SempadanPantai
Pengertiansempadanpantaiadalahdaratansepanjangtepian yang
lebarnyaproporsionaldenganbentukdankondisifisikpantai, minimal 100 (seratus)
meter darititikpasangtertinggikearahdarat. (PERMEN PU No. 40/PRT/M/2007).
Garissempadanpantaiadalahdaratansepanjangtepianpantai yang
Batas lautsuatunegaradapatditinjauberdasarkanbeberapaketentuan:
1. Batas lautteritorial, merupakanwilayahkedaulatansuatunegarapantai yang
meliputiruangudara, laut, dantanah di bawahnya, sejauh 12 mil
lautdiukurdarigarispangkaldaratanterluar.
2. Batas zonatambahan, merupakanwilayahperairanlaut yang
terbentangsampai 12 mil laut di luarlautteritorialatau 24 mil
lautdiukurdarigarispangkaldaratanterluar.
3. Batas perairan ZEE, merupakanwilayahperairanlaut di
luardanberdampingandenganlautteritorial. Memilikilebar 200 mil
lautdarigarispangkaldaratanterluar.
Merupakankedaulatansuatunegarapantaiuntukmelakukaneksplorasi,
konservasi, danpemanfaatansumberdayaalam yang ada di dalamnya.
4. Batas landaskontinen, merupakanwilayahperairanlautdantanah di bawahnya
yang menyambungdarilautteritorialnegarapantai, yang
menjadikelanjutanalamiahdariwilayahdaratannyasampaiujungterluartepiank
ontinen (continental shelf break).
Denganditetapkannyakonvensi PBB
tentanghukumlautInternasional 1982, wilayahlaut Indonesia
yang dapatdimanfaatkandiperkirakanmencapai 7.9 juta km2
terdiridari 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 lautteritorialdan
2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1juta km2
tersebutadalah 77% dariseluruhluas Indonesia, dengan kata
lain luaslaut Indonesia adalahtiga kali luasdaratannya (Tabel
1; KadinBatam 2004).
ZonaPesisir
Berdasarkankedalamannyazonapesisirdapatdibedakanmenjadi 4
wilayah(zona) yaitu :
4. GarisPantai
Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat
terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu
pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal
daratan.
Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis
pantai seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai. Untuk
mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan
pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang.
Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya dengan
menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis
pantai.
Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat
untuk kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau
disebagian besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya
akan menggerus pantai. Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami,
sehingga sangat perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis
pantai.
Pasut : Menurut Nontji (2002) pasut adalah gerakan naik turunnya muka laut
secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Arus pasut ini
berperan terhadap proses-proses di pantai seperti penyebaran sedimen dan abrasi pantai.
Pasang naik akan menyebarkan sedimen ke dekat pantai, sedangkan bila surut akan
menyebabkan majunya sedimentasi ke arah laut lepas. Arus pasut umumnya tidak terlalu
kuat sehingga tidak dapat mengangkut sedimen yang berukuran besar.
5. ProblematikaPesisir
1. Pencemaran
Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak
sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya (DKP RI, 2002).
Masalah pencemaran ini disebabkan karena aktivitas manusia seperti pembukaan
lahan untuk pertanian, pengembangan kota dan industri, penebangan kayu dan
penambangan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Pembukaan lahan atas sebagai bagian dari
kegiatan pertanian telah meningkatkan limbah pertanian baik padat maupun cair yang
masuk ke perairan pesisir dan laut melalui aliran sungai. Pengembangan kota dan industri
merupakan sumber bahan sedimen dan pencemaran perairan pesisir dan laut. Pesatnya
perkembangan pemukiman dan kota meningkatkan jumlah sampah baik padat maupun
cair yang merupakan sumber pencemaran pesisir dan laut yang sulit dikontrol. Sektor
industri dan pertambangan yang menghasilkan limbah kimia (berupa sianida, timah,
nikel, khrom, dan lain-lain) yang dibuang dalam jumlah besar ke aliran sungai sangat
potensial mencemari perairan pesisir dan laut, terlebih bahan sianida yang terkenal
dengan racun yang sangat berbahaya.
2. Gelombang besar /Abrasi
1. Abrasi
Terdapat 2 faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai, yaitu proses alami
(karena gerakan gelombang pada pantai terbuka) serta aktivitas manusia. Kegiatan
manusia tersebut misalnya kegiatan penebangan hutan (HPH) atau pertanian di lahan atas
yang tidak mengindahkan konsep konservasi telah menyebabkan erosi tanah dan
kemudian sedimen tersebut dibawa ke aliran sungai serta diendapkan di kawasan pesisir.
Aktivitas manusia lainya adalah menebang atau merusak ekosistem mangrove di garis
pantai baik untuk keperluan kayu, bahan baku arang, maupun dalam rangka pembuatan
tambak.
Hal-hal ini tentu secara ekologis telah menghilangkan fungsi-fungsi ekologis dari hutan
mangrove sebagai:
a. Peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan
lumpur, dan penangkap sedimen yang diangkut oleh aliran air permukaan
b. penghasil detritus (bahan makanan bagi udang, kepiting, dan lain-lain) dan
mineral-mineral yang dapat menyuburkan perairan
c. Derah nurshery ground, feeding ground dan spawing ground bermacam biota
perairan (Bengen, 2001).
2. Erosi
Erosi pantai adalah proses terkikisnya material penyusun pantai oleh gelombang
dan material hasil kikisan itu terangkut ke tempat lain oleh arus. Dari sudut pandang
keseimbangan interaksi antara kekuatan-kekuatan yang berasal dari darat dan kekuatan-
kekuatan yang berasal dari laut, erosi pantai terjadi karena kekuatan-kekuatan yang
berasal dari laut lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan yang berasal dari darat.
3. Sendimentasi Pantai
6. Reklamasi pantai
Kawasanhasilperluasandaerahpesisirpantaimelaluirekayasateknisuntukpengembangank
awasanbaru.Reklamasipantaimerupakankawasanhasilperluasandaerahpesi
sirpantaimelaluirekayasateknisuntukpengembangankawasanbar
u
Polaruangkawasanreklamasipantaidisusundenganmemperhatika
n:
• a)
Keseimbanganantararencanapemanfaatanlahanuntukfungs
ibudidayadanlahanuntukfungsilindungdenganmemperhatika
nkelestarianlingkunganhidup yang
mencakupsumberdayaalamdansumberdayabuatan;
• b)
Keseimbangankomposisilahanpemanfaatanruangantararua
ng di daratandenganperairan/tatabiru/pantai;
• c)
Peruntukankawasanreklamasipantaiharusdimanfaatkansec
araefektif, menghargaisignifikasiruangperairan,
adakesinergisanpolaruangkawasanbudidayadenganlingkun
ganalami di sekitarnya;
• d) Polaruang di sepanjanggarispantai yang
merupakanwilayahGarisSempadanPantai (GSP)
harusdiarahkanmenjadiruangpublik
(jalantepianpantaiatauruangterbuka) yang
dapatdiaksesdandinikmatipublik;
• e)
Polaruangkawasandiarahkanuntukmengakumulasibeberap
afungsikawasan yang menghargai,
menyatudanmemanfaatkanpotensipantai.
7. DaftarPustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_teritorial
https://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20100404044211AAZHvhi
http://ardikadjun-ceritaapasaja.blogspot.com/2013/05/batas-batas-wilayah-
perairan-indonesia.html
http://tugaskuliahan45.blogspot.com/2013/08/batas-teritorial-landas-
kontinen-dan.html
http://id.wikipedia.org/w/index.php?
search=batas+wilayah+laut&title=Istimewa%3APencarian&go=Lanjut