PENDAHULUAN
1.1
bergerak dibidang pembangunan dan telah lebih dari 30 tahun menguasai bidang
pembangunan infrastruktur di Indonesia. Saat ini Fachrie Abadi Group
mengembangkan sayap bisnisnya menuju langit-langit Kalimantan dimana
batubara menjadi komoditas utama sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Fachrie Abadi Group milik Muh. Fachrie Anggriawan S.T., M.Eng
memutuskan untuk membuka usaha pertambangan di daerah kecamatan
kotabangun
dan
muarawis,
dikarenakan
sumberdaya
kabupaten
baatubara
kertanegara,
yang
dinilai
Kalimantan
dapat
Timur
mendatangkan
1.2
Perizinan Tambang
Kegiatan yang dilakukan di wilayah PT Fachrie Permata Abadi,
1.3
akan dilakukan oleh PT FPI ini telah disetujui dan disahkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dengan Nomor Izin No. 13/14.02/KLH/2014 tentang
Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBUKAAN LAHAN
2.1
Area Penambangan
Area Izin Usaha Pertambangan PT Fachrie Permata Indonesia memiliki
2.2
Area Penimbunan
Area penimbunan merupakan area yang keberadaannya sangat penting
dan menjadi titik pengumpulan material tanah penutup maupun endapan bahan
galian sebelum masuk kedalam proses selanjutnya.
b) Stockpile
c) Nursary
2.3
Jalan
Jalan menjadi akses utama yang menghubungkan antara lokasi-lokasi
yang berada dalam IUP PT FPI. Luas lahan bukaan keseluruhan yang
dibebeaskan untuk membuat jalan tambang ini ialah seluas 27.23 Ha dengan
metode jalan yang digunakan ialah Tapper dan Constant.
2.4
Kolam Sedimen
Kolam sedimentasi atau bisa juga disebut dengan setting pond berada
pada sebelah utara pabrik pengolahan dengna luas 12.6 Ha. Kolam sedimentasi
ini
diperuntukkan pada
air
hasil
pengolahan
maupun
air
yang
telah
terkontaminasi oleh endapan batubara. Hasil yang diharapkan setelah partikelpartikel diendapkan ialah air yang memiliki standar-standar tertentu agar dapat
dilepas kembali atau dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar dan atau digunakan
lagi demi keperuan perusahaan.
2.5
Fasilitas Penunjang
Industri pertambangan merupakan lahan yang tergolong cukup besar dan
memerlukan banyak tenaga kerja dan pendukung. Oleh sebab itu maka industry
pertambangan ini akan menyerap banyak sumber daya manusia. Untuk
memberikan rasa nyaman kepada para pekerja maka pasti akan dibutuhkan
fasilitas-fasilitas penunjang.
Fasilitas-fasilitas penunjang yang diberikan oleh PT FPI ialah seperti
berikut :
Tabel 2.1
Fasilitas Penunjang PT FPI
Fasilitas Penunjang
kantor dan perumahan
Sport Field
bengkel
fasilitas pengolahan dan/atau
pemurnian
Total
Luas (m2)
115.557295
27.826063
17.075111
48.416873
208.875342
BAB III
PELAKSANAAN REKLAMASI
3.1
Lahan Reklamasi
Reklamasi sesuai dengan kaidahnya merupakan pengembalian fungsi
lahan seperti pada sebelum dibebaskan. Namun hal tersebut kembali pada
kesepakatan dengan pemerintah daerah.
Rencana reklamasi yang digunakan oleh PT FPI yang mengembalikan
fungsi lahan yang dibebaskan sebagai daerah hutan dengan pohon akasia
sebagai tanaman dominasinya. Untuk jalan tambang tidak akan dibongkar
namun dibiarkan karena akan digunakan oleh masyarakat sekitar sesuai dengan
permintaan daerah setempat. Begitupula dengan fasilitas bangunan lainnya akan
ditinggalkan dan digunakan untuk fasilitas masyarakat umum sekitar. Lahan yang
akan direklamasi terdiri dari berikut :
Tabel 3.1
Lahan Reklamasi PT FPI
Reklamasi lahan
Lahan Bekas Disposal
lahan Bekas Pit
Lahan Bekas Pabrik Pengolahan
Lahan Nursary
Settling Pond
Lubang Limbah
3.2
Bentuk reklamasi
Vegetasi Pohon Akasia
Danau Buatan
Vegetasi Pohon Akasia
Vegetasi Pohon Akasia
Vegetasi Pohon Akasia
Vegetasi Pohon Akasia
3.3
Penataan Lahan
Untuk mengembalikan fungsi lahan seperti sebelum dibebaskan tingkat
keberhasilannya cukup tinggi namun tidak akan 100% kembali seperti semula.
Hal yang dapat kita perbuat ialah hanya berusaha mengembalikan peruntukkan
fungsi, dan kemanannya bagi pengguna lahan selanjutnya. Dalam perusahaan
kami penataan lahan akan dilakukan dengan merapihkan kembali bentang alam
lahan yang telah dibebaskan menjadi lokasi pertambangan.
Penataan lahan ini dapat berupa pengisian kembali lubang-lubang bekas
tambang oleh top soil yang ditimbun sebelumnya pada nursery field seperti pada
lubang bekas limbah disebelah utara pabrik pengolahan batubara. Penataan
lahan juga dapat berupa pengamanan lereng bekas pit agar pada pemanfaatan
selanjutnya tidak menimbulkan suatu hal yang tidak diinginkan.
3.4
Revegetasi
Revegetasi yang akan dilakukan sesuai dengan rencana yakni dengan
3.5
3.6
3.7
Pemeliharaan
Setiap vegetasi yang ditanam akan dipelihara selama kurang lebih 1
BAB IV
KRITERIA KEBERHASILAN
BAB V
RENCANA BIAYA REKLAMASI
5.1
Biaya Langsung
Biaya berikut ini merupakan biaya teknis dan non teknis yang akan
dikeluarkan dalam proses reklamasi. Harga yang dipakai yakni sesuai dengan
harga terbaru untuk tahun 2014. Berikut ini ialah biaya yang perlu dihitung :
a. Biaya penatagunaan lahan dan revegetasi
Asumsi biaya penataan lahan dan revegetasi oleh outsourcing
(termasuk tenaga kerja yang digunakan) adalah Rp 3.000.000/3.5 Ha.
Maka biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan adalah :
dikerjakan
oleh pihak
ke-3 (outsourcing)
sejumlah
Rp
5.2
10
d. Supervisi
Biaya supervise ini diambil dari 6% biaya langsung
(
NO.
1.
DESKRIPSI BIAYA
TAHUN 2014
LUAS (ha)
BIAYA (RP)
KETERANGAN
Biaya langsung
a. Biaya pada tapak bekas tambang :
1) pembongkaran fasilitas tambang
2) reklamasi lahan bekas fasilitas
tambang (ha)
3) pembongkaran dan reklamasi
tambang (ha)
4) reklamasi tambang permukaan
(pit, waste dump) (ha)
5) reklamasi lahan bekas kolam
pengendapan (ha)
6) pengamanan semua lahan
bekas tambang dengan sistem
bawah tanah yang berpotensi
bahaya terhadap manusia
b. Biaya pada fasilitas pengolahan
dan/atau pemurnian, terdiri atas :
1) pembongkaran fasilitas
pengolahan dan/pemurnian
2) reklamasi lahan bekas fasilitas
pengolahan dan/pemurnian (ha)
3) reklamasi lahan bekas kolam
tailing dan upaya stabilitasinya
(ha)
4) reklamasi lahan bekas timbunan
komoditas tambang (ha)
Fasilitas
Pengolahan
54.681841
IDR
203,103,980.86
12.61121
IDR
13,000,000.00
48.416873
IDR
10,000,000.00
48.416873
IDR
297,158,558.04
13.600362
IDR
83,472,221.78
25.307263
IDR
155,323,326.66
11
13.600362
IDR
10,000,000.00
Fasilitas
bangunan
diminta oleh
pemerintah
setempat
0.5
IDR
3,359,375.00
dan pelumas
5) penanganan sisa bahan bakar
minyak, pelumas, serta bahan
kimia
transportasi (ha)
7) reklamasi lahan bekas bangunan
dan pondasi beton (ha)
8) pemulihan tanah yang
terkontaminasi bahan kimia,
minyak, serta bahan berbahaya
dan beracun dan limbah bahan
berbahaya dan beracun
d. Pengembangan sosial, budaya, dan
ekonomi
e. Pemeliharaan
f. Pemantauan
2.
Akan
digunakan
oleh
masayarakat
IDR
775,417,462.33
SUBTOTAL 1 (RP)
Biaya tidak langsung :
IDR
19,385,436.56
IDR
38,770,873.12
IDR
12
77,541,746.23
IDR
46,525,047.74
IDR
182,223,103.65
IDR
957,640,565.98
d. Supervisi ****)
SUBTOTAL 2 (RP)
TOTAL (RP)
13
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan laporan reklamasi yang telah dibuat ini menurut Permen No.
7 Tahun 2014 telah mengestimasikan biaya keseluruhan proses reklamasi yang
harus dikeluarkan. Biaya tersebut didapat dari harga-harga saat ini yang
disesuaikan dengan lahan bukaan tambang. Biaya yang harus keluarkan ialah
sebesar IDR 957,640,565.98. Jumlah ini dinilai sepadan dengan banyaknya
pekerjaan reklamasi yang harus dikerjakan melihat luas fasilitas dan IUP yang
PT FPI miliki.
Dalam rencana reklamasi PT FPI tidak banyak menghancurkan bangunan
karena asumsi bahwa pemerintah daerah ingin menggunakan fasilitas bangunan
PT FPI nantinya sebagai sarana dan prasarana social masyarakat setempat.
Bentuk reklamasi yang dilakukan oleh PT FPI berupa revegetasi lahan
bekas menjadi pepohonan akasia. Selain itu untuk kebanyakan lubang yang
dibuat oleh PT FPI akan dialihfungsikan sebagai danau buatan yang dapat
digunakan masyarakat sekitar sebagai sarana wisata.
14