Anda di halaman 1dari 24

Perencanaan dan Kelayakan Bisnis

Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan

Dosen Pengampu: Nurlela,S.E.,M.Si

Group 5 | Presentation
Kelompok 5
Dinda Mutiara (200410209)
Sarah Nurfadilla (200410198)
Saiyyidah Aisyah (200410194)
Syahrul Hidayat (200410287)
Ariq Feritonara Ginting (200410196)
Pengertian AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak
lingkungan. Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun
1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan
disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
Alasan AMDAL
Diperlukan
• Karena undang-undang dan peraturan pemerintah
menghendaki demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk
memaksa para pemilik proyek yang kurang
memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya
memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin
tanpa menghiraukan dampak samping yang timbul.
Alasan AMDAL
Diperlukan
• AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan
tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek
industri. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan
melakukan aktivitas yang makin lama makin
mengubah lingkungannya.
Fungsi dan Peranan
AMDAL
1. Fungsi AMDAL
 Memberikan informasi secara jelas mengenai suatu
rencana usaha dan dampak- dampak lingkungan yang akan
ditimbulkannya.
 Menampung aspirasi, pengetahuan dan pendapat
penduduk khusunya dalam masalah lingkungan sewaktu
akan didirikannya suatu rencana proyek atau usaha.
Fungsi dan Peranan
AMDAL
 Menampung informasi setempat yang berguna
bagi pemrakarsa dan masyara- kat dalam
mengantisipasi dampak dan mengelola
lingkungan.
2. Peranan AMDAL
 Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelolaan
lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan
lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan
yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.
 Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah
satu studi kelayakan lingkungan yang disyaratkan untuk
mendapatkan perizinan selain aspek- aspek studi kelayakan yang
lain seperti aspek teknik dan aspek ekonomis.
 AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan
dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan
lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
Kriteria Wajib AMDAL

Kriteria ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang


menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan yang
pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan
berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang
memiliki lingkungan sensitif.
Jenis-Jenis Usaha Wajib AMDAL;
o Pertahanan dan Keamanan,
o Pertanian,
o Perikanan,
o Kehutanan,
o Kesehatan,
o Perhubungan,
o Teknologi Satelit,
o Perindustrian,
o Prasarana Wilayah,
o Energi dan Sumber Daya Mineral,
o Pariwisata,
o Pengelolaan limbah B3, dan Rekayasa Genetika.
AMDAL sebagai Instrumen
Hukum Lingkungan Hidup
1) Pengertian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
o Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
o Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat dan/atau hayatinya yang mengakibatkan
lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan.
2) Penetapan AMDAL sebagai Kelayakan Suatu Kegiatan
Usaha
Jika dokumen AMDAL disetujui, peran AMDAL sebagai
instrumen pencegahan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup adalah dengan adanya kajian dampak
lingkungan yang telah diprediksi dalam dokumen AMDAL
dalam pelaksanaannya sudah dapat diantisipasi dan dapat
diminimalisir sepanjang ambang batas atau kriteria baku
kerusakan lingungan hidup.
3) Dokumen RKL ,RPL dalam AMDAL
Merupakan Manajemen Lingkungan

Salah satu bagian dari AMDAL adalah penyusunan


RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL
(Rencana Pemantauan Lingkungan).Tujuan utama
dari penyusunan RKL dan RPL adalah untuk
memperkecil dampak negatif dan memperbesar
dampak positif yang disebabkan oleh proyek.
Manfaat AMDAL

1) Bagi Pemerintah
o Menghindari perusakan lingkungan hidup
o Menghindari pertentangan yang mungkin timbul
o Mencegah potensi sumber daya yang dikelola agar tidak
rusak
o Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada
diluar lokasi proyek.
2) Bagi Pemilik Modal
o Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya.
o Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber
modal.
o Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
o Menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali
oleh proyek sesuai pada waktunya.

3) Bagi Pemilik Proyek


o Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa
yang akan datang.
o Melindungi proyek yang melanggar undang – undang atau
peraturan yang berlaku.
o Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi
dimasa yang akan datang.
o Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran.
2) Bagi Masyarakat
o Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya.
o Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan
proyek tersebut.
o Memahami hal mengenai proyek secara jelas akan ikut
menghindarkan timbulnya kesalahpahaman.

3 ) B a g i P e n e l i ti d a n I l m u a n
o Kegunaan didalam penelitian.
o Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu
pengetahuan.
Contoh Kasus Analisis
Mengenai Dampak
Lingkungan
PT. EVANSTONE TIRE INDONESIA.Tbk
Sesuai dengan keputusan Kementrian Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2010
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa
setiap jenis usaha dan/atau kegiatan usaha wajib dilengkapi dengan analisis
mengenai dampak lingkungan, maka berikut ini disusunlah identifikasi mengenai
dampak lingkungan hidup yang diperkirakan akan ditimbulkan oleh pabrik PT.
Evanstone Tire Indonesia, dan cara mengelolanya.
Terhadap Tanah dan Kehutanan :
o Pembebasan lahan yang berkaitan dengan pembangunan pabrik, hal ini dapat menggangu
keanekaragaman hayati dan ekosistem makhluk hidup yang berada di hutan.
o Konstruksi tanah yang berubah karena adanya pembangunan pabrik.
o Adanya beberapa bagian dari hutan yang terkena pembebasan guna kepentingan pabrik.

Terhadap Air :
o Adanya sebagian limbah yang dibuang ke sungai, menyebabkan perubahan terhadap sungai
baik itu mengubah rasa, warna, dan bau.

Terhadap Udara dan Suara :


o Kualitas udara sekitar pabrik yang tercemar akan adanya kegiatan operasi pabrik.
o Peningkatan suhu temperatur udara disekitar pabrik, akan adanya aktivitas tertentu.
o Adanya beberapa mesin yang menimbulkan suara yang bising dan berpotensi menggangu
aktivitas masyarakat.

Terhadap Manusia :
o Perubahan budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat perubahan struktur
penduduk.
o Perubahan adat istiadat di masyarakat sebagai dampak dari perkembangan daerah.
Setelah mengidentifikasi apa saja dampak yang akan ditimbulkan oleh adanya pabrik
ini, maka disusun cara-cara mengelola dampak yang akan ditimbulkan tersebut,
antara lain :

Terhadap Tanah dan Kehutanan :


o Sebelum melakukan pembebasan lahan, PT. Evanstone Tire Indonesia
membentuk sebuah tim yang bertugas mendata apa saja keanekaragaman hayati
yang terdapat di lokasi, dan melakukan pemindahan ke tempat yang lain. Ini
sebagai bentuk kepedulian perusahaan akan makhluk hidup yang terkena imbas
dari pembebasan lahan pabrik.
o Perusahaan juga membentuk tim-tim ahli geologi guna menganalisis struktur,
konstruksi tanah yang terdapat dilokasi, sehingga tidak terjadi kerusakan
terhadap tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik.
o Perusahaan akan melakukan program penanaman kembali (reboisasi) terkait
dengan lahan yang digunakan untuk kegiatan penunjang pabrik.
Terhadap Air :
o Program pembersihan sungai yang dilakukan setiap akhir pekan, yang mana akan dilakukan
sebagai bentuk tanggung jawab. Akan dipertimbangkan perusahaan akan membangun sistem
pengolahan air bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Terhadap Udara dan Suara :


o Perusahaan akan membentuk suatu sistem filterisasi udara pada pabrik yang dioperasikan,
sehingga kualitas udara yang ada disekitar pabrik tetap terjaga kebersihannya.
o Pabrik diusahakan akan dibagi menjadi beberapa ring area, sehingga suhu panas akan terasa di
sekitar ring area pabrik saja.
o Pabrik akan menggunakan ruangan yang dapat meredam suara mesin operasi, sehingga dampak
suara yang ditimbulkan hanya akan dirasakan area dalam pabrik saja.

Terhadap Manusia :
o Pabrik akan terus berupaya membina dan melakukan pendekatan dari sisi psikologi karyawan
sehingga perubahan akan budaya yang telah dipegang oleh masyarakat sekitar dapat dihormati
dan terus dijalankan.
S i s t e m P e n g o l a h a n L i m b a h P a b r i k P T. E v a n s t o n e
Tire Indonesia.Tbk

A. P e n g e l o l a a n L i m b a h P a d a t
Ada beberapa metode yang akan digunakan dalam pengelolaan limbah padat
dari pabrik ini, antara lain :
o Sanitary Landfill
o Insinerasi
o Recycle
B. Pengelolaan Limbah Cair
o Pengelolaan Primer
o Pengelolaan Sekunder
C. Pengelolaan Limbah Gas
o Filter Basah (Wet Scrubber)
o Filter Udara (Air Filter)
o Pengendap Siklon (Cyclone Separators)
Kesimpulan
Amdal, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia
yang semakin meningkat.Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek
pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak
kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting
sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :
• Pengelolaan lingkungan
• Pemantauan proyek
• Pengelolaan proyek
• Pengambilan keputusan
• Dokumen yang penting
Hasil analisis terhadap elemen-elemen di atas sebagai bagian dari
aspek lingkungan hidup berupa suatu pernyataan, yaitu : Jika
rencana bisnis harus dilengkapi dengan laporan wajib AMDAL,
sedangkan perusahaan tidak mampu merealisasikannya, maka
rencana bisnis dianggap tidak layak, demikian pula sebaliknya. Jika,
rencana bisnis dinyatakan layak, maka studi akan dilanjutkan ke
aspek yang lain. Jika, rencana bisnis dinyatakan tidak layak, dapat
dilakukan kajian ulang yang lebih realistis dan positif sehingga
kajian menjadi layak. Apabila, memang sulit untuk layak, maka
sebaiknya rencana bisnis ini akhiri saja. Untuk menganalisis AMDAL,
pemilik proyek bisnis dapat menyerahkan pemeriksaannya kepada
pihak yang berwenang.
THANK YOU

Presented by: Group 5

Anda mungkin juga menyukai