Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mita Eka Septiani

NIM : 26040120140086

Kelas : IK B

SITE SELECTION FOR POND CONSTRUCTION

Kolam merupakan badan air yang dibuat secara artificial dimana terdapat
banyak tanaman air. Kolem umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran
yang berbeda-beda. Kolam yang ideal memiliki kedalaman antara 6-7 kaki untuk
produktivitas yang lebih baik. Ukuran kolam pada umumnya berkisar 1/3 hingga
½ hektar. Dalam budidaya ikan, kolam menjadi salah satu hal penting untuk
tempat ikan hidup. Tambak merupakan suatu kolam buatan yang biasanya
terdapat pada daerah pesisir pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai
saranan budidaya perairan. hewan yang dibudidayakan tentunya hewan air seperti
ikan, udang, dan juga kerang.

Kolam ikan yang berada di selungkup (tanah atau beton) yang dibangun untuk
menampung air dengan tujuan membudidayakan ikan seukuran meja untuk
konsumsi rumah tangga dan untuk dijual guna menghasilkan pendapatan
tambahan. Kolam ikan dapat dibangun dalam skala kecil maupun skala besar.
Dalam pembangunan tambak ikan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:

1. Topografi
Topografi merupakan ciri-ciri permukaan suatu kawasan dan
sebagai aspek yang penting dalam konstruksi maupun pemeliharaan di
masa mendatang. Topografi yang ideal untuk budidaya ikan yaitu: 1)
dataran landai dari lembah yang luas; 2) area berbentuk mangkuk dengan
dataran tinggi di tiga sisi.
2. Tanah
Tambak biasanya dibuat secara alami tanpa dilapisi dengan tembok
sehingga tanah menjadi faktor penting untuk diperhatikan. Tanah yang
cocok dalam pembuatan tambak adalah perpaduan dari tanah liat dan
endapan lempung yang banyak mengandung bahan organic. Untuk
melakukan pengecekan tanah dapat dilakukan menggunakan alat ukur atau
secara manual. Kriteria yang memenuhi dalam pembuatan tambak ikan
adalah 1)tanah harus tahan untuk mengatasi rembesan; 2)menghindari
tanah yang berbau dan berpasir serta daerah kapur; 3) tanah liat dan
berlumpur cocok dijadikan sebagai tambak ikan; 4)tanah berpori dianggap
tidak cocok untuk kolam tebar sedangkan untuk kolam pembibitan dari
kolam pemeliharaan dapat dibangun untuk menyimpan air dalam waktu
yang lebih singkat. Adapun tiga cara yang dapat dilakukan untuk
memprediksi cocok tidaknya tanah untuk konstruksi kolam yaitu:
a. Tes Lempar Bola
1) Ambil segenggam tanah lembab dan remas menjadi bola.
2) Lempar bola ke udara sekitar 50 cm lalu tangkap.
3) Jika bola pecah, maka tanah tidak cocok untuk konstruksi
kolam dan terlalu banyak pasir.
4) Jika bola saling menempel, bisa dikatakan bahwa tanah
tersebut bagus dengan cukup banyak kandungan tanah liat
di dalamnya.
b. Uji Remas Bola
1) Ambil segenggam tanah dan basahi. Hal ini dilakukan agar
tanah mulai saling menempel tanpa menempel di tangan.
2) Remas dengan kuat kemudian tangan dibuka.
3) Jika tanah seperti berbentuk tangan kemungkinan ada
cukup banyak tanah liat di dalamnya untuk membangun
kolam ikan.
4) Jika tanah tidak bisa mempertahankan bentuk tangan, maka
terlalu banyak pasir di dalamnya.
c. Pengujian Air Tanah
d. Uji Permeabilitas AIr
3. Kualitas Air
Kualitas air yang digunakan dalam tambak harus diperhatikan
dengan baik. Air merupakan media hidup ikan yang akan dibudidayakan.
Apabila air yang digunakan kotor maka akan berpengaruh pada
perkembangan ikan. Untuk menjaga kualitas air agar sesuai dengan
parameter kita harus mengecek kualitas air setiap beberapa periode sekali
karena kualitas air akan mudah berubah apabila terjadi perubahan cuaca.
4. Sumber Air
Sumber air juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam
budidaya ikan. Apabila sumber air susah didapat maka akan mengalami
kendala. Lokasi budidaya harus dekat dengan sumber air supaya
memudahkan kita dalam mengisi tambak dan mengganti air tambak.
Lokasi yang baik adalah yang dekat dengan pantai namun juga perlu
diperhatikan pasang surut air laut.

Anda mungkin juga menyukai