Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mita Eka Septiani

NIM : 26040120140086

Kelas : IK B

RESUME WEBINAR KAMPUS MERDEKA

PENGELOLAAN HASIL PERIKANAN BERKELANJUTAN

PT Cassanatama Naturindo merupakan usaha yang memanfaatkan hasil laut sebagai


keperluan bisnis. PT Cassanatama Naturindo ini merupakan pabrik kerupuk Cassava yang
mulai berdiri sejak tahun 1994. PT ini melakukan ekspor hasil pabriknya ke luar negeri
khususnya Eropa. Pada pembuatan kerupuk berbahan dasar dari laut ini menggunakan bahan-
bahan yang suistanable. Hal ini karena masyarakat telah sadar akan kondisi lingkungan dalam
pengambilan bahan baku serta dalam penangkapan ikan ini menggunakan peralatan yang
ramah lingkungan dan keberadaannya tidak terancam. Selain itu, penangkapan ikan yang
ramah lingkungan juga dapat menjaga ekosistem ikan di laut sehingga produksi ikan dapat
stabil dan tidak mengalami kekurangan. Pada awal produksinya, PT ini hanya memanfaatkan
pengepul untuk mencari bahan baku pembuatan kerupuk. Namun, dengan adanya metode
ecolabel para tim ini akhirnya sering mengunjungi dan berkenalan dengan nelayan-nelayan di
wilayah pesisir.

Untuk menjaga kelestarian ekosistem bawah laut dan menjaga produksi ikan maka
metode ecolabel ini perlu dilakukan. ASC merupakan ecolabel yang dikhususkan untuk
perikanan budidaya, sedangkan untuk perikanan tangkap memiliki ecolabel tersendiri yaitu
MSC (Marine Stewerdship Council). Adapun beberapa hal yang telah dilakukan oleh PT
Cassanatama Naturindo untuk mendapatkan sertifikasi MSC adalah mengajak para pemangku
kepentingan untuk bekerja sama dan ikut andil dalam perbaikan perikanan di wilayah
perairan Indonesia. Salah satu contoh kerja sama yang sudah berjalan salah satunya adalah
kerja sama dengan Universitas Diponegoro dalam segi akademisi. Memperhatikan bahan
baku yang digunakan apakah sudah sesuai dengan standar MSC atau belum. Pembentukan
kelompok nelayan, salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengkoordinir nelayan untuk
menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Memperbaiki sistem supplier dengan
tujuan memperhatikan rantai pasok udang yang sampai ke pabrik.
Buyer retension yaitu dapat melayani pembeli dengan sebaik mungkin. Salah satu contoh
yang telah memenuhi adalah permintaan buyer terhadap produk yang ramah lingkungan.
Buyer acquisition yaitu mencari pembeli baru guna memenuhi target perkembangan
perusahaan. Salah satu cara untuk memperluas pasar adalah mendapatkan sertifikasi MSC.
Manajemen inovasi yang dilakukan adalah dengan melakukan penangkapan udang dengan
cara yang ramah lingkungan yaitu dengan tujuan agar perikanan udang tetap lestari dan
berkelanjutan. Selain itu, penanaman singkong dan sayur sayuran secara berkelanjutan
dengan cara organic.

Tahapan pada FIP ada 4 yaitu pre assessment, action plan development, implementasi, dan
evaluasi. Pada tahap full assessment yang menjadi penilaian awal adalah pemetaan masalah,
pemetaan stakeholder, dan penilaian dengan standar MSC Fishery. Dalam standar MSC
prinsip pertama yang dilakukan adalah populasi ikan target dapat terjaga dan berkelanjutan.
Pada prinsip kedua efek yang timbul terhadap lingkungan sedikit. Pada prinsip ketiga
pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah dapat berjalan dengan baik.

Manfaat FIP diantaranya adalah sebagai industri atau keberlangsungan rantai pasok, harga
dan juga pasar. Bagi nelayan bermanfaat pada kestabilan rantai pasok, akses informasi,
transparasi, kesejahteraan meningkat serta sosial ekonomi juga meningkat. Nagi LSM
bermanfaat pada lingkungan, aksi kampanye juga akan mudah untuk diterima serta kolaborasi
yang akan terjalin dapat membaik.

Anda mungkin juga menyukai