Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER OSEANOGRAFI

Oleh:

I KOMANG ANTA YUDA

2013511086

KELAS D

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
UAS OSEANOGRAFI PANTAI

1. Beberapa ekosistem pantai yang ada terkait dengan lingkungan dan fungsinya dalam
penanganan perlindungan pantai yaitu:
 Terumbu Karang
Terumbu karang memiliki peranan penting yang dimana dapat menjadi pemecah
gelombang alami laut sehingga ekosistem ini dapat melindungi pantai dari pengikisan
pantai atau abrasi oleh gelombang air laut.
 Padang Lamun
Padang lamun memiliki kemampuan perangkap (stabilitator) yang dimana dapat
menangkap sedimen sehingga perairan laut di sekitar mereka bisa menjadi jernih.
Ekosistem lamun ini juga berperan dalam menahan gempuran gelombang air laut dan
arus yang ada di laut.
 Mangrove
Mangrove memiliki peranan penting yang dimana yaitu menjaga pantai dari abrasi laut
dan menahan arus laut yang mengikis tanah di garis pantai
 Estuari
Peranan estauri sebagai mengontrol pola sedimentasi dan menjaga vegetasi pantai.
Struktur vegetasi pantai memiliki kemampuan mengurangi gelombang secara langsung
dansecara tidak langsung mengurangi dampak yang ditimbulkan dari gelombang
melaluistabilisasi dan pembentukan sedimen. Estuari ini juga berperan sebagai tempat
hidup biota laut yang penting bagi ekosistem pantai
2. Kemungkinan Overtopping: perhitungan tinggi gelombang signifikan serta dapat
digunakan sebagai pertimbangan instansi terkait ataupun Pemerintah Daerah dalam
pembangunan bangunan pantai. Probabiltas kejadian tinggi gelombang signifikan yang
lebih besar dari tinggi gelombang, P (x ≥ 𝑥̅), sebesar 100% - 80,79% = 19,21 %.
3. Adapun 3 cara tersebut adalah Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB), Metode
Darbyshire, Metode Hind Casting.
A. Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB)
SMB adalah metode yang digunakan pada perairan lepas. Untuk mendapatkan nilai tinggi
dan periode gelombang laut signifikan. Peramalan gelombang didapatkan dari data angin.
B. Metode Darbyshire
Peramalan gelombang metode Darbyshire merupakan metode yang digunakan di daerah
pantai atau perairan dangkal. Kemudian menentukan arah angin menggunakan software
windrose (WRPlot View) dan mengklasifikasikan dalam empat kelompok musim
C. Metode Hind Casting
teknik peramalan gelombang yang akan datang dengan menggunakan data angin dimasa
lampau. Data angin dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi dan periode gelombang di
laut. Terjadinya gelombang di laut paling dipengaruhi oleh tiupan angin.
4. Faktor-faktor yang menentukan elevasi bangunan pantai ditinjau dari segi hidrodinamika
pantai adalah:
1. Pasang surut, untuk mengetahui titik terendah dan titik tertinggi suatu perairan
2. Gelombang Pecah, Pada waktu gelombang pecah akan terjadi penurunan elevasi muka
air rerata terhadap elevasi muka air diam di sekitar lokasi gelombang pecah.
3. Angin, kecepatan angin maksimum dimaksudkan agar dapat diperoleh kondisi kondisi
gelombang yang ekstrim
5. 1. Perlindungan Pantai Alami:
 Pada pantai berpasir, perlindungan alamiah yang ada biasanya berupa hamparan pasir
yang jumlahnya cukup besar, dan pada area yang cukup luas. Pada kawasan ini biasanya
terdapat gumuk pasir (sand dunes).
 Pada pantai lumpur, alam telah menyediakan tumbuhan pantai seperti pohon bakau, api-
api dan nipah yang dapat tumbuh subur di kawasan ini. Pantai lumpur sangat mudah
tererosi, karena butirannya sangat lembut atau halus.
 Pada Pantai Karang: Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan
pantai yang relatip dangkal. Terumbu karang ini berkembang dan tumbuh,
bersama habitat lain dan membentuk suatu perlindungan alami pantai. Pada
saat terjadi gelombang besar menuju pantai dan melewati kawasan terumbu
karang yang relatif dangkal maka gelombang akan pecah di daerah ini; dan
tenaganya akan berubah menjadi aliran dan turbulensi di kawasan terumbu
karang. Karena terumbu karang termasuk sistem perlindungan alami yang relatif
tahan terhadap aliran maupun turbulensi, maka tidak akan terjadi erosi di
kawasan ini.
2. Perlindungan Pantai Buatan:
 Revetment
Revetment merupakan bangunan pelindung tebing di pantai atau biasa disebut slope
protection, biasanya mempunyai dinding miring dan tepat pada garis pantai.
 Seawall
Seawall atau dinding pantai adalah bangunan pelindung tebing yang agak menjorok ke
laut dan biasanya untuk melindungi urugan tanah dibelakangnya dan berbentuk dinding
vertikal,
 Breakwater
Pemecah gelombang (breakwater) adalah bagunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan laut dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan daerah
perairan dari laut lepas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh
gelombang besar di laut.
6. Adapun faktor untuk merencanakan pengaman pantai adalah topografi, angin, dan
mekanika pergerakan gelombang
A. Topografi
Informasi tersebut dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan fisik dan posisi suatu benda,
baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia, di permukaan lahan yang akan dipetakan.
B. Angin
Adanya angin maka permukaan air laut yang tenang akan mengalami gangguan pada
permukaannya sehingga menimbulkan riak gelombang kecil. Bertambahnya kecepatan angin
berakibat pada riak gelombang yang semakin besar.
C. Mekanika pergerakan gelombang
Pergerakan gelombang di laut dibeda bedakan dari asalnya. Gelombang yang berasal dari
tiupan angin atau berasal dari pergerakan lempeng tektonik
7. Pemanfatan suatu wilayah pantai, pesisir dan laut secara legal menurut UU nomor 1 tahun
2014:
a. badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas;
b. menjamin akses publik;
c. tidak berpenduduk;
d. belum ada pemanfaatan oleh Masyarakat Lokal;
e. bekerja sama dengan peserta Indonesia;
f. melakukan pengalihan saham secarabertahap kepada peserta Indonesia;
g. melakukan alih teknologi; danmemperhatikan aspek ekologi, sosial, danekonomi pada
luasan lahan
8. Dasar UU reklamasi tercantum dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 mengenai
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dalam UU reklamasi tersebut juga
dituliskan definisi reklamasi, yaitu “aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat
sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi melalui
pengerukan dan drainase (pengeringan lahan).”
Syarat-syarat reklamasi menurut PERMEN 40 /PRT/M/2007 yaitu:
1. Merupakan kebutuhan pengembangan kawasan budi daya yang telah ada di sisi daratan;
2. Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat dan membutuhkan
pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasikan kebutuhan yang ada;
3. Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan lindung atau
taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa;
4. Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan batas wilayah dengan
daerah/negara lain.
9. Beberapa tahapan dalam melakukan reklamasi:
a) Penapisan atau penentuan rencana kegiatan wajib AMDAL atau tidak.
b) Pengumuman rencana kegiatan
c) Pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting.
d) Penyusunan kerangka acuan bagi penyusunan Analisis dampak Lingkungan (KA)
e) Penyusunan dan penilaian Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
RencanaPengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL)
f) Persetujuan Kelayakan Lingkungan.
Proses penapisan AMDAL merupakan proses untuk menentukan apakah suaturencana
kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Ketentuan apakah suatu
rencanakegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada
Peraturan MenteriNegara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha Dan/AtauKegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
10. Gelombang signifikan merupakan suatu parameter untuk menggambarkan keadaan laut.
(Hs) adalah tinggi gelombang rata-rata dari 33% gelombang tertinggi dari pencatatan
gelombang yang ada. Periode gelombang signifikan (TS) ditentukan dengan rumus : Di mana
: 33%,33% = tinggi & periode gelombang rata-rata dari 33%.

Anda mungkin juga menyukai