Anda di halaman 1dari 5

FIELD BOOK

SANITATION LADDER
(TANGGA SANITASI)
SANITATION LADDER
(TANGGA SANITASI)
Sanitation Ladder atau tangga sanitasi merupakan tahap perkembangan sarana
sanitasi yang digunakan masyarakat, dari sarana yang sangat sederhana sampai
sarana sanitasi yang sangat layak dilihat dari aspek kesehatan, keamanan dan
kenyamanan bagi penggunanya.

Dalam CLTS, masyarakat tidak diminta atau disuruh untuk membuat sarana sanitasi
tetapi hanya mengubah perilaku sanitasi mereka. Namun pada tahap selanjutnya
ketika masyarakat sudah mau merubah kebiasaan BAB-nya, maka sarana sanitasi
menjadi suatu hal yang tidak terpisahkan.

Seringkali pemikiran masyarakat akan sarana sanitasi adalah sebuah bangunan


yang kokoh, permanen, dan membutuhkan biaya yang mahal untuk membuatnya.
Pemikiran ini sedikit banyak menghambat animo masyarakat untuk membangun
jamban, karena alasan ekonomi dan lainnya sehingga kebiasaan masyarakat untuk
buang air besar pada tempat yang tidak seharusnya tetap berlanjut. .

Pada prinsipnya sebuah sarana sanitasi terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan
letak konstruksi dan kegunaannya.

Pertama adalah bangunan bawah tanah yang berfungsi sebagai tempat


pembuangan tinja. Fungsi bangunan bawah tanah adalah untuk melokalisir tinja
dan mengubahnya menjadi lumpur stabil.

Kedua adalah bangunan di permukaan tanah (landasan). Bangunan di permukaan


ini erat kaitannya dengan keamanan saat orang tersebut membuang hajat.
Terminologi aman disini dapat diartikan aman dari terperosok kepada lubang
kotoran, aman saat membuang hajat (malam hari/saat hujan/ aman digunakan oleh
orang jompo).

Ketiga adalah bangunan dinding. Bangunan atau dinding penghalang erat kaitannya
dengan faktor kenyamanan, psikologis dan estetika.

Definisi jamban adalah bagian bangunan landasan yang dipasang di muka tanah
untuk tempat orang buang air besar. Jamban di bawah ini merupakan bentuk
jamban/sarana sanitasi yang umumnya dikenal oleh masyarakat
Cemplung Plengsengan Leher Angsa
- Bentuk bangunan sangat sederhana, - Tidak terdapat air dalam kloset, - Terdapat air di dalam kloset
hanya berupa lubang yang tetapi permukaan kloset dibuat - Hanya dapat dibeli di toko (secara
Konstruksi

menyalurkan tinja ke dalam tanah. dengan kemiringan tertentu satuan), atau membuat sendiri tetapi
- Dapat menggunakan material dengan permukaan halus. membutuhkan cetakan/biasanya
setempat yang ada seperti batu, - Dapat dibuat sendiri dengan dibuat dalam jumlah yg besar.
kayu, dll. jumlah satuan, tanpa
- Tidak permanen, umur bangunan membutuhkan cetakan atau dibuat
lebih pendek dibandingkan dengan dalam jumlah yang banyak.
jenis bangunan yang lain.

- Hanya menyalurkan tinja ke dalam - Kemiringan tersebut berguna - Air berfungsi untuk menahan gas
tanah. supaya jatuhan tinja tidak dari bawah. Sehingga bau yang
- Lubang tinja terlihat dari atas langsung jatuh searah kebawah ditimbulkan dari tinja dapat
Fungsi

(secara estetis tidak nyaman). tetapi melalui media kloset. dikurangi dan tidak terdapat lalat
- Bau yang ditimbulkan tidak yang dapat menjangkau tinja.
langsung menuju atas, karena - Media air bisa dilihat sebagai ciri
terhalang media miring. kebersihan atau berfungsi tidaknya
- Lubang tinja tidak serta merta kloset.
terlihat dari atas.
Ilustrasi
Gambar
Kondisi

- Biasa digunakan di daerah yang - Terkadang dibutuhkan air untuk - Membutuhkan cukup banyak air
kurang air, karena kloset jenis ini pembilasan pada media miring. untuk pembilasan.
tidak membutuhkan air untuk
pembilasan.

- Sebaiknya pada lubang disediakan - Sebaiknya pada lubang disediakan - Penutup hanya dibutuhkan untuk
Syarat

penutup yang mudah untuk penutup yang mudah untuk menjaga kebersihan (misalnya:
diangkat/ dipindahkan (tutup diangkat/ dipindahkan (tutup kloset terletak dibawah pohon,
bergagang) bergagang) sehingga banyak daun gugur, adanya
hewan spt: ayam, itik)
MATRIKS TANGGA SANITASI
No. 1 2 3 4 5 6
Bangunan
Penutup

A
Tanah/ Landasan
Di Permukaan

B
Di Dalam Tanah/
Septic Tank

Keterangan Gambar
Bangunan
A.1. Tanpa dinding sama sekali
A.2. Dinding gedeg/bilik
A.3. <50% permanent, atau dinding hanya setengah
A.4. Permanent luar rumah
A.5. Dalam Rumah tapi tanpa pemisah (didapur, ruang tamu dll), tidak ada privacy
A.6. Kamar mandi sendiri di dalam rumah (ada unsur privacy)
Landasan
B.1. Kayu/slab/bata
B.2. Sanplat (slab/kloset) cemplung
B.3. Kloset semen/plengsengan
B.4. Leher angsa buatan dari semen (sentra produksi)
B.5. Leher angsa keramik, polypropelene, toko (swadaya)
Bawah Tanah
C.1. Tanpa dinding (dapat dibuat jika kondisi tanah cukup stabil)
C.2. Dengan dinding pasangan bata, berfungsi untuk menahan longsoran dinding tanah,
tanah dasar tidak dilapis campuran semen sehingga dasar cubluk tidak kedap air
C.3. Dengan dinding cor semen berfungsi untuk menahan longsoran dinding, dasar tanah
tidak kedap air
C.4. Dengan dinding pasangan batu kali berfungsi untuk menahan longsoran dinding,
dasar tanah tidak kedap air
C.5. Dinding berpori (dari pasangan bata yang diberi jarak)
C.6. Septic tank komplit berkompartemen, kedap air, dan dilengkapi dengan sumur
resapan pada bangunan terpisah

Anda mungkin juga menyukai