NIM : 15412030
PRODUKSI 2 A
1. PENDAHULUAN
Provinsi Maluku, dilakukan di darat (onshore). Atas keputusan itu, pemerintah memberi
kesempatan kepada investor dalam hal ini Inpex dan Shell untuk mengkaji ulang seluruh
usulan, meskipun hal ini membawa konsekuensi kemungkinan adanya penundaan
pembangunan proyek tersebut. Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membangun kilang
di darat dibandingkan di laut berdasarkan berbagai pertimbangan. Pertimbangan Presiden
salah satunya agar sumber daya alam tidak hanya digunakan untuk sumber devisa, tapi juga
harus memiliki industri turunan dan manfaat lain. Kelebihan onshore dibandingkan offshore
antara lain adalah pembangunan di onshore tidak hanya dipergunakan sebagai sumber devisa
dan adanya multiplier effect. Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli skema
offshore atau kilang terapung di laut hanya akan memberikan sumber devisa sebesar US$
2,52 miliar dolar tiap tahun. Tapi, dengan skema onshore, Rizal mengklaim pemerintah bisa
membangun Kota Maluku serta membangun pabrik pupuk dan petrokimia dan diperkirakan
bisa mendatangkan devisa sebesar US$ 6,5 miliar dolar setiap tahun. Kemudian multiplier
effect yang ditimbulkan dengan dibangunnya kilang di darat yaitu rakyat sekitar akan
membuka lapangan pekerjaan yang tidak berkaitan langsung dengan bidang pertambangan
seperti menjadi sopir taksi ataupun membuka warung makan atau restoran. Sehingga
diharapkan ekonomi Maluku dan sekitarnya akan lebih maju. Disamping memiliki kelebihan
tersebut diatas, dengan skema kilang di darat terdapat juga beberapa kekurangan antara lain
faktor lahan, infrastruktur gas dan fleksibilitas. Konsep Floating LNG sangat meminimalisasi
konflik lahan karena berada di laut. Sedangkan konsep LNG sangat besar kemungkinannya
terjadi konflik lahan. Infrastruktur gas juga menjadi kendala berikutnya, dengan
menggunakan skema kilang di darat maka dibutuhkan pipanisasi yang dianggap kurang
berkelanjutan dibandingkan dengan pembangunan kilang di laut. Kemudian fleksibilitas,
maksudnya setelah kontrak berakhir dengan konsep kilang di laut dapat dialokasikan ke
tempat lain, sedangkan kalau di darat susah untuk dipindahkan.
3. SIMPULAN
Pengembangan blok Masela menjadi perdebatan karena skema pengembangannya akan
dilakukan di onshore ataukah di offshore. Masing-masing skema perencanaan tersebut
memiliki kekurangan dan kelebihan. Skema pengembangan kilang di offshore akan
membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan pengembangan kilang di onshore, tapi
disisi lain skema pembangunan kilang di offshore tersebut telah disiapkan dan dipelajari
dengan sangat matang oleh para investor. Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli
kurang setuju apabila kilang LNG tersebut dibangun di laut, dikarenakan dampak yang akan
di akibatkan kurang begitu maksimal. Sebagai contoh apabila kilang dibangun di offshore
maka yang bekerja disana hanyalah orang-orang tertentu yang sudah mempunyai sertifikat
khusus kerja offshore, harus bisa berenang, dan sebagian besar harus berpendidikan tinggi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di Maluku, sumber daya manusia nya tidak terlalu pandai
dalam dunia migas, maka dari itu multiplier effect pada masyarakat sekitar akan sangat
kurang apabila kilang tersebut dibangun di laut. Beda halnya jika kilang tersebut dibangun di
darat. Efek yang akan ditimbulkan pada masyarakat sekitar pasti lebih banyak. Dengan
adanya hal tersebut maka perekonomian di daerah Maluku akan lebih meningkat. Sebagai
contoh masyarakat sekitar bisa menjadi sopir taksi apabila disana dibangun bandara, mereka
bisa menjadi sopir yang mengantarkan orang dari bandara menuju daerah kilang. Mereka
juga bisa membangun warung makan disekitar kilang untuk pekerja yang sedang makan pagi
ataupun siang. Mereka juga bisa melamar ke kilang onshore tanpa harus memiliki sertifikat
khusus, seperti menjadi tukang bersih-besih atau yang lainnya yang tidak memerlukan
keahlian khusus yang mendalam. Walaupun pada awalnya nanti, pembangunan blok Masela
di onshore akan mengakibatkan beberapa permasalahan seperti sulitnya pembebasan lahan
dan rumitnya perizinan perizinan yang terjadi. Namun semua itu bisa diatasi apabila ada
banyak dukungan dari masyarakat sekitar. Menurut saya, keputusan yang diambil oleh
presiden Joko Widodo sudah tepat untuk membangun kilang di darat. Saya akan sangat setuju
apabila kilang tersebut di bangun di darat. Lantaran selain lebih murah, multiplier effect
untuk masyarakat sekitar juga sangat besar. Jadi, kita tunggu saja pengembangan blok Masela
di tahun 2018, semoga dengan adanya proyek besar ini perekonomian di Indonesia bagian
timur tersebut bisa menyamai perekonomian di Indonesia bagian barat, pada akhirnya seluruh
Indonesia akan merasakan keuntungan dengan adanya proyek besar Masela, dan nantinya
Indonesia akan bisa merasakan apa yang dimaksud dengan ketahanan energi nasional.