Dosen Pengampu :
Ayub Pratama Aris, S.T., M.T
Disusun oleh:
Nama : Halik Ishak
NIM : 471 420 032
Kelas : B
4) PT Arutmin Indonesia
PT. Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaanpenghasil dan pengekspor batubara
terbesar di Indonesia. Arutmin pertama kali menandatangani kontrak penambanganbatubara
dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981dan merupakan perusahan swasta penghasil
batubara terlama di Indonesia. Metode yang digunakan Dalam penambangan ini adalah
metode penambangan terbuka (surface mining).
Arutmin berkedudukan di Jakarta, adalah sebuahperseroan terbatas yang didirikan dan
diatur menurut undang- undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 206,
tanggal 31 Oktober 1981 dan Akta Perbaikan No. 155, tanggal 20 Maret 1982, yang dibuat
dihadapan Kartini Muljadi, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Arutmin telahbeberapa
kali diubah dan terakhir kali diubah berdasarkanAkta No. 110, tanggal 22 Februari 2007, yang
dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta.
Arutmin awalnya didirikan oleh Atlantic RichfieldCompany dan Utah Exploration Inc,
untuk masuk ke dalamkontrak kerja pemerintah untuk melakukan eksplorasi
sertamengembangkan cadangan batubara di Kalimantan Selatan. Antara tahun 1986-1991.
BHP Billiton, melalui UtahExploration telah mengambil alih 100% kepemilikan Arutmin.
Pada tahun 1991, BHP Billiton menjual 20%bagian dari kepemilikannya di Arutmin kepada
PT. Bakrie &Brothers Tbk dan pada PT. Bakrie Nusantara Corporation, afiliasi dari Bumi,
masing-masing 15% dan 5%. Selanjutnya berdasarkan Perjanjian Jual Beli Sahamtanggal
2003 Oktober 2001 yang telah dituangkan dalamAktaPernyataan Keputusan Rapat Pemegang
SahamNo. 49, tanggal 22 Januari 2002, dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta,
telah dilakukan penjualan 8.000 lembar saham milik BHP Mineral Exploration Inc. yang
mewakili 80% saham yang ditempatkan dalam Arutmin kepada Perseroan
5) PT Berau Coal
PT. Berau Coal merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di
Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. PT. Berau Coal
saat ini memasarkan produk batubara baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Untuk
memenuhi permintaan konsumen dan agar batubara dengan kualitas rendah dapat bernilai
ekonomis maka diperlukan pencampuran batubara (blending). Pencampuran ini menggunakan
12 (dua belas) jenis batubara dari 3 lokasi CPP yang dimiliki oleh PT. Berau Coal yang
dilakukan di kapal. Metode penambangan yang dilakukan yaitu tambang terbuka (surface
mining).
Konsumen memiliki spesifikasi kualitas batubara yang harus dipenuhi oleh PT. Berau
Coal dengan parameter kualitas batubara untuk PLTU Suralaya yaitu kandungan total sulfur
(arb) ≤ 0,90 %, kandungan Na2O ≤ 5,00 %, nilai kalori (arb) ≥ 5.100 Kkal/kg, spesifikasi
batubara untuk ekspor India yaitu kandungan total sulfur (adb) ≤ 1,60 %, nilai kalori (arb) ≥
5.100 Kkal/kg, spesifikasi batubara untuk ekspor Taiwan yaitu kandungan total sulfur (adb) ≤
0,90 %, kandungan Na2O ≤ 5,0 %, nilai kalori (arb) ≥ 5.100 Kkal/kg. Karena hasil blending
yang saat ini dilakukan oleh perusahaan masih belum dapat memenuhi kriteria permintaan
konsumen, maka akan dilakukan perhitungan kembali menggunakan program linier metode
simpleks dengan bantuan software QM for Windows. Setelah dilakukan analisa pencampuran
dengan menggunakan software QM for windows didapat hasil pencampuran yang sesuai
dengan standar permintaan konsumen, untuk PLTU Suralaya yaitu volume 66.000 ton,
kandungan total sulfur (arb) 0,90 %, Na2O 3,59 %, nilai kalori (arb) 5.101 Kkal/kg. Untuk
ekspor India yaitu permintaan 74.900 ton, kandungan total sulfur (adb) 1,60 %, nilai kalor
(arb) 5.001 Kkal/kg. Untuk ekspor Taiwan yaitu volume 90.802 ton, kandungan total sulfur
(adb) 0,78 %, Na2O 5,00 %, dan nilai kalor (arb) 5.100 Kkal/kg.