseque :-
Cross Laseque :- Kanan Kiri
Lhermitte Test :- + +
Langsung
Tidak + +
Langsung
N.V (Trigeminus)
Cabang Motorik : +/+
Cabang sensorik : N. Optalmikus : +/+
N. Maxilaris : +/+
N. Mandibularis : +/+
Refleks kornea : +/+
Refleks Masseter : (n)
N.VII (Fasialis)
Sensorik : Sulit Dinilai
Motorik : - kerut kening : +/+
STATUS NEUROLOGI
N.VIII (Vestibulocochlearis)
Vestibular
- Tes Romberg : Sulit Dinilai
- Nistagmus :-/- N.XI (Accesorius)
• Pendengaran Kekuatan M. Sternokleidomastoid : +/+
Rinne test : (n) Kekuatan M. Trapezius : +/+
Tes Weber : (n)
Tes Swabach : (n) N.XII (Hypoglossus)
Menjulurkan lidah : miring ke arah kiri
N.IX, X (Glossopharyngeus, Vagus) Menggerakan ke lateral : -
Refleks Menelan : (n) Atrofi :-
Refleks Batuk : (n) Fasikulasi :-
Refleks Muntah : (n)
Refleks Palatum : (n)
Refleks Uvula : (n)
PEMERIKSAAN MOTORIK Kekuatan Otot
Refleks Fisiologi
Anggota gerak atas Dextra Sinistra
Biceps : Kanan (+↑), Kiri (+)
Triceps : Kanan (+↑), Kiri (+) Extremitas
3|3|3|3 5|5|5|5
Anggota gerak bawah superior
APR : Kanan (+↑), Kiri (+)
KRP : Kanan (+↑), Kiri (+) Extremitas
3|3|3|3 5|5|5|5
inferior
Reflek Patologis
Babinski : (-/-)
Tonus Otot
Oppenheim : (-/-)
Hipotonia : (-)
Chaddock : (-/-)
Hipertonia : (+)
Gordon : (-/-)
Schaefer : (-/-)
Hoffman Tromner : (+/+)
Rosolimo : (-/-)
Sensibilitas
Nyeri : (+)
Sistem Koordinasi
Raba : (+)
Test Romberg : sulit dinilai
Getar : (+)
Tandem walking : sulit dinilai
Suhu : (+)
Finger to finger test : Sulit dinilai
Posisi : (+)
Finger to nose test : Sulit dinilai
Nose finger nose test : Sulit dinilai
Sistem Ektrapiramidal
Tremor : (-)
Fungsi Kortikal
Korea : (-)
Atensi / Kosentrasi : DBN
TICS : (-)
Disorientasi : DBN
Fasikulasa : (-)
Kecerdasan : DBN
Myoclonic jersk : (-)
Bahasa : DBN
Atetosis : (-)
Memory : DBN
Asterixis : (-)
Gnosia : DBN
Balismus : (-)
Visio-contructive : DBN
Tardive dyskinesia: (-)
SIRIRAJ STROKE SCORE
JENIS PEMERIKSAAN POINT INDEX SCORE
COMPOSMENTIS 0
SOMNOLEN &
1
KESADARAN STUPOR x 2,5 0
SEMI COMA &
2
COMA
INTERPRETASI:
Score >1 = STROKE HEMORAGIK
Score <-1 = STROKE NON HEMORAGIK
Score -1 <SSS> 1 = MERAGUKAN (Gunakan KURVA atau CT-Scan)
Hasil :
Tampak lesi hiperdens berdensitas perdarahan di basal ganglia kiri
dengan ukuran + 1,9 x 1,1 x 1,0 cm, estimasi volume 1 cc
Tampak lesi hipodens berbatas relative tegas di periventrikel
lateralis bilateral, kapsula eksterna kiri, dan thalamus kiri.
Sulci dan gyri baik
Pemeriksaan Penunjang
Tak tampak midline shift / desak ruang
Sistem ventrikel dan sisterna normal
Kesan :
Pons dan cerebellum normal
Tampak kalsifikasi fisiologis di pineal body, basal ganglia bilateral, Perdarahan
intraparenkimal di basal
dan pleksus choroidalis kornu posterior ventrikel lateralis bilateral ganglia kiri dengan
Sinus paranasalis yang tervisualisasi dan air-cells mastoid bilateral estimasi volume 1 cc
Infark lama di
normal periventrikel lateralis
Tulang-tulang normal bilateral, kapsula
eksterna kiri, dan
thalamus kiri
● Foto Toraks
Hasil :
Kesan:
Kardiomegali dengan elongasi aorta
Pulmo dalam batas normal
KESIMPULAN
Tn.BT 50 tahun, datang ke IGD RSUD Dr R.M Binjai dengan keluhan kelemahan pada sisi tubuh
sebelah kanan nya secara mendadak sejak 1 hari SMRS dan pasien tidak dapat berbicara dengan
jelas. Keluhan ini muncul mendadak setelah pasien mandi sore. Dua jam sebelumnya, pasien
mengeluh nyeri kepala hebat yang dirasakan terus-menerus. Kualitas dan intensitas nyeri tidak
diketahui. Selain itu pasien juga mengalami mual dan muntah, mulut merot ke kanan, demam (-),
kejang (-), trauma kepala sebelumnya (-).
Pasien memiliki riwayat hipertensi (+) sejak 5 tahun yang lalu dan tidak minum obat secara
teratur. Kebiasaan makan berlemak, gorengan, asin, manis, dan bersantan (+). Riwayat merokok (+)
sejak SMA.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan pasien tampak sakit sedang, TD 190/100 mmHg, frekuensi
nadi 96x/menit, frekuensi napas 16x/menit, suhu 37,3 oC, BMI 24,07 kg/m2. Pada pemeriksaan status
neurologis, didapatkan kesadaran composmentis, kesan parese N.VII dextra sentral, kesan parese
N.XII dextra sentral, dan kesan hemiplegia dextra. Pada CT scan kepala tanpa kontras didapatkan
kesan perdarahan di basal ganglia kiri dengan estimasi volume 1 cc.
DIAGNOSA KERJA
Diagnosis Banding
o Stroke Intraserebral Hemoragic
o Stroke Subarachoid Hemoragic
o Stroke Iskemic
Diagnosis kerja :
o CVD SH
o Hipertensi grade II, HHD
Diagnosis neurologi :
a. Diagnosis klinis :
Kesan hemiplegia dextra
Kesan parese N.VII dextra sentral
Kesan parese N.XII dextra sentral
b. Diagnosis etiologi : perdarahan intraserebral
c. Diagnosis topis : sub korteks
PENATALAKSANAAN
NON
MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
Tirah baring dengan elevasi kepala
30o IVFD NaCl 0,9% 500cc/12 jam
Mengurangi Aktivitas yang bisa Manitol 4 x 125 mg IV
meningkatkan tekanan Citicolin 3 x 250 mg IV
intracranial: batuk, mengedan dll. Captopril 3 x 25 mg p.o.
Menghindari makanan yang Kalnex 3 x 500 mg IV
berminyak seperti goreng-
gorengan dan santan
Melakukan fisioterapi baik
gerakan pasif maupun aktif
PROGNOSIS