Anda di halaman 1dari 5

GEOLOGI BATUBARA

(Resume Perusahaan Batubara)

Dosen Pengampu :
Ayub Pratama Aris, S.T., M.T

Disusun oleh:
Nama : Halik Ishak
NIM : 471 420 032
Kelas : B

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU & TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
RESUME PERUSAHAAN BATUBARA
1) PT Kaltim Prima Coal (KPC)
PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penambangan batubara, berlokasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan
Timur. Lokasi penelitian berada di Pit Inul Middle panel 1, Departemen Hatari. Metode
penambangan yang diterapkan adalah metode penambangan terbuka.
Pengupasan lapisan penutup dilakukan terlebih dahulu sebelumpenambangan batubara
dilakukan. Adapun alat muat yang digunakan untuk pengupasan tanah penutup pada pit Inul
Middle panel 1 adalah hydraullic shovel Liebherr R996 sebanyak 1 unit. Untuk alat angkut
digunakan dump truck Hitachi EH4500 sebanyak 6 unit.
Target produksi untuk pengupasan lapisan penutup di Pit Inul MiddleDepartemen Hatari
PT KPC adalah sebesar 2.100 BCM/jam. Kemampuan produksi saat ini untuk hydraullic
shovel Liebherr R996 sebesar 1.970,385 BCM/jam. Sedangkan kemampuan produksi untuk
dump truck Hitachi EH4500 sebesar 1.450,77 BCM/jam.
Saat ini target produksi belum tercapai karena adanya faktor-faktor seperti jalan angkut
yang kurang lebar di beberapa titik yang menyebabkan tidak bisa dilalui dump truck secara
bersamaan dari arah berlawanan. Hal ini mengakibatkanwaktu edar dump truck menjadi lebih
lama. Selain itu, rendahnya nilai bucket fill factor shovel saat ini mengakibatkan banyaknya
jumlah curah yang diperlukan untuk mendapatkan muatan munjung. Akibatnya, waktu edar
dump truck akan bertambah pada saat pengisian. Faktor lainnya adalah kurangnya efisiensi
kerja operator, serta kurangnya jumlah dump truck.
Upaya pencapaian target produksi dilakukan dengan cara pelebaran jalan angkut di
tikungan sehingga waktu edar dump truck dapat berkurang, peningkatan nilai bucket fill factor
shovel, peningkatan efisiensi kerja alat, dan penambahan 2 unit dump truck Hitachi EH4500.
Produksi meningkat menjadi 2.505,6 BCM/jam untuk hydraullic shovel Liebherr R996. Untuk
dump truck Hitachi EH4500 produksi menjadi 2.411,83 BCM/jam. Faktor keserasian alat
berubah dari 0,78 menjadi 0,99.

2) PT Adaro Indonesia (AI)


PT Adaro Indonesia (AI) adalah perusahaan pertambangan terbesar dalam Grup Adaro,
yang terutama menjalankan operasi pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara
(PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia hingga tahun 2022 dengan hak untuk memperpanjang
periode kontrak berdasarkan persyaratan dan ketentuan dalam PKP2B maupun peraturan
perundangundangan yang berlaku. Kepemilikan atas AI terdiri dari Electricity Generating
Authority of Thailand International Company Limited (EGATi), perusahaan listrik negara
Thailand, dan PT Alam Tri Abadi, anak perusahaan AE, dengan porsi 11,5% dan 88,5%. ATA
memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung di AI.
Adaro memproduksi batu bara sub-bituminous dengan nilai kalor menengah antara
4.000 kkal/kg dan 5.000 kkal/kg GAR dari tiga tambangnya: Paringin, Tutupan dan Wara.
batu bara AI memiliki kandungan polutan yang sangat rendah, sehingga diperdagangkan
dengan nama “Envirocoal”. Envirocoal telah dikembangkan menjadi beberapa jenis
spesifikasi dan banyak dikonsumsi oleh pembangkit listrik dan industri lain di dunia sejak
tahun 1992. Envirocoal memiliki kegunaan yang beragam, terutama di negara yang
menerapkan aturan lingkungan yang ketat, berkat kadar abu, sulfur, dan nitrogennya yang
rendah, yaitu 2,5%, 0,2%, dan 0,9%. Karena kandungan polutannya yang rendah, Envirocoal
sering dicampur dengan batu bara yang berkadar abu dan sulfur yang lebih tinggi untuk
mengurangi biaya terkait pembuangan abu serta belanja modal yang dibutuhkan untuk alat
penurun kadar sulfur dan nitrogen oksida. Dengan demikian Envirocoal mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi dan memberikan alternatif teknis untuk mencapai kinerja pembakaran
batu bara yang sangat baik dengan biaya yang lebih rendah, yang menjadikannya salah satu
bahan bakar padat yang paling ramah lingkungan dan ekonomis.
Metode penambangan menggunakan metode penambangan terbuka yang awalnya
dimulai dari Penggalian dan pemindahan lapisan penutup (overburden) hingga penempatan
ke lokasi timbunan yang telah ditentukan. Proses penambangan yang dilakukan seperti
Pembersihan batu bara (coal cleaning) dengan pemisahan batu bara dari batuan kontaknya.
Penambangan selektif (selective mining) dengan pemisahan batu bara dari material pengotor
(parting) dan pengelompokan berdasarkan keperluan selanjutnya yaitu pengolahan yang
diperlukan.

3) PT Kideco Jaya Agung


PT. Kideco Jaya Agung (PT. Kideco) adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang
memegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara atau PKP2B. PT Kideco
Jaya Agung terletak di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan
Timur. Sistem penambangan yangditerapkan adalah sistem tambang terbuka (Surface Mining)
dengan metode penambangan strip mine. Alat mekanis yang digunakan dalam kegiatan
penggalian dan pemuatan lapisan penutup yaitu Excavator Komatsu PC 2000, Caterpillar
6020, dan Caterpillar 6015, sedangkan alat angkut yang digunakan adalah jenis dump truck
Komatsu HD 785-7 dan Caterpillar CAT 777E.
Permasalah yang dihadapi saat ini rasio bahan bakar melebihi dari standar yang
diharapkan perusahaan yakni 0,8 liter/Bcm pada salah satu alat angkut yang digunakan pada
kegiatan pengangkutan tanah penutup serta adanya penggunaan dua merek alat angkut yaitu
Komatsu HD 785-7 dan Caterpillar CAT 777Edengan kapasitas angkut yang sama namun
jenis dan kapasitas mesin berbeda. Beberapa factor yang berpengaruh terhadap peningkatan
konsumsi bahan bakar adalah beban kerja, geometri, kondisi jalan angkut, amblasan jalan,
jarak tempuh, dan kapasitas masing-masing mesin alat angkut. Pengamatan aktual dilapangan
didapatkan satu segmen jalan angkut dengan kemiringan melebihi standar perusahaan yaitu
8% serta empat segmen jalan yang memiliki amblasan jalan lebih dari 5 cm yang merupakan
standar perkerasan jalan yang dianjurkan perusahaan.
Konsumsi bahan bakar dan produksi aktual alat angkut Caterpillar CAT 777E ialah
64,15 Liter/jam dan 85,33 BCM/jam, untuk Komatsu HD 785-7 sebesar 75,45 Liter/jam dan
86,40 Bcm/jam. Sehingga Rasio bahan bakar aktual saat ini untuk Caterpillar CAT 777E ialah
0,75 Liter/Bcm dan Komatsu HD 785-7 hanya 0,87 Liter/Bcm dimana belum memenuhi
standar yang diharapkan perusahaan. Konsumsi bahan bakar alat angkut Komatsu HD 785-7
dan Caterpillar CAT 777E berdasarkan perhitungan rimpull berbeda dengan data aktual yaitu
sebesar 70,54 Liter/jam dan 57,92 Liter/jam. produksi teori berdasarkan pengamatan waktu
edar untuk Komatsu HD 785-7 sebesar 879,41 BCM/jam dan Caterpillar CAT 777E yaitu
82,22 Bcm/jam, sedangkan untukproduksi berdasarkan perhitungan rimpull alat angkut untuk
Komatsu HD 785-7 adalah 84,82 BCM/jam dan Caterpillar CAT 777E sebesar 86,39
BCM/jam.
Setelah dilakukan perbaikan kondisi jalan angkut pada amblasan rodatidak lebih dari 5
cm pada permukaan jalan angkut dan kemiringan jalan angkut disesuaikan dengan standar
perusahaan yaitu ≤ 8%, dan pengurangan waktu tunggu, sehingga rasio bahan bakar Komatsu
HD 785-7 ialah 0,70 Liter/Bcm dan Caterpillar CAT 777E sebesar 0,61 Liter/Bcm, yang
artinya telah memenuhistandar rasio bahan bakar yang diharapkan perusahaan.

4) PT Arutmin Indonesia
PT. Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaanpenghasil dan pengekspor batubara
terbesar di Indonesia. Arutmin pertama kali menandatangani kontrak penambanganbatubara
dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981dan merupakan perusahan swasta penghasil
batubara terlama di Indonesia. Metode yang digunakan Dalam penambangan ini adalah
metode penambangan terbuka (surface mining).
Arutmin berkedudukan di Jakarta, adalah sebuahperseroan terbatas yang didirikan dan
diatur menurut undang- undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 206,
tanggal 31 Oktober 1981 dan Akta Perbaikan No. 155, tanggal 20 Maret 1982, yang dibuat
dihadapan Kartini Muljadi, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Arutmin telahbeberapa
kali diubah dan terakhir kali diubah berdasarkanAkta No. 110, tanggal 22 Februari 2007, yang
dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta.
Arutmin awalnya didirikan oleh Atlantic RichfieldCompany dan Utah Exploration Inc,
untuk masuk ke dalamkontrak kerja pemerintah untuk melakukan eksplorasi
sertamengembangkan cadangan batubara di Kalimantan Selatan. Antara tahun 1986-1991.
BHP Billiton, melalui UtahExploration telah mengambil alih 100% kepemilikan Arutmin.
Pada tahun 1991, BHP Billiton menjual 20%bagian dari kepemilikannya di Arutmin kepada
PT. Bakrie &Brothers Tbk dan pada PT. Bakrie Nusantara Corporation, afiliasi dari Bumi,
masing-masing 15% dan 5%. Selanjutnya berdasarkan Perjanjian Jual Beli Sahamtanggal
2003 Oktober 2001 yang telah dituangkan dalamAktaPernyataan Keputusan Rapat Pemegang
SahamNo. 49, tanggal 22 Januari 2002, dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta,
telah dilakukan penjualan 8.000 lembar saham milik BHP Mineral Exploration Inc. yang
mewakili 80% saham yang ditempatkan dalam Arutmin kepada Perseroan

5) PT Berau Coal
PT. Berau Coal merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di
Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. PT. Berau Coal
saat ini memasarkan produk batubara baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Untuk
memenuhi permintaan konsumen dan agar batubara dengan kualitas rendah dapat bernilai
ekonomis maka diperlukan pencampuran batubara (blending). Pencampuran ini menggunakan
12 (dua belas) jenis batubara dari 3 lokasi CPP yang dimiliki oleh PT. Berau Coal yang
dilakukan di kapal. Metode penambangan yang dilakukan yaitu tambang terbuka (surface
mining).
Konsumen memiliki spesifikasi kualitas batubara yang harus dipenuhi oleh PT. Berau
Coal dengan parameter kualitas batubara untuk PLTU Suralaya yaitu kandungan total sulfur
(arb) ≤ 0,90 %, kandungan Na2O ≤ 5,00 %, nilai kalori (arb) ≥ 5.100 Kkal/kg, spesifikasi
batubara untuk ekspor India yaitu kandungan total sulfur (adb) ≤ 1,60 %, nilai kalori (arb) ≥
5.100 Kkal/kg, spesifikasi batubara untuk ekspor Taiwan yaitu kandungan total sulfur (adb) ≤
0,90 %, kandungan Na2O ≤ 5,0 %, nilai kalori (arb) ≥ 5.100 Kkal/kg. Karena hasil blending
yang saat ini dilakukan oleh perusahaan masih belum dapat memenuhi kriteria permintaan
konsumen, maka akan dilakukan perhitungan kembali menggunakan program linier metode
simpleks dengan bantuan software QM for Windows. Setelah dilakukan analisa pencampuran
dengan menggunakan software QM for windows didapat hasil pencampuran yang sesuai
dengan standar permintaan konsumen, untuk PLTU Suralaya yaitu volume 66.000 ton,
kandungan total sulfur (arb) 0,90 %, Na2O 3,59 %, nilai kalori (arb) 5.101 Kkal/kg. Untuk
ekspor India yaitu permintaan 74.900 ton, kandungan total sulfur (adb) 1,60 %, nilai kalor
(arb) 5.001 Kkal/kg. Untuk ekspor Taiwan yaitu volume 90.802 ton, kandungan total sulfur
(adb) 0,78 %, Na2O 5,00 %, dan nilai kalor (arb) 5.100 Kkal/kg.

Anda mungkin juga menyukai