Anda di halaman 1dari 15

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

MAKALAH PISIKOLOGI INDUSTRI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Pemimpin dan Kepemimpinan untuk mata kuliah Psikologi Industri.

Makalah ini disusun berdasarkan dari beberapa literatur. Penulis akui penulis
tidaklah sempurna seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu pula
dalam penulisan ini, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini
penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya.

Akhir kata semoga laporan makalah Pemimpin dan Kepemimpinan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi kita semua, Aamiin.

Cepu, Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
Abstrak ......................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 1
1.3 Batasan Maslah ....................................................................................................... 1
II. PEMIMPIN dan KEPEMIMPINAN ................................................................................. 2
2.1 Definisi Pemimpin .................................................................................................. 2
2.2 Definisi Kepemimpinan .......................................................................................... 2
2.3 Asas- asas Kepemimpinan ...................................................................................... 3
2.4 Fungsi Kepimipinan ................................................................................................ 3
2.5 Teori kepemimpinan ............................................................................................... 3
2.6 Komunikasi dan Hambatannya ............................................................................... 5
III. PENUTUP ....................................................................................................................... 10
Daftar pustaka ......................................................................................................................... 11

ii
Abstrak

Manusia merupakan makhluk sosial yang sering membuat kelompok-kelompok


dengan hidup bersama dan bekerja secara kooperatif di berbagai bidang kehidupan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kelopok tersebut di butuhkan aturan atau
tata tertib untuk memaksimalkan upaya pencapaian tujuan. Sehubungan dengan itu
dibutuhkan pula seorang pemimpin yang bisa mengatur semua kegiatan kerja
kelompok.

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kelompok-kelompok yang memiliki tujuan yang sama dan bekerja seara
kooperatif untuk mencapai tujuan tersebut secara maksimal dibutuhkan sosok
pemimpin yang dapat mengatur seluruh kegiatan dalam kelompok tersebut. Setiap
pemimpin memiliki sifat dan gaya yang berbeda pada kepemimpinannya.
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui mengenai pemimpin dan
kepeminpinan supaya kedepannya setiap individu dapat menjadi pemimpin yang baik
bagi suatu kelopok ataupun untuk diri pribadi

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui mengenai Pemimpin dan
Kepemimpinan, juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Industri.

1.3 Batasan Maslah


Dalam membuat makalah ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas
yaitu hanya membahas mengeai apa yang telah ada di literatur yang kami ambil untuk
menyusun makalah ini.

1
II. PEMIMPIN dan KEPEMIMPINAN

2.1 Definisi Pemimpin


Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khusus, dengan
atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya
untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran.
Dalam kehidupan nyata kita mengenal aneka macam jenis kepemimpinan:
- Kepemimpinan formal dan informal
- Kepemimpinan di bidang keagamaan, pemeringtahan, pendidikan, politik,
ketentaraan, bisnis, pertanian, dll.

Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu
jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang telah
ditetapkan.
Pemimpin informal ialah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal
sebagai pemimpin, namun karena memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi suatu kondisi psikis dan
perilaku suatu kelompok (buruh, pegawai, perusahaan dan industry atau masyarakat
umum).

Baik pemimpin formal maupun informal dapat menduduki jabatan


kepemimpinannya disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
a. Penunjukkan dan ketetapan dari atasan atau dari luar.
b. Karena warisan kedudukan yang berlangsung turun-temurun
c. Karena dipilih oleh pengikut dan para pendukungnya.
d. Karena pengakuan tidak resmi dari bawahan
e. Karena kelebihan beberapa kualitas pribadinya
f. Karena tuntutan situasi dan kondisi (kebutuhan zaman).

2.2 Definisi Kepemimpinan


Kepemimpinan atau leadership menurut Stogdill adalah “… proses
mempengaruhi kegiatan kelompok yang terorganisisr dalam usaha-usaha
memnentukan tujuan dan mencapainya”.
Dengan begitu, kepemimpinan merupakan segmen (bagian penting) dari
organisasi perusahaan dan industri dalam mana organisasi tersebut tersususn atas dasar
pembagian fungsi-fungsi yang berbeda yang harus dilaksanakan.
Dalam hal ini, ada lima faktor yang tercakup dalam definisi kepemimpinan
tersebut, yaitu :
a. Seorang agen, yaitu pendukung kekuasaan dan pelaksana dari kepemimpinan
b. Satu proses ( cara berlangsungnya suatu peristiwa) ketika pemimpin tengah
menggerakan suatu kegiatan
c. Bawahan yang melakukan tugas tugas dan peranan, sesuai dengan ketentuan
konvensi (persetujuan) yang diterimanya.

2
d. Bertingkah lakunya bawahan seperti yang diharapkan oleh pimpinan dan
konvensi yang ada
e. Cara atau sistem tertentu, dibantu dengan tata kerja, norma norma, aturan,
sanksi sanki dan insentif kerja.

2.3 Asas- asas Kepemimpinan


 Kemanusiaan
Mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, pembimbingan manusia oleh manusia
untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu untuk
mencapai suatu tujuan.
 Kesejahteraan dan kebahagiaan
Kesejahteraan dan kebahagiaan yang merata pada taraf kehidupan
rakyat/masyarakat yang lebih tinggi.
 Efisiensi
Efisiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber
material, dan bernilainya sumber daya manusia atas prinsip penghematan, dan
adanya nilai-nilai ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.

2.4 Fungsi Kepimipinan


Berikut beberapa fungsi dari kepemimpinan:
- Membangun
- Membimbing
- Menuntun
- Memandu
- Menjalin jaringan kominikasi yang baik
- Memberi Motivasi
- Membawa sasaran yang dituju sesuai dengan waktu perencanaan
- Pengawasan yang efisien

2.5 Teori kepemimpinan


Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha memberikan penjelasan dan
interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan, dengan mengemukakan beberapa
segi, antara lain:
a. Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul bersama-sama dengan adanya peradaban manusia;
yaitu sejak nenek moyang bekerjasama untuk mempertahankan diri dari binatang
dan alam liar.
b. Sebab musabab munculnya pemimpin
Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah :
Teori genetis, teori social, teori ekologis atau sintetis.
c. Tipe dan gaya kepemimpinan
W J. Reddin dalam artikelnya What kind of Manager, dan disunting oleh
Wahjosumidjo (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pendidikan dan

3
Latihan Pegawai, 1982), menentukan watak dan tipe pemimpin atas tiga pola
dasar, yaitu:
- Berorientasikan tugas (task orientation)
- Berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation)
- Berorientasikan hasil yang efektif (effectiveness orientation).

Berdasarkan pada penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan 8 tipe


kepemimpinan yaitu :
1. Tipe deserter (pembelot)
Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa
pengabdian, tanpa loyalitas dan ketaatan
2. Tipe birokrat
Sifatnya: patuh pada peraturan dan norma-norma manusia organisasi, tepat,
akurat/cermat, keras, berdisiplin.
3. Tipe misionari
Sifatnya: terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamah, alim, religious.
4. Tipe developer
Sifatnya: kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang
dengan baik, menaurh kepercayaan pada bawahan.
5. Tipe otokrat
Sifatnya : Keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong,
bandel.
6. Benevolent autocrat (otokrat yang bijak)
Sifatnya: lancer, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan
diri (besar feeling of belongingness).
7. Tipe Compromiser (mudah berkompromi)
Sifatnya: Kurang pendirian, tidak mempunyai keputusan, berpandangan
pendek, tak punya kepribadian yang kuat.
8. Tipe eksekutif
Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik,
berpandangan jauh, tekun.

d. Syarat-syarat kepemimpinan
Konsep kepemimpinan tidak bisa dilepaskan dari 3 hal berikut, yaitu:
Kemampuan adalah segenap daya, kesanggupan, kekayaan, kecakapan dan
kekuatan yang terdapat pada individu untuk bertingkah laku.
Kewibawaan berarti kuasa, kekuasaan yang lebih, kelebihan.
Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas, legalitas, pengaruh mengatur dan
mengarahkan pengikutnya.

Stodgill dalam bukunya “personal factors associate with leadership” yang


dikutip oleh James A. Lee dalam bukunya Management Theories and
Prescriptions, menyatakan bahwa pemmpinan itu harus memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:

4
1. Kapasistas : kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal
facility, keaslian, kemampuan menilai.
2. Prestasi/ achievement
3. Tanggung Jawab
4. Partisipasi: aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau
suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status : meliputi kedudukan social-ekonomi cukup tinggi, popular, tenar.

Sedangkan Earl Nightingale dan Whitt Shult, dalam bukunya “Creative


THingking – How to win Ideas”, 1965 menuliskan kemampuan pemimpin (yang
harus dimiliki) ialah:
1. Kemandirianm berhasrat memajukan diri sendiri (individuallisme)
2. Besar rasa ingin tahunya, dan cepat tertarik pada manusia serta benda-benda
(curious).
3. Multi-terampil atau meiliki kepandaian beraneka ragam.
4. Memiliki rasa humor, enthousiasme tinggi, suka berkawan.
5. Perfeksionis, selalu ingin mendapatkan yang sempurna
6. Mudah menyesuaikan diri, daya adaptasinya tinggi.
7. Sabar
8. Waspada, peka, jujur, optimistis, berani, gigih, ulet, realistis.
9. Kominikatif, serta pandai berkomunikasi.
10. Berjiwa wiraswasta
11. Sehat jasmainya, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat, serta
berani mengambil risiko
12. Tajam firasatnya, tajam dan adil pertimbangannya
13. Berpengatuhan luas, dan haus akan ilmu pengetahuan
14. Memilikik motivasi yang tingg, dan menyadiar targeta atu tujuan hidupnya
yang ingin dicapai;dibimbing oleh idealism tinggi.
15. Punya imajinasi tinggi, daya kombinasi dan daya inovasi yang besar/kaya.

2.6 Komunikasi dan Hambatannya


Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Komunikasi ialah arus informasi dan emosi yang terdapat dalam masyarakat,
baik yang berlangsung secara vertikal (atas bawah, vice-versa) maupun secara
horisontal, dapat berarti pula perhubungan atau persambungan wahana.
Komunikasi ialah kapasitas individu atau kelompok untuk menyampaikan
perasaan, pikiran dan kehendak kepada individu dan kelompok lain.
Yang perlu diperhatikan pada komunikasi ialah teknik komunikasi. Teknik
komunikasi ialah tatacara hubungan yang efisien baik melalui penggunaan alat-alat
komunikasi maupun tidak dengan semua unsur yang saling melibatkan diri dalam satu
unit sosial.
Selanjutnya, pada teknik komunikasi ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Manfaat komunikasi
Khususnya bagi organisasi perusahaan dan industri ialah:

5
a. Menghubungkan semua unsur yang melakukan interrelasi pada semua
lapisan, sehingga menimbulkan rasa bersatu, ksetiakawanan/solidaritas dan
loyalitas antar sesama dan antara atasan dengan bawahan.
b. Semua jajaran pimpinan langsung mengetahui keadaan bidang-bidang yang
dibawahi, sehingga berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
c. Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota dan melibatkan mereka
pada kepentingan organisasi/perusahaan dan industri. Muncul kemudian
rasa keterlibatan, rasa ikut memiliki dan rasa ingin tergabung dalam satu
kelompok yang kuat.
d. Memunculkan saling pengertian dan saling menghargai tugas masing-
masing, sehingga meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan dan kerja
kooperatif.
2. Arus komunikasi
Ialah penyaluran segenap informasi, emosi dan keinginan yang menyangkut
semua unsur, tugas pekerjaan dan relasi-relasi pribadi atau personal. Arus
informasi ini ditujukan kepada:
a. Penyampaian berita atau pengetahuan mengenai komando, rencana
pelaksanaan, faktor-faktor penunjang dan penghambat tugas pekerjaan,
serta supervisi di perusahaan.
b. Menghantarkan informasi mengenai pendapat, perasaan atau emosi-emosi,
kehendak, hasrat dan aspirasi seluruh anggota staf pimpinan dan bawahan.
Timbulah arus emosi-emosi atau “flow of emoticon”.
c. Arus informasi dan emosi bisa berlangsung secara:
- Vertikal (arus vertikal) dari atas kebawah, dan dari bawah keatas.
- Horizontal (arus horisontal), yaitu interrelasi di antara eselon-eselon
yang sederajat.
- Kombinasi vertikal-horisontal yaitu antar relasi di antara semua unsur
dalam organisasi, perusahan, pabrik, firma, industri.
d. Kualitas arus dapat dibagi pula atas:
- Cepet atau lamabatnya arus.
- Lama atau tidak lamanya berlangsungnya arus komunikasi.
- Kuat atau lemahnya arus komunikasi.
3. Kebijaksanaan komunikasi
Demi peingkatan arus komunikasi, meliputi:
1. Hirarki nilai dan pentingnya informasi, yang paling penting harus
didahulukan yang kurang penting ditunda.
2. Informasi partial atau sebagian, dan informasi global yang harus
disampaikan secara keseluruhan.
3. Informasi dengan penjelasan sampai detail-detailnya, atau informasi secara
garis besar saja.
4. Perlu diperhatikan alasan dan tujuan-tujuan khusus dari komunikasi,
terutama demi peningkatan rasa keterlibatan dan keikutseraan seluruh
anggota organisasi.
5. Jaringan-jaringan komunikasi, agar arus informasi tersalur sampai kepada
semua sasaran yang dituju. Contohnya:

6
- Informasi tertulis melalui surat menyurat, laporan, intruksi, perintah,
tugas, papan pengumuman, dan lain-lain.
- Informasi lisan: briefing, wawancara, tatap muka, lobbying.
6. Jalur supervisi dan kontrol yang melembaga, seperti monitoring, inspeksi,
supervisi dan lain lain.
7. Pemanfataan jalur-jalur tidak resmi, misalnya pertemuan secara kebetulan,
malam ramah-tamah, penataran, latihan kerja, dan seterusnya.
4. Cara-cara dan persyaratan komunikasi
Adalah segala sesuatu yang memungkinkan atau yang permisif sifatnya,
yaitu ada suasana yang bebas, terbuka, transparan, gembira, tanpa tekanan-
tekanan tertentu. Bersedia menerima individu lain tanpa prasangka dan dengan
lapang dada. Menghargai kelebihan kelebihan orang lain, dan memahami
memaafkan kelemahannya. Bersedia mendengarkan pendapat orang lain tanpa
penilaian dan mampu ikut merasakan kehidupan orang lain.
5. Bentuk-bentuk komunikasi
Leonard R. Sayles dan George Strauss, dalam bukunya Human Behaviour
In Organization mengemukakan kebeberapa tipe komunikasi sebagai berikut:

Tipe segi lima Tipe rantai Tipe Y

Tipe lingkaran Tipe bintang

Tipe lain adalah : - komunikasi searah


- komunikasi dua arah

7
Selanjutnya, keberhasilan kepemimpinan perusahaan itu bergantung
pada kemampuan pemimpin menjabarkan kebijakan policy organisasi dan ide-
ide pemimpin kedalam pengertian praktis, yang bisa dipahami dan dapat
dilaksanakan mudah operasionalisasinya oleh para pengikut atau bawahannya.
Maka komunikasi yang efektif dan terbuka akan memudahkan penjabaran
kebijakan tersebut, sekaligus juga memberikan fasilitas kelancaran kerja.
Komunikasi juga menjadi saran primer untuk mengubah tingkah laku
dengan jalan mempengaruhi para pengikut dan para pegawai.
Ada dua bentuk komunikasi, komnikasi satu arah dan dua arah yaitu:
 Keuntungan komunikasi searah sebagai berikut;
1. Dapat berlangsung cepat dan efisien, berlangsung “top-down”.
2. Dapat melindungi pemimpin
 Kelemahan komunikasi satu arah ialah:
1. Kepimimpinannya bersifat otoriter.
2. Dapat menimbulkan ketidakjelasan, salah paham, dan salah tafsir.
Selanjutnya, keuntungan dan kerugian dari komunikasi dua arah dapat
disebutkan dibawah ini
 Keuntungan komunikasi dua arah, yaitu:
1. Semua perintah dapat diterima dengan lebih akurat dan tepat, karena
bisa didiskusikan.
2. Bisa dikurangi salah paham dan salah interprestasi.
3. Suasananya lebih demokratis.
 Beberapa kelamahan komunikasi komunikasi dua arah ialah:
1. Komunikasi dan kepatuhan berlangsung lebih lambat.
2. Kemungkinan besar ada muncul sikap menyerang pada anak buah, dan
terdapat sikap bertahan defensif pada pemimpin.
3. Setiap saat bisa timbul masalah-masalah baru yang tidak terduga-duga,
dengan dialog terbuka.
Kesulitan dan ketidaklancaran dalam komunikasi serta koordinasi dapat
disebabkan oleh faktor-faktor:
a. Waktu (berbeda waktu berkumpul dan bekerja)
b. Ruangan bekerja yang berjauhan dan berbeda-beda. Separasi spatial
yaitu pembagian yang dibatasi oleh ruangan dari unit-unit kerja
semakin mempersulit koordinasi dari semua bagian. Maka jarak itu
cenderung mengarah kepada jarak sosial.
c. Sistem pembagian kerja dan tugas, yang tidak memungkinkan semua
anggota kelompok dapat bertemu bersama sama.
d. Komunikasi juga berlangsung tidak lancar, apabila dalam organisai
terdapat terlalu banyak kompetisi dan persaingan-persaingan yang
tidak sehat.
e. Perbedaan sosio-kultural.
Kelompok-kelompok primer yang mempunyai latar belakang sosio
kultural yang berbeda beda, akan mempengaruhi fasilitas komunikasi
dan koordinasi.

8
Faktor lain yang menyulitkan kelancaran komunikasi ialah erat kaitannya
dengan kelemahan semua organisasi formal, yaitu organisasi formal tersebut
cenderung mengabaikan faktor-faktor emosional dari keperibadian individu, sebab
sangat mengutamakan rasionalitas, obyektivitas dan hal-hal yang mengenai urusan
saja. Kurang memperhatikan faktor-faktor manusiawi serta unsur-unsur emosional
manusianya.
Ringkasnya, dalam melaksanakan fungsinya sebagai promotor, pemimpin dan
manajer harus selalu berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak, yaitu melalui
hubungan formal maupun informal.

9
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemimpin merupakan yang memiliki kecakapan dan kelebihan khusus, dengan


atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya
untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran.
Stodgill dalam bukunya “personal factors associate with leadership” yang
dikutip oleh James A. Lee dalam bukunya Management Theories and Prescriptions,
menyatakan bahwa pemmpinan itu harus memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
Kapasistas, Prestasi/ achievement, Tanggung Jawab, Partisipasi, dan Status.

Sedangkan kepemimpinan merupakan segmen (bagian penting) dari seorang


pemimpin dalam organisasi perusahaan dan industri dalam mana organisasi tersebut
tersususn atas dasar pembagian fungsi-fungsi yang berbeda yang harus dilaksanakan.
Terdapat beberapa tipe kepemimpinan yaitu: Tipe deserter (pembelot), Tipe birokrat
,Tipe misionari , Tipe developer, Tipe otokrat, Benevolent autocrat (otokrat yang
bijak), Tipe Compromiser (mudah berkompromi), Tipe eksekutif.

10
Daftar pustaka

DR. Kartini Kartono. Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan & Industri
DR. Winardi S.E. 1979. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Menejemen

11

Anda mungkin juga menyukai