Anda di halaman 1dari 5

STUDI PENGEMBANGAN INISIATIF GREEN MINNING DI PT

AMNT UNTUK PENGURANGAN DANPAK PENCEMARAN DAMPAK


PENCEMARAN DAMPAK LINGKUNGAN DI DAERAH LINGKAR
TAMBNGAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Guna memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T)

DISUSUN OLEH :
LUTFI PHALIFI
NIM TPT221012

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS CORDOVA
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri pertambangan memiliki peran vital dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. PT
AMNT Mineral, sebagai salah satu pemain utama dalam industri pertambangan, telah
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian regional dan nasional.
Namun, seperti halnya industri pertambangan lainnya, aktivitas tambang juga berpotensi
menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan termasuk


pencemaran air dan udara, kerusakan habitat alam, dan penurunan kualitas tanah. Ini menjadi
perhatian serius bagi PT AMNT Mineral, masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah yang
berkomitmen untuk pelestarian lingkungan.

Masalah lingkungan hidup dewasa ini telah berkembang sebagai isu global, sehingga
menjadi penting untuk ditelaah lebih jauh mengenai aspek perlindungan hukumnya. Berbagai
negara di dunia semakin meningkatkan keperduliannya terhadap masalah-masalah
lingkungan hidup, sebagai bentuk perwujudan keprihatinan terhadap semakin merosotnya
kondisi lingkungan global, karena menjadi tanggung-jawab semua negara untuk
memperbaikinya

Permasalahan lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita berupa pencemaran dan
perusakan lingkungan misalnya, dalam hal ini terkurasnya sumber daya alam. Dampak
negatif dari menurunnya kualitas lingkungan hidup karena terjadinya pencemaran dan
terkurasnya sumber daya alam adalah timbulnya ancaman atau dampak negatif terhadap
kesehatan, menurunnya nilai estetika, kerugian ekonomi dan terganggunya system alami.

Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia
memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat berlimpah. Wilayah indonesia yang
tergolong luas juga menyimpan kekayaan berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan.
Berdasarkan Pasal 33 ayat ( 3 ) Undang-Undang Dasar 1945 bumi, air dan kekayaan, alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Hal tersebut belum sepenuhnya terlaksana di Indonesia.

Untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka diselenggarakan


berbagai macam kegiatan usaha dan produksi yang menunjang pembangunan. Kegiatan
tersebut tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah, tetapi ada pula sebagian dari kegiatan usaha
yang dilakukan oleh pihak swasta. Salah satu kegiatan usaha yang dilakukan di Indonesia
yaitu pertambangan. Pertambangan dilakukan dengan tujuan untuk pengolahan hasil bumi
menjadi bahan baku, sehingga dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
dalam kelangsungan hidupnya.1 Tujuan pembangunan pertambangan juga harus membawa
manfaat sebesar– besarnya bagi pembangunan daerah dan peningkatan taraf hidup.

Usaha pertambangan pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan


spemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang tedapat di dalam bumi
Indonesia.3Pengertian pertambangan sendiri berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi,
penambangan.

Pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.
Wilayah pertambangan sendiri meliputi tanah permukaan maupun sub tanah permukaan
maupun atau berada di wilayah laut atau pantai.4 Pejabat yang berwenang menetapkan
wilayah pertambangan telah ditentukan dalam Pasal 9 Undang - Undang Nomor 4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara dan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan.5 Wilayah pertambangan berdasarkan pasal 9
Undang-Undang Nomor 4

Tahun 2009 ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
dan berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sedangakan
wilayah pertambangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nonor 22 Tahun 2010 ditetapkan
oleh Menteri. Usaha pertambangan berdasarkan Pasal 34 ayat ( 1 ) Undang Undang Nomor 4
Tahun 2009 dikelompokkan atas :
a. Pertambangan mineral ; dan

b. Pertambangan batu bara

c. Pertambangan mineral bukan logam; dan

d. Pertambangan batuan

Kegiatan pertambangan dan pengelolaan sumber daya alam banyak yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan dan ekosistem. Untuk mengetahui kerusakan lingkungan diperlukan
adanya kriteria baku kerusakan lingkungan. Pengertian kriteria baku kerusakalingkungan
hidup sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1 butir 15 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah ukuran batas
perubahan sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh
lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikannya

1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh rentang edar dump truck terhadap cycle time (waktu siklus)
dalam kegiatan operasional di PT AMNT?

2. Apa dampak rentang edar dump truck terhadap produktivitas operasional secara
keseluruhan di PT AMNT?

3. Bagaimana faktor-faktor lain seperti jarak pengiriman, jenis muatan, dan kondisi jalan
memengaruhi hubungan antara rentang edar dump truck dan cycle time?

1.3 .Tutuan Penelitian

1. Mengidentifikasi dan menganalisis dampak pencemaran lingkungan yang dihasilkan


oleh PT AMNT di daerah tambang.

2. Menyusun rencana inisiatif green mining yang sesuai dengan kondisi lingkungan
tambang dan bisnis PT AMNT.

3. Menganalisis pengaruh implementasi inisiatif green mining terhadap keberlanjutan


bisnis PT AMNT.
4. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam penerapan
inisiatif gr green mining.

5. Merumuskan rekomendasi praktis untuk penerapan inisiatif green mining di PT


AMNT.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan pemahaman mendalam tentang dampak pencemaran lingkungan dari


aktivitas tambang PT AMNT dan kontribusi inisiatif green mining dalam mengurangi
dampak tersebut.

2. Membantu PT AMNT untuk mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan yang dapat


meningkatkan citra perusahaan dan keberlanjutan operasionalnya.

3. Memberikan panduan bagi industri pertambangan lainnya dalam mengembangkan


inisiatif green mining.

4. Mengedukasi masyarakat dan pihak berkepentingan tentang pentingnya keberlanjutan


lingkungan dalam aktivitas pertambangan.

1.5. Batasan Masalah

1. Penelitian ini akan membatasi diri pada studi kasus di PT AMNT dan daerah sekitarnya.

2. Fokus analisis akan mencakup aspek-aspek operasi tambang yang memiliki dampak
signifikan pada lingkungan, seperti pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan
pengendalian emisi udara.

3. Keterbatasan akses terhadap data tertentu atau informasi rahasia perusahaan mungkin
mempengaruhi kelengkapan analisis

Anda mungkin juga menyukai