Secara garis besar, permasalahan fisik di kawasan pantai, termasuk di kawasan pantai
Deli Serdang dan Serdang Bedagai, adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan erosi dan sedimentasi. Erosi pantai yang merusak kawasan pemukiman dan
prasarana kota karena mundurnya garis pantai terjadi di banyak tempat. Selain itu
pembelokan maupun pendangkalan muara sungai yang dapat mengakibatkan
tersumbatnya aliran sungai sering menimbulkan banjir di daerah hilir.
2. Permasalahan pencemaran dan perusakan lingkungan alam (habitat). Kerusakan terumbu
karang sering disebabkan oleh penggunaan racun potassium dan bom dalam penangkapan
ikan. Penambangan pasir pantai untuk bahan bangunan berpotensi memacu kerusakan
ekosistem kawasan pesisir. Pembuangan limbah domestik (rumah-tangga) dan sisa olahan
ikan yang langsung dibuang ke laut dapat menimbulkan pencemaran dan menurunnya
kualitas perairan (laut).
3. Permasalahan pemanfaatan lahan yang tidak tepat dan tumpang tindih. Konflik pemakaian
lahan untuk parawisata, pertambakan dan konservasi sering terjadi di dalam satu kawasan
pantai.
Sebagai konsekuensi permasalahan di atas, hak masyarakat (publik) untuk dapat
mengakses dan menikmati keindahan pantai menjadi tidak terlindungi. Sedangkan
infrastruktur yang terletak tidak jauh dari bibir pantai tidak terjamin keberlangsungannya.
Karena itu pantai perlu mendapat pengelolaan (manajemen) yang baik, dengan salah satunya
membuat zona-zona yang diatur dan dipelihara sehingga ekosistem dan hak publik untuk
menikmati pantai dan memanfaatkan infrastrukturnya dapat terjamin.
Melihat kondisi nyata yang ada di lapangan, tidaklah mudah melaksanakan sempadan
pantai dengan lebar lebih dari 200 m. Untuk itu Keppres No. 32 tahun 1990 yang menyatakan
lebar sempadan pantai adalah 100 m dapat dijadikan lebar minimal sempadan pantai.
Sementara itu manjemen zona pantai sepatutnya dilakukan secara terpadu melibatkan berbagai
pihak seperti pemerintah, masyarakat pesisir dan akademisi. Dengan demikian kesadaran dan
partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan dapat sinergi dalam program untuk
mengindahkan sempadan pantai dan mengurangi faktor-faktor yang merusaknya. Bila hal ini
terwujud, maka sempadan pantai dapat diperluas ke arah zona penyangga (buffer zone) yang
menurut perhitungan memiliki lebar 325 m dari bibir pantai.