Pembimbing:
dr. Julia Evalina Ginting, Sp.N
Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik,
ITP, gangguan fungsi hati, komplikasi obat
trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia,
dan hemofilia.
Faktor Resiko
• a. Non Modif
b. Modif
Kelainan pembuluh
darah otak,biasanya Hipertensi
merupakan kelainan Diabetes mellitus
bawaan.
Hiperkolesterolemia
Usia
Jenis kelamin Penyakit kardiovaskular
1. ANAMNESIS
a. Terapi Hemostatik
• Pemberian eptacog alfa (recombinant activated factor VII [rF VIIa]) pada PIS pada onset 3
jam hasilnya adalah highly-significant, tapi tidak ada perbedaan bila pemberian dilakukan
setelah lebih dari 3 jam.
b. Terapi anticoagulant
• Pasien PIS akibat dari pemakaian warfarin harus secepatnya diberikan fresh frozen plasma
atau prothrombic complex concentrate dan vitamin K.
PENATALAKSANAAN
b. Perdarahan dengan tanda-tanda grade III, IV, atau V menurut Hunt & Hess, perawatan harus lebih
intensif:
Lakukan penatalaksanaan ABC sesuai dengan protocol pasien di ruang gawat darurat.
Intubasi endotrakheal untuk mencegah aspirasi dan menjamin jalang nafas yang adekuat.
Bila ada tanda-tanda herniasi maka dilakukan intubasi.
Hindari pemakaian sedatif yang berlebihan karena akan menyulitkan penilaian status neurologi .
Komplikasi
Peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi adalah komplikasi
yang paling ditakutkan pada perdarahan intraserebral.
Perburukan edema serebri sering mengakibatkan deteoriasi pada
24-48 jam pertama. Perdarahan awal juga berhubungan dengan
deteorisasi neurologis, dan perluasan dari hematoma tersebut
adalah penyebab paling sering deteorisasi neurologis dalam 3
jam pertama.
Pada pasien yang dalam keadaan waspada, 25% akan mengalami
penurunan kesadaran dalam 24 jam pertama. Kejang setelah
stroke dapat muncul.
Selain dari hal-hal yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri
adalah penyebab utama dari disabilitas permanen.
PROGNOSIS