Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 4

Muka Air Laut rencana,


Sedimen pantai & ReklamasI
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Ariestides Torry Dundu, M.Agr
KELOMPOK 4
 FERDINAND AKBAR DANO PA (210211010116)

RYAN PRASETIA PABUANG (210211010097)

RAHEL S. SANGIAN (210211010251)

MAESY B. MAPASA (210211010013)

SHEILaniA SINGAL (210211010028)


MUKA AIR LAUT RENCANA
Muka Air Laut Rencana atau Design Water Level (DWL)
merupakan parameter sangat penting di dalam perencanaan
suatu bangunan pantai. Elevasi ini merupakan penjumlahan
dari beberapa parameter, antara lain pasang surut (muka air
pasang tertinggi), wave set up, wind set up, dan kenaikan
muka air laut karena pemanasan global.
Wave Set Up & Down
Gelombang yang datang dari laut menuju pantai
menyebabkan fluktuasi muka air di daerah pantai terhadap
muka air diam. Pada waktu gelombang pecah,akan terjadi
penurunan elevasi muka air rerata terhadap elevasi muka
air diam disekitar lokasi gelombang pecah. Kemudian dari
titik dimana gelombang pecah,permukaan air rerata miring
ke atas kearah pantai. Naiknya muka air laut disebutwave
set up, sedangkan turunnya muka air laut dikenal dengan
wave set down.
Wind set up
Angin Dengan Kecepatan Besar (Badai ) yang
Terjadi di atas permukaan laut bisa
membangkitkan fluktuasi muka air laut yang
besar di sepanjang pantai jika badai tersebut
cukup kuat dan daerah pantai dangkal dan luas.
Kenaikan Muka Air Laut Rencana Karena Badai dapat
dihitung dengan persaamaan berikut :

Di dalam memperhitungkan wind set up di daerah pantai dianggap bahwa laut dibatasi
oleh sisi (pantai) yang impermeable (tidak dapat ditembus) dan hitungan dilakukan untuk
kondisi dalam arah tegak lurus pantai. Apabila arah angin dan fetch membentuk sudut
terhadap garis pantai, maka yang diperhitungkan adalah komponen tegak lurus pantai
Sedimen Pantai

Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
organik yang melayang-layang didalam air, udara, maupun yang dikumpulkan
didasar laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya. Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai, dari daratan yang terbawa oleh sungai, dan dari laut
dalam yang terbawa oleh arus ke daerah pantai. Dalam ilmu teknik pantai
dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau angkutan sedimen pantai.
TRANSPORT SEDIMEN TEGAK LURUS PANTAI
 Proses transpor sedimen tegak lurus biasanya terjadi pada daerah teluk dan
pantai – pantai yang memiliki gelombang yang relatif tenang. Pada saat musim
ombak, energi yang terdapat pada gelombang akan menggerus bibir pantai dan
menimbulkan erosi yang ditandai dengan adanya dinding pantai, seperti
gambar di bawah ini :
● Penggerusan tersebut akan menimbulkan lembah (trough) namun hal itu
juga akan dibare ngi dengan terbentuknya punggungan (bar) di samping
lembah tersebut akibat adanya hukum kekekalan massa. Adanya
punggungan tersebut akan mengakibatkan perubahan posisi gelombang
pecah karena pada umumnya gelombang akan pecah sebelum mencapai
punggungan.

● Hukum kekekalan massa berlaku pada transpor sedimen tegak lurus


pantai. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa sedimen tidak dapat
hilang namun hanya dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya.
TRANSPOR SEDIMEN SEJAJAR PANTAI
(LONGSHORE TRANSPORT)
 Terjadi pada daerah pantai yang langsung berbatasan dengan samudera. Transpor sedimen jenis
ini dapat lebih mudah terlihat karena transpor sedimen jenis ini memberi pengaruh terhadap
bangunan – bangunan pantai yang menjorok ke laut. Akibat adanya transpor sedimen sejajar
pantai maka pada bangunan pantai yang menjorok ke laut akan terlihat perbedaan pada kedua
sisi bangunan pantai tersebut. Pada satu sisi bangunan tersebut akan di jumpai proses
sedimentasi sedangkan pada sisi lainnya terjadi proses erosi. Oleh karena itu dalam
perencanaan untuk mendirikan bangunan pantai harus diperkirakan seberapa besar pengaruh
dari transpor sedimen sebagai fungsi dari gelombang dan arus. Hal itu harus dilakukan untuk
mencegah kerusakan pada daerah pantai.

 Efek lain yang terjadi pada daerah pantai akibat adanya transpor sedimen sejajar pantai adalah
terbentuknya daratan antara suatu pulau dengan daratan utama. Efek ini biasa di kenal dengan
nama tombolo
Jenis Sedimen
1) Lithogenous ; Jenis sedimen ini berasal dari pelapukan (weathering) batuan dari
daratan, lempeng kontinen termasuk yang berasal dari kegiatan vulkanik. Hal ini dapat
terjadi karena adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim (pemanasan dan pendinginan)
terhadap batuan yang terjadi secara berulang-ulang di padang pasir, oleh karena adanya
7 embun-embun es dimusim dingin, atau oleh karena adanya aksi kimia dari larutan
bahan-bahan yang terdapat di dalam air hujan atau air tanah terhadap permukaan batu.
Sedimen ini memasuki kawasan laut melalui drainase air sungai.
2) Biogenous; Sedimen ini berasal dari organisme laut yang telah mati dan terdiri dari
remah-remah tulang, gigi-geligi, dan cangkang-cangkang tanaman maupun hewan
mikro. Komponen kimia yang sering ditemukan dalam sediment ini adalah CaCO3 dan
SiO2.
3) Hydrogenous : Sedimen ini berasal dari komponen kimia
yang larut dalam air laut dengan konsentrasi yang kelewat
jenuh sehingga terjadi pengendapan (deposisi) di dasar laut.

4) Cosmogenous : Sedimen ini berasal dari luar angkasa di


mana partikel dari benda-benda angkasa ditemukan di dasar
laut dan mengandung banyak unsur besi sehingga mempunyai
respon magnetik dan berukuran antara 10 – 640 mm.
• Sedimen pantai diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir menjadi lempung, lumpur,
pasir, butiran, kerikil, kerakal, dan bongkahan.
• Angkutan sedimen dapat bergerak, bergeser, disepanjang dasar laut atau bergerak
melayang pada aliran, tergantung pada :
1) Komposisi (ukuran, berat jenis, dan lain-lain).
2) Kondisi aliran meliputi kecepatan aliran, kedalaman aliran dan sebagainya, menurut
sumber asalnya angkutan sedimen dibedakan menjadi muatan material dasar (bed
material load), dan muatan bilas (wash load).
Reklamasi
 Reklamasi berasal dari kata “reclamation” dalam Bahasa inggris yang memiliki
arti yakni memperbarui. Sementara dalam istilahnya pengertian reklamasi adalah
bentuk upaya perluasan daratan atau tanah untuk dibuat lahan yang dapat
dimanfaatkan tentunya.
 Adapun dalam pengertian umum ini, reklamasi merupakan proses pembukaan
daratan baru dari dasar perairan, sungai, atau laut. Ditambah lagi dalam KBBI,
disebutkan bahwa reklamasi adalah proses perluasan tanah dengan
memanfaatkan kawasan yang tidak berguna dari sebelumnya, dan kemudian
dimanfaatkan begitu.
 Tanah yang digunakan untuk reklamasi disebutnya adalah dengan nama landfill.
Hal ini agar tanah tersebut tidak akan memilih Kawasan pesisir untuk dijadikan
sebagai reklamasi mengalami perubahan bentuk atau deformasi, dan perlu digali
serta diperkuat dengan maksimal. Karena, biasanya reklamasi ini hal yang
dilakukan pada sebuah pulau yang rentan terhadap pergantian iklim dan kondisi
pantai. Jadi, tidak sembarangan
Tujuan Reklamasi
1. Perluasan Lahan
Tujuan utama agar dapat dilakukannya reklamasi adalah untuk melakukan perluasan lahan. Hal ini sangatlah
positif, mengingat jumlah lahan yang ada sangat terbatas dan jumlah penduduk terus mengalami peningkatan
secara pesat. Lahan reklamasi yang baru bisa dimanfaatkan untuk menjadi kawasan hunian yang bisa
menampung penduduk dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

2. Memperbaiki Kondisi lahan yang Rusak Akibat Laut


Terdapat banyak sekali pesisir pantai yang mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang laut besar.
Nah, Reklamasi ini adalah salah satu konsep terbaik yang bisa dilakukan supaya kondisi lahan pesisir pantai
bisa diperbaiki sekaligus dilindungi agar tidak terjadi kerusakan lagi di kemudian hari.

3. Memberdayakan Kawasan Perairan yang Rusak


Kawasan perairan yang rusak sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Pulau reklamasi yang
baru bisa diberdayakan sebagai salah satu kawasan ekonomi baru sehingga masyarakat bisa mencari
penghasilan tambahan dengan cara membuka tempat usaha baru pada kawasan reklamasi.
Tujuan Reklamasi
4. Mencegah Terjadinya Erosi
Erosi pesisir pantai merupakan salah satu masalah penting yang perlu diatasi dengan cepat.
Reklamasi memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya erosi pada pesisir pantai dan membuat
garis pantai baru yang sudah diperkuat sehingga pulau reklamasi tidak akan mudah rusak dan
mengalami erosi serupa.

5. Mengurangi Banjir pada Kawasan Dekat Pantai


Kawasan dekat pantai bisa mengalami kebanjiran yang diakibatkan oleh air pasang laut yang
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Reklamasi dilakukan untuk melindungi
kawasan dekat pantai supaya bisa mengurangi dampak yang diakibatkan oleh banjir pasang air
laut.
Dampak Positif dan Negatif Reklamasi
 Dampak Positif

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit sebelumnya, dampak positif dilakukannya reklamasi pada
sebuah kawasan adalah untuk membuka dan menciptakan lahan baru yang bisa dimanfaatkan
menjadi kawasan hunian, tata wilayah, pengembangan pariwisata, dan lainnya.
Reklamasi juga bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan cara
membuka kawasan khusus untuk melakukan jual beli seperti ruko, pusat perbelanjaan hingga
restoran. Dalam aspek lingkungan, reklamasi bisa mencegah terjadinya erosi berkepanjangan
yang akan merubah garis pantai dan merusak kawasan lain yang berada di pesisirnya.
 Dampak Negatif

Reklamasi adalah proses campur tangan manusia dan tidak langsung terbentuk secara alami oleh
alam, tentu akan memiliki dampak negatif pada lingkungan seperti berikut ini.
• Kemungkinan terjadinya peningkatan polusi pada air.
• Terbukanya kawasan hunian baru secara otomatis bisa berpotensi untuk menambah
pencemaran udara.
• Reklamasi yang dilakukan secara sembarangan bisa merusak ekosistem dan habitat laut.
• Apabila sistem pengaliran air laut tidak dilakukan secara sempurna maka bisa meningkatkan
potensi banjir dan terjadinya genangan air berlebih di wilayah pesisir pantai.
Proses Reklamasi
1. Sistem Timbunan
Reklamasi dengan proses sistem timbunan merupakan salah satu proses yang paling mudah dan
paling umum untuk dilakukan. Proses ini dilakukan dengan cara menimbun area yang sudah
disiapkan pada kawasan perairan dengan menggunakan tanah dan pasir hingga tercipta sebuah
lahan baru di atas permukaan air.
Proses ini membutuhkan pembuatan tanggul terlebih dahulu sebelum melakukan pengurukan
tanah. Tanggul tersebut akan membatasi air laut supaya tidak mengganggu proses pengerjaan
reklamasi yang sedang berlangsung.

2. Sistem Polder
Sistem reklamasi yang selanjutnya adalah dengan menggunakan sistem polder. Sistem ini
dilakukan dengan cara membuang air pada daerah yang sudah ditentukan dengan menggunakan
pompa air berkekuatan tinggi. Proses pompa tersebut dilakukan bersamaan dengan pembuatan
tanggul kedap air supaya air laut tidak masuk kembali ke tanah yang sudah mengering
3. Sistem Kombinasi Polder dan Timbunan
Sistem kombinasi polder dan timbunan merupakan sistem reklamasi yang paling cepat dan
efisien untuk dilakukan. Sistem ini dilangsungkan dengan cara menggabungkan dua sistem
berbeda untuk menghasilkan proses reklamasi yang jauh lebih cepat. Kekurangan dari sistem ini
adalah membutuhkan sumber daya manusia dan peralatan yang lebih banyak.

4. Sistem Drainase
Sistem reklamasi yang paling terakhir dan cukup jarang dilakukan adalah sistem drainase. Sistem
ini dilakukan pada kawasan pesisir pantai yang memiliki ketinggian rendah dibandingkan dengan
kawasan sekitarnya. Kawasan yang rendah tersebut akan ditinggikan dengan menggunakan tanah
dan pasir supaya bisa menjadi lebih tinggi atau sejajar dengan permukaan pesisir pantai lainnya.
Contoh Reklamasi
1. The World Island, Dubai

The World Islands merupakan salah satu kepulauan


hasil reklamasi yang berada di Teluk Persia, Dubai.
Sesuai dengan namanya, The World Islands dibuat
sedemikian rupa supaya pulau-pulau reklamasi bisa
memiliki desain dan bentuk layaknya kepulauan
yang ada di dunia. Proyek yang fenomenal ini
digagas oleh seorang penguasa Dubai yang bernama
Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum
2. PIK Pantai Indah Kapuk, Indonesia

Sempat menjadi sebuah kontroversi, PIK 2


Pantai Indah Kapuk yang berada di Jakarta
Utara, Indonesia ini merupakan sebuah pulau
reklamasi yang sangat indah. Pulau reklamasi ini
dibuat untuk menjadi sebuah kawasan hunian
dan kawasan bisnis baru, dengan tata wilayah
yang sangat baik. Meskipun proses
pembangunannya belum sepenuhnya selesai,
PIK 2 berhasil menjadi sebuah kawasan kuliner
yang dikunjungi oleh banyak orang.
3. Ile aux Cygnes

Contoh pulau reklamasi selanjutnya adalah Ile


aux Cygnes yang berlokasi di negara Perancis.
Pulau reklamasi ini sengaja dibuat membelah
sungai Seine yang terkenal dengan maksud untuk
melindungi Pelabuhan Grenelle dari erosi dan air
pasang laut. Pulau reklamasi yang ikonik ini juga
sengaja dibuat untuk menjadi sebuah kawasan
hijau yang berada di tengah-tengah kota Paris.
4. Kepulauan Amwaj

Kepulauan Amwaj merupakan salah satu kepulauan


reklamasi yang berada di Teluk Persia, Bahrain.
Pada awalnya, pulau ini sengaja dibuat sebagai
salah satu proyek perintis yang dibuat untuk para
ekspatriat yang menginginkan sebuah hunian elit
yang berbeda dan memiliki pemandangan yang
spektakuler. Bentuk setiap pulau dari Kepulauan
Amwaj dibuat melengkung layaknya tapal kuda
sehingga setiap rumah di dalamnya bisa memiliki
tempat untuk memarkir kapalnya masing-masing.
THANK YOU
With Love, Kelompok 4

Bu Dina membawa bonsai,


Lalu duduk makan stroberi.
Semua telah usai,
Saatnya kami undur diri.

Anda mungkin juga menyukai